George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Ucapan Daddy
" Aku tau semua alasan itu dan diawal aku memang menolak bahkan meminta pernikahan ini dirahasiakan, tapi setelah aku jalani bersama Fay selama hampir 2 bulan ini , aku tidak ingin mengakhiri nya Daddy " pernyataan Geo .
" Aku tau Daddy meragukan aku saat ini untuk menjadi suami yang baik bagi putri Daddy tapi demi tuhan aku berjanji akan berusaha untuk membahagiakan dan memenuhi kebutuhan nya , jadi hari ini Aku minta kepada Daddy untuk memberikan kami restu secara tulus dan ikhlas sebagai ayah kandung Fay " pinta Geo diakhir kalimatnya.
" Aku sadar kalau kesalahanku dimasa lalu sangat fatal tapi aku ingin berubah dan hanya Fay yang mampu membawa aku keluar dari semua ini , jadi tolong jangan ambil Fay yang kini seperti dunia bagiku " sambung Geo lagi menatap Daddy, Mommy , Ayah dan Ibu .
" Mommy , Ayah, Ibu" ucap Geo yang hari ini benar-benar meminta restu .
..........
" Pantas Papi begitu gugup ternyata banyak yang ingin dia sampaikan" batin Fay hanya terdiam menatap Geo yang terus berbicara meyakinkan orang tua mereka .
..........
" Tidak Geo yang namanya kontrak tetaplah kontrak yang punya hukum mutlak jadi sebagai seorang pria maka bertanggung jawab serta terimalah resiko dari apa yang sudah kamu tanda tangani " ucapan Daddy membuat semua orang kaget .
" Tidak ada yang perlu di persalah kan disini karena kita hanya menjalani apa yang sudah tertuang dalam kesepakatan dan Daddy pun tidak merenggut apa yang sudah menjadi hak kamu serta bukankah kamu sendiri yang menambah opsi waktu perpisahan dalam kontrak?" ucap Daddy mengingatkan.
" iya Aku memang salah dan membuat keputusan hanya menuruti logika ku saja ketika itu tapi sudah sejak sebulan yang lalu aku ingin menemui Daddy untuk membatalkan kontrak itu " pengakuan Geo dengan kepala tertunduk.
" Lalu mengapa tidak datang menemui Daddy?" tanya Daddy karena sejujurnya Daddy sangat menunggu Geo melakukan itu namun karena dia tidak pernah datang maka itulah yang membuat Daddy berkesimpulan bahwa Geo hanya menganggap pernikahan nya dan Fay sebatas perjanjian bisnis.
" Karena aku tau dan sadar setelah aku menanda tangani surat itu maka keputusan mutlak itu tidak bisa aku tentang walaupun Aku menyesal dikemudian hari " ucap Geo dengan lirih dan sempat beberapa kali frustasi akhir-akhir ini karena memikirkan semua itu .
" Walaupun sakit tapi logika ku memaksa aku untuk bisa menerima konsekuensi dari apa yang telah aku perbuat tapi hatiku tidak Daddy , dia menginginkan Fay " ucap Geo sejujurnya.
" Aku tau dan paham semua ini tapi hatiku benar-benar tidak bisa melepaskan Fay bahkan kemarin dia meminta secara baik-baik agar aku melepaskan nya " ucap Geo dengan lirih .
Semua orang menatap Fay yang tertegun tiba-tiba saat bayangan Geo akan bunuh diri terlintas dipikiran nya .
" Jadi sekarang kamu mau apa?" tanya Daddy to the points.
" Aku ingin menikah dengan Fay secara resmi dan menyatukan kita semua layaknya keluarga besar seutuhnya bukan karena alasan bisnis " ucap Geo menatap keempat orang tua Meraka .
" Hehhh, jadi kau pikir nikah nya kemarin main-main?" tanya Ayah menjewer telinga Geo.
" Maksud ku go publik Yah " ucap Geo mengelus telinga nya .
" Nggak " ucapan Fay menghentikan tawa senang semua orang.
" Sayang" suara bergetar Geo mendengar ucapan Fay.
" Maaf Pi , tapi aku butuh waktu untuk meyakinkan hatiku kalau Papi memang sudah benar-benar berubah jadi untuk sekarang seperti ini dulu ya " ucap Fay bicara dengan hati-hati pada Geo dihadapan orang tua mereka .
" Geo berikan dulu Fay waktu agar bisa yakin dan percaya padamu serta siap untuk menjalani pernikahan kalian sebagaimana mestinya" ucap Ibu menatap Geo dengan perasaan sedikit was-was karena jika tempramental dalam dirinya bangkit Geo sering kesulitan mengendalikan diri .
" Iya " ucap Geo setelah beberapa saat .
.............
" Papi " panggil Fay yang duduk disamping Geo di perjalanan pulang .
Geo yang sedari tadi hanya diam saja menatap Fay saat dia memanggil " kenapa?" tanya Geo melepas jas nya peka kalau Fay dingin .
" Aku ngantuk Pi" ucap Fay naik keatas pangkuan Geo dan bersandar nyaman .
" Tidurlah" ucap Geo menyelimuti Fay yang duduk miring diatas pangkuan nya.
" Papi nggak kecup aku?" tanya Fay yang wajahnya sudah tertutup jas .
Geo membuka jas yang menutupi Fay lalu mengecup kening Fay yang sudah mengantuk karena mereka pulang terlalu malam .
" cium" pinta Fay lagi .
" Ehhh nanti dikamar ya malu sama bodyguard" ucap Geo dengan pelan kembali menutup wajah Fay agar segera tidur dan mengelus punggung nya .
............
Geo berjalan memasuki gedung apartemen sambil menggendong Fay yang sudah tertidur pulas dengan banyak sekali beban pikiran di kepalanya.
" Tidurlah yang nyenyak" ucap Geo menidurkan Fay diatas ranjang dan menyelimuti .
Geo membuka lemari khusus dan mengeluarkan sebotol minuman untuk menjadi penenang pikirannya yang begitu kacau .
Di balkon kamar Geo berdiri menatap langit malam yang bertabur bintang sambil meneguk wine dalam waktu cukup lama .
Setelah pikiran nya sedikit tenang Geo kembali menyimpan botol minuman itu dan masuk kedalam kamar .
" Sayang " suara berat Geo naik keatas ranjang mengecup Fay yang masih tertidur pulas dalam posisi telentang .
" mmmh," Fay hanya bergumam lalu tidur miring memeluk leher Geo.
" Papi " beberapa saat kemudian Fay membuka matanya.
" Tidurlah" ucap Geo kembali mengelus kepala Fay .
" Papi mabuk ya?" tanya Fay yang menghirup aroma alkohol dari mulut Geo .
" Tidak " jawab Geo yang masih sadar .
Fay memegang pipi Geo dengan kedua tangannya menatap Geo cukup lama memastikan jika tidak mabuk .
" Kenapa Papi minum ?" tanya Fay dengan ekspresi wajah nya yang marah .
" hanya sedikit " jawab Geo yang ngeri juga melihat tatapan mengintimidasi Fay .
" Aku tanya kenapa minum?" ucap Fay sekali lagi kini duduk menatap Geo yang berbaring.
" Pikiranku sedang kacau jadi minum untuk menenangkan nya " jawab Geo apa adanya .
" Apa dari semua minuman yang ada hanya alkohol yang mampu menenangkan pikiran Papi?" tanya Fay dengan emosi .
" Iya" jawab Geo yang membuat Fay meronta-ronta dan memukul Geo.
" Papi benar-benar nggak peduli ya sama kesehatan" tangis Fay yang merasa sedih saja melihat gaya hidup Geo.
" Sayang jangan menangis Papi hanya minum sedikit " ucap Geo menenangkan Fay.
" Mau banyak atau sedikit itu alkohol bisa merusak kesehatan, Papi udah nggak sayang sama aku?" tanya Fay diakhir ucapan nya.
" Sayang "
" Terus kenapa melakukan hal yang akan membuat Papi nggak bisa lagi ada disamping aku " ucap Fay memakai bahasa isyarat yang membuat Geo tersenyum.
" apa minuman pereda alkohol biar aku buatkan" ucap Fay yang memang tidak tau.
" Tidak ada " jawab Geo.
" Terus apa biar nggak ngefek ?" khawatir Fay.
" Minum susu "
