Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Cowok Nerd.
Dimas yang selama ini diam-diam memantau perkembangan percintaan antara Aldi dengan Della, akhirnya dia bergerak.
Ya, seseorang yang punya masalah di masa lalu ke Aldi, saat itu Dimas berniat ingin menghancurkan reputasi Aldi saat pidato singkat di pemilihan ketua calon OSIS lalu, kini dirinya tengah menghampiri Della— Seorang pujaan hati nya yang sampai saat ini dia puja.
"Della" Sapa Dimas dengan berlari kecil.
Venera yang sudah mengkomando kan kedua teman nya mendadak berhenti, ketika netranya melihat sesosok cowok berkacamata berpakaian rapih tanpa mengeluarkan seragam sekolah dari pinggang celana.
"Sebentar La, Ngel" Kata Venera yang memberhentikan langkah kaki Ola dengan Angel.
"Kenapa Ra?" Tanya Ola dengan wajah polos.
Venera menunjuk ke arah Dimas yang sedang bercengkrama dengan Della. "Dia siapa nya Della?" Tanya balik Venera.
"Seseorang yang telah ditolak empat kali oleh Della, bahkan dia buat onar saat pemilihan ketos baru" Jawab Ola.
"Ra, jangan kepikiran untuk bully dia Ra" Timpal Angel, merasa dirinya panik sendiri saat Ola sudah membocorkan Indentitas asli pria itu.
Venera menoleh ke Angel "Kenapa begitu? Lagi pula saya masa bodo dengan dia mau berbuat apa juga" Katanya dengan nada orang yang mulai sewot.
"Saya pikir kamu mau bully Dimas, soalnya sekarang ada orang belakang yang akan maju kalau nyawa dia merasa terancam" Kata Angel. Gosip liar mereka berhasil di jamak dengan baik di telinga Dimas.
Dimas mendengar, karena Venera emang sengaja gosip tentang nya di dekat telinga Dimas. Biar dia tahu, dari pada omongin dia dari belakang tanpa sepengetahuan dirinya.
Venera merasa pengecut kalau lakukan hal seperti itu, karena gadis itu emang sangat frontal dan berani terang-terangan.
"Kalian bertiga ada masalah apa dengan saya?" Kata Dimas menghampiri.
Saat Dimas lengah, Della langsung dibawa oleh Sindi dan Tania untuk pulang.
Dimas masih belum mengetahui kalau Della sudah menghilang dari sisi belakang punggung nya.
Saat Dimas menghampiri, Venera lah yang maju untuk bertanggung jawab.
"Kalian berdua pulang duluan aja" Titah Venera, seperti nya Venera sedikit terpancing emosi dengan penjelasan dari Ola yang menyebut Dimas sebagai tukang onar saat pemilihan Ketua OSIS.
Dipikir Venera yang sekarang, pasti Dimas selanjutnya akan melakukan hal lebih keji dari itu.
"Ra sudah, jangan bawa masalah baru" Kata Angel.
"Menyamar jadi seorang nerd, dalam nya berandalan, amazing!" Lirih Venera, menyindir.
"Sok kenal banget lu" Kata Dimas.
Venera nambah terpancing emosi, semakin meluap semakin horor juga tatapan wajah nya.
Venera maju melangkah dan berbicara tipis tepat di raut wajah dimas yang kaku. "Berani lu usik saudara gue, gue janji, gue bakal buat tulang-tulang lu patah satu persatu" Ancam nya. Selanjutnya, Venera pergi meninggalkan Dimas.
Dimas semakin tidak mengerti dengan apa perkataan dari cewek gila menurut dari sudut pandang nya. Karena Dimas belum tahu saudara yang dimaksud Venera adalah Rezaldi.
"Saudara siapa sih? Kenal aja kagak, gila kali tuh orang" Gumam Dimas sambil membereskan kacamata yang longsor ke bawah tulang hidung nya.
Dimas balik badan, dan menyadari kalau Della sudah pergi meninggalkan nya.
"Lah dimana kesayangan aku" Keluh dimas dengan nada alay. Dimas langsung mencari keberadaan Della saat itu juga.
Hampir sepuluh menit Dimas masih mencari, bahkan sampai saat ini netra nya masih belum menemukan sesosok Della.
Dimas mengeluarkan ponsel, niatnya pria itu untuk menelpon Della. Tapi tidak di angkat karena Della sendiri kondisi nya sedang menyetir sepeda motor.
Dipikiran kotor Dimas saat ini adalah Della dibawa pergi sama Aldi.
Aldi yang barusan saja selesai rapat OSIS tiba-tiba dikejutkan dengan sesosok makhluk yang menurut nya sangat menyebalkan.
Di kantin yang sudah sepi ditinggal murid sekolah untuk pulang, Aldi pesan minuman Nutrisari di salah satu warung yang masih buka sampai jam lima.
Aldi ingin melepas rasa haus ketika terlalu banyak bicara, memimpin rapat OSIS membahas perkemahan satu bulan yang akan datang.
Belum lagi nanti akan ada acara pergantian ketua OSIS, di sekolah ini sistem nya random dengan sekolah pada umum nya, pemilihan ketua OSIS nya akan dilaksanakan di pertengahan bulan November nanti.
Aldi menoleh ke arah Dimas dengan kerutan kening, Dimas menatap nya tajam dan penuh intimidasi.
"Datang-datang sudah kecut aja wajah lu, kenapa? Apa ada masalah bro?" Tanya Aldi dengan nada sopan.
"Dimana lu sembunyikan Della?" Jawab Dimas senada seperti melabrak.
Aldi menoleh dan menatap dengan wajah datar yang khas, Pertanyaan nya cukup di respon dengan gelengan kepala tanpa bersuara.
"Lu katanya sudah putus, masih aja gangguin dia, maksudnya apa ya?" Kata Dimas.
Aldi terus menatap Dimas, sambil memegang pelipis dengan kepalan jari tangan nya yang sedang menyiku di meja. Menghela nafas berat dan menjawab "Saya habis selesai rapat OSIS" Kata Aldi.
"Ah... Bro ayolah come-on jangan sakiti Della lagi, saya mau bawa di pulang, tolong jangan disembunyikan" Kata Dimas, rasanya telinga Aldi benar-benar ternodai dengan ocehan pria satu itu.
"Kamu ini kenapa sih Dimas" Kata Aldi sambil bangkit dari tempat duduk nya, untuk menghampiri Dimas. "Kamu tau bro? Mungkin saya akan membalas perasaan Andara yang sudah lama menunggu saya, atau mungkin saya akan memacari saudara tiri saya yang bernama Venera."
Setelah menepuk-nepuk pundak Dimas, Aldi pergi ke arah parkiran, namun Dimas yang tidak terima dengan perlakuan Aldi kepada Della, dia langsung memukul dari belakang, hingga Aldi tersungkur ke bawah.
"Lu tau, gue sampai rela ditolak berkali-kali sama Della untuk menjaga kesehatan jiwa nya dari cowok macam lu Aldi! Lu sama sekali tidak konsisten untuk memilah dan memilih siapa wanita yang akan menjadi kekasih lu!" Kata Dimas dengan tatapan tajam, yang kacamata nya kembali longsor ke akar hidung nya.
"Sudah pintar juga ya lu ngomong, kalau tidak tau apa-apa tentang gue, gembok mulut lu serapat mungkin!" Kata Aldi bangkit dari tempat dimana dia tersungkur.
Dimas merasa emosi nya semakin meluap..
Sebelum melangkah lebih jauh, lebih dulu dipisahkan oleh Pak Narto selaku petugas absensi murid harian di sekolah.
"Kalian pulang sana, sekolah mau di tutup gerbang nya!"
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"