NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Milik CEO Galak

Bayi Kembar Milik CEO Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Janda / Anak Kembar / pengasuh
Popularitas:32.7k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Di khianati dan dijebak oleh saudara tirinya, hingga diusir oleh ibu kandungnya sendiri karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarga besar Sanjaya.


Hamil dan melahirkan tanpa didampingi keluarganya. Aurora berhasil membesarkan putri semata wayangnya, bekerja sebagai pengasuh cucu keluarga kaya tak membuatnya gengsi dan putus asa.


Pertemuan Aurora dengan Almer cucu laki-laki keluarga Gilbert membuatnya merasakan ikatan batin antara ibu dan anak bukan hanya itu saja Aurora harus terlibat dengan permasalahan anak majikannya Anggara Gilbert, CEO tampan tak tersentuh yang menolak segala cara perjodohan orang tuanya.


Bagaimana perasaan Aurora saat tahu Anggara lah sosok pria yang menidurinya malam itu ? Bagaimana dengan Anggara saat mengetahui jika Aurora lah sosok wanita yang dirinya cari selama ini ? Apakah Anggara akan bertanggung jawab atas kejadian malam itu ? Jangan lupa untuk mampir !


follow ig : dlbtstae_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Almer ikut bunda,

Di Kediaman Deon, suasana kembali dibuat panik dengan menghilangnya cucu laki-laki mereka. Rosa yang mengetahui cucunya menghilang langsung mendatangi rumah besannya. 

Deon dia sudah mencari ke sana kemari, tapi tidak menemukan cucu laki-lakinya. Apalagi saat tahu, anak dan menantunya tidak ada di rumah membuat Deon naik pitam. 

“Ahhhh !!! Bagaimana bisa kalian tidak tahu kemana cucuku pergi ?!!  “ bentak Deon. 

“Ma–maaf tuan… “

“Kata maaf kalian tidak membuat cucuku muncul dihadapanku ! “

Ia mengambil ponselnya untuk menghubungi putranya itu. Lagi-lagi tidak diangkat oleh putranya membuat Deon kesal luar biasa. Belum reda perasaan kesalnya kini, besannya datang dengan teriakan menggelegar bukan hanya itu saja dia malah memperkeruh suasana bukan mencari solusi dimana cucu mereka berada. 

Sementara itu, cucu yang dicari Deon sedang menikmati angin siang di belakang kediaman Gilbert. Tentu saja bocah itu tidak ingin pulang, bahkan Anggara sudah membujuknya namun tetap saja bocah itu menggeleng. 

“Bial caja di cini, daddy ! “  kata Arisha. 

“Daddy nda belangkat kelja ? “ tanya Arisha lagi. 

“Daddy, pulang untuk makan siang ! “ sahut Almer yang sudah menutup bukunya dan mulai berdiri. 

“Ayo, kita makan dulu ! “ ajak Anggara meraih tangan putrinya untuk segera bangun. 

Reza berdiri dari duduknya dan berjalan mengikuti Anggara dan si kembar dari belakang. Saat keempatnya tiba di ruang makan, hanya ada Arumi dan Gilbert disana. Arisha yang tak menemukan bundanya pun bertanya, “ dimana bunda ? “

Sepasang suami istri itu saling pandang membuat Almer berlari ke arah belakang dimana tempat menginap para pelayan. Arisha yang melihat itu hendak menyusul akan tetapi Anggara menahannya. 

“Biarkan abangmu yang melihat bunda, kita duduk makan bersama oma dan opa ! “ ajak Anggara. 

Arisha menggeleng kuat dan memberontak saat Anggara memaksanya untuk makan siang, “ Lisa mau makan sama bunda, “.

“ Diam ! “ bentak Anggara saat Arisha memaksa untuk turun dan mencari bundanya. 

Arisha yang baru pertama kali mendapat bentakan dari orang langsung menangis kuat. Dia menangis mencari sang bunda. Arumi segera menghampiri cucu perempuannya sedangkan Reza menatap datar Anggara. 

“Gara !!! “ bentak Gilbert. 

“Putrimu jangan pernah kamu bentak !! Daddy juga tidak pernah mengajarimu untuk membentak anak-anak ! “

“Tapi dad, ini jam makan siang anak-anak, mereka belum makan ! “ sahut Anggara kesal. 

“Kamu tidak boleh membentaknya ! Biarkan, Arisha makan dengan bundanya ! “ tegas Gilbert membuat Anggara menghela nafas kasar. 

“Ayo, kita cali bundamu ! “ ajak Reza meraih tangan Arisha. 

“Hiks, ayo. Lisa nda mau makan cama daddy, “

Kedua bocah itu pergi meninggalkan ruang makan, Arumi dia mengantar dua bocah itu tanpa berbicara sepatah katapun dengan sang putra. 

“Mom, mereka mau dibawa kemana ! “

“Shitttttt !!! “ umpatnya kesal. Selera makannya sudah hancur membuat Anggara memilih untuk kembali ke kantor. 

Gilbert hanya dapat menghela nafas kasar, bingung mau bersikap bagaimana, disatu sisi istrinya disatu sisi putranya.  Hingga, kedatangan Arumi dan lainnya membuat Gilbert sedikit lega. 

“Ayo, kita makan dulu ! “ ajak Gilbert. 

Aurora mengangguk pelan, ia mulai menyendokkan nasi dan lauk ke atas piring ketiga bocah itu dengan telaten, tanpa membuka suara Aurora menyusul untuk ikut makan siang bersama majikannya. 

Arisha bocah itu masih terisak disebelah bundanya. Dia mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya dengan air mata yang masih mengalir. 

“Bunda, kita kapan pulang ke kontlakan ? Lisa kangen walung, tanpa walung Lisa nda ada uang,“.

“Nanti sore kita pulang ya, “  jawab Aurora. 

Arumi yang mendengar itu sontak mengangkat kepalanya, “ Kalian ingin pulang ? “.

“ Iya nyonya, saya sudah lama tidak kembali ke kontrakan, juga tidak enak dengan Bibi Sally.. “

“Dan setelah ini saya akan berhenti … “

“A-apa ?! “ Dentingan sendok dan garpu terdengar, saat Arumi meletakkannya dengan kasar. 

“Jadi kamu tidak akan datang ke rumah lagi ? “ tanya Arumi kaget. 

Aurora mengangguk, lebih baik seperti ini. Dia juga tidak mau Anggara akan mengambil putrinya dari pelukannya sendiri. Biarlah putranya bersama dengan Anggara. Namun Aurora salah, setelah selesai makan Almer, dia bergegas ke kamarnya dan kembali membawa tas yang pasti isinya pakaian pribadi miliknya. 

“Ayo, bunda ! Almer ikut bunda ! “ ujar bocah itu saat melihat Aurora yang sudah membawa tas besar miliknya.

“Terus yang nemenin oma dirumah siapa ? “ tanya Arumi sedih. 

“Ada Reza, kan dia nda mau pulang ke rumah ! “ sahut Almer menunjuk Reza yang menatapnya cengo. 

“Bica aku ? Kan aku ikut kemana Lisa pelgi, “

“Eee, pulanglah. Kau cudah cehali cemalam kabul tambah nanti malam cudah dua. Nanti dikilana kami yang nyulik… !! “ ketus Arisha kesal. 

Dirinya menarik kain panjang milik bundanya untuk mengelap ingusnya yang keluar. 

“Leja nda mau balik, pokokna ! “

“Ya cudah kau temani oma dilumah ! Janan ikut kami ! “ lagi-lagi Arisha melarangnya untuk ikut. 

“Ah, jangan ! Oma nggak mau ribet sama neneknya itu. Bawa saja, Rora ! Bawa, jangan tinggalkan Reza disini. Hiiiiiii, nggak mau berurusan sama nenek lampir… “

Mendengar ucapan mantan majikannya, Aurora sedikit geli. Dia jadi penasaran dengan neneknya Reza, seperti apa bentuk nya sehingga mantan majikannya tidak mau berurusan dengan wanita itu. 

“Kalian pergi diantar supir, “ kata Gilbert yang sudah berdiri di sebelah istrinya. 

“Baik tuan,nyonya ! Kalau begitu kami permisi, “

Aurora mengajak anak-anak untuk masuk ke dalam mobil setelah mereka bersalaman dengan Arumi dan Gilbert. Mobil perlahan melaju jauh menuju gerbang dan hilang tak terlihat di balik pintu gerbang yang mulai tertutup. 

Gilbert tahu istrinya kembali sedih, dia merangkul dan mengusap pundak istrinya. 

“Kita bisa datang untuk mengunjungi cucu-cucu kita, kalau kamu kangen, “

“Aku kangen  “ ucapnya lirih menatap suaminya. 

“Lah, kan mereka baru pergi ? Masa udah kangen ? “ ujar Gilbert polos. 

“Ihhhhhhh, udahlah nggak usah ! “ kata Arumi meninggalkan suaminya yang masih belum mengerti ucapannya. 

“Ha ?! “

“Aduh, istriku kenapa sih ! “ katanya panik. Gilbert langsung mengejar istrinya yang sudah menghilang dari pandangannya. 

*

*

*

*

*

Sementara itu, Aurora dan anak-anak telah sampai di rumah kontrakannya. Kurang lebih dua minggu dia meninggalkan rumah kontrakannya, selama itu pula rumah kontrakannya tidak dibersihkan. 

Aurora harus menyapu rumah dan membersihkan tempat tidur, agar anak-anak bisa beristirahat sebelum malam tiba. 

“Kalian bermainlah dulu, bunda harus beberes rumah, “ kata Aurora meminta ketiga anak itu untuk pergi bermain. 

“Bunda, Lisa mau ke walung nenek Sally ya ! “

“Aku ikut Lisa ! “ sahut Reza mengejar Arisha yang sudah berlari keluar rumah. 

Sementara Almer, dia menatap Aurora dengan wajah polos. Aurora yang baru menyadari putranya tidak menyusul saudaranya pun dibuat bingung. 

“Kenapa tidak menyusul adikmu dan Reza ke warung ? “ tanya Aurora lembut. 

“Almer mau bantu bunda, biar cepat selesai ! “ jawabnya semangat. 

Aurora tertawa, dirinya ingin melarang tetapi Almer ada dirinya yang tidak bisa diam. Kini ibu dan anak itu kompak membersihkan rumah, hingga bersih. 

Sementara disisi lain, Anggara berteriak kesal saat mendapat kabar jika anak kembarnya dibawa pulang ke rumah kontrakan. 

“Siapa yang mengizinkannya pergi dan membawa anak-anakku ??? “

“Maaf, Gara. Orang tuamu yang mengizinkannya ! “ Anggara mengusap wajahnya dengan kasar. 

“Saranku, — —”

Anggara mengangkat satu tangannya meminta Jeno untuk berhenti berbicara, Jeno yang mengerti memilih untuk diam. 

“Hiiiii tau gitu gue nyari gebetan dari pada disini orangnya nggak bisa dikasih saran. Vino lagi satu, bisa-bisanya dia ijin kencan ! Sudah nggak jomblo emang laeennnn ! “ rutuk Jeno kesal. 

1
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Tiktok
Jasmine
kocak 😂
Retno Harningsih
lanjut
Asahel Rachel
bpk mu lg selingkuh. ga emak ga anak mmg pelakor hedehh
Retno Harningsih
lanjut
Anthy rafifah Anthy gladis
ceritanya bagus dn menarik
Anthy rafifah Anthy gladis
up baxak dong thor
sendy kiki
up lah kaka
Della: ditunggu ya, masih di review ♥︎
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Ika Surya Ningsih
seru k.. bikin nagih bc novel ini
Yukeu Nadhira
sumpah aku cinta kau kak othor bikin cerita kocak bangget berasa awet muda
sendy kiki
up kaka
tia
ngakak sendiri baca novel nie ,,😁😁
Retno Harningsih
lanjut
sendy kiki
up
Iqlima Al Jazira
ngakak thor🤣🤣🤣
Yukeu Nadhira
kocak cara bangunin yg keren anak dan bapak mirip
sendy kiki
up lah Kaka sekarang up sekali y. jarang up double . terhibur
Retno Harningsih
up
Retno Harningsih
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!