NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, KANARA

I LOVE YOU, KANARA

Status: tamat
Genre:Kontras Takdir / Diam-Diam Cinta / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.

Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.

Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Saat Kanara tertidur pulas, Brandon mengambil kesempatan menggunting beberapa helaian rambut Bian dan langsung keluar sebentar untuk memberikan sample rambut tersebut kepada Arka, sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter.

Kebetulan saat ia menelpon, Arka memang sedang ada jam mengawas malam ini, jadi Brandon langsung menemui pria itu di ruangannya. Ada anak buahnya yang dia suruh menjaga Kanara dan Bian dari luar ruangan.

Arka memandangi penampilan Brandon dari atas ke bawah ketika pria itu masuk ke dalam ruangannya. Lelaki itu hanya mengenakan celana pendek selutut dan kaos berwarna putih. Arka agak heran, karena biasanya seorang Brandon tidak akan pernah keluar rumah mengenakan celana pendek. Celana pendek pria itu pakai hanya saat sedang santai di rumahnya.

"Kau yakin kau masih Brandon yang ku kenal?" Arka bertanya dengan raut wajah tercengangnya. Brandon terkekeh. Pria itu duduk di kursi yang berhadapan dengan Arka.

"Ya, seperti yang kau lihat. Aku masihlah aku."

Arka balas tertawa.

"Jadi apa alasanmu ingin menemuiku malam-malam begini?" ia bertanya kemudian.

Lalu di lihatnya Brandon mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan ia sodorkan ke depan Arka.

"Apa ini?"

"Sample rambut."

"Iya aku tahu. Maksudku milik siapa? Kenapa kau sendiri yang mengantarnya ke sini?"

Arka perlu tahu itu sample milik siapa dan akan di tes kecocokannya dengan siapa.

"Itu milik seorang anak kecil. Namanya Bian Gracia." sahut Brandon.

"Bian Gracia?"

Brandon menganggukkan kepala.

"Lalu, sample ini ...?"

"Aku ingin kau melakukan tes DNA itu, apakah cocok denganku atau tidak," ujar Brandon dengan nada serius,

Arka sontak terdiam, mulutnya setengah terbuka, sementara matanya menatap Brandon lekat-lekat. Ia mencari tanda-tanda bahwa Brandon hanya bercanda. Namun, sorot mata Brandon tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia sedang bercanda.

"Kau serius?" tanya Arka masih tidak percaya.

Brandon mengangguk kecil.

"Ya, aku serius. Aku tidak pernah bercanda dengan hal semacam ini."

Arka menghela napas panjang, masih mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Brandon. Dari SMA, Brandon tidak pernah bercerita sekali pun bahwa ia pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Bagi Arka, Brandon adalah sosok yang sangat tertutup soal kehidupan pribadinya dengan wanita, tetapi ini benar-benar di luar dugaan.

"Jadi kau curiga anak itu adalah anakmu?" Arka menunjuk sampel yang diletakkan Brandon di meja.

"Dan kau ingin memastikan?” tambahnya.

"Ya, sepuluh tahun lalu aku pernah terlibat dengan seorang wanita. Akan kuceritakan detailnya nanti. Aku harus cepat kembali setelah." jawab Brandon

Arka memandang sahabatnya dengan tatapan sulit dibaca. Ia tahu betul bahwa Brandon adalah tipe orang yang selalu berhati-hati dalam bertindak, bahkan dalam urusan yang paling sederhana sekalipun. Namun, fakta bahwa Brandon mungkin memiliki seorang anak adalah sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam pikirannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sehabis dari ruangan Arka, Brandon kembali ke kamar rawat Bian, anak buahnya yang berjaga di depan pintu kamar menyapanya.

"Bos,"

Brandon menatap kedua pria berbadan kekar itu bergantian.

"Pulanglah. Aku sudah di sini. Aku akan menjaga mereka malam ini." katanya.

"Baik bos," kedua pria itu pun pergi.

Saat Brandon masuk ke dalam kamar, suasana hening menyambutnya. Bian masih tertidur pulas di atas ranjang, wajah mungilnya tampak damai.

Brandon mendekati ranjang, memandangi Bian dalam diam. Sekarang ia benar-benar merasa terhubung dengan anak itu. Dia tidak sabar melihat hasil tes DNA keluar. Pria itu lalu menoleh ke

Kanara.

Wanita itu tertidur di sofa kecil, tubuhnya meringkuk tanpa selimut. Brandon pun mendekat dan meraih selimut tipis yang memang ada di kamar ini dan dipakaikan ke Kanara. Kemudian Brandon mengamatinya.

Rambut panjang Kanara tergerai, beberapa helai menutupi wajahnya. Brandon membungkuk sedikit, matanya menelusuri wajah Kanara dengan saksama. Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya. Kanara terlihat begitu tenang saat tidur, hampir seperti lukisan yang hidup.

Garis wajahnya nyaris sempurn sekalipun tanpa makeup. Alis yang melengkung lembut, hidung mungil, dan bibir merah muda yang memancarkan daya tarik luar biasa.

Wanita itu cantik sekali, pikir Brandon dalam hati. Terlalu cantik. Tanpa sadar, tangannya terulur. Jari-jarinya yang besar dan kokoh menyentuh pipi Kanara dengan lembut, membelainya perlahan. Ia merasakan kehangatan kulit wanita itu di ujung jarinya. Sentuhan itu membuat pikirannya melayang pada kejadian tadi siang, saat bibir mereka bersentuhan tanpa sengaja.

Ciuman itu pastinya meninggalkan bekas dalam dirinya. Matanya beralih ke bibir Kanara. Bibir itu tampak begitu halus, begitu mengundang. Brandon mencoba mengalihkan pandangannya, mencoba melawan dorongan dalam dirinya, tetapi ia gagal. Semakin ia mencoba, semakin kuat keinginan itu.

Dengan perlahan, Brandon menundukkan wajahnya. Jantungnya berdegup begitu kencang hingga ia merasa seolah-olah seluruh dunia bisa mendengarnya. Jarak di antara mereka semakin dekat, hingga akhirnya bibirnya menyentuh bibir Kanara.

Ciuman itu ia lakukan dengan lembut. Bibir Kanara terasa hangat, persis seperti yang ia bayangkan. Brandon memejamkan matanya, membiarkan dirinya tenggelam dalam ciuman yang tak seharusnya terjadi. Namun, ciuman itu hanya berlangsung beberapa detik. Dengan tergesa, ia menarik dirinya kembali.

Brandon berdiri tegak, napasnya memburu. Ia menatap wajah Kanara, memastikan bahwa wanita itu tidak terbangun. Kanara masih tertidur, wajahnya tetap tenang, tanpa tanda-tanda bahwa ia menyadari apa yang baru saja terjadi.

Rasa bersalah merasuki dirinya. Ia tahu ia telah melampaui batas karena ia biar bagaimana pun wanita ini masih berstatus sebagai istri orang. Tapi ia memang tidak sanggup menahan diri tadi.

Brandon melangkah mundur, menjauh dari sofa. Pandangannya kembali tertuju pada Bian yang masih tertidur di ranjang.

Brandon menghela napas panjang, lalu berjalan ke dekat jendela. Langit malam yang gelap terlihat di balik tirai yang sedikit tersingkap. Angin dingin menyelinap masuk melalui celah kecil, tetapi ia tidak merasa dingin. Pikirannya terlalu sibuk untuk memikirkan apa yang baru saja ia lakukan.

Kanara, Bian, dan tes DNA semuanya terasa seperti potongan puzzle yang saling terkait, tetapi belum jelas gambarnya. Brandon tahu, apa pun hasilnya nanti, hubungan antara dirinya dan Kanara tidak akan pernah sama lagi. Dan saat ia menatap langit malam itu, ia hanya bisa bertanya-tanya bagaimana semua ini akan berakhir.

Satu hal yang pasti, Brandon mengharapkan Kanara adalah wanita yang sama dengan wanita yang ia tiduri sepuluh tahun lalu. Karena perasaannya ke wanita itu sudah lebih dalam dan tidak main-main lagi.

Aku berharap kau adalah wanita itu. Dan Bian memang anak kita. Tidak masalah kau sudah menikah, aku tidak peduli. Kalau sampai pernikahanmu tidak baik-baik saja dan Bian memang anak kandungku, aku pasti mengejarmu, meski kau menolakku berkali-kali.

Gumam Brandon dalam hati.

1
Nono Davidson
Sangat Menarik
Umi Syafaah
Luar biasa
Trie Handayani
ape ni ,sedihnya
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐣𝐦𝐧 𝐧𝐚𝐛𝐢 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐭𝐫𝐢𝐚𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝟏 𝐫𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐞𝐝𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐮𝐝𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭, 𝐣𝐝 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐤𝐞 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥, 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐨𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐠𝐤 𝐦𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐧, 𝐤𝐫𝐧 𝐠𝐤 𝐬𝐢𝐧𝐤𝐫𝐨𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐣𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫, 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐧𝐚𝐦𝐚𝟐 𝐝𝐠𝐧 𝐯𝐢𝐬𝐮𝐚𝐥 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐨𝐤𝐨𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐝𝐞𝐡... 𝐲𝐚 𝐚𝐪 𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐚𝐝𝐚 𝐣𝐠 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐝𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 😊😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐧𝐣𝐭𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫? 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐠𝐞𝐡 𝐚𝐪 😊😊😊
Siti Sopiah
bangang betul si kanara ni
Siti Sopiah
kau akan mati di tangan Damian limey .bagus Brandon tak payah susah2 menghancurkan limey.dia dah mencari jln kematian nya sendiri
Siti Sopiah
jangan heran Damian dunia ciptaan Tuhan ini indah.hanya kau sj yg tak tau .asyik terperangkap dlm dunia mu yg hitam.buka mata dan midamu niscaya kau akan menemukan kebahagiaan mu
Siti Sopiah
bagus Damian lebih cepat kau bergerak gegabah.lebih cepat' kau mampus
Alona Luna
kak Mae.
wahyu widayati
keren
Anonymous
/Good//Good//Good//Good/
🌟 Dauzz🇲🇨
aku malah dukung kanars sama Damian
🌟 Dauzz🇲🇨
ini tokoh utama pria nya Damian apa Brandon
Siti Sopiah
semoga selamat nggak ketemu lagi sama manusia iblis
🌟 Dauzz🇲🇨
suka ceritanya
😘
di awal cukup puas
reiar sekar
emosional banget baca kisah Brandon, sampe ga rela kalo tamat plis 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!