"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Kini Selena terikat kesepakatan oleh perkaranya sendiri dengan pria yang begitu ia hindari.
"Kalau sudah begini mulai dari mana??." Batin Selena bertanya-tanya, ia benar-benar tak tahu, banyak sekali keterlibatannya dengan Ben mulai dari pekerjaan hingga masalah pribadi.
"Hal dewasa seperti apa yang ingin kau ketahui bocil?." Mulai Bentley, napasnya berat ternyata begitu menyiksa saat miliknya bereaksi Ben tidak bisa memasukkan burung pada sangkarnya.
Selena tampak berpikir sambil merubah posisi menegakkan tubuhnya.
"Bisa pakai dulu jas-mu?." Ujar Ben lagi.
"Om aku belum jawab pertanyaan yang tadi loh."
"Iya pakai dulu tutupi bagian atas tubuhmu itu jika tak ingin ku guncang." Jawab Ben berat.
Selena mengangkat sudut bibirnya tersenyum nakal. "Apa milikmu bereaksi lagi?."
Seolah sengaja dipancing Ben menggigit bibir bawahnya karena kesal dan tak tahan. "Patuh lah jika ingin selamat anak kecil!."
"Iya-iya."
Selena mengambil jas hitamnya dan mengenakan kembali sehingga tubuh sexy bagian atas itu tertutup.
Sedikit mendingan tapi tetap saja karena itu Selena, Ben tak bisa menidurkan miliknya jika tak ditidurkan.
"Satu pertanyaan penting dan om harus jawab, kenapa sampai melakukan ini padahal sudah punya istri!?." To the point Selena memulai.
Bentley tak langsung menjawab ia tersenyum sinis sekilas. "Selain perasaanku tak bisa mencintainya, dia juga bermain di belakangku. Itu alasan yang sudah cukup menjawab semuanya, jangan membahas rumah tanggaku lagi!."
Mendengar itu Selena terdiam, apalagi melihat raut wajah Ben yang begitu tak suka. "Oke aku tak tahu kebenarannya bagaimana, tapi tolong dengan kesepakatan kita ini jangan sampai membuat posisiku berada di posisi yang buruk."
Bentley paham maksud Selena.
"Off course."
"Oke."
Selena yang sebagai penyelamat satu-satunya, tentunya Ben tidak akan membiarkan wanita itu di usik apalagi sampai dilukai.
"Apa duduk kita akan tetap berhadapan seperti ini terus?." Kode Bentley.
"Iya, om tetap di sana dan aku di sini." Santai Selena.
"Ck jaraknya jauh sekali!." Gumam Ben yang ingin duduk di samping wanita cantik itu.
"Berhenti menyebutku dengan sebutan om, itu tidak cocok kau bisa melihat sendiri." Lanjut Ben yang sedikit keberatan, karena wajahnya tidak seperti om-om.
"Akan ku coba."
"Ya, dan biasakan!."
"Oke."
Melihat Ben yang menatapnya dengan tatapan penuh hasrat membuat Selena takut juga, siapa tahu Ben mungkin akan menyeretnya untuk kuda-kudaan karena kebelet.
Selena menggelengkan kepala menghilangkan pikiran kotornya, ia berusaha untuk tidak peduli.
"Om aku blak-blakan saja, milikmu benar-benar tidak bereaksi pada istrimu sendiri?." Penasaran Selena.
"Ya, aku tidak akan melakukan ini jika semuanya baik-baik saja."
"Bagaimana aku tahu hal dewasa darimu sedangkan kau sendiri tidak pernah melakukannya om." Timpal Selena ragu.
Bentley tersenyum tipis akan pertanyaan wanita itu, ia seolah disepelekan. "Kau akan tahu setelah kita mencobanya, ingat bocil! ini...." Tunjuk Ben pada miliknya. "Kau tahu sendiri hanya bereaksi padamu, tentunya kau bisa menebak sendiri."
Selena bergidik ngeri.
"Mau dicoba?." Pancing Ben.
"Itu melewati batas." Balas Selena dengan santai.
"Lihat saja aku tak yakin kau tahan bocil." Lirih Ben sengaja.
"Apa memangnya? di tunggangi?."
Ben terkekeh, ia baru pertama kali bertemu spesies wanita modelan Selena yang blak-blakan nya diluar prediksi.
"Lupakan!." Selena mengalihkan pandangan, entah kenapa ia malu juga membahas hal dewasa.
"Tak masalah aku suka." Lirih Ben.
Untuk membantu Ben sembuh, Selena dalam benaknya sudah banyak rencana, pertama-tama ia akan menyiapkan tukang urut terpercaya untuk menegakkan miliknya bila perlu.
Jika yang pertama tak mempan ia akan terus mencari cara lain sampai benar-benar menemukan obatnya.
"Ya benar." Batin Selen yakin.
Di sini walaupun Selena mencoba terbuka karena kesepakatan, namun ia akan tetap waspada takut tiba-tiba pusaka Bentley nusuk, siapa yang tahu kan pikirnya.
Ah otaknya ini benar-benar..
Ketika keduanya sedang bertukar pikiran, terdengar dari luar suara orang yang ribut.
"Ck! apa itu?." Decak Ben menatap sinis ke arah pintu.
Dan benar saja tak lama pintu terbuka, seorang bodyguard menghampiri Ben, membungkuk dengan hormat. "Tuan ada sedikit masalah."
"Katakan!."
"Seorang pria yang mengaku kekasih dari nyonya Selena, di luar membuat kegaduhan."
Selena mengerutkan kening. "Siapa namanya?."
"Galang."
.
TBC
Sebelum lanjut ingat! tinggalkan jejaknya ya😉🤗
kekurangannya menurutku pemilihan kata2 yg kurang sesuai dengan makna kata itu sendiri. bahasanya juga....😶🌫️
love sekebon deh