Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Vidio Albi
Bee pun lalu mendekati kakak iparnya. Untuk melihat vidio dalam ponsel yang di pamerkan Alan.
" Ih kok Alan bisa dapat rekaman ini dari mana?" kata Bee kaget, lalu menatap keponakannya.
" Ini dari ponsel Albi aunty. Tadi Albi bilang ada orang yang mengawasi rumah uncle dan aunty Terus sama Albi di pasang ranjau," kata Alan.
" What !!" kata Bee kaget, sambil matanya menoleh pada Albi yang sedang duduk bercanda dengan Aura dan Alin.
" Astaga anak itu" geleng Bee.
" Tapi de, apa benaran ada perampok dirumah kalian?" kata Sasi menatap Bee.
" Bee tidak tahu pasti kak, biasanya anak anak senang berhalusinasi. Karena biasanya mereka, menganggap diri mereka sosok hero dalam sebuah permainan game. Nanti akan Bee suruh Al untuk mengeceknya," kata Bee kembali melihat kembali vidio di ponsel Alan. Membuat Bee penasaran. Apa itu rekaman asli atau bukan. Karna tempatnya memang persis di samping rumah mereka.
Sedangkan Al, Rasyid dan tuan Fuad asyik ngobrol tentang urusan bisnis. Begitu juga dengan Bian dan Brian yang asyik bermain.
Disisi lain di samping rumah Bee dan Alan terlihat sangat sepi. Rumah yang memang hanya di jaga dua satpam, dan empat pelayan di dalamnya itu. Terlihat sangat hening. Karna memang para pelayan sudah istirahat. Dikamar masing masing.
" Apa sudah sepi, kita akan beraksi 15 menit lagi," kata seorang pria berbadan paling besar bersiap.
" Baik , sepertinya mereka sudah tidur," kata pria yang lain.
" Ya kita tunggu saja, sampai mereka terlelap. Dan kita akan masuk kedalam rumah itu," kata pria besar itu lagi. Karna mereka bermaksud ingin menculik Bee dan Al malam ini.
Sedangkan di suatu tempat, ada rekaman vidio yang sedang mengawasi mereka. Yang langsung terekam dari ponsel Albi. Sehingga Albi terusik. Saat ponselnya bergetar. Karna ada sinyal orang yang sudah mendekati pagar rumah mereka.
" Huh....rupanya mereka sangat nekat. Tapi lihat saja nanti. Apa kalian bisa menerobos pagar rumah kami," kata Albi yang sudah mempersiapkan semuanya. Saat tadi sore, agar rumah mereka tetap aman. Ketika papinya sedang mandi.
Cukup lama keluarga besar Bee berkumpul di ruang keluarga. Sampai waktunya tidur. Albi yang ikut tidur bersama Al dan Bee. Di gendong Al untuk masuk ke kamar. Karena Brian dan Bian tidur di kamar sebelah Bee Sedangkan Aura tidur bersama Alin.
" Uncle, biar Albi bersama Alan saja," kata Alan. Saat melihat Al mengangkat Albi yang sudah mulai mengantuk.
" Lain kali saja ya sayang, Albi sudah tidur. Takut nanti malam Albi terbangun. Kalau Albi meminta susu. Itu akan menganggu tidur Alan," kata Bee. Karna anaknya itu kadang masih minta di susui.
" Yah..." kata Alan cemberut. Yang membuat Rasyid tersenyum. Lalu mendekati putra bungsunya.
" Hei boy, besok masih ada waktu untuk bermain. Albi masih disini kok. Karna besok adalah akhir pekan. Ade Albi tidak sekolah" kata Rasyid. Sehingga Alan pun kembali tersenyum dan memeluk papinya.
" Sudah syid, bawa Alan tidur. Ini sudah larut malam," kata mami Aisyah.
" Ya mi, de...tolong bawa mainannya," kata Rasyid pada Sasi.
" Ya kak," kata Sasi yang mengambil ponsel dan mainan kesayangan Alan. Yang selalu ia bawa Alan kemana mana. Sehingga ruang keluarga mulai sepi
Dikamar Bee, Bee yang menyelimuti Albi berbaring di sebelah Albi. Al lantas memeluk Bee. Karna posisi Bee, di tengah anak dan suaminya.
" Al coba lihat rekaman vidio Albi. Apa dia menyimpan sesuatu?" kata Bee.
" Hah...vidio apa ?" kata Al sembari bangkit untuk mengambil ponsel Albi.
" Sepertinya ada orang yang mengawasi rumah kita lewat jalan samping," kata Bee
Membuat Al langsung mengecek vidio di ponsel putra bungsunya itu. Benar saja ada rekaman vidio dan juga rekaman sambung di aplikasi lain.
" Astaga ..." kata Al. Sangat tahu bakat putra bungsunya itu. Yang menurun dari dirinya. Karna Albi sangat jeli dan teliti dalam setiap mengamati sesuatu.
" Bagaimana ...?" tanya Bee penasaran.
" Dia sudah membereskan semuanya," kata Al yang melihat tidak akan ada seorang pun bisa masuk ke rumah mereka. Karena sudah di pasang setrum dan alarm di sisi pos penjagaan. Jika para pria asing itu masuk menerobos. Alarm kedua akan berbunyi. Karna Al juga sudah menyiapkan semuanya.
" Ya ampun anak mu itu, dia selalu saja membuat kejutan," kata Bee Yang kadang di buat tercengang dengan apa yang di lakukan Albi.
" Dia putramu juga Bee, hanya saja di tidak terbuka pada Brian dan Bian. Coba kalo dia terbuka. Aku yakin, seluruh tetangga akan di buat heboh," kata Al tersenyum sambil kembali meletakkan ponsel Albi diatas nakas Dan kembali memeluk tubuh Bee.
" Ya mereka semua anak anak cerdas. Brian cerdas dan ahli dalam ilmu Sains. Sedangkan Bian ahli bidang filsafat dan sejarah. Ara ahli dalam strategi dan seni.
Kita tidak boleh lengah pada mereka. Jika mereka berontak semua akan kacau balau hehehe..." kata Bee terkekeh. Yang sudah hafal dengan kebiasaan anak anaknya itu.
" Ya...mereka berempat berbeda dalam kemampuan. Namun jika bersatu. Mereka akan saling menguntungkan bagi kita. Karna mereka bisa di manfaatkan," kata Al sembari mencium Bee.
" Tapi Al, aku takut mereka tidak bisa kita kontrol. Saat kita lengah. Selama ini aku sangat sibuk. Begitu juga dengan mu" kata Bee berbalik badan, untuk memeluk Al. Lalu Bee menyusupkan kepalanya ke dada bidang Al.
" Tidak Bee, mereka tidak akan melakukan hal di luar batas. Jika itu sangat berbahaya. Aku yakin mereka harus kita bimbing dan kita arahkan dengan baik. Agar mereka tetap pada koridor yang benar. Dan Albi contohnya Dia masih melibatkan satpam untuk mengawasi rumah kita," kata Al.
" Ya , aku tahu. Tapi putri mu itu cukup tertutup padaku. Banyak rahasia yang ia sembunyikan. Tidak seperti Albi. Biarpun dia pendiam. Tapi dia masih bisa terbuka saat di ajak bicara ," kata Bee yang selalu memperhatikan tingkah laku dan gerak gerik anak anaknya.
" Ya aku tahu itu, biarkan saja jika tidak ada masalah.," kata Al memeluk Bee erat dalam dekapannya. Karna selama ini Bee lah yang paling tahu kepribadian anak anaknya. Karna Bee yang melahirkan para pewarisnya itu.
" Al ngantuk," kata Bee memejamkan matanya
" Tidurlah," kata Al mengusap punggung Bee pelan Sambil menatap Albi yang tidur lelap di belakang punggung Bee.
Setelah Bee terlelap. Al menghela nafas dalam. Memikirkan siapa orang orang yang sudah berani menyusup ke rumahnya. Walau ia banyak punya saingan dan musuh di luar sana. Yang tidak ia ketahui pasti. Namun Al masih tetap bersikap berhati hati. Karna Al tahu, banyak orang yang tidak senang akan kesuksesan dirinya. Namun tidak semua musuh begitu gegabah. Sehingga mereka berani datang untuk menerobos rumahnya. Karna Al juga memasang keamanan tingkat tinggi. Untuk keselamatan keluarganya.
" Kita lihat apa yang akan terjadi besok pagi," kata Al tersenyum tipis. Lalu mencium kening Bee, dan menyelimuti Bee dan Albi . Dan Al juga ikut memejamkan matanya untuk tidur.
*************
Sedangkan dirumah Al. Dua satpam kaget terbangun Saat Alarm berbunyi di depan rumah. Hingga keduanya cepat bersiaga dan memperhatikan sekeliling rumah. Dengan menyiapkan pentungan dan senjata
Tring....tring....tring......
" Stop....bersembunyi," kata seorang pria memberi kode pada temannya.
" Sialan....rupanya dia sudah menyiapkan keamanan rumah" umpat pria bertubuh besar, yang tidak bergerak sedikit pun. Ketika dua satpam itu mengambil senter untuk memantau di sekeliling rumah dan pagar pembatas.
" Hei ....siapa itu !!" teriak salah satu satpam. Saat melihat sosok orang bersembunyi di balik semak semak
" Sial....." maki pria itu cepat berlari
Brak ........sret......
" Ayo kejar...." kata satpam itu. Membuat para pria itu panik. Karna teman mereka di kejar satpam. Namun ketika pria itu kabur tiba tiba terdengar bunyi..
Bum.......
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al