Hamil Anak Guruku

Mutia saat ini sedang berada dijalan dengan menaiki motornya menuju kerumah bu maya,seperti biasa dia akan mengajar anin dengan menjadi guru privatnya setiap hari kecuali hari jum'at dan hari sabtu.

Sebenarnya mutia malas jika harus bertemu kembali dengan adnan tapi mau bagaimana lagi dia juga membutuhkan pekerjaan ini dan gaji yang dikasih sangatlah diluar ekspektasinya. Dia juga berpikir realistis kalau dia tidak lagi mengajar dan hanya mengandalkan gaji dari cafe akan tidak cukup untuk biaya kuliahnya.

Hingga akhirnya sampailah mutia didepan rumah bu maya satpam dirumah itu yang sudah mengenal dekat mutia langsung mempersilahkan dia masuk

"mari pak" sapa mutia kepada pak amin salah satu satpam dirumah itu yang akrab padanya

"silahkan neng mutia" jawab pak amin mempersilahkan mutia masuk.

Kemudian mutia membawa motornya masuk dan memarkirkannya didekat pos satpam dekat dengan motor pak amin.

Lalu dia berjalan menuju ke arah rumah jarak pos satpam dan rumah memang berjarak cukup jauh, saat mutia melewati pohon mangga besar didekat gazebo dia mendengar ada suara seseorang tapi tidak ada orangnya, dia menjadi merinding dan berpikir macam macam.

"suara apa itu?apa ada hantu dirumah sebagus ini?" gumam mutia dengan memegang tengkuknya merinding.

karena merasa takut mutia berlari menuju pintu utama dan memencet bell rumah sambil menutup matanya karena takut.

pintu pun dibukakan oleh bi ijah, beliau bingung kenapa mutia terlihat ketakutan apa ada yang mengganggunya dijalan tadi pikir bi ijah.

"neng mutia kenapa?" tanya bi ijah,

"huh untung ada bibi,aku tadi denger suara tapi ngak ada orang nya di dekat pohon mangga itu" tunjuknya kearah pohon mangga dekat gazebo dengan masih menutup matanya.

Bi ijah mengikuti arah jari mutia kemudian dia tertawa terbahak bahak, mutia bingung si bibi malah tertawa bukannya takut ada hantu.

"kenapa bibi tertawa, apa hantunya sangat lucu hingga bibi menertawakannya?" ucap mutia bingung.

"owalah neng neng, orang itu den adnan kok dikira hantu" jawab bi ijah.

kemudian mutia memberanikan diri untuk menoleh ke arah pohon mangga dan ternyata benar adnan ada disitu sedang duduk di tangga gazebo sedang teleponan dengan seseorang. Mutia menutup mulutnya kaget dan malu telah mengatai adnan hantu.

"hehehe, aku kira hantu bi,habis ngak keliatan sih orangnya" ucap mutia nyengir

Bi ijah juga ikut terkekeh dengan tingkah mutia.

"yaudah sana masuk udah ditunggu non anin"

"iya bi, aku masuk dulu ya!" ucap mutia dan masuk kedalam rumah untuk menemui anin diruang tenggah.

"assalamualaikum" mutia memberi salam kepada bu maya dan anin, dia juga melihat pria paruh baya yang asik menonton tv dan belum ngeh kalau ada orang datang.

"waalaikumsalam mut, masuk!" jawab bu maya menyuruh mutia untuk masuk ke ruang tenggah dimana ada anin yang sedang membaca bukunya.

"pa, kenalin ini mutia guru les anin yang pernah mama ceritakan, dan mutia ini pak yoga suami saya" bu maya mengenalkan suaminya kepada mutia dan begitupun sebaliknya.

Lalu pak yoga menoleh dan terkejut dengan keberadaan mutia.

"loh mutia?" tanya pak yoga.

"iya pak perkenalkan saya mutia" mutia memperkenalkan diri kepada pak yoga dengan membungkuk hormat.

"kamu tidak mengingat saya?" tanya pak yoga lagi,

mutia bingung dengan pertanyaan pak yoga, pasalnya dia baru menemui pak yoga pertama kali kenapa pak yoga seolah mengenalnya.

"loh papa kenal sama mutia?" tanya mama maya kepada pak yoga.

"kenal ma, nama kamu mutia kalingga saputri kan?" tanya pak yoga kepada mutia.

dan dijawab anggukan dari mutia.

"dia itu gadis kecil yang pernah menolong papa dulu saat akan dibegal" mama maya kaget begitupun dengan mutia.

Dia baru ingat dengan pak yoga pantas mukanya familiar ternyata pak yoga adalah orang yang ditolongnya dulu.

*

*

happy reading all 🥰