NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan anak terbuang 2

Kini Rasya menyesal dengan semua yang terjadi dimasa lalu, benar yang dikatakan anaknya tentang dirinya.

"Maafkan ayah atas apa yang terjadi dimasa lalu, ayah tahu jika permintaan maaf ayah tidak akan membayar penderitaan kalian dimasa lalu, tapi ayah mohon jangan benci ayah". ucapnya dengan linangan airmata.

"Jangan pernah kau berkata jika kau ayah kami, kami tidak punya ayah setelah kau dengan kejamnya mengusir kami ditengah malam dan hujan deras". Teriak sonya menghempaskan semua barang dimeja sang ayah sehingga berhamburan kesana kemari.

Dia melampiaskan kemarahan tertahan dari 10 tahun lalu, sama halnya dengan Sasya. Sedangkan Maya hanya melihatnya saja tanpa melerai perbuatan sang anak.

Maya ingin anaknya melampiaskan segalanya hari ini karena setelahnya, dia ingin anaknya melupakan kenangan buruk itu.

"Kau manusia terburuk, kau pikir hanya karena kau menyumbang sperma dan memberi kami makan kau bisa seenaknya dan bahkan menghina kami sebagai anak haram, apa kau buta??, wajah kami bertiga bahkan lebih mirip denganmu dibandingkan bunda kami dan kau mengatakan bunda kami manusia murahan". Teriak Sasya meninju keras sang ayah dengan seluruh kekuatan yang dia miliki.

Keributan yang terjadi diruangan direktur mengundang rasa penasaran semua karyawan disana.

"Apa yang kalian lakukan pada bos kami??". Teriak sekretaris Rasya .

"Tidak usah ikut campur kalian, ini urusan kami dengan lelaki tua bangka kurang ajar ini". Teriak Sasya dengan murka.

Maya berdiri menatap tajam karyawan Rasya. "Lebih baik kalian keluar jika tak mau mendapatkan amukan anak saya, ini urusan mereka dengan ayahnya jadi tak usah ikut campur". Ucapnya dengan tajam dan dingin.

"Tapi kalian melakukan kekerasan kepada bos kami". Ucapnya terbata-bata karena takut dengan tatapan wanita dihadapannya.

"Lebih baik kalian hubungi keluarganya dan kami selesaikan masalah ini dengan segera. telpon Marsya, katakan padanya jika dia tidak datang, maka akan kukirim jenazah suaminya". Ucapnya dengan dingin.

Rasya tidak melawan, dia membiarkan anaknya menghajarnya sampai mereka puas, agar amarah dan luka yang mereka pendam selama ini bisa terbalas.

Rara bergidik ngeri melihat kebrutalan kakak dan adiknya menghajar lelaki yang seharusnya mereka panggil ayah.

"lakukan nak, tapi tolong, maafkan ayah setelah ini, ayah tidak akan melawan apapun yang kalian lakukan pada ayah, tapi ayah mohon maafkan ayah". Ucapnya menagis dan mulutnya penuh darah karena dihajar oleh sang anak.

"Kenapa??kau menyesal menelantarkan kami?Kenapa baru sekarang??, kemana saja kau lelaki sialan??". murka Sasya mencengkram kerah sang ayah dengan kuat dan menghempaskannya sehingga ayahnya terlempar keluar dari ruangannya dan itu disaksikan oleh para karyawan".

"Hentikan, apa yang kau lakukan pada suamiku??, akan kulaporkan kalian kepolisi". teriak Marsya dengan geram.

"oh.. jadi ini perempuan yang telah berani mengusik perusahaan bundaku". Tatapan Sasya selayaknya harimau menerkam mangsanya.

Marsya melangkah mundur karena takut melihat anak remaja ini menghampirinya.

"Jangan nak, ayah mohon jangan sakiti dia, dia tidak tahu apapun, ayah mohon, uhuk". Ucapnya memuntahkan darah.

"Ayah?? Cicit Marsya dengan pelan takut dia salah dengar.

"Apakah dia anak kamu sebelumnya?? Tanya Marsya dengan penasaran.

"Iya, biarkan mereka melakukan apapun, agar amarah selama ini mereka tampung bisa berbalas, aku hanya ingin maaf dari mereka, walau harus mati ditangannya". Ucapnya dengan pelan.

"Lalu bagaimana dengan aku dan anak-anak, kami juga butuh kamu?? Tangis Marsya pecah melihat keadaan suaminya.

"Daddy, daddy kenapa mommy??Tangis Laura menghampiri sang ayah.

Sasya membuang mukanya, dia tak ingin melihat tangisan anak kecil itu dihadapannya. Dia orang yang sanagt tidak tega melihat anak kecil menangis.

"Tolong maafkan kesalahan suami saya pada kalian, dia sudah membayarnya dengan membiarkan kalian menghajarnya dan berusaha menghancurkan perusahaannya, aku mohon". Marsya kini mencoba memahami bagaimana sakitnya mereka sampai menghajar suaminya sampai seperti itu.

"Aku tidak akan memaafkan lelaki sialan itu, dia menghinaku dan kedua adikku dengan sebutan anak haram dan menganggap ibuku sebagai perempuan panggilan padahal kami adalah anaknya, darah dagingnya bahkan wajah kami tak ada yang mirip bunda tapi mirip dengannya". Teriak Sasya penuh kesakitan,

Aimatanya luruh ketika mengingat bagaimana sakitnya dia dan adiknya karena tak pernah dianggap.

"Dia mengusir kami seperti binatang ditengah malam, dengan adikku yang masih baru 2 bulan, cuaca hujan lebat dan petir tanpa membawa apapun. kau pikir semua itu bisa terhapus begitu saja??".

"Keluarganya selalu menyika kami, terutama aku dan adikku Sonya, bahkan luka bekas cambuk mereka masih berbekas sampai kini begitupun dengan luka pada bundaku". Mereka keluarga biadab". Ucapnya menghapus kasar airmatanya

"Karena perbuatannya, adikku harus menderita asma dan paru-paru basah diusianya yang masih kecil". teriaknya dengan murka".

"Kami terluntang-lantung dijalan, dan kami beruntung karena ada orang yang mau menolong kami". Sasya menghapus airmatanya yang mengalir deras.

"Dan kau hanya berkata maaf dan semua selesai, enak sekali hidup kalian". sinisnya dengan tertawa sakit.

"Daddyku bukan orang seperti itu". Teriak Laura tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh kakak dihadapannya.

""tapi sayangnya manusia yang kau panggil Daddy itu tingkahnya melebihi binatang". Sinis Salwa yang sejak tadi diam.

Kini dia mengerti mengapa kedua sang kakak sangat membenci lelaki dihadapannya.

"Kak Salwa ada disini?? Tanya terkejut saat melihat seniornya ini.

Sejak bertemu dengan Salwa , dia sangat heran mengapa wajah mereka sangat mirip, kini dia berusaha mengerti dan ternyata mereka bersaudara beda ibu.

"Saya bukan kakakmu, dan saya tidak sudi bersaudara dengan anak lelaki sialan itu". Ucapnya terbata-bata karena asmanya tiba-tiba kambuh.

"Dek, teriak Sasya , Rara dan Sonya bersamaan, sedangan Maya menghampiri sang anak kemudian memberikan tabung oksigen untuknya yang selalu tersedia ditasnya.

Rasya melihat hal itu menundukkan kepalanya dengan tangisan penyesalan, dia sungguh menyesali segalanya, dia memang pantas mendapatkan semua ini, dia tidak menyangka anak-anaknya sangat menderita atas perbuatanya.

"Daddy, apa maksudnya ini??, apa mereka benar kakakku?? dan yang mereka katakan apa benar?? Tanya Laura dengan mata berkaca-kaca.

Dia tidak menyangka ayahnya sejahat itu kepada saudara-saudaranya.

Rasya hanya mengangguk tanpa bersuara, dia tahu setelah ini anaknya pasti sangat kecewa dan malu memiliki ayah sepertinya.

Sedangkan Marsya mematung mendengar semua penjelasan anak suaminya itu, dia tidak percaya jika suaminya sangat tega kepada anak dan istrinya, pantas saja ketiga anak itu sangat membencinya.

Para karyawan yang menyaksikannya pun menteskan airmatanya mendengar betapa menderitanya dan kejamnya pelakukan keluarga yang mereka anggap hebat itu.

"Ade baik-baik saja??Tanyanya dengan panik.

Dia segera memeriksa sang adik kemudian mengusap wajahnya kasar.

"Ayo bunda, kita harus membawa adik kerumah sakit". ucap Sasya dengan panik.

Sonya yang tahu ada tidak beres. mencari sesuatu yang bisa adiknya pakai, karena tidak mungkin digendong dalam keadaan berlari. Dia masuk kedalam ruangan itu dan mendapatkan kursi beroda. Dia mengambilnya kemudian membawanya kehadapan sang kakak yang tengah melakukan pertolongan pertama bagi sang adik.

"Naikkan ade kesini kak, kita bawah dengan ini agar dirinya tidak terguncang". Ucapnya.

Mereka segera menggendong Salwa dan menaikkan kekursinya kemudian membawanya dengan tergesa-gesa.

Melihat itu, Rasya sangat Khawatir begitupun dengan mereka semua yang ada disana.

1
Ma Em
Sonya jgn usir saja tuh manusia benalu yg tdk tau malu itu cuma mau memanfaatkan kekayaan keluargamu saja dengar Maya sdh kaya sengaja mau di baik baikin
Putri Laely
lanjut Thor
Siti Rabiah Ummu Umar: oke ditunggu
total 1 replies
Ma Em
Bagus Maya buat perusahaan erlangga bangkrut agar ibunya Rasya dan si Rania bisa merasakan hdp nya susah dan menderita jatuhkan kesombongannya
Siti Rabiah Ummu Umar: betul kita harus basmi orang sombong
total 1 replies
Siti Rabiah Ummu Umar
Itu benar, Tapi mungkin kakak lupa jika dia juga memliki satu anak angkat yaitu Rara
Ma Em
Maya memang orang baik dan ulet dlm berusaha sehingga bisa menjadi pengusaha serta bisa membuat anak2nya sukses, sekarang tunjukan pada mertua dan si Rania yg kejam buat dia malu dgn perbuatan mereka dulu yg selalu menghina dan merendahkan Maya dan anak2nya
Ma Em
Luar biasa
Siti Rabiah Ummu Umar: terima kasih😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!