NovelToon NovelToon
Membawa Benih Pria Beristri

Membawa Benih Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / POV Pelakor
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lautan Biru

"Ini surat pengunduran diri saya tuan." Laura menyodorkan sebuah amplop pada atasanya. "Kenapa Laura? Apa yang harus saya katakan jika tuan Jimmy datang?" Ucap kepala bagian yang menerima surat pengunduran diri dari Laura. wanita bernama Laura itu tersenyum, "Tidak perlu jelaskan apapun Tuan, di dalam surat itu sudah ada penjelasan kenapa saya resign." Setelah dua tahun lebih bekerja di perusahaan besar, dengan terpaksa Laura chow mengundurkan diri karena suatu hal yang tidak memungkinkan dirinya harus bertahan. Lalu bagaimana dengan atasanya yang bernama Jimmy itu saat tahu sekertaris yang selama ini dia andalkan tiba-tiba resign?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuhan menghukum ku

...Jangan lupa bantu author rating bintang 5 ya sayang 😘😘...

Seperti oase di padang pasir, Jimmy merasakan dahaganya yang terbayar sehingga membuat dirinya begitu puas setelah melakukan percintaan dengan Laura, sang sekertaris yang selama ini menutupi keindahan tubuhnya dengan sangat baik.

Bahkan Jimmy tidak puas hanya menyentuh Laura satu kali, dalam sehari Jimmy sudah menyentuh Laura sebanyak tiga kali sudah seperti aturan meminum obat. Laura diberikan jeda istirahat hanya sebentar untuk makan dan membersihkan sisa percintaan mereka, dan Jimmy akan kembali membuat Laura mengerang nikmat di bawahnya, menyebut namanya berulang kali yang membuat telinga Jimmy merasa candu dengan suara seksi Laura.

Hari yang seharunya untuk bekerja Jimmy habiskan untuk melakukan cocok tanam di tempat yang baru, siapa sangka ternyata tubuh Laura membuatnya candu bahkan Jimmy sempat membandingkan kenikmatan yang ia dapatkan dari Laura dan Celine istrinya.

Laura meleguh saat merasakan tenggorokannya kering, matanya bergerak perlahan terbuka, pemandangan yang pertama ia lihat wajah Jimmy yang sedang menatapnya dengan senyum.

Bibir Laura ikut tertarik untuk membalas senyum Jimmy, rasanya masih seperti mimpi jika pada akhirnya Laura terlempar di atas ranjang dengan sang atasan.

"Enghh," Laura menelan ludah, tenggorokannya begitu kering, susah sekali untuk mengeluarkan suara.

"Mau minum," Tanya Jimmy yang mendapat anggukan dari Laura.

Bercinta dalam waktu yang lama membuat Laura kehausan, mulutnya tidak berhenti mendesahhkan dan mengerang setiap kali Jimmy melakukan hentakan yang membuatnya terus menjerit nikmat.

Membantu Laura untuk minum, Jimmy menatap wajah kusut Laura yang justru terlihat seksi dimatanya.

"C-cukup," ucap Laura sambil mendorong tangan Jimmy mundur.

Jimmy menaruh kembali gelas ke atas nakas, Laura menarik tubuhnya untuk bersandar di bahu rajang, memegangi selimut untuk menutupi dada kebawah, bagian tubuhnya yang polos.

"Sepetinya aku tidak bisa bekerja, aku kesulitan berjalan." ucap Laura yang merasakan nyeri dan perih dibagian intinya.

Pertama kali saja sudah membuatnya susah berjalan, apalagi ini sudah tiga kali Jimmy membuatnya tak bisa menggunakan tulangnya untuk menyangga tubuhnya.

Jimny tersenyum, ia begitu senang membuat Laura terkapar tak berdaya.

"Tidak masalah, aku akan membawa orang ku untuk menggantikan mu." Balas Jimmy yang ikut duduk di samping Laura.

Laura mengangguk lega, tubuhnya terasa lelah dan tulang-tulangnya terasa begitu sakit semua setelahnya.

"Laura,"

Laura yang di panggil menoleh, menatap kearah Jimmy yang juga sedang menatapnya.

"Kena-"

Drt... Drt... Drt...

Ponsel Jimmy berdering membuat obrolan keduanya terhenti.

"Mungkin Nyonya Celine yang sejak tadi mencari mu," Ucap Laura sambil memberikan senyum tipis.

Laura tahu sejak tadi ponsel Jimmy terus berdering, tapi pria itu tidak perduli karena sedang berpacu kuda dengan nya.

Jimmy menatap wajah Laura lamat-lamat, sebelum mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan dari Celine.

Laura membuang napas kasar saat melihat pugung tegap Jimmy berjalan kearah balkon.

"Gunakan waktu yang ada Laura, kau tidak perlu memilikinya karena dia memang bukan milik mu," Gumamnya sambil beranjak dari kasur dan berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi.

"Honey, kau tega sekali melupakan aku."

Suara Celine membuat Jimmy menghela napas.

"Bagaimana pekerjaan mu?" Tanya Jimmy yang memilih membahas topik lain, dia tidak suka mendengar Celine merajuk, yang ada hanya membuatnya pusing.

"Honey apa lebih penting pekerjaan ku dari pada hatiku yang sedang kesal." Celine mengerucutkan bibirnya, tangannya sibuk mengaduk-aduk minumnya dengan sedotan yang ia pegang.

Jimmy memijit pelipisnya, istrinya ini selalu bikin pusing kalau sedang bertelepon.

"Hm, bukankah kamu sedang melakukan pemotretan? Kamu harus melakukanya dengan baik agar kamu terlihat sempurna di depan para pengemar mu."

Celine yang mendengar ucapan suaminya terseyum, ia mengangguk setuju.

"Ya, kamu benar aku sedang menunggu waktu. Aku akan melakukan yang terbaik agar aku bisa membuat suamiku bangga." Katanya dengan senyum mengembang.

Jika karirnya semakin naik maka sudah pasti semua orang akan melihat betapa beruntungnya Jimmy memiliki istri seperti dirinya, bagi Celine pengakuan semua orang adalah pencapaian tersendiri untuk nya, selain itu agar tidak ada wanita gatal yang mengharapkan bisa bersanding dengan Jimmy, hanya dirinya yang pantas untuk Jimmy.

"Kalau begitu hati-hati, aku sedang sibuk. jika tidak bisa kau hubungi mungkin aku sedang melakukan pekerjaan yang penting." Pekerjaan penting bagi Jimmy tidak seperti pekerjaan penting yang seperti Celine pikirkan, karena Jimmy memiliki pekerjaan sibuk lainya, seperti mengerjai Laura sampai kelelahan.

"Hm, kau juga hati-hati honey. jangan terlalu lama dekat dengan sekertaris mu, aku takut jika dia menggoda mu, dan jika itu terjadi aku tidak akan membuat hidupnya tenang." Ucap Celine dengan nada menggebu-gebu.

"Hm, kau tidak perlu mengingatkan ku. Karena tanpa dia goda, akupun sudah tergoda lebih dulu," ucap Jimmy hanya dalam hati, ibu jarinya mengusap bibir bawahnya saat mengingat bibirnya membuat Laura takluk.

*

*

Setelah cukup lama berendam dengan air hangat dan aroma sabun yang menenangkan, Laura berniat untuk keluar dari bathtub. Tapi belum sempat bangun tubuhnya tiba-tiba terhempas kembali saat merasakan sebuah tangan menarik perutnya untuk kembali duduk.

"Jimny, emm." Laura menahan napas saat pugung polosnya bersandar di dada bidang Jimmy.

"Kenapa tidak menungguku hm," Jimmy mengecup bahu polos Laura dengan lembut, harum aroma sabun menyapa indera penciuman Jimmy.

"Sudah selesai menelponnya? Kenapa cepat sekali." Ucap Laura yang justru mengabaikan pertanyaan Jimmy.

Biasanya suami Istri yang sedang berjauhan akan menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol, tapi pria dibelakangnya ini tidak seperti pria yang ia bayangkan.

"Untuk apa, dia sedang sibuk begitu juga denganku." Jawabnya dengan tangan bergerak mengusap perut bawah Laura di dalam air.

"Jim, eghh." Laura mendesis saat merasakan jemari besar Jimmy berkeliaran di bawah sana.

Laura sampai mengigit bibirnya merasakan sensasi yang membuatnya ingin berteriak.

"Jimny, bagaimana jika aku hamil."

Deg

Pergerakan tangan Jimmy berhenti begitu juga dengan bibirnya yang sedang bergerak seperti lintah, menghisap darah pada kulit.

Laura sempat tertegun merasakan reaksi Jimmy dengan pertanyaannya tadi.

Namun hanya sebentar karena Jimmy kembali melakukan kegiatan yang tadi sempat terhenti.

"Oughh Jimmy," Laura mendesis saat merasakan jari besar dan panjang Jimmy melesak keluar masuk dibawah sana.

"Itu tidak akan terjadi Laura, karena Celine tidak akan pernah hamil begitu juga dengan dirimu."

Deg

Jantung Laura terpompa cepat, wajahnya yang tadi menikmati sentuhan jemari Jimmy kini berganti dengan wajah tegang.

Dengan gerakan cepat Laura memutar posisi duduknya menghadap Jimmy.

Di tatapanya wajah Jimmy yang juga menatapnya, ada pancaran kesedihan dan kekecewaan di dalam sana, Laura mengusap rahang tegas Jimmy dengan jari lentiknya.

"Apa kau tidak ingin memiliki seorang anak?" Tanya Laura yang beranggapan jika Jimmy tidak ingin memiliki anak atau sebaliknya Celine lah yang tidak ingin mengingat karir wanita itu sebagai publik figur.

Jimmy menghela napas berat, tatapan matanya begitu sayu menatap Laura.

"Bukan aku yang tidak ingin, tapi Tuhan memberiku kekurangan dalam hidupku. Yaitu tidak bisa memiliki anak."

*

*

Jangan lupa rating bintang 5 ya sayang 😘😘😘

1
Widaandriani27@gmail.com Gmail.com
Luar biasa
Erlinda
bertele tele cerita nya sibuk dgn nafsu aja
Erlinda
ternyata di otak Jimmy hanya nafsu aja dan jujur Thor aq kurang suka dgn karakter Laura yg terkesan murahan ga punya harga diri
Erlinda
kenapa si Laura nya disini dibikin bodoh ya Thor .padahal dia seorang sekretaris hebat .
Erlinda
ternyata disini Celine nya jauh lebih pintar dari sang CEO ..
Adila Ahmad
bgus
Gintania nia
bagus
Lyssa Ly Alex
Luar biasa
Siti Aminah
dr awal baca banyak tipo ny thor...padahal ceritany bagus dn seru
ALNAZTRA ILMU
hahahaha..suami sendiri yg gatal donk
ALNAZTRA ILMU
perbuatannya salah..tapi mSih boleh berfikir untuk tidak jadi pelakor .
Siti Aminah
ooohhh....ternyata yg mandul cellin toh...
Siti Aminah
Jimmi kena ripu daya ny cellin...
Siti Aminah
tuh kaan...Laura bisa hamil...
Siti Aminah
sepertinya seru thor
Siti Aminah
gk munhkin Jimmi mandul. pasti istrinya yg merekayasa
Siti Aminah
walaupun kau salah Laura...tp aku salut dgn pemikiran mu
Siti Aminah
baru nyimsk thor
Muna Junaidi
Judulnya apa
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!