NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Beda Usia / Sugar daddy
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.

Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.

Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.

Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.

Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dansa Waltz dan Kalila yang posessif

Romeo yang melihat airmata Namira berlinang langsung mengusapnya dengan lembut. "Mama jangan menangis" Ilyas dan Wulan menghambur memeluk mamanya begitu juga Romeo.

"Sudah, sudah mama gak apa-apa, ayo cepat makannya. Romeo sudah di tunggu papa, papa kangen Romeo katanya. Wulan dan Ilyas setelah makan jangan keluar kamar ya, nanti mama minta om Boa menemani kalian di sini"

Setelah memastikan anak-anaknya aman bersama Boa, Namira berganti kostum penari waltz lalu membawa Romeo keluar dari kamar Wulan.

"Mama, bolehkan kapan-kapan aku main lagi ke sini?"

"Ke sini? Jangan ya sayang. Kalau kamu mau main ke rumah mama Mira yang di gang melati saja ya. Ini rumah majikan mama"

"Kenapa Ilyas dan Wulan memanggil majikan mama dengan sebutan papa" Jawaban Kritis Romeo membuat Namira harus memutar otaknya.

"Karena bos Marcel tidak mempunyai anak kecil, anak bos Marcel kaka Kalila gadis yang cantik tadi"

"Aku bilang dia tidak cantik, karena hatinya buruk. Dia tidak mau makan bersama karyawannya satu meja. Kata papa aku itu prilaku buruk"

"Tidak begitu Romeo, bos Marcel dan Kaka Kalila butuh makan dengan tenang dan hening"

"Nah itu papa Romeo sudah menunggu" Namira menunjuk Bram yang sedang berbincang dengan Reni

"Papa.." Romeo berlari dan memeluk papanya.

"J-jadi, ini anakmu Bram?" Tanya Reni terkejut.

"Iya Ren, Romeo namanya" Bram mengarahkan tangan Romeo untuk bersalaman dengan Reni

"Sudah besar. Bukankah anakmu kembar, Bram?" Tanya Reni dengan wajah sumringah melihat wajah Romeo yang imut.

"Iya, sampai sekarang aku belum bertemu dengan anakku Juliet. Pencarian tetap dilanjutkan sampai aku menemukan mereka" Bram melirik Namira yang terlihat sedih dan terus menunduk.

"Namira, what happened, Are you okey?" Tanya Bram

"I'm Fine, Bram. Aku hanya lelah" Namira mengulas senyuman tipis di bibirnya.

Namira dan Reni memisahkan diri dari Bram karena harus menyambut tamu sessi keduanya yang baru berdatangan.

"Papa, mama Mira habis diusir sama Kaka jelek karena Kaka jelek tidak mau makan malam bersama pembantunya" Bisik Romeo

"Kaka jelek? Siapa?" bisik Bram lagi

"Kaka itu sebenarnya cantik, tapi hatinya jelek sekali papa, dia mengusir mama Mira" dengan mimik yang lucu dan bibir yang di monyongkan Romeo mengadu kejadian tadi pada Bram

"Oh iya Papa baru ingat, tadi mama Mira bilang kalian mau sholat? Apa betul begitu?" Tanya Bram penasaran

"Betul papa, aku sholat bertiga..ehh berempat sama bos mama Mira" Jawab Romeo lugu

"Bos mama Mira? Yang mana, kasih tahu papa yang mana orangnya?" Bram mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

"Mama Mira bilang namanya bos Marcel" Jawab Romeo polos.

"M-Marcel?! Serius kamu son?" Bram menoleh menatap wajah polos anaknya yang masih dalam gendongannya.

"Serius aku papa, itu..tuuhh orangnya" Romeo menunjuk ke arah Marcel yang baru saja masuk pintu depan sanggar bersama gadis cantik, mungkin yang Romeo bilang Kaka jelek, pikir Bram.

"Wow, apa ini? Sisi baik Marcel baru aku tahu, selama ini dia pria tua yang hilang arah. Kerjaannya selalu minum dan buat onar di bar. Apa kali ini aku akan kalah telak darinya?" gumam Bram sambil melirik Namira yang berada jauh darinya, wanita itu masih menundukkan wajahnya.

"Romeo sudah lelah? Apa mau pulang diantar pak Tomo?" Tanya Bram

"Aku mau pulang sama papa" Rengeknya

"Tapiii..papa mau berdansa dulu di sini, Rom. Boleh ya?" Bram memainkan alisnya ke atas dan kebawah

"Ahaa! Aku tau, papa mau berdansa dengan Mama Mira kan?" Jawab Romeo dengan wajah lucu dan Bram mengangguk dengan mimik yang lucu

"Baiklah, ini malam Sabtu, waktunya para pria bujang mencari pasangan, begitu kan pah?" Romeo menirukan ucapan papanya setiap malam weekend pamitan untuk pergi hangout

"Betul sekali anakku!" Bram menjentik hidung Romeo dengan gemas

"Baiklah aku pulang duluan dengan pak Tomo pah" Romeo di turunkan dari gendongan Bram dan mereka melangkah keluar pintu sanggar.

Marcel yang melihat Bram keluar nampak lega, karena saingannya berkurang satu orang malam ini.

Di pintu masuk sanggar, Bram bertemu dengan Hafiz atau Mr. Zay, mereka adalah partner bisnis yang kompak dan menjalin kerjasama sejak pak Broto dan Papanya Bram bersahabat.

"Mr. Zay apa kabar, apa hadir bersama istri?" Tanya Bram

"Iya aku menyusul istri dan kedua putriku sudah di sini sejak siang"

Tak berapa lama menghampiri kedua gadis yang tadi ditunjuk Romeo gadis jelek.

"Papa kok baru datang" protes Hania

"Maaf sayang" Jawab Hafiz

"Kalila kenapa wajahmu merengut?"

"Aku membencinya pah, dia penipu ulung!" jawab Kalila kesal sambil menunjuk ke arah Namira

Interaksi keluarga itu menarik jiwa penasaran Bram.

"Gadis ini anak anda Mr, Zay?" Tanya Bram

"O iya Bram, kenalkan ini Kalila dan Hania, anaku" Bram hanya mengulas senyum tipis

"Menarik sekali! Pasti ada cerita besar di balik hubungan Marcel dan Mr. Zay " batin Bram

"Kupikir anda sudah pulang, Bram" Sinis Marcel setelah mereka bertemu lagi dalam satu circle dan satu meja bundar

"Anda sendiri, betah sekali di sini. Bukankah anda orang paling susah ditemui" Jawab Bram

"Bukan urusanmu!" Marcel hanya terdiam mengunci mulutnya agar tidak banyak orang tau hubungannya dengan Namira.

"Apa yang terjadi di sini, Marcel? Tiba-tiba Kalila mengadu katanya membenci nona Mira" bisik Hafiz

"Semua diluar prediksiku. Belum waktunya aku ceritakan" Jawab Marcel

"Ok, baiklah" Hafiz mengangkat bahunya pelan

Marcel melihat istrinya yang sedang didekati Tom dan kedua putri kembarnya, matanya terus menatap Namira tidak pernah lepas, hingga tingkahnya bisa menarik perhatian beberapa pria yang duduk satu meja dengannya.

"Apa wanita seperti itu yang menjadi incaran mu, Cel?" Tanya Harry sahabatnya

"Hah? Memangnya seperti apa?" Jawab Marcel Pura-pura tidak tahu

"Yaa..seksi, manis, menarik" Ucap Harry ikut menatap Namira dari kejauhan

"Alihkan pandanganmu darinya, Har. Atau aku congkel matamu keluar dari tempatnya!" Marcel tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya

"Hahaha..sudah kuduga reaksimu akan seperti ini. Pepetlah terus jangan kasih kendor!" Hari mengangkat tangan kanannya ke atas. Marcel menarik kedua sudut bibirnya ke atas membentuk sebuah senyuman.

Suara MC memberi aba-aba pada seluruh pasangan yang bersedia menari Waltz diiringi irama music dari Dimitri Shostakovich, Second Waltz. Dari kejauhan Marcel sudah menatap Namira yang juga menatap ke arahnya, dalam hati Namira berharap suaminya akan menghampirinya, walaupun rasanya mustahil, karena sikap Kalila yang menjadi posesif juga Bu Amanda yang selalu menatapnya dengan sinis.

Namira hanya pasrah, namun ia tetap memberikan suaminya senyuman manis. Saat beberapa langkah lagi kaki suaminya mendekat, tangan lentik dari seorang gadis remaja mengambil tangan Marcel, Kalila.

"Pipi ajari aku berdansa" Kalila memeluk Marcel dengan manja.

"Tapi, papa ingin.."

"Piiihh..please.." Wajahnya memelas menatap Marcel

Akhirnya Marcel menuruti kemauan putri kesayangannya. Marcel melirik ke arah Namira yang sudah dihampiri Bram. Reni berpasangan dengan Tom, Namira dan Bram, mereka menari di tengah lingkaran. Masing-masing pasangan saling berpegang erat dan menari di sekitar satu titik, berputar.

Wajah Marcel mengeras saat melihat tatapan hangat Bram yang begitu dekat dengan wajah istrinya, tangan Bram yang memeluk pinggang Namira membuat hatinya panas. Dia tidak mungkin bertindak gegabah saat ini, rasanya ingin marah tapi harus sekuat mungkin dia tahan agar acara berjalan dengan lancar.

"Kenapa kamu jadi posesif malam ini, Kalila?" Tanya Marcel

"Aku gak mau pipi berbagi kasih sayang pada orang lain" Jawab Kalila jujur

"Siapa yang kamu bilang orang lain?"

"Wanita itu, Pih"

"Bukankah kalian yang berusaha menjodohkan Pipih dengannya. Kenapa kalian jadi begini?" Tanya Marcel dengan suara dingin dan menatap wajah anaknya dengan menyimpan marah

"Pipih lebih membela dia daripada aku?" Kalila mulai merajuk, tariannya sudah tidak semangat sehingga beberapa kali Marcel hampir menginjak kaki putrinya.

"Bukan begitu sayang, apa kamu tidak ingin Pipih bahagia?"

"Pipih boleh menikah lagi, tapi harus dengan seorang gadis" Jawabnya dengan wajah merengut

"Pipih sudah punya pilihan sendiri Kalila" Kalila melepaskan tangannya dari Marcel, gadis itu pergi meninggalkan lantai dansa. Marcel panik, dia mengejar Kalila yang berlari ke halaman belakang.

"Lila!" Teriak Marcel. Kalila menjauh dari keramaian. Dia berdiri di depan kolam renang dengan tatapan sedih.

"Untuk apa Pipih ke sini, sana kejar wanita pujaan hati Pipih!" Marcel yang tidak mengerti tumbuh kembang anaknya sejak kecil, tidak mengerti bagaimana cara membujuk putrinya saat merajuk.

"Kalila, jangan seperti ini. Tante Namira orang yang baik"

Bisa

"Iya puji terus Tante Namira! Kebaikan apa yang diharapkan dari wanita pembohong, kami tidak pernah tahu dia punya anak. Tau-tau dia sudah tinggal di sini dengan membawa anaknya. Besok apa lagi kejutan yang dia berikan pada kami. Aku kasian eyang Uty, Pih. Dia sudah tua, tidak boleh mikir yang berat"

Kalila memang sudah besar, saat ini umurnya 18 tahun, tapi cara berpikirnya masih kekanakan. Dia juga terlahir dengan sendok emas ditangannya, tidak pernah merasakan susah seperti kehidupan anak-anak lain yang tidak beruntung seperti dirinya.

Meskipun Hafiz dan Cindra mengajari hidup sederhana bukan berarti empatinya terasah saat menghadapi permasalahan, seperti yang anak-anak Namira hadapi hingga Namira harus menutup rapat jati dirinya juga anak-anak nya.

Setelah acara tarian Waltz selesai, Namira dan Reni berpamitan dengan tamu undangan. Sebagian masih ada yang masih berkumpul membicarakan bisnis, keluarga dan anak-anak.

Tiba-tiba Bu Amanda mendekatinya dan menariknya ke area taman belakang di mana tempat booth-booth DIY untuk permainan anak-anak sedang dibersihkan.

Plaakk!! Plaakk!!

"Gara-gara kamu cucuku jadi tidak ceria hari ini, kalau tau kamu seorang janda. Aku tidak Sudi mengenalkan mu pada Marcel" Maki Amanda

Namira hanya memegang pipinya yang terasa memanas. Dengan wajah tertunduk dia tidak berniat menjawab apapun makian Bu Amanda.

...💃🩰💃🩰...

Bersambung..

1
Aksara_Dee
,💔💔
Yuningsih
🥹🥹
Aksara_Dee
Cemburu kayaknya 😁
Su Narti
kenapa Kalila jadi anak yg egois
Dian Hasanah
bagus ceritanya
Aksara_Dee: terima kasih like nya ka 🩷
total 1 replies
Mega Labaru
semakin menarik
Aksara_Dee: semangat ka, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Mega Labaru
menarik
Mega Labaru
ikutan baper
Mega Labaru
semakin menarik
Mega Labaru
menyentuh
Mega Labaru
muli
Mega Labaru
mulai
Mega Labaru
lanjutkan
Aksara_Dee: Siap Kaka
total 1 replies
Mega Labaru
bagus
Yuningsih
🥲 kasian Namira
Yuningsih
😂😂 udah tahu bau,pake di cium segala mir, segera lah mandi biar wangi
Aksara_Dee: wkakaka
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih ka
Aksara_Dee
berbunga-bunga ka..hahaha
Yuningsih
Hahaha, kamu lucu thor,Tapi, aku rasa cinta tidak bisa diukur dengan riba atau tidak. Cinta adalah sesuatu yang murni dan tulus ☺️
Yuningsih
hahaha,aku ngakak baca nya😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!