NovelToon NovelToon
I Love You, I Am Happy

I Love You, I Am Happy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

"Biarkan aku mencoba membuatnya menjadi Ella yang dulu, Ella yang memiliki semangat hidup, aku hanya ingin meminta waktu sampai Ella mandiri lagi....".
"Aku mencintai Ella, aku bahagia hanya dengan mencintainya tanpa perlu Ella membalasnya, saat Ella bahagia akupun akan merasa bahagia, berikan aku sedikit kesempatan untuk membuatnya tersenyum kembali".

Kedua tanganku memegang wajah Ella, kami berciuman sampai kami mulai kehabisan nafas.
"Aku mencintaimu Ella", aku mengatakannya sambil masih memegang wajahnya.
Ia hanya tersenyum padaku.
Ya bagiku senyuman sudah cukup saat ini, aku tau suatu saat aku akan mendengar kalau ia juga mencintaiku.

"You."
And just like that, the greatest poem was written, in one word.
-Clinton-

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran terungkap

Akhir-akhir ini om Okki menghubungiku, ia menceritakan kondisi perusahaan keluarga yang semakin memburuk dan membujukku untuk setidaknya menghadiri RUPS yang akan datang. Aku enggan untuk datang tetapi terngiang oleh pertanyaan om Okki,

"Bagaimana jika perusahaan ini dinyatakan bangkrut, apa kamu hanya akan melihatnya saja Dev?".

Aku sebenarnya tidak tertarik sama sekali dengan perusahaan itu, aku ingat bagaimana papa lebih sering mengeluh dengan politik keluarga dibanding permasalahan perusahaan. Bagaimana politik keluarga memecah belah hubungan persaudaraan, kakak adik juga sepupunya. Tiap orang di keluarga besar papaku menginginkan posisi tertinggi dan saling menjatuhkan demi perebutan kekuasaan.

Papaku sempat mengundurkan diri, karena tidak kuat dengan politiknya, kemudian akhirnya terpaksa ikut terlibat lagi semenjak opa jatuh sakit dan kemudian meninggal.

Selama ini aku berhasil hidup damai, keluarga besar papaku tidak pernah menganggapku bagian dari mereka. Haruskah aku mempertaruhkan kedamaian ini? apalagi sekarang aku memiliki Ella.

Aku membicarakan hal ini dengan Ella,

"Dev bagaimana jika kamu datang ke RUPS, kamu bisa menentukan sikapmu selanjutnya setelah itu".

"Jika kamu tidak tertarik sama sekali, aku tidak keberatan jika kamu mau melepaskan saham keluargamu. Aku yakin kita akan baik baik saja, baik secara finansial ataupun mental, aku akan selalu disampingmu", Ella berkata sambil memegang tanganku.

Aku mencium Ella, dan ia membalas ciumanku.

Saat Ella tertidur dalam pelukanku, aku masih memikirkan tentang kata-kata Ella.

Perkataan Ella sedikit memperinganku, aku memutuskan untuk datang RUPS hanya untuk sekedar melihat situasi.

Hari ini aku menghadiri RUPS, para anggota keluarga besarku kaget melihatku duduk di salah satu kursi peserta. Aku memang tidak memberitahukan siapapun soal kedatanganku baik itu kepada keluarga, pengacara yang selama ini mengurusku atau om Okki. Tujuanku hanya untuk melihat situasi, dan bersiap dengan kemungkinan untuk menjual seluruh saham milikku.

Ternyata keadaannya seperti yang om Okki ceritakan padaku, perusahaan ini sedang berjalan menuju kebangkrutan.

Di tempat ini aku juga mengenali beberapa wajah lama yang dulu bekerja untuk papa. Aku memberi salam pada mereka. Sama seperti om Okki, mereka juga menceritakan kisah mereka sewaktu bersama papa.

Beberapa hari setelah pertemuan itu aku mendapat pesan singkat dari manajer keuangan bahwa ia ingin bertemu secara pribadi denganku.

Kami bertemu di sebuah cafe yang tidak terlalu ramai, dan nyaman untuk mengobrol panjang. Disana ia memberi informasi mengenai penyelewengan dana yang terjadi di perusahaan, beserta bukti bukti yang menguatkan tentang hal itu.

Ia mengatakan awal mula ia mengetahui ini justru dari papa, kemudian ia dan papa berusaha memperbaiki keadaan. Ia juga berkata bahwa papa memiliki bukti lainnya berupa kasus pencucian uang, namun papa masih menyelidikinya dan belum sempat memberitahukannya soal itu. Kemudian tidak lama keluargaku mendapat kecelakaan. Setelah berita kecelakaan itu, ia hanya diam dan berpura pura tidak tau apapun, ia bahkan menutupinya sendiri, tidak mengatakannya kepada siapapun. Namun setelah melihatku di RUPS kemarin, ia teringat dengan kebaikan papaku dan merasa bersalah, oleh sebab itu, baru sekarang ia mengatakannya padaku.

Aku berusaha mencerna setiap kalimat, serta bukti bukti informasi di hadapanku.

"Apa om mencurigai bahwa kecelakaan keluargaku bukan kecelakaan lalu lintas biasa?", tanyaku pelan dan berhati hati.

"Ya, maafkan om yang baru berani mengatakannya sekarang".

"Apa om pernah berusaha mengatakan hal ini pada polisi?".

"Tidak, om pernah mencari tau penyebab kecelakaan orang tuamu, tetapi polisi mengatakan menutup kasusnya karena terbukti kecelakaan terjadi akibat keteledoran supir truk yang datang dari arah berlawanan, supir itu pun sudah dipenjara karena kasus ini, jadi om tidak bisa melakukan apapun lagi".

"Apa ada orang lain selain om yang mencurigai kecelakaan itu?", tanyaku kepadanya.

"Ada beberapa orang yang mencurigainya sepertiku, mereka adalah orang orang yang bekerja 1 tim dengan papamu, tetapi karena polisi menutup kasusnya dengan cepat, dan kami tidak memiliki bukti yang behubungan dengan kecelakaan itu, maka kami berdiam diri".

"Aku satu satunya orang yang mempunyai bukti kuat karena aku menangani keuangan, tetapi sisanya, orang orang kepercayaan papa lainnya akan dipecat jika dicurigai dekat dengan papa, maka kami berpura pura tidak tau sama sekali demi bisa tetap bekerja".

Lalu aku teringat om Mike dipecat tidak lama setelah papa meninggal.

"Bagaimana dengan om Okki om, menurut om, om Okki berada di pihak yang mana?", tanyaku kemudian.

"Om Okki orang yang baik Dev, cuma ia memiliki kesulitan ekonomi saat itu. Ia tidak berada dalam tim inti papamu, jadi ia tidak mengetahui tentang penyelewengan dana, mungkin ia mencurigai sesuatu, tetapi ia memilih berpura-pura tidak tau dan menjauhi hal hal yang berhubungan dengan keuangan saat itu. Tetapi mungkin berbeda ceritanya jika kamu bertanya pada om Okki sekarang, mungkin ia mempunyai sedikit informasi yang bisa melengkapi ceritaku. Aku sendiri tidak pernah membahas masa lalu dengan om Okki, dan kami sama sama melupakannya demi kebaikan masing-masing".

Aku pulang ke rumah agak telat malam itu, aku hanya menceritakan sedikit tentang informasi yang baru aku dapat kepada Ella.

Aku tidak mau informasi yang sensitif ini menganggu Ella. Lagipula Ella sedang menyusun skripsi saat ini.

"Dev aku tau kamu sedang memikirkan sesuatu", kata Ella.

"Kalau aku berkata memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa menghamilimu bagaimana?", candaku sambil tertawa, Ella tersenyum menggelengkan kepalanya.

"Deva aku serius".

"Aku juga serius", kataku sambil mencium bibirnya.

"Deva apa kamu sungguh tidak akan mengatakannya padaku?", kata Ella sambil melepaskan diri dari ciumanku.

"Tidak ada apa apa Ella, hanya sedikit masalah ekspor, kamu tau Marvin cukup canggih akhir akhir ini, jadi aku yakin bisa mengatasinya, ditambah aku sedikit berpikir untuk melepaskan seluruh saham warisanku, hanya itu Ella. Jika mau ditambahkan aku juga serius sedang memikirkan untuk memiliki anak bersamamu", kataku tersenyum lalu mencium bibirnya lagi.

Aku mulai menciumi leher Ella kemudian turun ke bagian tubuhnya yang lain. Aku mulai membuka baju Ella, dan Ella menikmati perlakuan yang aku berikan kepadanya. Kami sama sama saling menikmati setiap sentuhan dan ciuman masing-masing, sampai akhirnya mencapai klimaks.

Saat Ella tertidur di pelukanku, aku tau akan berbuat apa. Aku akan melepaskan semua saham warisanku, agar kedamaianku dan Ella tidak diganggu oleh keluargaku, tetapi aku akan diam diam tetap mencari kebenaran tentang kecelakaan keluargaku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!