Cindra gadis yatim piatu yang dipermainkan takdir, terpaksa menikah dengan anak dari sahabat orangtuanya; Hafiz, seorang tentara berpangkat letnan satu.
Namun perjalanan rumah tangganya tidak berjalan dengan mulus, dia harus menderita menahan dinginnya hidup berumah tangga.
Hingga takdir mempertemukannya dengan seorang pria tampan yang mewarnai hari-harinya.
🩷🩷🩷 Happy Reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
"Apa ga terburu-buru kamu bawa Cindra ke Jakarta Fiz? Sekolah Cindra masih satu bulan lagi"
"Engga ma, semua sudah aku atur. Mengenai sekolah sudah aku urus semuanya. Mama ga usah kuatir"
Bu Tari memandangi anak dan menantunya dengan tatapan sedih. Rumah besarnya akan sepi kembali tanpa kehadiran Cindra
"Pamit dulu ke pakdemu nak, beliau di ruang kerja"
"iya bude"
Tok tok tok
"Permisi pakde"
"mm"
"Cindra pamit berangkat ke Jakarta pakde" tangannya mengulur dan mengambil tangan pakde Broto dan kemudian dicium punggung tangannya
"Iya nak, dan ini kartu ATM untukmu buat jaga-jaga kalau suamimu lalai memberimu uang jajan"
"Ga usah pakde, mas Hafiz ga mungkin menelantarkan saya"
"wuiiss sudah bawa saja ATM ini, Setiap bulan pakde pastikan akan mengirimkan uang ke nomer rekening itu"
"Terima kasih pakde"
"Selalu kabari kami ya ndok"
"Baik pakde, aku pamit"
"mm"
Pak Broto dan Cindra keluar dari ruang kerjanya menuju teras
Dengan tatapan sendu pak Broto menatap putranya yang sibuk menata koper di bagasi
'Anak itu benar-benar masih marah padaku' gumamnya
Semenjak kejadian malam itu Hafiz mogok bicara pada papa'nya. Menurutnya papa'nya adalah orang yang telah merampas cita-cita dan harapannya sejak dia berusia remaja. Dia pikir setelah mengikuti kemauan papa'nya menjadi Abdi negara kehidupannya tidak akan terusik lagi, ternyata dia salah. Papa'nya selalu punya cara untuk mengatur kehidupannya.
****
Perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan jasa kereta api executive class seharusnya membuat Cindra nyaman, tapi itu tidak dia rasakan. Selama perjalanan suami yang baru satu hari menikahinya itu bersikap dingin bahkan tidak ada satu patah kata terdengar darinya.
Suaminya terus bekerja dengan laptop dan gawai mahalnya.
Sesekali Cindra bertanya selalu dijawab dengan isyarat dengan telunjuk yang ditempelkan pada bibir suaminya; Diamlah!
Akhirnya ia hanya menatap ponselnya, bolak balik membuka medsos dan membalas chat teman-temannya.
'Ge, kamu kemana sih? Aku rindu..aku ingin marah-marah atas foto dan video vulgar itu, aku ingin memukul lenganmu hingga kamu meringis kesakitan, aku ingin mencubit pinggang dan perutmu hingga memar, aku rindu gombalanmu, apa kamu sedang Hiatus dan berusaha melupakan aku yang seringkali mengabaikan cintamu, kamu lelah ya sama aku, Ge?!' batin Cindra gelisah, lelah hingga matanya terlelap
Melihat Cindra terlelap disampingnya, Hafiz menutup laptopnya dan memandangi wajah polos nan imut disampingnya
'Sebenarnya aku marah padamu, ingin memakimu, membenci suara lembutmu,
membenci senyumanmu, tapi wajah lugu dan polosmu membuatku lemah, saat kamu tertunduk sedih aku gelisah ingin menarikmu dalam pelukan. Aku tau kamu tidak bersalah dalam hal ini, tapi karena kehadiranmu di keluargaku membuat rencana balas dendam pada papa'ku terhalang. Aku tidak tau takdir kita seperti apa nantinya. Biarkan aku seperti ini Cindra' gumam Hafiz yang tidak terdengar oleh Cindra'
****
Mobil yang menjemput mereka dari stasiun telah memasuki rumah mewah berlantai 3.
Praka Emo yang ditugaskan menjemput ikut membantu membawa koper dan oleh-oleh memasuki rumah.
"Koper letakan di ruang tamu aja Mo, dus oleh-oleh boleh kamu bawa ke barak untuk dibagikan ke rekan-rekanmu" titah Hafiz
"Siap, Dan!"
"Komandan mau dijemput lagi jam berapa?"
"Dua jam sebelum apel devisi"
"Siap, Dan!"
Hafiz mengangguk pelan
"mba'e aku pamit pulang ya.." ujar Emo pada Cindra' dengan lirikan malu-malu
"Ehh inggih mas, matur nuwun sanget" balas Cindra
"Cih!" Hafiz melirik sinis ke arah Cindra' dan Emo
"Cepet pergi sana Mo, Ojo aneh-aneh tak suruh sikap tobat 2jam kuaapok kau!!"
"Siap salah, Dan!!" Emo langsung ngibrit masuk ke mobil
"Bawa kopermu ke kamar, itu kamarmu!"
"Sebentar lagi aku ada tamu, jangan keluar kamar sebelum aku suruh, mengerti!" perintah Hafiz
"Siap, Dan!" Jawab Cindra'
"Cik!! Kenapa kamu jadi seperti Emo?!" bentak Hafiz
"Eh?!" Cindra' bingung
"Sudah sana masuk!!"
'emang aku salah ya? Mas Emo aja jawabnya gitu, kan? Serem banget sih tuh orang, kulkas 2 pintu? freezer es batu? Apa ya panggilan yang cocok buat dia..aahh tau deh nurut aja kali ya dari pada aku disuruh sikap tobat' batin Cindra
*Author: "Cindra, Emo itu bawahan suamimu, kamu istrinya. Mengerti!"🤭
Cindra langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Dia edarkan pandangannya ke Sekeliling kamar yang lumayan luas, kasur ukuran 200x200, meja rias minimalis, lemari pakaian built-in, toilet yang ada showernya. Seluruh dekorasinya bergaya minimalis, dengan dominan warna putih dan hitam, sama halnya dengan ruang tamu yang tadi. Warna putih hitam dan abu-abu mendominasi.
'Sepertinya rumah ini menyesuaikan dengan pemiliknya, flat dan dingin' batinnya
'aku suka warna pink, biru muda, apakah boleh aku tambahkan dekorasi warna itu dirumah ini? Rasanya perlu di coba!' ide berkeliaran di benaknya
*Author: "Mendingan jangan deh Cin, ntar kamu disuruh jalan jongkok 1km, kuaapok!"🤣
Di ruang tamu
"Selamat siang pak Zay? Bagaimana perjalanan anda ke kota kelahiran, apakah menyenangkan?" Sapa Robi, Asisten Hafiz di perusahaan yang dia punya
"Ya begitulah By, bagaimana apakah sudah kamu hubungi Alvin?"
"Sudah pak Zay, sebentar lagi Alvin datang" "Ada masalah apa hingga anda membutuhkan konsultasi pengacara perusahaan?"
"Nanti kamu akan tahu setelah Alvin datang"
"Baik Pak"
Hafiz memiliki perusahaan yang dia bangun sejak muda, saat masih duduk di bangku SMA, berawal dari invest saham dan sekarang usahanya di bidang properti dan Franchise Restoran juckfood ayam goreng makin berkembang di berbagai daerah, iya dia yang berprofesi sebagai abdi negara tapi juga bergelut di bidang bisnis.
Di perusahaan, dia biasa di panggil Mr. Zay
"Selamat siang pak Zay! Apa kabar anda hari ini?! Ada yang bisa saya bantu?" sapa Alvin, pengacara perusahaan yang Hafiz pimpin
"Tolong pelajari ini dan surat perjanjian yang baru saya buat ini" Hafiz menunjuk pada salinan perjanjian neneknya dan surat perjanjian pernikahan kontrak
"Anda ingin menikah kontrak?" tanya Alvin mengerutkan kening
"mm"
Roby tak kalah heran, memasang muka serius.
Hafiz mengeluarkan gawai dan menelpon seseorang
"Keluar sekarang, buatkan aku minum"
'Cih, apaansiih ga mesra banget, bilang kek 'tolong buatkan aku minum istriku' ugghh dasar freezer!' Cindra menggerutu sambil keluar kamar
Dengan wajah merengut dan kaki di hentak hentak ke lantai Cindra berjalan ke dapur, tanpa ia sadari ada 3 pasang mata sedang mengamati tingkahnya
"Buatkan kopi tiga gelas!" suara bariton suaminya membuyarkan kesadarannya
"hah?!" sontak Cindra berjongkok bersembunyi di balik meja mini bar
"Cepat, ga pake lama!!"
"Iya..iya..sabar!"
'iicchh..malu banget, tamunya ganteng-ganteng lagi' gumamnya sambil memukul kepalanya pelan
Mata Alvin dan Roby terus mengamati gerakan Cindra, diam-diam mereka mengulum senyum saat Cindra memukul kepalanya
"Tok tok tok"
Suara meja di ketuk
"Bisakah mata kalian di kondisikan?!" Tanya Hafiz pada dua orang pria di hadapannya dengan tatapan tajam
"Ahh..maaf Mr. Zay" jawab Alvin
"Upps..sorry pak" Roby menimpali
"Silahkan tuan-tuan, saya tidak tahu takaran gulanya apakah pas atau kepahitan" Cindra menata minuman di atas meja
"Sudah, masuk kamar lagi sana!"
'cih...siapa juga yang mau deket-deket kamu mas, freezer!" gumam Cindra sepelan mungkin
"kamu ngomong apa?"
"Ahh e-engga kok"
Alvin mengalihkan suasana dengan membaca surat perjanjian nikah kontrak. Menunggu gadis itu masuk ke kamar untuk kemudian bertanya pada Hafiz
"Point 4: tidak ada kontak fisik selama perjanjian, tidak boleh saling memberi perhatian dan menarik perhatian, tidak boleh jatuh cinta? Ada yakin Mr. Zay?!"
"Apa aku terlihat seperti 'garangan sawah' Mister Alvin?"
jawab Hafiz
"Ough tentu tidak, anda pribadi yang setia dan memegang teguh janji" "saya yakin itu!"
'gila aja ga bakal cinta sama cewe secantik dan se-kiyut itu. Kalau gw sih ga bisaa..dia tipe idaman gw banget' batin Alvin
'Jangan-jangan bos gw agak belok nih' batin Roby
"Tolong pelajari surat perjanjian yang dibuat nenekku, dan sesuaikan dengan surat perjanjian nikah kontrak yang aku buat. Jika ada point-point yang merugikanku tolong direvisi, Vin" perintahnya ke Alvin
" By, kamu catat apa saja yang sudah di revisi dan buatkan kembali surat perjanjian yang baru" perintahnya ke Roby
"Baik kami kerjakan pak"
Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komennya, cintakuuhh 🩷🩷🩷