NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2 Adik angkat

Sepanjang perjalanan pulang dari sekolah Kirana, suasana di dalam mobil begitu hangat dan akrab. Raka memutar rekaman penampilan Kirana di layar ponselnya agar bisa menyaksikannya bersama sang adik.

"Kirana, kau benar-benar luar biasa di atas panggung tadi!" puji Raka tulus setelah videonya selesai diputar.

Kirana tersenyum lebar, merasa bangga atas pujian kakaknya. "Terima kasih, Kak. Aku sangat senang akhirnya bisa menampilkan yang terbaik di acara itu."

"Aku yakin teman-temanmu juga pasti terpukau melihat penampilanmu tadi," Raka menepuk pundak Kirana.

"Hmm, beberapa dari mereka memang kelihatan iri saat menatap kita tadi," canda Kirana sambil terkekeh.

Raka ikut tertawa. "Ya, mungkin mereka iri melihat kita sebagai saudara yang begitu akrab."

"Tentu saja! Ikatan persaudaraan kita sangat erat, Kak," sahut Kirana mantap. "Meski bukan saudara kandung, tapi rasa sayang di antara kita sama kuatnya."

Kata-kata Kirana membuat Raka terharu. Dia benar-benar merasa beruntung memiliki adik angkat sebaik Kirana. Ikatan mereka memang luar biasa. Semua kenangan indah dari masa kecil hingga dewasa terlintas di benaknya.

"Kirana, ingat saat kita masih kecil dan sering bertengkar hebat hanya karena memperebutkan mainan?" Raka terkekeh mengingat momen itu.

Kirana ikut tertawa. "Ya, tentu saja aku ingat! Lalu kita akan saling mengunci di kamar sampai ayah yang melerai pertengkaran bodoh itu."

Keduanya lalu saling bertukar cerita masa lalu yang selalu sukses membuat mereka tertawa lepas. Bagi Raka dan Kirana, ikatan persaudaraan mereka merupakan hal paling berharga dalam hidup. Tidak ada yang bisa menggantikannya.

Sesampainya di rumah, keduanya disambut hangat oleh ayah dan ibu tercinta. Melihat kedekatan anak-anaknya, senyum bahagia turut mengembang di wajah kedua orang tua itu. Mereka bahagia bisa mempersatukan Raka dan Kirana melalui tali persaudaraan yang begitu kukuh.

"Seperti ini lah seharusnya hidup," gumam Raka dalam hati. "Dikelilingi orang-orang yang kita cintai dan terikat melalui ikatan persaudaraan yang tak akan pernah putus."

Namun sekali lagi, benih asing itu masih bersemayam dalam sudut terdalam hatinya tanpa Raka sadari...

...

Malam itu, setelah makan malam bersama, Raka dan Kirana memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di kamar Kirana. Seperti biasa, mereka akan bercengkerama hingga larut malam layaknya sahabat akrab.

"Buatkan aku secangkir cokelat panas, Kak," pinta Kirana sambil duduk bersila di atas ranjangnya.

"Baiklah, Tuan Putri," Raka terkekeh sambil beranjak membuatkan minuman untuk adiknya.

Selagi menunggu, Kirana memainkan gitarnya dan mulai memetik sebuah lagu. Suara merdunya mengalun indah, mengisi kesunyian malam dengan melodi yang merdu.

Raka kembali dengan secangkir cokelat panas di tangannya. Dia menyerahkannya pada Kirana sambil menatap adiknya dengan pandangan lembut.

"Terima kasih, Kak," ucap Kirana sembari menyeruput cokelat panasnya perlahan.

"Sama-sama, Adikku," balas Raka seraya mengambil tempat duduk di samping Kirana.

Keheningan sesaat melingkupi, hanya ditemani alunan petikan gitar dari jemari lentik Kirana. Raka menikmati momen-momen seperti ini, di mana dia bisa menghabiskan waktu berkualitas dengan sang adik tercinta.

"Kak, aku sangat menyayangimu," ucap Kirana tiba-tiba, masih memetik gitarnya.

Raka menoleh dan tersenyum lembut, "Aku juga sangat menyayangimu, Kirana. Kau adalah adikku yang paling berharga."

Kirana balas menatap Raka dengan sorot matanya yang jernih. "Kita memang bukan saudara kandung, tapi ikatan kita bahkan lebih kuat dan erat dari saudara sedarah sekalipun."

Perkataan Kirana menyentuh relung hati Raka. Dia merangkul pundak adiknya dengan sayang. "Kau benar. Ikatan persaudaraan kita tidak akan pernah putus, apapun yang terjadi."

Mereka berdua kemudian saling berpelukan erat. Kehangatan melingkupi tubuh masing-masing, menandakan betapa kuatnya tali persaudaraan yang terikat di antara keduanya.

Tanpa disadari, sepintas kilat lewat di mata Raka. Hatinya menghangat melihat wajah Kirana dari jarak sedekat ini. Ada sebersit perasaan asing yang mencoba menggodanya. Namun Raka segera menepisnya jauh-jauh.

"Tidak, dia adalah adikku. Aku tidak boleh berpikiran aneh," gumamnya dalam hati.

Untuk malam itu, Raka kembali mengukuhkan ikatan persaudaraan mereka yang begitu solid. Apapun yang terjadi, hubungan itu takkan pernah tergoyahkan, begitu pikirnya. Namun dia tidak tahu, ujian terberat mungkin akan segera datang untuk mengguncang segalanya.

...

Hari-hari berlalu, kehidupan keluarga Raka dan Kirana terus berjalan harmonis seperti biasa. Ikatan persaudaraan kuat di antara keduanya menjadi pilar penyangga kebahagiaan mereka. Orang Tua mereka pun turut bahagia melihat kedekatan anak-anaknya itu.

Seperti malam-malam sebelumnya, Raka dan Kirana kembali menghabiskan waktu bersama di kamar Kirana. Kali ini Kirana tampak sedikit gundah.

"Ada apa, Kirana? Kau tampak murung malam ini," tanya Raka dengan nada khawatir.

Kirana menghela napas panjang. "Entahlah, Kak. Aku hanya merasa sedikit sedih mengingat waktu tinggal setahun lagi sebelum aku lulus sekolah."

Raka mengerti kegelisahan adiknya. Peristiwa seperti kelulusan memang selalu meninggalkan kenangan mendalam, baik senang maupun sedih.

"Kau pasti akan sangat merindukan momen-momen bersamamu di sekolah nanti," Raka merangkul pundak Kirana dengan hangat.

"Iya, aku pasti akan sangat merindukan itu semua," Kirana menyandarkan kepalanya di bahu Raka. "Tapi yang paling kurindukan adalah kebersamaan kita seperti ini, Kak."

Kata-kata Kirana menyentuh relung hati Raka. Dia memeluk adiknya dengan erat, meyakinkan bahwa ikatan di antara mereka tidak akan pernah pudar meski waktu berlalu.

"Dengarkan aku, Kirana," ucap Raka lembut. "Apapun yang terjadi, ikatan persaudaraan kita tidak akan pernah terputus. Kau bisa mengandalkan ku sepenuhnya, saat ini dan nanti."

Kirana membalas pelukan Raka, menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang kakak tercinta. Air mata mengalir membasahi pipinya.

"Terima kasih, Kak. Aku sangat menyayangimu, lebih dari apapun di dunia ini."

Melihat Kirana begitu rapuh di pelukannya, Raka merasa begitu ingin melindungi sang adik. Rasa sayangnya pada Kirana seakan meluap-luap hingga mencekatkan napasnya sendiri. Dia mengeratkan rengkuhannya, seolah tak ingin kehilangan Kirana barang sejenak.

Sekali lagi, benih asing itu menggodanya jauh di lubuk hatinya terdalam. Namun kali ini, benih itu tumbuh perlahan hingga mulai berkecambah menjadi semacam perasaan aneh yang hinggap di hati Raka...

..

Seminggu berlalu sejak malam di mana Kirana mengungkapkan kegelisahannya pada Raka. Namun sejak saat itu, ada yang berbeda dari cara Raka memandang adik angkatnya. Perasaan asing yang tumbuh perlahan dalam hatinya kian tak terbendung.

Sore itu, seperti biasa Raka menjemput Kirana seusai pulang kuliah. Pemandangan yang menyambutnya di gerbang sekolah membuat jantungnya berdegup kencang tak karuan. Kirana tengah berdiri di sana, dikerumuni oleh beberapa lelaki sebayanya yang sepertinya adalah teman-teman sekelasnya.

Tak disadari, Raka memperhatikan dengan saksama bagaimana gadis itu tersenyum dan tertawa lepas bersama teman-temannya. Caranya bergerak dan berinteraksi terlihat begitu anggun dan memesona di matanya. Tanpa sadar, Raka mengagumi pesona adiknya sendiri.

"Raka? Kau sudah datang?" Suara lembut Kirana membuyarkan lamunannya.

Gadis itu menghampiri Raka dengan senyum lebarnya yang biasa. Tanpa disadari, ada semu merah tipis menghiasi pipi Raka melihat kedatangan Kirana.

"I-iya, ayo kita pulang," sahut Raka sedikit terbata.

Selama di perjalanan pulang, keduanya larut dalam perbincangan ringan seperti biasa. Namun kali ini, tatapan Raka seringkali terpaku pada Kirana lebih lama dari biasanya. Dia mengamati cara adiknya berbicara, tersenyum, bahkan berkedip. Tanpa sadar, pesona alami gadis itu seakan menyihirnya.

"Ada apa kak? Kenapa dari tadi memandangiku seperti itu?" tanya Kirana heran melihat tingkah aneh Raka.

"Eh? Ah tidak, tidak ada apa-apa," Raka tergagap, mengalihkan pandangannya ke jalanan dengan semburat merah menghiasi wajahnya.

Sepanjang sisa perjalanan, Raka terus berusaha menekan perasaan anehnya yang tumbuh subur terhadap Kirana. Suara hatinya berteriak bahwa ini salah, sangat salah. Bagaimana mungkin dia bisa berpikiran tidak senonoh pada adik angkatnya sendiri? Mereka terikat dalam ikatan persaudaraan yang begitu kukuh.

Namun semakin Raka ingin menepisnya, semakin kuat pula perasaan itu menancapkan akarnya di sudut terdalam hatinya. Sebuah perasaan terlarang pada sang adik yang tak seharusnya hinggap dalam benaknya.

Raka mengepalkan tangannya erat-erat, tubuhnya terasa memanas karena pergolakan jiwa yang berkecamuk di dalam dirinya sendiri.

"Aku harus bisa mengendalikan diriku. Kirana adalah adikku, tidak lebih dari itu!" Tekadnya dalam hati, berharap bisa mengusir rasa larangannya jauh-jauh.

...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!