"boleh nggak, aku cium kamu?"
"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"
WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Selama perjalanan pulang Siska hanya melihat kaca jendela mobil samping. Ia tak berani menengok bahkan menatap Aldo.
Sedangkan Aldo sesekali melirik Siska yang sepertinya sedang menahan malu dan salah tingkah.
Kurang lebih 40 menit mereka akhirnya sampai di apartemen. Siska berjalan terlebih dahulu untuk masuk ke kamar.
Siska masih tak ingin membuka suara. Bukan.. Bukan karna masih marah dan mendiamkan Aldo. Tapi karna seputar ciuman mereka di mobil tadi.
"Lo mau mandi dulu?"
"Hemm" Siska mengangguk malu.
"Sis.. Bentar" Aldo mencekal lengan Siska.
"Ada apa?" Siska membalikkan badan.
"Gue mau ngomong sama lo"
"Ntar deh. Lo nggak liat muka gue dah kayak gembel gini, dari kemaren gue belum mandi"
"Jorok bat lo!" Aldo menutup hidungnya untuk mengejek Siska.
"Lo pikir yang bikin gue nggak mandi siapa?"
Aldo hanya terkekeh, lucu sekali ekspresi Siska yang sedang marah itu.
"Yaudah, gue tunggu disini"
"Mau ngapain?" Siska tersentak, pasalnya Aldo menepuk pinggiran kasur.
"Udah sana, lo mandi yang bersih yang wangi. Oke" Aldo mendorong pelan bahu Siska.
Selama mandi, Siska sudah berpikiran yang macam-macam.
"Maksud Aldo tadi apa ya? Jangan-jangan dia.. Ah, nggak mungkin kan sekarang?" Siska membenamkan seluruh badannya di bathub.
"Kenapa gue jadi deg-deg an gini sih?" Siska mengaca di kamar mandi, melihat wajahnya yang tengah grogi.
"Oh my God!! Gue lupa ege!!" Ternyata pas Siska ingin berganti pakaian, ia lupa tak membawanya karna tadi di suruh cepat-cepat oleh Aldo.
"Hah, gimana nih!!" Siska mondar mandir di dalam kamar mandi.
Kalau tak keluar, dia bisa masuk angin karna tak pakai baju. Tapi kalau keluar, takutnya Aldo nanti khilaf.
Memang ini bukan yang pertama kalinya ia keluar kamar mandi tak pakai baju hanya menggunakan handuk. Tapi waktu itu kan beda, ia tak sengaja dan tak tahu jika Aldo sudah ada di kamar.
Sudah hampir satu jam Siska di dalam kamar mandi, dan masih memikirkan cara untuk keluar.
Tok.. Tok.. Tok
"Sis.. Lo nggak tidur disitu kan?" Aldo mengetok pintu.
"Hah?? Nggak lah" Siska tambah panik.
"Terus kenapa lo belum keluar? Lo mandi apa semedi?"
"Ckkk!! Dasar cowok nggak peka!" Ucap Siska lirih.
"Lo bisa nggak, keluar dulu dari kamar? Gue lupa bawa ganti" Siska mendekat ke arah pintu yang masih dikunci.
"Yaudah tinggal ambil aja, ganti di luar" jawabnya santuy.
"Lo ih!! Gue serius tau!!!"
"Emang kenapa? Gue juga serius, emang lo mau disitu terus?"
"Ya gue malu lah, pliss lo keluar dulu ya"
"Nggak mau! Gue dobrak nih pintu kalo lo nggak keluar juga"
"Jangan macem-macem lo ya! Gue sleding ntar!!" Siska kesal pasalnya Aldo tak menghiraukan ucapannya.
"Kualat lo sama suami! Gue perkosa juga lo!"
"ALDOO!!!!" teriak Siska kesal.
Aldo tertawa sampai perutnya sakit.
"Iya iya.. Buruan lo jangan lama-lama"
Setelah itu tak terdengar lagi suara Aldo di ambang pintu. Siska membuka pintu yang tadi dikunci dari dalam.
"Aman" batinnya.
Siska memilih-milih bajunya untuk dipakai. Atasan crop top warna navy dan hotpants warna hitam. Karna biasanya kalau di rumah Siska memakai pakaian tersebut. Tapi selama menikah baru kali ini Siska memakainya.
"Jangan sekali-sekali lo keluar pake baju kayak gitu" Suara bariton dari belakang Siska membuatnya terperanjat.
"Astaga!!"
"Kok lo disitu? Sejak kapan? Bukannya lo di luar?" Siska salah tingkah.
"Gue nggak bilang mau keluar. Gue kan bilang kalo gue nungguin lo" Aldo mendekat.
"Stop! Jadi dari tadi lo liatin gue ganti baju? Hihhh!! Dasar mesum!! Jangan deket-deket gue!" Siska berteriak, langkahnya mundur sampai dipojokan. Kedua tangannya menyilang membentuk pertahanan.
"Emang kenapa? Lo kan istri gue, jadi nggak apa-apa dong" Aldo tersenyum smirk.
"Mundur nggak lo!"
Alih-alih mundur, malah Aldo semakin maju dan memojokkan Siska.
"Jangan mentang-mentang gue istri lo, terus lo mau seenaknya aja sama gue ya. Gue nggak mau di sentuh sama lo" Tangan Aldo mengunci di antara badan Siska.
"Maksud lo apa?"
"Kita kan nikah hanya karna perjodohan Al. Lo sendiri kan yang bilang, kita nggak boleh ngapa-ngapain selain berbagi kasur dan rumah. Jadi nggak boleh lebih dari itu! Inget Al, lo udah punya pacar!"
"Kenapa lo bawa-bawa pacar gue?".
"Ya se enggaknya lo inget, kalo lo mau ngapa-ngapain gue ntar pacar lo marah!" Siska mencari alasan agar Aldo menjauh.
"Ini nggak ada hubungannya sama dia" Aldo memutar bolah matanya jengah.
"Terus?" Siska masih tak paham.
"Gue mau kasih ini" Aldo menyerahkan kartu berwarna hitam untuk Siska.
"Ini kan..." Siska menutup mulutnya tak percaya.
"Iyaa.. lo sekarang kalo mau apa-apa harus pake ini. Ini punya gue hasil keringat gue sendiri, karna lo yang udah jadi istri gue. Jadi lo yang bisa pake ini sepuasnya. Mulai sekarang lo boleh pake ini buat apa aja, kalo habis nanti bilang sama gue"
"Tapi.. Cewek lo gimana? Ntar kalo dia tau"
"Nggak bakal tau, lagi pula lo yang lebih berhak ketimbang dia" Aldo mengulas senyum.
"Kenapa lo tiba-tiba jadi berubah gini sih? Kemaren-kemaren lo nggak peduli sama gue" Siska mengerucutkan bibirnya.
"Ya itu beda.. Sekarang gue udah yakin sama lo"
"Maksudnya?"
"Ntar lo juga paham sendiri"
"Yaudah yuk, makan dulu. Gue udah laper nih" Aldo memegangi perutnya yang sudah keroncongan.
"Eh.. Iya, gue masak dulu"
"Nggak usah, barusan gue udah manasin makannya. Kemaren gue ke rumah mama dan di bawain makanan banyak banget" Aldo menggandeng tangan Siska dan membawanya ke meja makan.
"Ngapain lo ke rumah mama?"
"Nyari lo lah" Aldo menyuapkan makanan ke mulutnya.
Siska hanya manggut-manggut, ia pikir Aldo tak mencarinya karna memang hari itu mereka bertengkar hebat.
"Lo pikir, gue nggak nyariin lo? Suami macam apa gue istrinya pergi cuma diem aja"
"Oh ya?" Siska menjulurkan lidah.
Karna hari sudah malam, dan tak ada kegiatan lainnya Aldo dan Siska hanya berdiam di apartemen.
"Lo nggak keluar gitu sama cewek lo?" Siska dan Aldo sedang duduk sambil minum teh di depan tv.
"Nggak" Aldo masih mengerjakan tugas kampusnya.
"Lo emang nggak ada kegiatan apa gitu?" tanya Siska lagi.
Karna rasanya agak canggung melihat situasi saat ini yang tidak seperti biasanya sibuk dengan urusan masing-masing.
"Nggak, lo kenapa sih? Nggak suka kalo gue disini?" Melirik ke arah Siska.
"Heehee.. Nggak kok, nggak biasanya aja lo cuma diem di rumah. Biasanya kalo nggak pulang malem ya lo pergi kan sama cewek lo"
"Lagi males, lo nggak liat gue lagi ngerjain tugas juga nih. Gara-gara tadi gue jemput lo, gue jadi ketinggalan 2 makul" masih fokus ke laptop.
"Ya sorry.. Lagian gue juga nggak nyuruh lo jemput gue, kan lo sendiri yang ngotot jemput"
"Ssshhcckkkk!!!" Aldo melotot.
Siska tersenyum kikuk.. takut mengganggu Aldo, Siska memilih untuk memainkan ponsel pintarnya.
Ia membuka obrolan chat dari alumni sekolahan dulu.
mANGGA: "Selamat Panji dan Salsa"
Putri_tidur: "chukhae cukhae"
RonalBebek: "bentar lagi langsung gasss pake li****ie ya Sal"
-NINDA Warior-: "gue juga pengen pake li****ie woy!"
bapaknyaAL-EL-DUL: "lu ngapain pake li****ie, kan lu cowok!"
-NINDA Warior-: "bangke!! Gue cewek tulen ya"
**reza_arab(ika)**: "wkwkw, jiwa lo ketuker sama Santoso"
MayaEsTehHangat: "gilak lo pada.. btw selamat ya Panji dan Salsa"
Siska cekikikan membaca notif grup alumni. Tak sadar sedari tadi Aldo memperhatikannya.
"Kenapa lo? Sawan?" Aldo menutup leptopnya karna sudah selesai mengerjakan tugas.
"Nggak ya! Ini gue lagi baca grup kelas. Temen gue ada yang nikah" Siska menunjukkan isi chat di grup.
"Oh.. Nggak kenal"
"Emang lo nggak kenal, kan mereka temen sekelas gue" Siska berdecih.
"Kapan nikahnya?" tanya Aldo lagi.
"Besok rabu pas banget, sekalian reuni sekelas" Siska senang.
"Lo pergi sama siapa?"
"Maya lah, lo mau ikut? Eh, tapi lo kan sibuk pastinya, lagi pula gue mau nginep di rumah papa sama mama"
"Kok lo nggak ijin gue dulu? Lo mau pergi ke sana terus nginep di rumah papa mama emang gue udah kasih ijin?" tanya Aldo menohok.
"Ya kan gue cuma ke acara nikahan temen, lagian kalo langsung balik juga capek kan jauh makanya gue nginep"
"Terserah lo deh!!"
Aldo meninggalkan Siska sendirian dan masuk ke kamar dengan perasaan kesalnya.
NEXT...