NovelToon NovelToon
Descendant Of A Mafia

Descendant Of A Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Gangster
Popularitas:50.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Four

Siapa sangka seorang dokter cantik nan muda bisa menarik perhatian bos gangster dalam pandangan pertama hingga membawanya ke dalam cinta segitiga antara sang dokter, bos gangster dan seorang polisi yang merupakan calon suami dari dokter cantik tersebut.

Di sisi lainnya, sebuah pembunuhan brutal terjadi di kalangan konglomerat hingga menggemparkan berita orang-orang kaya. Tidak diketahui motif sang pembunuh, namun hanya ada satu kemungkinan yaitu balas dendam.

Semua yang terjadi rupanya terhubung satu sama lain. Cinta, pembunuhan, kebohongan dan balas dendam.

(Cerita season 2 dari season 1 berjudul Only 200 Days Mr. Mafia) jika belum membacanya, silahkan baca dulu jika berkenan ^^

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOAM — BAB 05

SESUATU HAL

Di saat orang-orang beristirahat dan tidur, tepat di saat itulah pemburu beraksi. Sebuah tempat bengkel yang tak terpakai, tak ada warna di dinding ruangan kantornya. Namun, hal itu sama sekali tidak dipedulikan oleh dua orang wanita yang ada di sana.

Salah satu diantara mereka sibuk menempelkan foto-foto seseorang yang sudah dia ambil diam-diam, bahkan seorang polisi sekaligus, juga benang merah dan peta.

“Rancanganmu hampir selesai. Kapan operasinya akan di mulai?” tanya seorang wanita berkulit putih, berambut keriting yang selalu memakai tank top dan jaket itu kepada temannya yang saat ini terduduk diam dengan tatapan datar penuh tekad.

“Tidak lama lagi.” Jawab wanita cantik dengan rambut bergelombang sebahu juga makeup eyeshadow hitam yang memancarkan aura jahatnya. Tatapan wanita berkulit eksotis itu sangat dalam dan kosong, namun pikirannya tidak.

...***...

Kedua mata Sarah sangat sulit sekali dibuka. Meski begitu dia harus segera bangun, akan ada operasi di rumah sakit pagi ini. Mau tak mau, Sarah langsung bangun dan terduduk di atas kasurnya dengan mata yang masih sayup.

“Hari yang melelahkan lagi.” Gumamnya mulai berdiri. Ini karena dia semalaman membaca berita mafia dan kini— rasa kantuk menguasainya.

Sambil berjalan gontai, Sarah menuju ke kamar mandinya, melewati sebuah kaca panjang dan— wajahnya tersadar ketika ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Kakinya mundur beberapa langkah, lalu berbalik menatap ke pantulan kaca hingga ia terkejut sampai-sampai kedua matanya terbelalak melihat piyama yang dia pakai tidak terkancing sama sekali?

“Bagaimana mungkin?? Aku yakin sudah mengancingkan nya.” Ujarnya memandangi terus pakaian yang masih dia kenakan itu.

Sarah sangat yakin, dia sudah mengancingkan kancing bajunya, bahkan saat membaca berita pun, Sarah masih sempat menatap sekilas piyama yang dia kenakan. Tapi sekarang— bagaimana bisa kancing itu terbuka sendiri? Jika satu atau dua, itu masih wajah, namun ini... Semua terbuka hingga memperlihatkan bra Sarah yang dia gunakan.

“Hahh— ” wanita cantik dengan rambut berantakan dan poni yang masih menutupi dahinya itu langsung memeluk tubuhnya sendiri dengan wajah paniknya.

“Apa ada pencuri? Apa mereka— ” entahlah, Sarah mulai membuka piyamanya, namun tidak ada apa-apa di sana.

“Hfffuu.... Mungkin aku yang tidur berantakan!” Ucapnya penuh kelegaan dan positif thinking. Lagi pula, dia ingat bahwa semua kunci pintu di apartemen ini adalah otomatis dan canggih, jadi tidak mungkin jika seseorang bisa masuk begitu saja.

Sambil tersenyum lebar menyambut pagi hari yang indah. Sarah mulai bersenandung dan berjoget kecil, melepas kebosanannya yang setiap harinya terus bekerja di pagi hari.

Di tempat lain, seorang pria menikmati pemandangan layar CCTV yang sudah dia rencanakan. “Very beautiful!” ucapnya menggigit bibir bawahnya ke dalam mulutnya.

Bagaimana tidak senang ketika Luca berhasil memasang CCTV di dalam kamar mandi Sarah. Dan kini, dalam layar komputer, tampak seorang wanita yang tengah asik mandi di bawah guyuran shower. punggung putihnya yang mulus nampak sekali menggairahkan.

Tak sedikitpun Luca beranjak pergi dari duduknya. Hingga di ujung pemandangan tersebut, setelah Sarah mengeringkan tubuhnya dengan handuk putih, lalu melemparnya tepat ke arah CCTV kecil yang Luca pasang. “Shit!” umpatnya geram dan kesal saat wanita itu tanpa sadar berhasil menutupi CCTV yang berbahaya.

Sementara Luca, pria itu tersenyum kecil setelah dia menikmati video di pagi hari.

Kini ia bisa tidur untuk istirahat sementara anak buahnya akan bekerja untuknya. “Tidak lama lagi, aku pasti akan membuatmu mendatangiku sendiri, Dokter!” gumamnya sangat puas sekali.

.

.

.

Baru saja sampai di rumah sakit, wanita cantik yang selalu menguncir rambutnya bak ekor kuda itu, tersenyum lebar ketika dia melihat Tobias sudah berdiri di pinggir pintu masuk rumah sakit tempat Sarah bekerja.

Seraya tersenyum lebar, Tobias menyapanya dan menghampirinya. Cup! “Selamat pagi!” sapanya mencium singkat pipi Sarah sambil meraih pinggang ramping wanitanya.

Hari ini Sarah tidak melihat adanya seragam polisi yang melekat di tubuh sang kekasih. “Kau tidak bekerja?!” tanya wanita cantik itu sambil tersenyum heran.

“No. Aku pikir.... Aku juga harus mengajakmu cuti dan pergi bersamaku!”

Mendengarnya saja Sarah sudah sangat bahagia, apalagi jika dia menyetujuinya. Tapi sayangnya pekerjaan menghalanginya. Dengan sangat sedih dan merasa tak enak, Sarah meraih tangan Tobias.

“Maafkan aku... Hari ini aku ada operasi! Jadi— bisakah kita undur. Maksudku sampai aku mendapatkan izin cuti!” mohon Sarah sangat terlihat manis saat menatap Tobias hingga giginya terlihat akibat senyuman lebarnya.

pria itu sedikit kecewa, namun dia tak bisa memaksa Sarah apalagi tidak menurutinya. Dia sudah jatuh cinta pada wanita itu.

“Okay!! Seperti biasa, kau adalah ratunya!” pasrah pria berparas tampan yang mengenakan kaos putih serta mantel cokelat muda itu sambil tersenyum. Sarah sangat senang hingga dia mencium pipi Tobias.

Sudah 2 tahun hubungan Sarah dan Tobias berjalan dengan sangat mulus. Meski Tobias lahir dari keluarga yang mampu, namun pria itu sangat mandiri bahkan tinggal sendirian di rumahnya yang akan ditempati juga oleh Sarah kelak saat mereka sudah menikah.

“Kalau begitu aku harus segera masuk!” wanita berjaket dokter itu hendak masuk namun tangannya dicegah oleh sang kekasih.

“Aku akan kesini lagi saat jam istirahat dan kali ini tidak boleh menolak.” Paksa Tobias. Sarah tersenyum seraya mengangguk paham.

“Baiklah! Jaga dirimu!”

Setelah itu keduanya berpisah di jalan yang berlawanan. Sarah harus segera cepat, jika tidak pasiennya akan mati. Sedangkan Tobias baru saja masuk ke dalam mobilnya sampai dering ponsel berbunyi.

Pria itu segera memakai Earpiece nya sambil melakukan mobilnya. [“Ya, ada apa?”]

[“Kau mau ikut berkumpul seperti biasa! Orang tua itu memaksa agar aku mengajakmu juga! ”] ucap seorang pria pemilik suara serak.

[“Sepertinya tidak. Aku ada kesibukan lainnya.”]

[“Ada sesuatu yang penting, ini bersangkutan dengan hari itu. ”] wajah tenang Tobias seketika berubah menjadi garang. Pria itu menepikan mobilnya dan mulai mendengarkan teleponnya dengan serius.

Derttt! Derttt!!

Derttt!! Derttt!!!

Terus tanpa henti sebuah ponsel berdering karena si pemilik tak segera mengangkatnya. Tercantum sebuah nama di ponsel tersebut. <> Tanpa pikir panjang seorang pria berjaket merah berparas tampan dengan tubuh kekar mematikan ponselnya. Pria itu menatap datar pemandangan di depannya yang merupakan jurang juga perhutanan.

Matanya menyala menyorot tajam, sampai seorang wanita yang juga memakai jaket merah dengan topinya baru saja tiba.

“Mereka menelepon lagi?” tebak sang wanita yang memiliki sorot mata yang sama dengan si lelaki tampan itu.

Keduanya sama-sama tak saling memandang dan hanya menatap lurus.

“Hm.”

Kehidupan dan takdir merubah penampilan dan sikap dalam sekejap. Seperti kedua orang berjaket merah yang masih berdiri itu, seakan memikirkan tentang mereka masing-masing dan para musuhnya.

.

.

.

“Bagaimana operasinya??” tanya seorang wanita cantik berkacamata kepada Sarah yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.

“Berjalan baik!” balas Sarah sambil menyeruput teh yang sudah disediakan.

“Ada sebuah surat untukmu! Seorang laki-laki tampan menyuruhku memberikannya kepada dokter Sarah!” goda sang perawat itu tersenyum jahil.

Sarah hanya tersenyum dan segera menerima kertas panjang tersebut. “Apa dari Tobias?” gumamnya bertanya-tanya.

Saat ia membuka amplop putih tersebut tanpa ada cantuman nama ataupun alamat seseorang, Sarah memilih melihat isinya langsung. “Oh my God!” mulutnya menganga tak percaya ketika melihat dua foto dirinya yang di ambil diam-diam. Saat datang di rumah sakit, foto apartemen nya juga sebuah singkatan nama tercantum di sudut foto tersebut. <>

“Dia— ” wajah Sarah menjadi marah dan kesal hingga merobek foto tersebut dan langsung membuangnya ke tempat sampah tanpa menjawab pertanyaan dari perawat tadi.

“Crazy!” umpatnya yang berjalan pergi.

...°°°...

Hai guyss!!!!! Akhirnya saya bisa update setiap hari walaupun 1 kali. Bagaimana pendapat kalian tentang cerita di atas???? maafkan saya jika membosankan, tapi seperti biasa, semuanya terhubung satu sama lain.

Dan iya... Akan ada banyak flashback cerita jadi mohon dimengerti alurnya 😁

Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!

Like ☑️

Rate ☑️

Vote ☑️

Favorit ☑️

Coment ☑️

Jejak kalian sangat membantu para author untuk berkembang!!!!😌

Thanks and See Ya ^•^

1
Maulana Fitra
kereeeeen......respect sama penulisnya
Four.: thank you 😁 I juga respect sama para reader dengan komen-nya ^^
total 1 replies
Ismi Yati
saya suka karya" mu torr,semangat moga sukses 💪
Four.: thanks 😁 👍
total 1 replies
winda _
anaknya max sama Nadine yang mana sih
Four.: yang mana hayooo, menurutmu????
total 1 replies
Mahyuni Suanti
suka ... suka .. sukaa banngeettt thorr😍😍
mkasihhh bnyak" ya thor❤️❤️🙏
sukses selalu buat thornya ya❤️
Four.: thank youuuuuuuu 😘 semoga you suka sama cerita ku yang lain 😅
total 1 replies
Dewi Rinita
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Dewi Rinita
Lumayan
Baiq Rusmiyati
Kereen
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Rahma Putri
kern si
Four.: thank you 😘
total 1 replies
Diah Anggraini
maachi ya Ka..
saya seneng bacanya
Four.: terima kasih juga sudah mampir 😁👍
total 1 replies
Endang Buk'e Fatih
baguuuuus bangeeet....
Four.: thank youuuuuuuu 😘
total 1 replies
Karent Donna
apakah Sarah ank nya Ina adik mexi
Four.: 😱 menurutmu.....
total 1 replies
Karent Donna
otak ku juga keras berfikir dan memahami cerita thor .menerka nerka juga .semngat berkarya ...
Four.: nanti juga akan ngerti kok sama alurnya 😁👍
total 1 replies
Mariana Mahulaw
mungkin
Karent Donna
duhhh gemez penasaran Luca ank nya siapa
Four.: yg pasti bukan anakku 🤭😌
total 1 replies
Anonymous
Gilirane tobias seng mati
Four.: ho, oh
total 1 replies
Anonymous
Grey sarah anaknya maxi zoe pacarnya maxi
Four.: Maxi selingkuh 😱😱
total 1 replies
Anonymous
Makin kesini makin penasaran thorrr grey zoe luca warna mata mereka sama sarah anaknya mafia
Four.: anaknya siapa hayoooo
total 1 replies
Anonymous
Kluarga maxi Nadine grey sarah ya thorrr
Four.: kurang satu donggg 🤭
total 1 replies
Siti Kharisyah
Klo aja Maxi ada pasti habis mereka semua.Thor emang Maxi kemana kok ngk cari tau anak nya GK pulang pulang bertahun tahun atau Maxi sama Nadine udah meninggal 🤔
Four.: nanti juga tahu alasan Maxi diam 😌
total 1 replies
jen
bagus bgt cerita nya.... suka bgt... msh penasaran sm luca.

tapi lebih suka cerita klo ada Maxi dan Nadine hehhee

sukses yaaa Thor
Four.: harusss bisa move on huhuhu walaupun syulit 🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!