NovelToon NovelToon
FALLING FOR YOU

FALLING FOR YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / suami ideal
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Disarankan baca "Dear, my first love" dulu ya🙃

"Kalo jalan yang bener, pake mata dedek."

Tangan Shawn setia berada di pinggang Zuya agar gadis itu tidak terjatuh dari tangga. Dan lagi-lagi gadis itu menatapnya penuh permusuhan seperti dulu.

Pertemuan secara kebetulan di tangga hari itu menjadi awal hubungan permusuhan yang manis dan lucu antara Shawn dan Zuya, juga awal dari kisah cinta mereka yang gemas namun penuh lika-liku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 - Ada cctv?

Dalam sekejap mata Shawn sampai di dekat Zuya. Menangkap tubuh gadis itu yang limbung. Ia tidak peduli pada orang-orang yang langsung heboh saat melihatnya menolong Zuya. Yang terpenting sekarang adalah dedeknya ini tidak kenapa-napa. Kalau dia tidak cepat tadi, pasti Zuya sudah jatuh ke lantai.

Beberapa anak basket pun berlari menghampiri Zuya. Bowen dan Aska tentu saja ada. Mereka berlari kencang dari lapangan basket tadi, takut Zuya kenapa-napa.

"Mana yang sakit?" Shawn bertanya. Awalnya Zuya tidak sadar kalau laki-laki yang menolong dia adalah om jelek yang sedang dia hindari sejak tadi. Tapi begitu menyadari yang berada di belakangnya, dan sedang menahan tubuhnya adalah si om, mata Zuya langsung membulat lebar.

Oh ya ampun. Apes sekali dia hari ini.

Mana kakinya sakit lagi.

"Aku tanya mana yang sakit?" ulang Shawn setengah berbisik.

Bowen, Aska, dan beberapa anak basket lain sudah sampai.

"Kepala aku kena bola, kaki aku kebentur batu, jelas sakit dong!" Zuya menjawab dengan nada sebal. Sebal karena bola tadi mengenai kepalanya hingga ia harus merasa kesakitan. Gadis itu lalu mendelik tajam ke para anak-anak basket, termasuk Bowen dan Aska.

"Ulah siapa itu? Siapa yang ngelemparin bola ke kepala aku? Memangnya mata kalian nggak liat apa kalau aku ini manusia, bukan ring?!" omelnya kesal. Shawn dan yang lain mengulum senyum.

"Maaf Zu, Aska gak sengaja ngelempar bola. Kebetulan kamu-nya berdiri di dekat lapangan, jadi bolanya kena kamu." ujar Bowen.

"Aska yang ngelemparin bola tadi?" rasa sebal Zuya mendadak hilang. Ia menatap Aska.

"Maaf. Aku nggak sengaja." ucap Aska. Matanya fokus ke kaki Zuya. Ia lihat dengan jelas bagaimana gadis itu menendang batu yang cukup besar tadi. Aska ingin bertanya, tapi laki-laki yang dia kenal sebagai dosen muda yang sedang memegangi Zuya langsung menggendong tubuh gadis itu.

"Aku akan bawa dia ke UKS. Kalian lanjutkan kegiatan kalian." katanya menatap empat cowok yang berdiri dekat dengan mereka.

Sebenarnya Bowen ingin ikut menemani Zuya, tapi mereka sementara lomba. Dia juga tidak enak meninggalkan tim-nya.

"Zu, kamu di temenin pak Shawn aja ya? Aku belom selesai lomba masalahnya. Nggak apa-apa kan? Nanti aku telepon Keno atau Igo buat liatin kamu." ucap Bowen. Setelah beberapa kali melihat Shawn dan Zuya, Bowen bisa merasakan kalau hubungan mereka cukup dekat. Dia juga percaya kepada dosen muda itu. Entah kenapa, hatinya berpikir sahabatnya akan akan saja bersama dengan sang dosen populer.

Lihat sekeliling. Semua orang memperhatikan mereka. Terutama Shawn dan Zuya.

"Pak Shawn, aku titip Zuzu ya?" pandangan Bowen beralih ke Shawn. Laki-laki itu menganggukkan kepala lalu berjalan pergi dari lapangan. Aska menatap kepergian mereka cukup lama sampai akhirnya sadar sendiri dan berbalik masuk ke lapangan basket.

Orang-orang berbisik heboh ketika Shawn dan Zuya yang dia gendong melewati mereka. Bahkan sampai para dosen wanita pun iri berat.

"Pak Shawn memang udah ganteng, baik pula. Beruntung banget jadi mahasiswi itu." kata salah satu dosen yang duduk bersebelahan dengan ibu Jesly.

Sementara itu Zuya berusaha turun. Ia tidak enak orang-orang melihatnya di gendong sama si om jelek ini.

"Turunin aku om, aku bisa jalan sendiri." katanya. Tangannya melingkar di leher Shawn.

"Tidak. Kakimu terluka. Kamu nabrak batu besar tadi."

"Nggak besar kok batunya, batu kecil doang. Turunin."

"Tidak, setelah sampai di UKS."

"Ih, om nyebelin banget sih." Zuya kesal.

Shawn tertawa kecil. Perempuan lain pasti senang sekali kalau dia gendong begini, sedang gadis ini malah sebal. Memang beda. Shawn makin yakin dia sudah jatuh hati pada si dedek gemas ini.

Begitu masuk ke UKS, seorang dokter perempuan yang bertugas di UKS kampus tersebut cepat-cepat membantu menggeser tirai agar Shawn tidak kesulitan membaringkan Zuya di kasur.

"Dia kenapa?" tanya si dokter bernama lovely. Sudah hampir setahun ia bekerja di sebagai dokter khusus kampus besar ini. Ada sekitar tiga dokter yang bertugas di sini. Kerja mereka memang cenderung lebih santai daripada pada dokter yang bekerja di rumah sakit. Namun mereka di gaji tinggi oleh pihak kampus.

"Kakinya terbentur batu." kata Shawn.

"Bolah buka sepatunya? Biar bisa di periksa." kata dokter Lovely. Shawn duduk di tepi ranjang lalu membantu Zuya membukakan sepatu. Kakinya yang bengkak akibat terbentur batu langsung terlihat jelas. Ada luka kecil juga.

"Sakit?" Shawn bertanya.

"Menurut om?"

Shawn terkekeh kemudian mengacak-acak rambut Zuya. Dokter Lovely tertegun melihat keduanya. Dia tahu Shawn adalah dosen baru yang langsung terkenal begitu bertugas di kampus ini.

Oh mungkin Shawn dan gadis ini saling kenal jadi gadis itu memanggilnya. Dokter Lovely kemudian memeriksa dan mengobati kaki Zuya.

"Kaki kamu keseleo. Untuk sementara jangan banyak berjalan dulu agar tidak bertambah parah." kata dokter Lovely.

"Istirahatlah beberapa hari di rumah sampai bengkaknya turun." tambahnya. Zuya langsung teringat kalau dia masih ada lomba lari.

"Dok, saya masih ada lomba lari. Ada obat peredanya nggak, biar saya bisa ikutan lomba. Soalnya lombanya penting banget dok. Saya harus menangin lomba biar dapat hadiah tiket liburan ke luar negeri. Pleasee dong tolongin saya ya?" Zuya memohon dan Shawn langsung menoyor kepalanya.

"Kakimu sudah seperti ini tapi masih mau ikut lomba lari? Jangan aneh-aneh."

Zuya mendelik tajam ke laki-laki itu.

"Siapa yang aneh?"

"Kamu."

"Om yang nyebelin!"

"Karena kamu nakal."

"Ahh, dokter. Kasih aku obat pereda nyeri ya, pleaseee."

"Zuya."

Dokter Lovely yang kebingungan melihat dua makhluk itu berdebat.

"Maaf dek, sebagai dokter saya tidak bisa mengikuti keinginan kamu. Nanti kalau terjadi apa-apa saya yang akan di tuntut sama keluarga kamu."

Zuya mengerucutkan bibirnya.

"Tiket liburan aku gimana dong dok?" ucapnya manyun.

Dokter Lovely menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu menatap Shawn.

"Saya akan bicara dengannya. Gadis ini memang sedikit aneh."

"Om!" Zuya memukul lengan Shawn. Dokter Lovely tertawa pelan kemudian berdiri dan pergi dari situ meninggalkan keduanya.

Wajah Zuya galak. Shawn yang tidak tahan pun menangkup dan meremas-remas pelan pipi tembem itu.

"Kamu ingat semalam apa yang sudah kamu lakukan di rumahku?" Ia mengangkat cerita semalam untuk mengalihkan fokus Zuya pada lomba larinya.

Sukses.

Zuya terdiam.

"Mm ... Nggak. Memangnya aku ke rumah om semalam? Kok aku gak ingat?"

Shawn menyeringai. Pura-puranya memang jelas sekali.

"Kamu ingin melihat rekaman cctv-nya? Mungkin kamu akan ingat setelah melihatnya."

"Hah? Ada cctv?!"

Zuya tidak menyangka akan ada cctv yang terpasang di apartemen laki-laki ini. Astaga! Dia tidak bisa mengelak lagi sekarang.

1
Ipi Nov
kangeeen otoor laaa
my queen
up donk
Sunarmi Narmi
Mawar...aku mlah fokus Dokter mawar....ternyata bukan 😬😬😬😬😬
Sri
mampir thor ...seru juga bacanya
Niken Lestari
kok gk up hari ini
Sunarmi Narmi
Baca sampai Part ini bawanya pengen /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
Setelah baca kisah para Dokter yg HOT skrng lnjut yg ini...walau terlmbat aku menunggu kisah ini Thor....pasti makin seru...
Hida's Thingker Belle
bagus
lucky gril
aslinya si om jelek eh pk shawn pingin banget tuh memproklamirkan hubungan dia sm si dedek zuzu,tapiiiiii ......😅
Rifa Endro
Wek Wek....wew....
Venni Venni
kok blm ada sambungan ny? pdhl lg d tgu2
yellya
om jelek bisaaaaa aja bikin zua makin klepek klepek 😁😁
Titin Suhartin
kk up dong pliss aku udah sangat kecanduan ama karya mu yg satu ini sehari aja kk ga up bikin aku pusing ga semangat ngerjain apapun 🤣
Rina Nirwana
kok blm up kk
Siti Qolillah
keren banget karya ini,, lanjut terus thoorr gaskeeeun ,😍❤️❤️❤️
Siti Qolillah
waah benar2 deh ya pak shawan gak mau berliannya disentuh org lain, zuzu bagai berlian yg harus dijaga sebaik mungkin, gadis berharga dlm hidupnya yg mau diperjuangin eh kok malah dibully dan dihina oh nooo,, tukang bully minggiiiirrr.... shawn emang kereenn wuhuuuii zuya pasti terkagum kagum ama om jeleknya 😍😍❤️❤️🥰
Nova Nurdin
gilaakkkk vibes nya beda kwkwkwj
Ari Nuryanti
tak kirain mau bilang calon istri om
Sasa Snack
gara asupan gizi dr abang dosen nich, zuzu jg ngk geser ngomongnya🤣
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!