Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Siapa Alana
Rey yang mendapat tugas dari Kenzo segera menghubungi orang-orangnya. Dia tidak perlu bekerja secara langsung , karena anak buahnya yang akan bekerja mencari informasi tentang kematian Tomi Malik dan istrinya dan misteri tentang Alana .
Mendengar nama Tomi Malik saja mereka benar-benar tidak percaya kalau Alana adalah bagian dari keluarga Malik . Salah satu keluarga terkenal dan kaya raya di wilayah bagian Selatan. Tapi kenapa Alana yang menjadi anak dari keluarga itu hidup terlunta-lunta dan harus bekerja keras untuk menyambung hidupnya.
"Apa kamu memikirkan apa yang aku pikirkan Ray? " tanya Kenzo.
"Sepertinya pikiran kita sama bos , Kenapa Nona Alana bisa jauh dari keluarganya . Jika dia adalah anak dari Tomi Malik , seharusnya dia yang Duduk di singgasana perusahaan Malik . Bukan malah tinggal di rumah kecil yang belum lunas ." Rey mengungkapkan pendapatnya.
"Kau benar , itu juga yang ada di pikiranku . Bagaimana bisa Alana hidup seperti ini jika Dia adalah anak dari keluarga Malik. Kita harus mencari tahunya, Rey. " kata Kenzo.
"Apakah anda begitu penasaran Tuan? " Rey mencoba memancing.
"Iya, sangat penasaran. Wanita itu sangat misterius, bahkan kau tidak bisa menemukan informasi apapun tentang dirinya. Itu artinya ada seseorang yang menutup semua akses tentang Alana. Tapi kenapa? Itu adalah tugasku sebagai suaminya sekarang untuk mencari tau semua itu, Rey. Dan bersiaplah untuk tugas ini."
Rey hanya terdiam mendengar dan mencerna semua ucapan Kenzo. Memang benar semua tentang Alana sangat misterius. Bahkan tidak ada satupun informasi yang dia dapatkan saat diperintah mencari tau Alana beberapa hari yang lalu.
"Kau tau Rey, ini akan sangat menyenangkan. " kata Kenzo tiba-tiba setelah beberapa saat terdiam.
"Kenapa Tuan? "
"Aku akan membalas perbuatan Dona Malik yang berhasil mengelabui ku dan berhasil merebut proyek besar yang seharusnya menjadi milik kita. " ucap Kenzo dengan kekesalan tertahan saat mengingat waktu itu.
Rey mengangguk setuju, dia juga baru ingat akan hal itu Dona dan Anaknya sudah berhasil mengelabui bosnya dan mengambil alih proyek besar yang seharusnya jatuh ke tangannya.
"Selidiki apa hubungan antara Dona Malik, Tomi dan juga Alana. Agar semuanya jelas. "
"Baik, bos. "
"Malam ini aku yang akan menemani Alana disini. Kasihan sekali dia, tidak ada yang menemani. Aku takut dia histeris seperti tadi. " kata Kenzo.
"Baik, Bos. Memang sudah seharusnya anda menjaga Alana, karena anda adalah suaminya. Jadi, aku rasa. sudah sewajarnya anda menemani Alana disini bos. " ucap Rey hati-hati.
"Kau benar, aku memang suaminya dan sudah sewajarnya jika aku disini. " Kenzo setuju dengan ucapan Rey.
Lega itulah yang dirasakan oleh Rey saat Kenzo dengan kesadaran hatinya mau menemani Alana. Kalaupun meminta Neil yang menjaga Alana, bisa dipastikan Kenzo akan murka. Tadi saja dia mengusir Neil secara halus karena masih memandangnya sebagai sahabat Alana satu-satunya.
"Kalau begitu saya menunggu di luar. "
Setelah Rey keluar Kenzo berjalan mendekati Alana dan duduk di sampingnya. Dipandanginya wajah cantik yang terlelap itu. Jika dilihat lebih dalam, Alana memang memiliki wajah yang sangat cantik ada garis keturunan asing di hidungnya yang mancung dan mata yang kecoklatan.
"Cantik, apa sebenarnya yang terjadi pada dirimu Alana. kenapa kamu jadi seperti ini? Tapi tenanglah, sekarang kau bersamaku dan aku akan menjagamu. Aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. " gumam Kenzo.
Dia menarik selimut Alana sampai batas Dada dan merebahkan kepalanya di atas ranjang karena kantuk yang sudah menyerang.
Jam menunjukka tengah malam, dan Alana terbangun dari tidur nya. Dia melihat ketangan kanannya dan jarum infus itu masih tertancap disana. Tapi tidak terasa sakit seperti tadi,.
Saat menoleh ke arah kanan dia sangat terkejut karena melihat ada kepala seseorang yang berbaring di sampingnya dan dia sangat yakin kalau itu adalah Kenzo. Alana masih ingat beberapa hal dikepalanya tentang apa yang terjadi tadi.
"Kenapa aku masih takut melihat darah? Aku pikir aku sudah sembuh." ditatapnya Kenzo yang terlelap di sampingnya, "Pria ini tadi yang sudah menenangkanku. " gumamnya dengan tangan yang tanpa sadar menyentuh kepala Kenzo dan mengusapnya perlahan.
"Terima kasih, walau kau menyebalkan, tapi kau memiliki sisi baik dalam dirimu. " ucapanya dengan penuh kesadaran.
Kenzo yang merasa terganggu karena ada yang menyentuh kepalanya langsung terbangun dan mengerjapkan matanya. Alana langsung terdiam dan memejamkan matanya, berpura-pura masih tertidur dengan tangan yang masih berada di kepala Kenzo.
Kenzo menyingkirkan tangan Alana yang ada di kepalanya lalu meletakkan di atas perut Alana. Kembali dia memandangi wajah yang masih terlelap itu lalu melihat jam di tangannya.
"Ini sudah lebih dari tiga jam, tapi kenapa dia belum bangun juga? " gumam Kenzo.
"Alana, kau tidak bangun? apa kau tidak lapar? " Kenzo mengguncangkan tubuh Alana agar wanita itu segera bangun.
Alana Pura-pura menggeliatkan tubuhnya karena capek juga berpura-pura tidur. Dia juga ingin membuka matanya dan berganti posisi tidur atau duduk.
"Kau bangun, apa kau lapar? " tanya Kenzo.
Alana mengangguk karena dia memang lapar. Karena sudah lewat makan malam.
Kenzo segera keluar dan menemui Rey di luar agar membelikan makanan untuk mereka berdua karen dia juga belum makan malam karena ketiduran tadi. Kenzo masuk lagi ke dalam ruangan setelah meminta Rey membelikan makanan untuk mereka dan langsung menuju ke toilet.
"Apa dia Kenzo yang aku kenal, kenapa dia perhatian sekali," gumam Alana sambil memandangi pintu toilet yang tertutup.
Dia menurun kan kakinya perlahan dan menyeret tiang infus yang terhubung dengan tangannya, lalu duduk di sofa. Alana merasa sudah sembuh, dan dia ingin pulang besok. Dia akan mengatakannya kepada Kenzo setelah ini.
Kenzo keluar dari toilet dan sangat terkejut saat tidak melihat Alana ada di ranjang pasien.
"Alana dimana kau, " Kenzo terlihat panik namun kepanikannya berakhir saat melihat Alana ternyata duduk di kursi.
"Ya Ampun Alana, aku kira kau kabur. " ucap Kenzo dengan lega klau duduk di samping Alana.
"Aku tidak akan bisa kabur darimu Tuan Ken, karena kita terikat pernikahan kontrak. " kata Alana. "aku tidak mau menghabiskan waktu ku di hotel prodeo. " imbuhnya.
Kenzo tertawa lepas mendengar ucapan Alana. Wanita itu sudah bicara dengan lantang lagi, itu artinya dia sudah sembuh.
"Baguslah kalau kau sudah bisa membantah ku, itu artinya kau sudah sembuh. Apa kau ingin pulang? " tanya Kenzo.
Alana kembali mengangguk sebagai jawaban, "Aku bosan jika di rumah sakit terlalu lama. "
"Baiklah besok biar aku dokter memeriksa mu dulu jika semua sudah baik, kita akan pulang. Tidak ke rumahmu, tapi ke kerumahku, aku akan membawamu pulang ke rumahku. "
"Apa? "