NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEBENCIAN DIAN

Lalu Pak Herman menjawab dan berkata dengan sombongnya.

"Dengan uang, segala sesuatu bisa saya beli, bahkan untuk membayar mulut-mulut polisi itu mudah bagi Saya"

Tapi sam tidak takut akan ucapan dan ancaman dari Herman, Ia tetap percaya diri bahwa dirinya akan memenangkan kasus sabotase kebakaran itu.

"Silahkan anda lakukan sesuka hati anda, pengadilan yang akan memutuskan seperti apa hidup anda selanjutnya Pak"

Tak ingin berlama-lama berbicara dengan Herman Sam mengucapkan kata terakhirnya.

"Silahkan anda cek rekening anda, dan perjanjian Kita sudah selesai sekarang"

Panggilan pun di akhiri oleh Sam, Pak Herman hanya terdiam dengan wajah yang sungguh sangat sinis.

"Bisa-bisanya anak ingusan ini mengancam hidup Saya"

Ucapnya dalam hati dengan wajah yang penuh amarah. Bu Heni pun datang dan bertanya,

"Pah.. Kenapa?.. Kok seperti orang sedang marah saja"

Pak Herman mengatakan bahwa Sam tadi menghubunginya dan sudah membayar hutang-hutangnya.

"Jadi hutang itu sudah lunas, berarti perjanjian antara Papah dan Sam sudah selesai, begitu juga dengan pernikahan Tini?"

Pak Herman hanya diam tak menjawab pertanyaan istrinya, lalu setelah itu Herman meminta untuk dibuatkan sarapan.

Janazah pak Fery telah selesai dimandikan dan di kafan, seluruh warga disitu datang untuk belasungkawa, dan menghadiri pemakaman Fery, begitu pun Farhan sudah siap dengan berpakaian rapih dan ikut mengaji untuk papahnya.

Bu Dian masih menangisi kepergian pak Fery, Ia mengaji sambil menangis sesenggukan, ibu-ibu yang lain hanya bisa memberi semangat kepada Bu Dian.

Tak lama Asri terbangun dari pingsannya, ia membuka mata dengan perlahan namun ketika ingat sang ayah yang baru saja meninggal Asri mulai panik, lalu Asri melepaskan infus ditangannya, dah berjalan dengan cepat hingga ia tak sadar jika Bu Anita sendang duduk di luar menunggunya.

"Asri.. Tunggu... kamu mau kemana?"

Asri menghentikan langkahnya ketika mendengar suara ibunya.

"Mamah.. Papah mah.. Papah meninggal Aku ingin melihat papah untuk terakhir kalinya"

Bu Anita langsung memeluk putrinya.

"Tenang sayang, tenang, kamu jangan panik, Mamah sudah tahu semuanya, Farhan tadi cerita semuanya sama Mamah"

Asri pun bersedih lalu Ia mengatakan,

"Mah...ayo kita lihat Papah"

Bu Anita menatap wajah putrinya, dan Ia menganggukkan kepalanya tanda bahwa Bu Anita mengiyakan ajakan Asri.

Arif berjalan membawakan sarapan untuk Asri, namun ketika sampai di kamar rawatnya, Arif hanya melihat ruangan kosong tak berpenghuni.

"Kemana Asri dan Bu Anita?"

Tanya dalam hatinya, sambil melihat-lihat di sekelilingnya.

Dan sampailah Asri juga Bu Anita di kediaman rumah Dian Rustam, Bu Dian di kagetkan dengan kedatangan selingkuhan suaminya dahulu.

"Kamu... Kalian mau apa kesini?"

Tanya Bu Dian dengan nada meninggi.

"Aku ingin melihat papah Mah"

Bu Anita hanya diam tak menjawab pertanyaan Bu Dian.

"Kamu memang anaknya, tapi dia, dia bukan siapa-siapa disini"

Bu Dian berbicara sambil menunjukkan jari telunjuk ke arah Bu Anita.

Farhan pun datang untuk melerai pertikaian kedua Mamahnya.

"Mah.. tenang dong jangan emosi, mamah Anita emang bukan siapa-siapa papah lagi, tapi Dia Ibu Asri anak papah"

Bu Dian hanya menangis saat Farhan mengatakan hal itu.

"Mamah benci kedatangannya, mamah ga suka Farhan"

Kini Bu Anita angkat bicara Ia mengatakan,

"Maafkan Aku atas kesalahan dimasa lalu yang sudah ku perbuat, tapi tolong jangan kamu membenci putri Saya, Dia tidak bersalah, Dia berhak untuk melihat Ayahnya"

Bu Anita berbicara dengan sangat berharap Dian akan melupakan kebenciannya sesaat saja.

"Bila perlu, Aku akan berlutut di kakimu, supaya Kamu mengizinkan Putri ku melihat Ayahnya untuk yang terakhir kalinya"

Asri terkejut mendengar permohonan ibunya kepada Bu Dian.

"Mamah.. "

Asri memegang bahu ibunya, lalu mengajaknya untuk berdiri lagi.

"Mamah ga perlu sampai seperti ini, kalau memang mamah Dian ga mengizinkan Aku, Aku gak akan memaksa, Aku lebih gak tega melihat Mamah harus berlutut seperti ini"

Asri menatap Bu Dian lalu mengatakan,

"Aku minta maaf jika kedatangan Aku membawa petaka di kehidupan Papah, Aku hanya manusia biasa Tante, yang rindu akan kasih sayang seorang Ayah, yang ingin tahu keadaan ayahnya, yang ingin melihat Ayahnya untuk terakhir kali, walau sekuat apapun posisi seorang ayah untuk anaknya, lebih kuat lagi seorang ibu di mata anaknya, Aku tidak bisa melihat Ibu ku berlutut memohon pada orang yang tidak punya hati"

Dengan panjang lebar Asri mengatakan isi hatinya, setelah itu Asri mengajak Ibunya untuk pulang saja dan mendoakan Papahnya dari rumah.

Namun entah bagaimana Tiba-tiba Dian mengatakan,

"Aku mengizinkan Kalian melihat suami Ku"

Asri dan Bu Anita menghentikan langkahnya, kemudian berbalik badan dan tersenyum bahagia.

"Terimakasih Mah.."

Mendengar Asri memanggilnya dengan sebutan Mamah, membuat hati Bu Dian sedikit melunak, Asri pun langsung masuk dan mendekati jenazah Ayahnya, sedangkan Bu Anita hanya menunggu di luar dan mengatakan terimakasih kepada Dian.

Makmun masih terus mengawasi Kasih dari kejauhan, setiap hari Ia melewati rumah makan tempat Kasih bekerja, namun sudah dua hari Ia tak melihat adanya Kasih di tempat bekerjanya, lalu Makmun mampir sejenak ingin bertanya pada rekan kerja Kasih.

"Maaf Eni kan?"

Eni menoleh lalu Ia berusaha mengingat Pria yang ada di hadapannya.

"Eh.. Mas Makmun ya, teman Kasih yang waktu itu mengajak Kasih ngobrol di depan parkiran bukan?"

Makmun tersenyum, merasa lega karena rekan kerja Kasih mengenalinya, lalu dengan segera Ia bertanya mengenai Kasih yang tak terlihat dua hari ini.

"Oh Kasih sedang sakit Mas, sudah dua hari ini"

"Apa dia sudah berobat?"

"Kalau itu Saya kurang tahu Mas, Kita juga belum menjenguknya"

Setelah mendapatkan info alamat Kasih, dan kondisi Kasih, Makmun pun melanjutkan perjalanannya ke Kantor.

Dan Makmun berniat setelah pulang bekerja Ia akan mampir sebentar menjenguk Kasih yang sedang sakit.

Pemakaman pun telah usai, Fery Tanoto telah berpulang kepada sang pencipta, Asri dan Farhan masih berdiri memandang kuburan sang Ayah.

"Kak... kenapa Papah begitu cepat pergi"

"Sudah ajalnya, lagi pula ini lebih baik untuk Papah, sekian tahun Papah merasakan sakit karena kanker, dan sekian tahun Papah berjuang untuk tetap hidup, tapi Papah meninggal tidak sia-sia"

Asri terdiam mencerna ucapan Farhan.

"Maksud Kakak?"

"Di terakhir hidupnya papah Meminta ingin bertemu Kamu, Alhamdulillah keinginannya terpenuhi, dan di detik-detik akhir hidupnya Papah meninggal di samping Kamu Asri, Papah pasti sangat bahagia Putri yang di rindukannya menemaninya di akhir usianya"

Asri menoleh dan menatap wajah Farhan, lalu Ia memeluk sang kakak sambil menangis kecil.

"Terimakasih kak untuk semuanya, tanpa kakak Aku tidak akan pernah bisa bertemu Papah"

Bu Anita dan Bu Dian pun terharu melihat kedekatan putra putrinya, Bu Dian sepertinya sedikit demi sedikit mulai bisa menerima Asri.

Setelah itu Bu Anita mengajak Asri kembali ke Rumah Sakit.

"Dokter Arif pasti sudah mencari Kamu"

"Iya Mah"

Mengingat Arif kini Farhan mengingat Sam, Ia sudah berjanji akan menghubungi Sam. Setelah kepergian Asri dan Bu Anita, Farhan segera pulang mengantar Ibunya, dan Ia langsung menuju ke Rumah sakit.

"Kamu mau langsung bekerja?"

"Iya Mah...Aku banyak pasien hari ini, Mamah gak apa-apa kan Aku tinggal Bekerja"

"Ya sudah kalau memang begitu"

Setelah sampai di ruang kerjanya Farhan Kini menghubungi Sam.

Sam yang sedang dalam perjalanan memarkirkan sejenak mobilnya lalu mengangkat telepon dari nomor tanpa nama.

"Halo"

"Halo, apa benar saya bicara dengan Sam?"

"Iya dengan Saya Sam, maaf ini siapa?"

"Saya Farhan, kakak tiri Asri anak dari Pak Fery dan Bu Dian"

Sam kini mulai mengingat nama-nama itu.

"Oh iya Saya ingat Arif pernah bercerita tentang Kamu"

Sam kini penasaran ada apa Farhan sampai menghubunginya, padahal waktu itu Dia sudah menjelaskan pada Arif bahwa Dia akan menemui Asri setelah dirinya resmi berpisah dari Tini.

"Kalau boleh Saya tahu, ada apa sehingga Kamu menelepon Saya"

Farhan menyiapkan dirinya untuk mengatakan tentang kehamilan Asri.

"Asri sedang hamil sekarang"

Ucap singkat, padat dan jelas Farhan berkata, Sam sangat terkejut mendengar berita ini.

"Apa.. Hamil.. Anak siapa? Apakah Asri sudah mendapatkan pengganti saya?"

"Bukan.. bahkan Asri masih sendiri sampai saat ini"

Sam sungguh tak mengerti jika Asri belum mendapatkan pengganti dirinya, lalu Asri hamil anak siapa bertanya pada benaknya dalam hati.

"Aku sungguh tak mengerti Kak Farhan tentang kehamilan Asri, maksudnya bagaimana?"

Lalu Farhan menawarkan untuk bertemu langsung di bandung di jam makan siang ini, untuk menjelaskan soal kehamilan Asri.

"Maaf Kak Farhan, tapi Siang ini Aku tidak bisa, karena Aku harus menghadiri persidangan pertama perceraian Aku"

Farhan cukup senang mendengar berita perceraian Sam yang sedang berjalan.

"Oh begitu, baik bagaimana kalau setelah pulang bekerja apa Kamu sibuk?"

Sam melihat agendanya di handphonenya.

"Kosong, Aku ada waktu"

Farhan senang mendengarnya lalu Ia mengatakan ingin bertemu di resto terdekat Rumah Sakit Kasih Asri.

Sam seperti tak asing dengan nama Rumah Sakit itu, Tapi Ia lupa kapan dan di mana Ia mendengar nama Rumah sakit itu, tak mau ambil pusing Sam pun mengiyakan ajakan pertemuan yang di minta Farhan.

1
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!