menceritakan tentang seorang gadis yang menyimpan hati pada seorang anak laki laki yang saat kecil dia jumpai. Hingga besar pun,gadis kecil itu masih mencintai laki laki itu.
gadis itu bermimpi ingin menjadi pasangan hidup si laki laki itu,dan yah impian nya terwujud kan. Namun sayang tuhan mempersatukan nya dengan cara yang salah,gadis itu menikah bukan karena cinta melainkan karena kesalahan satu malam.
akankah pernikahan mereka bisa bahagia? atau berakhir dengan nestapa karena hubungan yang mereka jalani berawal dari sebuah kesalahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26. ngidam
Sebulan sudah zea bersama dengan Arkhana, hubungan mereka tampak semakin hari semakin dekat dan harmonis.
Arkhana mulai tak segan memperlihatkan perhatian nya pada zea. Begitupun dengan zea,kini dia sudah tak konsultasi lagi dengan psikiater karena keadaan nya sudah membaik.
Malah sekarang dia selalu ingin dekat dengan Arkhana, mungkin bawaan dari Dede bayi yang ingin terus berdekatan dengan ayah nya.
Sejauh ini zea memang belum merasakan ngidam,hanya saja memang nafsu makan nya sedikit meningkat.
"Ze Lo belum ngidam yah?"tanya Vans.
Zea pun menggelengkan kepalanya. "Emmm belum sih,gue belum mau apa apa."ucap zea.
Namun entah kenapa saat Vans menanyakan tentang ngidam,zea jadi menginginkan sesuatu.
Matanya tak sengaja melihat pohon mangga yang tengah berbuah lebat,yang kebetulan pohon nya berada di samping kantor lebih tepatnya dekat pos satpam.
Zea meneguk ludahnya sendiri, membayangkan dirinya memakan buah mangga muda dengan cocolan racikan sambal rujak yang pedas manis.
"Kenapa ze?"tanya John mengikuti arah pandang zea.
"Lo mau mangga ze?"tanya John di balas anggukan semangat oleh zea.
"Biar gue beliin Lo tunggu disini."
"Gue beli bumbu rujak nya."ucap Vans tak kalah semangat.
"Eh eh mau kemana?"tanya zea.
"Mau beli mangga muda sama bumbu rujak buat ponakan gue,Lo lagi ngidam kan gue gak mau yah kalau gak di turutin ponakan gue ileran."ucap John.
"Eh gak usah."larang zea.
John dan Vans pun menyeringitkan dahinya. "Loh kenapa ze?"tangan Vans.
"Gue pengen suami gue yang ambil mangga sama racik bumbu nya sendiri."ucap zea langsung berdiri dari duduknya dan pergi ke ruangan Arkhana.
"Dasar bucin."cibir Vans.
"Gak papa anak nya pengen nyusahin bapak nya kali."ucap John.
Mereka berdua pun kembali bekerja. Sedang zea dengan melangkah dengan semangat pergi ke ruangan Arkhana.
"Ehh nona mau kemana?"tanya Arman mencegah zea yang ingin masuk kedalam ruangan Arkhana.
"Mau ketemu mas Arkhana."jawab zea.
"Tuan Arkhana nya lagi ada tamu non."ucap Arman.
Zea pun mengerucutkan bibirnya. "Masih lama gak?"tanya zea.
"Paling sebentar lagi non."
"Ya udah ze nungguin di ruangan pak Arman aja yah."Arman pun menganggukan kepalanya, mempersilahkan zea untuk menunggu sampai tamu di ruangan Arkhana keluar.
"Pak Arman,pohon mangga di samping kantor itu milik kantor kan?"tanya zea di balas anggukan oleh Arman.
"Berarti boleh diambil yah."Arman kembali mengangguk membalas ucapan zea.
"Rasanya gimana?"tanya zea.
Arman yang tadinya menjawab zea dengan anggukan kepala dan karena dirinya tengah sibuk dengan berkas di hadapannya pun langsung menatap ke arah zea.
Ada apa dengan nona nya itu? Tiba tiba menanyakan buah mangga di samping kantor.
"Saya gak tau gimana rasanya non,saya belum pernah cobain."jawab Arman.
"Terus kalah semisal pohon nya berbuah biasanya di kemana kan?"tanya zea.
"Paling sama satpam dan pekerja di bawah di ambil. Kenapa memangnya? Apa nona sedang mengidam ingin buah mangga?"tanya Arman.
Tiba tiba zea ingin buah mangga, membuat Arman teringat jika zea tengah hamil,Arman mengira jika zea tengah mengidam.
Dan benar saja zea menjawab pertanyaan Arman dengan anggukan kepala. Arman pun tersenyum.
"Mau saya ambilin nona? Saya suruh satpam di bawah untuk memetik mangga mudanya."ucap Arman,entah dia merasa bahagia saat mendengar nona nya menginginkan mangga muda karena mengidam.
"Gak usah pak Arman,ze mau mas Arkhana yang memetiknya langsung dan membuat bumbu rujak nya juga."ucap zea dengan semangat.
Arman pun terperangah mendengar ucapan zea,bisakah tuan nya melakukan apa yang di inginkan oleh nona mudanya itu.
Tak lama tamu Arkhana pun keluar,dengan semangat empat lima zea langsung masuk kedalam ruangan Arkhana.
"Semoga berhasil nona."gumam Arman.
"Mas..."panggil zea sembari mendekat ke arah Arkhana.
Zea memanggil Arkhana dengan suara lembut dan mendayu dayu,di tambah senyuman dan juga raut wajah zea yang di buat se-imut mungkin, membuat Arkhana heran.
"Kenapa?"tanya Arkhana.
Tak biasanya zea datang dengan sendirinya ke ruangan Arkhana,jika tidak di suruh mana mau wanita ini masuk ke ruangan nya.
Zea langsung bergelayut manja di lengan Arkhana, membuat Arkhana makin heran. "Kenapa ze?"tanya Arkhana sekali lagi.
"Kalau ze ngidam mas mau nurutin?"tanya zea.
"Kamu ngidam? Pengen apa? Mau saham perusahaan? Atau pengen tas Dior? Channel? LV? Mobil? Atau mau apa?"Arkhana langsung memberikan zea berbagai macam pertanyaan.
Arkhana tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya kala mengetahui jika zea sedang mengidam.
Inilah yang Arkhana tunggu tunggu,ingin memenuhi ngidam zea. Karena pernah teman teman nya bercerita,jika yang paling mereka rasa bahagia dan rindukan adalah masa masa istri mengidam.
Walaupun terkadang ada permintaan yang nyeleneh atau susah untuk di penuhi,namun ada rasa bahagia jika berhasil memenuhi ngidam istri.
Zea menggelengkan kepalanya. "Ze gak mau itu."ucap zea.
"Terus mau apa?"tanya Arkhana.
"Pengen rujak mangga muda."
"Okey,mas akan suruh Arman buat beli rujak mangga muda kalau perlu sama pohon pohon nya. Pengen di buatin rujak sama chef siapa? Mas akan langsung telpon chef nya untuk datang membuat kan rujak buat kamu."ujar Arkhana dengan semangat.
"Ze gak mau di buatin sama chef,ze juga gak mau mangga yang di beli."
Entah kenapa tiba tiba perasaan Arkhana menjadi tak enak. "lalu?"tanya Arkhana.
"Ze pengen mas yang metik mangga nya langsung,ze mau mangga di samping kantor itu,terus mas yang buat bumbu rujaknya juga."
Jederrrr
Benar saja feeling Arkhana. "Beli aja yah ze? Kamu mau berapa kilo? Pengen mangga apa?"tanya Arkhana.
"Enggak,ze pengen mas sendiri yang metik mangga nya di samping kantor terus buatin bumbu rujak nya."keukeuh zea.
"Ze...."ucap Arkhana lesu.
Melihat Arkhana yang seolah menolak keinginan nya, membuat zea sakit hati. Padahal bukan dirinya yang menginginkan ini,tapi anak mereka.
Tiba tiba zea langsung menangis, membuat Arkhana panik.
"Kamu apain menantu mami arkha."teriak seorang wanita yang baru masuk kedalam ruangan Arkhana.
Arkhana pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu ruangan nya. Tampak mami dan papi nya datang,dan di belakangnya ada Arman.
Anita dengan segera berjalan ke arah Arkhana. "Kamu kenapa sayang? Apa Arkhana berbuat macam macam pada mu?"tanya Anita sembari menghapus air mata zea.
Plak
"Kamu apain menantu papi arkha sampai dia nangis kayak gitu hah."pak Hendra menggeplak tangan Arkhana cukup keras.
semangat author💪