NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Henry dan Erica tiba di rumah, Erica langsung turun dari mobil dan berlalu masuk lantas pergi ke kamar, entah kenapa dia menjadi sangat marah pada Henry , bukan karena perasaanya yang tidak terbalaskan tapi karena Henry terus perhatian padanya.

Henry mengikuti Erica ke dalam kamar, dia berganti pakaian dan masuk ke ruang kerjanya , dia meninggalkan laptop dan ponselnya di mobil yang dia tinggal di Noun art , dia tak ingin kembali lagi karena sudah cukup lelah tapi jika tidak memiliki keduanya dia tidak bisa bekerja dan yang lebih dari itu adalah tidak ada yang dia lakukan , ini akan sangat membosankan.

Erica baru saja selesai mandi dia langsung pergi tidur selain harga dirinya yang terluka dia juga masih merasakan sakit di bibirnya yang sekarang membengkak .

“ahh aku lupa minum obat “

Erica kembali bangun lalu pergi ke dapur , dia mengambil air untuk meminum obat , di saat yang bersamaan Henry juga pergi ke dapur , melihat Henry mendekat Erica langsung berlalu pergi menghindarinya.

“Erica !”

Panggilan Henry tak di hiraukannya , dia tetap berlalu kembali ke kamar dan naik ke tempat tidur menarik selimut hingga menutupi wajahnya . rupanya Henry mengikuti Erica dengan membawa obat oles yang akan di gunakan untuk mengobati  bibir Erica .

Henry duduk di samping Erica, sejenak dia diam lalu meraih selimut dan membukanya , wajah Erica terlihat jelas meski hanya di terangi lampu tidur.

“aku  hanya ingin mengobati luka di bibirmu “

Erica tak bergeming dia tetap tidak menghiraukan keberadaan Henry . dengan lembut di oleskanya  obat itu di bibir Erica lalu di pipinya yang masih membiru.

“maaf soal tadi “

Permintaan maaf itu terdengar seperti ejekan bagi Erica , kenapa dia minta maaf ? dimana salahnya ?

Pria ini , seharusnya diam saja tidak perlu minta maaf , memangnya dia melakukan kesalahan ? sudahlah lupakan , biarkan saja dia , aku tidak peduli , dia sudah melukai harga diriku .

Henry meraih tangan Erica lalu meletakan di dadanya , Erica terpaksa membuka matanya penasaran dengan apa yang akan di lakukan Henry kali ini.

Erica menatap Henry dengan mata sayu , mata yang terluka , mata yang penuh kemarahan , namun tetap mengharapkan kasih sayang .

“apa yang kau lakukan ?” tanya Erica perlahan

“apa yang kau rasakan ?”

“tidak ada ! “

Damn !! jadi maksudnya Henry tidak merasakan apapun pada Erica ? setelah sejauh ini ?.

Erica menarik paksa tangannya dan berpaling berpindah posisi membelakangi Henry.

“pergilah aku mengantuk “ ucap Erica

“sejak kapan kau memiliki perasaan padaku ?”

“apa ? pertanyaan macam apa itu?”

“aku hanya ingin tahu dan memastikanya “

“agar kau bisa mempermainkanku ? sungguh ? hentikan Henry … aku akan mengurus perasaanku sendiri, tinggalkan aku “

Kini kemarahan Erica menggebu-gebu dia sudah mencoba menahanya namun Henry membuatnya semakin marah .

“kau mau menungguku ?”

Seketika Erica terbangun dan duduk tepat dihadapan Henry , dia memperlihatkan tatapan matanya yang merah menahan amarah .

“tidak akan ! aku tidak ingin menghabiskan waktuku untuk membuatmu menerima perasaanku , sekarang aku katakan padamu, ya … sekali lagi , aku akan mengurus perasaanku sendiri, jadi jangan lakukan apapun, bersikaplah seperti biasa , sebagaimana dirimu yang sebenarnya “

“aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang “

“jangan lakukan apapun, cukup kita selesaikan pernikahan palsu kita , okay ,.. jika kau bingung cukup bersabar , bertahanlah dengan ku hingga 2 bulan ke depan , setelah itu kita akan bercerai dan tidak akan ada yang mengganggumu lagi , aku akan pergi dari rumah ini “

“Erica , aku hanya …”

“cukup ! jika kau peduli padaku , tinggalkan aku , aku ingin beristirahat “

Henry tetap duduk disana hingga waktu berlalu cukup lama hingga perlahan Erica benar-benar terlelap , Henry terus menatap punggung Erica untuk waktu yang lama setelah itu dia pun pergi tak lupa dia menyelimuti Erica . dia  kembali ke ruang kerja , melempar tubuhnya ke atas sofa dan termenung.

Sebenarnya perasaan seperti apa yang aku miliki untuk Erica , benarkah aku menyukainya , aku sendiri tidak yakin. Apa perhatianku selama ini membuatnya salah paham? Aku rasa benar , tapi sejak kapan ? ada perasaan dalam hatiku yang sangat sulit aku pahami sekarang , aku tidak tahu harus bersikap dan bertindak . aku hanya tidak ingin melukai perasaanya saja .

Setelah banyak berpikir Henry terlelap dengan semua pertanyaan dan perasaan yang sulit di jelaskan .

Ke esokan paginya Henry terbangun namun tidak mendapati Erica di rumah , mobilnya pun sudah tidak ada, dia bersiap selagi menunggu Erica kembali namun hingga hari mulai siang Erica tidak kembali ,dia tidak ada ponsel untuk menghubunginya , dengan terpaksa Henry harus menggunakan taksi menuju kantor Noun art mengambil mobilnya yang sejak semalam terparkir di depan gedung.

Henry tiba tepat di depan gedung Noun art , tepat saat itu Erica keluar dari kantor bersama Gary , mereka sedang membicarakan sesuatu yang menyenangkan sehingga tawa terus terdengar dari setiap langkah keduanya , Henry memperhatikan mereka dan segera tahu jika pria yang bersama Erica adalah Gary , pria yang sebelumnya ingin menjemput Erica dulu.

Erica melihat ke arah Henry namun segera membuang muka , dia melanjutkan obrolannya dengan Gary sampai keduanya memasuki mobil dan pergi , Henry menyempatkan diri untuk masuk kedalam Noun art bertemu dengan Ibunya .

“Henry !”

“selamat pagi Mah “

Henry mengecup pipi Nathalie lantas duduk .

“Mama lihat mobilmu ada disini, apa sejak semalam kau tinggal ?”

“hm , semalam aku pulang bersama dengan Erica memakai mobilnya “

“begitu rupanya “

“dimana Erica ?” tanya Henry pura-pura

“Erica ? sepertinya sedang pergi “

“kemana ?”

“entahlah , tadi dia hanya bilang akan pergi dengan Gary”

“Gary ?”

“dia salah satu teman Erica yang juga bekerja di bidang yang sama dengan kita “

“Mama tidak tahu mereka pergi kemana ?”

“tidak, untuk apa mama tahu , jika bukan untuk pekerjaan  mereka pasti hanya pergi untuk ngopi , atau …”

“atau ?”

Henry menjadi sangat cemas dan penasaran , sejak tadi Nathalie berbicara tentang Gary tanpa memikirkan perasaan Henry.

“atau apa ?” tanya Henry tidak sabar

Nathalie melihat sikap Henry yang berbeda kali ini , dia yang biasa tak peduli atau cuek dengan yang di lakukan Erica sekarang mulai menunjukan ketertarikan .

“atau , entahlah mama juga tidak tahu . pergilah cari tahu sendiri , Mama sedang sibuk banyak kerjaan “

Henry pun menurut dia meninggalkan kantor Nathalie dan mengemudi menuju Village country , hatinya tidak tenang , di ingatannya selalu terbayang bagaimana Erica tersenyum dengan sangat menawan dan terlihat begitu bahagia bersama Gary , walau hanya melihatnya sejenak tapi itu sudah membuat hatinya bergejolak .

Sementara Erica sendiri sedang menikmati kebersamaanya dengan Gary di sebuah kafe , selain berbagi banyak cerita tentang mereka berdua , keduanya juga membahas pekerjaan, dan mereka terlihat sangat bahagia.

Jika saja aku bisa seperti ini dengan Hanry , jika saja kami bisa menikmati setidaknya sehari seperti ini ? lagi ... oh my god ! ayolah Erica hentikan semua khayalanmu ini,. menyebalkan !

1
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan_Chan: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan_Chan: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!