NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lupakan semuanya, Kana!

Berusaha mencari dan akhirnya Jasmine menelpon Lion, kekasihnya menyampaikan jika saat ini Nolan sudah berada di lingkungan yang lebih baik atas saran dari Dion.

"Nolan ada di rumah Lion, kak."

Ivy terkejut mendengarnya karena dirinya takut sekali jika harus dihadapkan dengan Dahlia.

"Tapi, bukankah rumah Lion adalah rumah tante Dahlia juga?"

Jasmine menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Berbeda. Paman Dion memberikan rumah untuk Lion, jadi dia pindah ke sana bersama Nolan."

Namun, Ivy mengerutkan keningnya dan hal itu mengundang pertanyaan darinya.

"Apa... Keluarga Lion sudah tahu jika ada Nolan di apartemen?"

Terpaksa Jasmine mengangguk-anggukkan kepalanya karena Ivy berhak tahu, meskipun dirinya lah yang menjadi tumbal kemarahan Dahlia.

"Lalu, apa yang terjadi? Kau tak bilang hal ini sebelumnya padaku, Jasmine!"

Khawatir sekali jika Nolan jatuh ke tangan Dahlia dan dirinya takut tak bisa lagi menemui putranya sendiri setelah ini.

Kemudian Jasmine mengisyaratkan agar Ivy tak perlu khawatir, "Tenang, kak. Aku dan Lion sudah punya solusinya!"

"Solusi yang bagaimana? Aku takut mereka mengambil Nolan dariku!"

Keadaan sedang kolaps, bersamaan dengan Jasmine yang khawatir tentang kondisi neneknya. Belum lagi masalahnya bersama Lion yang belum menemukan titik terang, semua teramat sulit baginya untuk menjelaskan.

"Aku dan Lion mengatakan jika Nolan adalah bayi kami. Hanya ada cara itu untuk menutupi masalah ini sementara, mengingat jika... Istri kak Kana sedang hamil."

Kalimat yang sebenarnya biasa saja namun sangat sakit ketika telinga wanita itu mendengarnya.

Pria itu dengan mudahnya menikah bersama wanita lain dan bahkan membuahkan hasil, tanpa ingat jika perbuatan keduanya sudah lahir terlebih dahulu.

"Andai aku tidak seperti ini. Mungkin aku akan tetap merahasiakan keberadaan Nolan," ucapnya dengan penuh penyesalan.

Sementara Jasmine menggelengkan kepalanya, "Kak Kana tetap harus bertanggung jawab, kak. Ayo temui Nolan sekarang!"

Mendapatkan ajakan dari Jasmine, Ivy merasa beruntung karena  memiliki teman untuk bercerita dan berbagi keluh kesah setelah memendamnya sendirian berbulan-bulan.

"Terima kasih sudah berkorban untukku, Jasmine."

"Tidak masalah. Selama bisa menutup rahasia sementara, aku lebih bahagia lagi jika kak Ivy mendapatkan keadilan atas semua yang terjadi!"

Keduanya kemudian bergerak menuju alamat rumah Lion setelah mendapatkannya dari si pemiliknya langsung.

***

"Lion!"

Panggilan itu membuat Lion menatap kearah kakaknya yang juga sudah selesai bekerja malam ini.

Diberikannya tatapan tegas dan bertanya, "Ada apa?"

"Aku sudah bicara dengan ayah kemarin. Nolan ada di rumahmu?"

Lion mengangguk karena memang bayi itu sudah dipindahkan ke rumah miliknya yang seharusnya ia tinggali bersama istrinya kelak.

"Boleh aku berkunjung sekarang?"

Tentu saja boleh, tak mungkin Lion melarangnya karena Kana adalah ayah kandung dari Nolan dan sudah menyebabkan masalah besar.

"Asalkan kau tetap memperhatikan istrimu, kurasa tak masalah jika kau datang setiap waktu."

Sempat bertengkar, akhirnya keduanya kembali berbaikan dan bersikap dewasa meskipun ini bukan masalah kecil.

"Ayo!" ajaknya dengan tatapan dingin.

Lantas keduanya memakai mobil masing-masing untuk segera pergi menuju rumah milik Lion.

Hari sudah gelap dan mobil mereka keluar dari parkiran besar rumah sakit itu, siap membelah jalanan yang cukup macet.

***

"Kau tak bilang padaku jika pindah. Aku hampir saja serangan jantung," keluh Jasmine pada pengasuh Nolan yang tak mengabarinya sama sekali.

Bayi itu sudah ada di gendongan Ivy dan baru saja tidur.

"Maaf, bu. Tiba-tiba Nolan demam dan rewel sekali," sesalnya.

Jasmine lantas melihat kearah Ivy yang tengah menciumi Nolan dengan penuh kasih sayang. Pasti wanita itu juga ingin tetap di samping buah hatinya namun keadaan belum mendukung.

Betapa menderitanya kisah cinta wanita itu ketika pria pujaan bahkan juga akan memiliki anak dengan wanita lain.

"Sayangnya ibu," ucapnya seraya terus membelai hangat pipi gembul putranya yang sudah hampir 3 bulan ini tak mendapatkan ASI darinya.

Jasmine membayangkan jika pada akhirnya ia tidak bisa bersama Lion, rasa sakit itu akan kian menyambanginya karena telah menempatkan perasaan pada cinta yang salah.

Tak ia hiraukan perasaan galaunya dan tetap fokus pada keadaan.

Kini mereka berada di sebuah kamar bayi yang belum banyak memiliki perabotan, Jasmine juga sebenarnya lelah sekali dan ingin segera beristirahat namun ia masih harus bertemu Lion terlebih dahulu.

Sementara si pemilik sudah sampai di halaman rumah yang luas itu, bersama dengan Kana yang ingin melihat keadaan putranya. Tanpa tahu jika Jasmine datang membawa Ivy, mungkin pertemuan ini bisa menuntaskan masalahnya.

"Masuklah," santai Lion yang juga ingin bertemu Jasmine saat melihat motor milik gadisnya terparkir di depan rumah.

Suasana masih sepi, meski ada 2 pelayan yang membersihkan rumah setiap harinya ditambah dengan pengasuh Nolan yang juga tinggal di sini.

Mereka melepaskan jaket dan meletakkannya di sofa depan, berjalan menuju lantai 2 tepat di mana Lion mengkhususkan ruangan itu untuk keponakannya.

"Sepi sekali. Nolan sudah tidur?" tanya Kana.

"Mungkin."

Akhirnya keduanya sampai di ruangan Nolan yang mana pintu telah terbuka dan menampilkan Jasmine serta sang pengasuh yang menatap seorang wanita.

Lion tahu jika wanita yang membelakangi mereka adalah Ivy, tepat sekali karena Kana juga berkunjung bersamanya.

"Jasmine?" panggilnya yang langsung disambut oleh kekasihnya itu.

Sementara Kana terpaku melihat sosok wanita yang tengah menggendong bayinya.

"Ivy?"

Sangat lama hingga akhirnya keduanya bertemu kembali disaat yang tidak tepat dan dalam keadaan yang sengsara.

Wanita itu membalikkan tubuhnya ketika telinganya menangkap sebuah suara yang paling dirinya benci.

"Kana," lirihnya.

Jasmine dan Lion menatap keduanya tegang.

Kenapa bisa kebetulan seperti ini?

Pria itu berjalan kaku dan mendekat ketika orang yang sudah lama tak ia temui terlihat sangat kurus dan juga sedikit pucat, tengah menggendong putranya yang tampak damai di alam mimpi.

"Ivy, apa kabar?"

Jasmine mendekat kearah Lion dan pria itu merangkul kekasihnya, bersamaan dengan si pengasuh yang memberikan waktu untuk mereka.

Lantas wanita itu mengalihkan pandangannya dan menjawab, "Baik."

Terlalu lama dan tanpa kabar, bahkan ketika Kana mencarikan donor ginjal untuknya, hanya Lion lah yang menjadi perantara.

"Kenapa kau tak mengatakannya sejak awal?" sedihnya.

Andai saat itu Ivy jujur, mungkin dirinya tidak akan menikah dengan Camelia hingga istrinya itu hamil sekarang.

Namun, Ivy mungkin memang sakit tetapi tidak selemah itu.

Sementara Lion berkata, "Kalian lebih baik bicara. Kami akan menunggu di luar."

Kana mengangguk mendengarnya dan setelah mengatakan hal itu, Lion meninggalkan keduanya untuk mengobrol dengan sang kekasih.

Sepeninggalan Lion dan Jasmine, Ivy masih diam tak ingin melihat pria itu.

"Maafkan aku."

"Lupakan semuanya, Kana!" sarkas Ivy.

1
Assyifa Nabila Saputri
up 1lgi thor
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!