Daffa Arsenio

" apa kok bisa lunas pak ? " .

" iya kemarin ada yang melunasinya" ucap kepala TU sembari memberikan selembar kertas tanda jika uang spp Hana sudah lunas.

Mata cantik milik gadis itu mendelik melihat bukti pembayaran yang tengah ia pegang .

Sejuta tanya hadir di benaknya saat ini , siapakah yang melunasinya , dia sangat baik hati sekali pikir Hana .

Hana berjalan menyusuri koridor sekolahnya itu dengan fikiran dan perasaan yang lumayan lega tapi masih menyimpan tanya siapakah orang baik itu dia harus mengucapkan terimakasih.

" han dari mana ? Gue sama Dion nyariin Lo dari tadi " .

" eh anu dari ruang TU " .

" hah ? Di tagih lagi ? " .

" enggak ! Udah lunas malahan sin " .

" siapa yang lunasin ? " .

" gue juga gak tahu ! " .

Saat sedang asyik mengobrol , mereka bertiga tidak sadar jika saat Daffa ada di belakang mereka , secara tidak sengaja mereka menghalangi jalan Daffa dan kedua temanya.

Dion celingukan kenapa tiba-tiba mereka bertiga menjadi pusat perhatian saat ini. Mata Dion mendelik melihat jika Daffa dan temannya berdiri di belakangnya .

Dengan sigap dia menarik lengan Hana dan juga Sinta .

Hati Daffa memanas gadis yang dia sukai itu di pegang tangannya oleh seorang pemuda lain .

Mata elang itu menatap Dion dengan tatapan permusuhan .

Daffa sempat melirik ke arah Hana yang kini sedang menunduk itu .

" Lo gak mau bully Dion ? " tanya Ares ketika mereka sudah sampai di kantin.

" lagi gak mood ! " .

" gak di jatah Lo sama Bella ? " .

" Bella ? " .

" iyalah kan dia cewek Lo ! " .

" sorry ya gue pria mahal , hanya orang yang gue cintai yang bisa menyentuh badan mahal gue ! " .

" dih sok ! " .

" emang Lo suka sama cewek daf ? " .

" maksud Lo ? Gue normal njir ! " .

" bukan itu maksud gue ! " .

" oh ! " .

" kok cuma jawab gitu sih ? " .

" ck..berisik ! " .

" dasar aneh ! " .

" gue heran sih siapa yang bakal dapetin hati dingin kek Lo gini ! " ucap Ares penasaran .

" kenapa jadi Lo yang penasaran res ? " .

" tau tuh ! " .

Ares mengendikkan bahunya acuh .

Sementara itu di sekolah Bara saat ini dia sedang menyusun rencana untuk membalas dendam pada geng the Tiger , alasannya karna Daffa sudah membuatnya masuk rumah sakit .

" Lo yakin kita ke sekolah Daffa ? " .

" Lo takut ? " .

" gue gak takut Bar , gue cuma nanya ".

" iya nanti kita ke sekolah Daffa " .

Setelah berkata begitu Bara pun terdiam , tangannya terkepal erat hingga jarinya memutih masih bisa sia ingat dengan jelas bagaimana wajah Daffa ketika Hana mengatakan jika mereka mempunyai hubungan .

Bara masih penasaran dimana Hana bersekolah saat ini ? dan bagaimana dia bisa mengenal Daffa .

Teng teng

Bel pulang sekolah itu pun akhirnya berbunyi dengan nyaring . Hana pun bersiap untuk segera keluar sekolah dan langsung berangkat bekerja .

Langkah entengnya itu terhenti , hingga membuat Sinta melirik penasaran .

" kenapa han ? " .

Wajah Hana saat ini berubah menjadi pucat pasi , setelah Daffa mengirimnya pesan meminta Hana untuk bertemu dengannya di belakang gudang .

" emm Sin , Lo pulang duluan aja , gue masih mules nih ! " ucap Hana sambil berpura-pura memegang perutnya .

" gak papa Han , gue tungguin ! " .

" eh gak usah Sin ! Gue gak mau Lo nungguin gue lama soalnya gue habis makan seblak semalem " ucap Hana bohong .

" dih Lo tuh ya , udah tahu punya maag ! Yaudah kalo gitu gue duluan ! " ucap Sinta sambil berlalu pergi melambaikan tangannya .

Hana bernafas lega , dia segera berlari menemui Daffa di belakang gudang yang letaknya cukup jauh .

Saat sedang asyik berlari , tiba-tiba suara derungan motor yang menggeber dan menggema di halaman sekolah itu terdengar nyaring .

Hana melihat itu dari lantai dua .

" Bara " ucap Hana lirih .

Hana semakin berlari dan menemui Daffa , dilihatnya Daffa yang saat ini sedang asyik memainkan ponselnya .

" daf ! " ucap Hana dengan nafas ngos-ngosan.

" apa han ? Lo lari ? " .

" daf , di depan ada Bara ! " .

" Bara ? " .

" iya dia rame-rame , duh kenapa dia kesini Daf ? Apa dia tahu gue sekolah disini ? " ucap Hana dengan raut wajah panik .

Daffa pun berdiri dari duduknya , karna tidak tega melihat Hana yang saat ini sedang panik itu .

Daffa reflek memeluknya .

Grep

Mata cantik milik gadis itu mengerjap cepat , dia tidak percaya jika saat ini Daffa sedang memeluknya .

Jantungnya berdegub dengan kencang , sebisa mungkin dia mengatur ritme jantungnya agar Daffa tidak mendengar nya .

Deg deg

Daffa berusaha menelan kasar salivanya yang tampak tercekat saat ini .

Dia bingung dan heran dengan dirinya sendiri , kenapa dia berani sekali memeluk Hana saat ini .

" ehhheemmm ! " Daffa berdeham berusaha menetralkan irama jantung nya saat ini .

Hana hanya terdiam , dia menunduk malu . Untuk kedua kalinya dia dipeluk cowok karna yang pertama adalah Bara sedangkan dengan Alif , Hana tidak pernah mau di peluk , hal itu pula mungkin yang menyebabkan hubungan mereka renggang dan berakhir putus .

" gue ke depan dulu ! Lo jangan keluar sekolah dulu ! " .

" tapi daf , aku mau masuk kerja " .

" han , kalo Lo gak pengen Bara tahu kalo Lo sekolah disini mending Lo nurut ! " .

Hana mengangguk patuh .

Daffa meninggalkan Hana yang masih terpaku menatap punggung tegap itu , dia menyentuh pipi chubby miliknya , senyum manis itu pun merekah dari bibir Hana saat ini .

Hatinya berbunga hanya karna pelukan Daffa itu .

" mana bos Lo ! " .

" ada urusan apa Lo kemari hah ! " sergah Ares emosi .

" panggil Daffa , gak usah jadi banci ! " .

" gue bukan banci ! " sahut Daffa yang baru saja datang itu .

Bara menyeringai tipis , akhirnya musuh bebuyutannya itu menghampirinya .

" takut Lo sama gue ? " .

" kenapa harus takut ? " .

" gue tunggu Lo di arena balap malam ini ! " .

" gue gak punya waktu ngeladenin loser kayak Lo ! " ucap Daffa sembari menatap tajam mata Bara saat ini .

" anjng ! Gue buka loser bngsat ! " hardik Bara yang merasa tidak terima .

" you just a loser bro ! " .

Kedua teman Daffa tertawa sumbang , Mereka bahagia melihat wajah emosi Bara saat ini .

Mata Bara memicing kala dia melihat sosok gadis yang selama ini dia cintai .

Daffa seakan sadar itu , dia mengikuti arah pandang mata Bara dan benar saja terlihat jika Hana mengintip mereka .

Bara segera berlari dan berniat menghampiri Hana .

" shit ! " umpat Daffa keras .

Daffa mengejar langkah Bara , teman keduanya pun mengikuti mereka . Jadilah Mereka semua masuk ke koridor sekolah yang lumayan panjang itu .

" Farhana ! " teriak Bara lantang .

Hana yang mendengar teriakan itu , merutuki kebodohannya sendiri , seharusnya dia mengikuti saran Daffa , tapi bagaimana lagi posisi Hana sangat sulit , sang manager baru saja mengiriminya pesan dan meminta Hana untuk segera datang lebih awal karna ada yang libur .

" woy ! " ucap Daffa sambil menarik paksa tangan Bara .

" apaan sih bngst ! " .

" jangan Lo kejar dia ! " .

" apa urusan Lo ? ".

" Lo lupa ? " .

Bara menatap nyalang Daffa saat ini . Dia bersumpah akan menghancurkan hubungan keduanya .