NovelToon NovelToon
Hasrat Cinta Pertama

Hasrat Cinta Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Titie Artyanti

Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usus Buntu

Dua hari berlalu tibalah saat ospek di International University. Semua mahasiswa baru terlihat bersemangat karena akan memulai kehidupan baru sebagai seorang mahasiswa. Akan tetapi tidak dengan Yuna. Ia menahan rasa sakit di perutnya saat berangkat menuju ke kampus.

"Oh.. Tuhan.. Ini sakit sekali.. Kalau seperti ini terus aku tidak bisa menahannya." keluh Yuna sembari memutar gas sepeda listriknya.

Oleh karena merasakan sakit perut luar biasa, kefokusan Yuna terhadap jalanan pun terganggu. Sepedanya pun oleng ke sebelah kanan jalan. Terdengar suara dencitan dan klakson mobil yang diakibatkan oleh penghentian mobil yang secara tiba-tiba. Yuna pun sedikit tersenggol oleh mobil yang mencoba menghindari dirinya hingga jatuh. Seseorangpun turun dari mobilnya hendak memarahi Yuna yang mencoba berdiri sembari menahan sakit.

"Hei.. Apa maksud lo jalan sembarangan seperti ini !! Lo sengaja ???" bentak orang tersebut. Oleh karena merasa bersalah, Yuna pun meminta maaf kepada si pemilik mobil. Ia pun membuka masker yang menutupi wajah cantiknya.

"ma..maafkan saya Tuan..!!" kata Yuna sembari berdiri menatap wajah orang yang memarahinya. Ia terkejut melihat orang itu. Rupanya orang yang sama saat ia marah di Restoran. Orang itu pun menyadari jika gadis yang hampir ia tabrak adalah Yuna.

"Lo lagi..??? Hidup gue selalu sial saat ada lo !!" kata Daniel kesal.

"Maafin gue.." kata Yuna dengan suara lemah sambil mencoba menaiki sepeda listriknya.

Daniel melihat ada yang tidak beres dengan gadis cantik di depannya. Gadis berkulit putih bersih itu tampak pucat dan lemah. Ia menjadi tidak tega memarahi gadis itu terlalu keras. Saat Yuna hendak pergi Daniel menahannya karena khawatir terjadi sesuatu kepada Yuna.

"Hei.. Wajah lo pucat !! Dan lo terlihat lemah, Lo sakit ?" tanya Daniel.

"sedikit.." jawab Yuna singkat kemudian menyingkirkan tangan Daniel dari sepeda listriknya.

Yuna pun kembali melanjutkan perjalanannya. Akan tetapi perasaan Daniel masih tidak enak karena ia juga telah membuat gadis jatuh. Akhirnya Daniel mengejar Yuna dan menghentikannya kembali.

"Lo mau apa !! Gue udah terlambat nih!!!" kata Yuna tercekat karena sakit di perutnya semakin terasa.

"Lo ikut gue ke Rumah Sakit !!" kata Daniel sambil menarik tangan Yuna.

"Nggak bisa !! Gue ada ospek hari ini !!" kata Yuna sembari melepaskan tangan Daniel yang menggenggam tangannya.

"Lo sakit !!! Akan berbahaya jika lo berkeliaran di jalanan dalam kondisi seperti ini !!" bentak Daniel.

Air mata Yuna menetes saat mendengar Daniel membentaknya. Daniel pun semakin panik saat mengetahui Yuna menangis di pinggir jalan. Ia khawatir orang akan berfikir yang bukan-bukan kepadanya.

"Hei.. kenapa lo nangis ?? Gue nggak ngapa-ngapain lo loh !!" tanya Daniel panik. Yuna tidak menjawab pertanyaan Daniel. Ia hanya menahan sakit dengan meremas perutnya.

"Oke !!! Lo sakit !!! Lo ikut gue ke Rumah Sakit !!" kata Daniel sambil memaksa Yuna menaiki mobil mewahnya.

"Sepeda gue gimana ?" tanya Yuna.

"Nanti biar anak buah gue yang mengurus sepeda lo !!" kata Daniel.

Daniel melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, Daniel dan Yuna tiba di Rumah Sakit. Daniel menggendong Yuna yang sudah lemah menuju ke UGD. Melihat bahwa yang datang ke UGD bukanlah orang sembarangan, pekerja Rumah Sakit pun bergegas menghampiri Daniel.

"Ada yang bisa kami bantu tuan ??" tanya petugas Rumah Sakit.

"Gadis ini kesakitan di pinggir jalan !!" jawab Daniel apa adanya.

Dokter pun datang menghampiri Daniel. Ia segera memeriksa Yuna yang sudah sangat lemah. Daniel hendak pergi meninggalkan Yuna akan tetapi Yuna menahan tangannya. Daniel pun menoleh kepada Yuna.

"Jangan pergi !! Gue takut !!" pinta Yuna kepada Daniel.

Daniel pun tidak tega melihat wanita yang sedang lemah memohon kepadanya. Ia pun mengangguk dan tetap menemani Yuna. Terdengar bisik-bisik dari petugas kesehatan tengah membicarakannya dengan gadis cantik yang ia bawa. Akan tetapi ia tidak peduli dengan kata orang.

"Tuan, nona ini harus segera menjalani operasi Appendic. Kami butuh tanda tangan walinya." terang Dokter Miko.

"Wali ?? Tapi saya....... Baiklah !!!" jawab Daniel ragu.

"Silahkan tulis data pasien dan walinya Tuan" kata Dokter sambil memberikan beberapa lembar kertas.

Daniel bingung dengan identitas gadis di depannya. Ia pun menanyakan identitas Yuna.

"Hei.. Nama lo siapa ? Alamat lo dimana ? Umur lo berapa ?" tanya Daniel kepada Yuna.

"Lo jangan ambil kesempatan lah !!! Gue lagi sakit juga lo ambil kesempatan dari gue !! Tega banget lo !!" kata Yuna lemah. Mendengar perkataan Yuna, Daniel pun menjadi kesal.

"Jangan GeEr !! Lo itu nggak menarik bagi gue!! Kalau lo nggak mau nyebutin nama lo, nih lo tulis sendiri!!" kata Daniel sembari menyodorkan beberapa lembar kertas.

"Oh.. Untuk ini ?? Baiklah gue yang jawab lo yang tulis ya ?" kata Yuna sambil mengembalikan kertas tersebut kepada Daniel. Daniel hanya diam dengan tatapan dinginnya kepada Yuna. Akan tetapi ia menerima kertas dan mengisinya dengan tulus.

"Jadi nama lo Ayuna ?" tanya Daniel. Yuna mengangguk dengan pelan. Yuna juga menyebutkan umur, tempat dan tanggal lahir dan semua data yang dibutuhkan.

"Mmm.. Nama lo siapa ?" tanya Yuna.

" Lo nggak dengar tadi orang manggil gue siapa ?" jawab Daniel dengan nada dinginnya.

"mereka manggil lo Tuan. Apa nama lo tuan ??" tanya Yuna dengan polosnya. Mendengar perkataan Yuna Daniel menjadi gemas ingin mencubit pipi gadis cantik di depannya.

"Daniel !!" jawab Daniel singkat.

Beberapa saat kemudian Dokter Miko kembali menemui Daniel dan Yuna. Dokter memberi tahu bahwa operasi akan segera dilaksanakan. Daniel pun memberikan kertas berisi data Yuna kepada Dokter Miko. Saat Yuna hendak dibawa ke Ruang Operasi Yuna memegang tangan Daniel.

"Jangan tinggalin gue !!" rengek Yuna. Daniel pun mengangguk dan menunggui Yuna yang sedang menjalani operasi.

-Kampus-

Saat pengukuhan mahasiswa baru, Roni tidak melihat Yuna sama sekali. Ia ingin memastikan keberadaan Yuna ke fakultas yang ia pilih akan tetapi tidak menemukan Yuna juga. Ia mencoba menghubungi Yuna. Beberapa kali Yuna tidak menjawab panggilannya. Roni pun menjadi khawatir terjadi sesuatu kepada Yuna. Ia kembali menghubungi Yuna.

-Rumah Sakit-

Satu jam berlalu. Operasi Yuna sudah selesai dan berjalan lancar. Kini Yuna akan dipindahkan ke Ruang Pemulihan. Sedangkan Daniel tetap setia menemani Yuna yang masih belum sadar akibat anestasi. Daniel menatap Yuna yang terbaring di ranjang. Tanpa ia sadari ia mengelus lembut pipi Yuna. Sesekali ia menyingkirkan anak rambut Yuna yang menutupi wajah cantiknya.

"Baru kali ini gue melihat cewek secantik ini. Dan baru kali ini juga gue bertemu cewek menyebalkan seperti Lo." gumam Daniel sembari mengelus pipi Yuna.

Tiba-tiba jantung Daniel berdesir saat jemarinya menyentuh bibir manis Yuna. Ia usap dengan lembut bibir manis Yuna dengan jemarinya. Jantungnya semakin berdegup kencang saat melihat leher Yuna. Ia pun menggeserkan jemarinya ke leher Yuna. Ia pun mengelus tengkuk Yuna dengan lembut. Fokus Daniel teralihkan saat melihat dua bulatan mungil di ujung dada Yuna.

"Jadi saat operasi dia melepas semua pakaiannya" batin Daniel sambil tersenyum kecil.

Saat hendak menyentuh bulatan kecil nan mungil di dada Yuna, Daniel dikejutkan oleh suara nada dering ponsel Yuna. Ia tersadar bahwa apa yang ia lakukan kepada Yuna adalah salah. Ia pun mengambil ponsel di dalam tas Yuna. Ia menjawab panggilan tersebut karena ia wajib memberitahu keluarga Yuna tentang kondisi Yuna saat ini.

"Selamat malam" kata Daniel mengawali percakapan via telepon.

"Hei..kenapa yang menjawab laki-laki ? Yuna mana !!" tanya Roni dengan nada kasar.

"Maaf Pak, saya membawa Yuna ke Rumah Sakit. Yuna mengalami usus buntu dan harus segera di operasi pagi tadi. Tolong anda datang ke Rumah Sakit Goldie sekarang, karena saya harus pulang." kata Daniel kemudian mengakhiri panggilan Roni.

Daniel menyimpan nomor kontaknya ke ponsel Yuna dan menyimpan nomor kontak Yuna ke ponselnya. Entah apa yang ia fikirkan hingga ia bertindak kekanakan seperti saat ini.

...****************...

1
Haura Az Zahra
lanjut Thor
Herlina Bode
bgusss
Haura Az Zahra
lanjut Thor
Ayu 💚💜
Raka pengganggu 🙄
Haura Az Zahra
lanjut Thor
Haura Az Zahra
hadir Thor
Haura Az Zahra
lanjut 💪💪
Haura Az Zahra
🤭🤭🤭👍👍👍
Haura Az Zahra
lanjut Thor,,
Haura Az Zahra
lanjut Thor
Haura Az Zahra
👍👍👍
Haura Az Zahra
lanjut Thor 💪
Haura Az Zahra
lanjut Thor
Ayu 💚💜
tuh ayangnya ngambek🤣
Ayu 💚💜
Luar biasa
Ayu 💚💜
Thor kenapa gak dibuat chat story vsoo
Ayu 💚💜
duh ayang ganteng banget🥰💜
Ayu 💚💜
vsookah
Cyndy henda
makin seru nih...lanjut dong
Haura Az Zahra
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!