Dira Amara adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang penuh ambisi, cerdas, dan selalu berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Ia tumbuh dalam keluarga miskin di sebuah kampung kecil, di mana kehidupan yang serba kekurangan membuatnya terbiasa untuk bekerja keras demi mencapai apa yang diinginkan. Ayahnya, seorang buruh pabrik yang selalu bekerja lembur, dan ibunya, seorang penjual makanan keliling, berjuang keras untuk menyekolahkan Dira hingga kuliah.
Suatu ketika, hidup Dira berubah drastis saat ayahnya terjerat utang kepada organisasi mafia yang dipimpin oleh Rafael. Tanpa pilihan lain, Dira dipaksa untuk berhadapan langsung dengan Rafael, pemimpin mafia yang terkenal kejam. Sebagai perempuan muda yang tidak berdaya, Dira harus menghadapi situasi yang tak pernah dia bayangkan, tetapi dia tetap berusaha bertahan dengan kebijaksanaan dan keberanian yang dimilikinya.
Namun, hatinya mulai terikat dengan sosok Rafael yang tidak hanya kejam, te
bagaimana kelanjutannya yuks lnjt 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayda Pardede, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kembali bebas
Sudah sebulan sejak Dira pertama kali ditembak oleh Rafael,dan Dira sudah semakin terikat dengan Rafael di rumah yang besar dan mewah itu, meskipun terkurung dalam aturan ketat tapi Rafael mulai menunjukkan sedikit sikap kepedulian nya terhadap Dira,
kaki Dira sudah sembuh total pengobatan yang teratur dan makanan yang bergizi membuat dia cepat pulih.namun yang lebih mengganggu adalah perasaannya yang terus menghantui, perasaan terperangkap ,tidak hanya oleh tubuh yang lemah, tetapi oleh kekuasaan Rafael yang seolah tiada habisnya.
hari-hari semakin berlalu rutinitas Dira hanya seperti itu saja, dira tidak diperbolehkan untuk keluar rumah bahkan hanya untuk kuliah ataupun bekerja Rafael tidak mau sampai kecolongan,dia tidak ingin Dira kabur saat izin untuk kuliah maupun kerja Rafael menjaga Dira seolah bagian dari barang barang yang harus dijaga
setiap kali Ingin bebas Rafael langsung mengancam akan melakukan kekerasan lagi bahkan akan menyakiti orang tua Dira mendengar itu Dira selalu merasa takut dan cemas selalu mengikutinya.
Namun hari ini dia sudah sangat ingin pergi kuliah dia sudah ketinggalan banyak nanti dia akan mengambil kelas tambahan untuk mengejar yang tertinggal dia juga ingin bertemu Berlin dan menceritakan tentang kejadian yang sudah menimpanya bahkan dia sudah bersiap jika bosnya Alex memecatnya dari pekerjaan karena memang tidak ada izin untuk tidak masuk selama sebulan.
hari sudah malam adia melihat Rafael duduk di ranjang sambil membuka ponselnya untuk mengecek beberapa data
Keadaan di markas Rafael selama sebulan berlangsung dengan baik tidak ada gangguan maupun penyerangan secara tiba tiba dia hanya datang kesana untuk mengecek dan mencoba beberapa senjata baru,Dira sedikit mendekat ke arah Rafael
" tuan ,apa boleh saya meminta tolong"
Rafael menatap Dira penuh arti seakan tau apa yang akan di minta Dira
" kalau kau minta tolong hanya untuk izin keluar kau tidak perlu memohon untuk itu kau pasti sudah tau jawabannya"
air mata Dira sudah ingin jatuh mendengar itu kebebasan yang dia dapatkan tidak akan bisa dia dapatkan
"maaf tuan tapi saya sudah ketinggalan mata kuliah dan bisa saja saya saya dikeluarkan apabila saya tidak ada izin ke kampus tuan"
"apa kau membuat alasan seperti ini untuk mencoba kabur lagi? Memang kehidupan seperti apa yang masih inginkan"
"saya berjanji tuan tidak akan mencoba kabur lagi saya sudah menerima kehidupan saya yang seperti ini tapi tolong izinkan saya Untuk kuliah dan bekerja saya masih butuh itu"
Suara Dira sudah bergetar mengatakan itu tak sanggup akan hidupnya jika seperti ini terus dan bagaimana jika dia dibuang Rafael nanti mau jadi apa dia jika dia kehilangan semuanya sekarang
Melihat Dira yang sudah seperti itu ada sedikit iba di hati Rafael yang kejam itu entah mengapa dia tidak ingin Dira kabur dari nya ,selama sebulan yang tenang tanpa adanya ancaman untuk kabur dan Dira hanya berdiam di rumah membuat Rafael sedikit kenyamanan dia ingin memberi Dira sedikit kebebasan tetapi harus banyak aturan yang harus dia patuhi
"baiklah kau bisa kuliah seperti biasa tapi kau harus memenuhi aturan yang tidak boleh kau langgar jika itu terjadi maka kau akan tau akibatnya"
Wajah Dira yang mendengar kebebasan sudah cerah tetapi mendengar berbagai aturan wajahnya kembali masam hidup dengan Rafael harus banyak yang dia patuhi membuat dia semakin terkurung di kejamnya Rafael
"terimakasih tuan atas kebaikan anda saya janji akan memenuhi aturan anda tanpa melanggar nya"
"baiklah kau sudah berjanji saya harap kau tidak mengulangi nya lagi, sekarang tidurlah"
"terimakasih tuan "
Dira sudah senang untuk menyambut kebebasannya besok dira akan mengambil beberapa kelas untuk mengejar ketertinggalannya besok dia juga akan minta maaf pada bos tokonya, banyak hal yang harus dia lakukan untuk besok dia harus tidur tenang malam ini untuk menyambut besok yang banyak kegiatan.
Rio yang tidak melihat Dira sudah sebulan merasa cemas apa dia pindah mencari tahu lewat Berlin selalu tidak mendapatkan hasil Berlin akan menjawab bahwa dia juga sedang mencari keberadaan dira.berlin memenuhi permintaan Dira bahwa dia tidak akan memberi tahu siapapun bahkan mancari tau keadaan Dira saat ini sebelum Dira sendiri yang datang untuk menceritakan lansung kepada Berlin.
Berlin hanya akan selalu menanyakan keadaan Dira melalui chat karena itu sudah membuatnya sedikit tenang.
Pagi sudah menyambut matahari sudah mulai bersinar hukuman Dira sudah lumayan berkurang sejak dia tertembak dia hanya akan memasak jika Rafael memintanya tetapi ini hampir setiap hari Rafael memintanya seperti pagi ini, sepertinya dia sudah ketagihan akan masakan istrinya
"kau hanya perlu memasak untuk saya jika kau ingin keluar"
Dira segera menyiapkan nya dan menyajikan di meja akibat dari luka kemarin Mereka sudah biasa makan berdua dan ditemani Bagas bila dia dirumah
Rafael sudah akan segera berangkat ke kantor melihat Dira yang mengantarkan nya di pintu
"ingat kau jangan melebihi batasmu kau akan diantar oleh supir nanti dan ingat jangan pernah mencoba untuk melarikan diri banyak yang akan mengawasi setiap langkahmu"
"baik tuan saya mengerti"
"kita pergi nona"Bagas
Rafael dan Bagas segera berangkat menuju kantor Dira langsung bergegas untuk mandi menyiapkan segalanya hari ini dia akan melakukan aktivitas kembali seperti biasanya meski dalam bayang bayang Rafael
Hari ini Dira masuk untuk pertama kalinya ke kampus setelah tidak masuk selama sebulan penuh Dian diantar supir Rafael
"terimakasih ya pak ,saya permisi"
"baik nona ,apa nanti saya akan menjemput nona"
"tidak perlu pak saya sudah izin kepada tuan Rafael"
"baik nona ,kalu begitu saya permisi"
Dira sudah menghubungi Berlin dia akan masuk hari ini Berlin sangat senang mendengarnya sampai dia datang lebih awal dan menunggu di gerbang utama tapi saat melihat Dira keluar dengan mobil mewah dia kebingungan
apa dia sudah berubah jadi orang kaya setelah sebulan tidak masuk tapi bagaimana, Berlin
dia langsung membuang pikirannya yang jelek itu dan langsung berlari untuk memeluk sahabatnya itu
"Dira"
"Berlin"
keduanya saling berpelukan hari ini Dira akan menceritakan semua rahasianya dia juga ingin berbagi teman cerita Dira merasa bersalah kepada Berlin yang selalu menghawatirkan ya tapi Dira selalu menutup semuanya
"aku kangen kamu tau kamu kemana aja sih,kenapa baru datang sekarang coba?"
"hehe maaf ya ber aku melewati banyak hal selama sebulan ini nanti sehabis mata kuliah terakhir aku ingin menceritakan semuanya padamu akau tidak ingin menutupinya lagi"
"oh begitu jadi selama ini kamu main Rahasia-rahasia sama aku okey baru tau aku udah gak teman lagi nih sekarang"
Berlin sedikit menggoda Dira dia tidak i gin Dira terlalu tegang
"bukan begitu kamu tidak akan tau bagaimana susahnya hidupku selama sebulan ini" wajah Dira sudah sedikit Masam mengingat bagaimana dia sebulan ini
Berlin yang melihatnya seakan tau apa yang dirasakan sahabatnya langsung mengalihkan pembicaraan
"jangan gitu apa ,oh iya apa kamu masih mau kerja bos Alex masih tetap menunggu kehadiran mu tau"
"seriusan aku masih bisa kerja,bos Alex mengijinkan ku masuk setelah gak masuk selama sebulan penuh"
"iya dia bahkan selalu menanyakan keadaan mu dia selalu menghawatirkan mu jadi kamu mau kerja lagi nih"
"kamu pasti udah tau jawabannya kan yaudah yuk masuk"
Saat berada di luar seperti ini Dira merasa Sangat senang Dira merasakan kebebasan yang sangat dia rindukan selama ini keduanya berjalan menuju kelas.