Keluarga Henderson season 3. Lanjutan dari novel Seven R Anak genius dan Tujuh CEO muda.
Tiga gadis kembar identik yang tidak pernah terpisahkan sejak dalam kandungan.
Nama mereka semakin dikenal sebagai penyelamat bagi orang susah dan malaikat pencabut nyawa bagi para penjahat. Mereka juga rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan orang lain.
Bagaimana sepak terjang mereka kali ini?
Dan disini juga mengungkap identitas Randy yang sebenarnya, siapa Randy?
Temukan jawabannya di novel ini.
Seperti biasa cerita ini hanyalah fiktif semata. bila ada nama, tempat atau kejadian yang sama hanyalah kebetulan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya selamat
.
.
.
"Apakah mereka seorang dokter?" batin Abigail.
Dokter yang ada disana hanya memperhatikan, setelah peluru itu keluar, dokter baru turun tangan untuk memeriksa keadaan pilot tersebut dan memberi perban pada pasien. Dengan peralatan seadanya akhirnya pilot tersebut berhasil diselamatkan. Nanti bila pesawat sudah mendarat barulah akan dilarikan kerumah sakit.
Sedangkan Lita menggantikan posisi pilot saat ini dengan mengemudikan pesawat menuju bandara terdekat.
Lita memilih bandara San Francisco untuk mereka mendarat sementara, karena itu yang paling terdekat saat ini. Puluhan truk pemadam kebakaran dan ratusan mobil ambulans dikerahkan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan pesawat tersebut.
Akhirnya mereka bernafas lega karena bisa mendarat dengan selamat di bandara, semua penumpang mengucapkan terimakasih dan sujud syukur mereka. Meskipun perjalanan mereka menuju negara masing-masing harus tertunda.
Bagi yang terluka segera dilarikan kerumah sakit, dan para penjahat tersebut sudah diamankan polisi dan akan dipenjara sesuai kejahatan mereka dan hukum yang berlaku di negara ini.
Triple A dan penumpang lain harus ke hotel untuk menginap, karena mereka akan diberangkatkan keesokan harinya. Abigail menghampiri Lica saat mereka tiba di lobby hotel.
"Dari Indonesia?" tanya Abigail. Lagi lagi sang asisten merasa aneh, baru kali ini tuan mudanya mau menyapa apalagi yang namanya perempuan, selain keluarga terdekatnya yaitu maminya Abigail.
Abigail seorang anak tunggal dari keluarga kaya, kehidupan serba terjamin dan selalu dimanja oleh kedua orang tuanya. Tapi Abigail seorang yang mandiri, sebab itulah ia bisa sukses di usia muda.
"Ya, Indonesia," jawab Lica cuek.
"Baru kali ini aku dicuekin cewek, menarik," batin Abigail.
Lina, Lita dan Lica akan terkesan cuek kalau berhadapan dengan orang yang tidak dikenal, tapi kalau sudah mengenal mereka bisa lebih akrab selama orang itu baik.
"Tuan muda, ini kunci kamarnya," ucap Arga sambil menyerahkan kartu kamar hotel tersebut.
Triple A hanya menyewa satu kamar, karena mereka tidak ingin pisah pisah. Lagi pula hanya untuk satu malam saja.
"Tuan muda kenapa?" tanya Arga ketika melihat Abigail tersenyum.
"Kepo," jawab Abigail lalu berjalan menuju lift untuk kekamarnya. kamar Arga dan Abigail berdampingan, agar memudahkan Arga untuk menemui tuan mudanya itu saat tuan muda memerlukan sesuatu.
Berita tentang pesawat dibajak dan aksi penyelamatan yang dilakukan oleh tiga gadis kembar yang pemberani seketika menggemparkan dunia.
Triple A tidak mengetahui berita tersebut karena mereka sudah tertidur karena letih.
Di Indonesia....
"Daddy, lihatlah," ucap Vera sambil memperlihatkan ponselnya yang menayangkan video di bandara saat para penumpang turun dari pesawat dan beberapa penjahat yang digelandang polisi.
"Bukankah itu triple A?" tanya Jordan dan Vera mengangguk. Jordan kemudian membaca berita tersebut. Kemudian ia bernafas lega karena semuanya selamat.
Sementara di kamar lain, Darmendra dan Diva juga membaca berita tersebut. Awalnya Diva dan Darmendra begitu cemas tapi setelah melihat putrinya baik baik saja mereka pun bisa bernafas lega.
"Syukurlah hubby, mereka baik baik saja," kata Diva.
"Iya sayang, sekarang kita tidak perlu cemas lagi." kata Darmendra.
Malam ini semua keluarga sikembar menginap di mansion. Anak anak mereka memaksa orang tua mereka untuk menginap karena aunty mereka akan datang, tetapi karena suatu kejadian jadi aunty mereka terlambat pulang seperti yang sudah dijadwalkan.
Oh ya, sikembar sudah pindah rumah sejak beberapa tahun lalu, tapi mereka setiap akhir pekan selalu ke mansion keluarganya untuk berkumpul bersama.
Jadi Diva tidak terlalu merasa kesepian, terkadang Diva yang berkunjung ke mereka. Sedangkan Vera dan Jordan sudah tidak kuat lagi untuk berjalan, kalau di mansion mereka kadang menggunakan tongkat, tapi kalau keluar, mereka menggunakan kursi roda. Tapi mereka bersyukur di usia senja mereka masih ditemani anak dan menantu serta cucu dan cicit mereka.
...****************...
Keesokan harinya...
Triple A kembali memasuki pesawat bersama penumpang yang lain yang kembali ke negara masing-masing. Setelah menunggu kurang lebih satu jam pesawat yang mereka tumpangi pun berangkat. Kali ini keamanan mereka terjaga dengan ketat untuk mengantisipasi kejadian kemarin agar tidak terulang kembali.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 24 jam mereka pun tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta. Diva dan Darmendra sudah menunggu sejak tadi di bandara. karena mereka sudah tidak sabar ingin bertemu dengan putri putrinya. Sedangkan yang lainnya menunggu di mansion. Mereka akan menyambut kepulangan adik tercinta serta aunty mereka.
Triple A berjalan di lorong kedatangan. Abigail dan asisten pribadinya sudah lebih dulu, mereka dijemput supir pribadi keluarga Davidson.
"Mommy....!" teriak triple A berlari menghampiri Mommy dan Daddy-nya. Mereka langsung berpelukan.
"Kami rindu Mommy," ucap triple A serentak.
"Mommy juga rindu," jawab Diva. kemudian mereka memeluk Daddy-nya.
"Daddy apa kabar?" tanya Lica.
"Daddy baik, dan sebentar lagi Daddy akan pensiun," jawab Darmendra tidak nyambung. Kemudian ketiganya melepaskan pelukannya. Ya Darmendra akan pensiun karena putrinya sudah kembali. Seluruh aset perusahaan akan dialihkan kepada ketiga putrinya. Sedangkan sikembar tidak mau menerima harta warisan tersebut karena kekayaan mereka juga sudah menyaingi Daddy nya.
"Sekarang kita pulang, Oma dan Opa sangat merindukan kalian," kata Darmendra.
"Apa kabar Oma dan Opa?" tanya Lina saat mereka sudah didalam mobil.
"Oma dan Opa masih sehat, hanya karena faktor usia mereka tidak bisa berjalan jauh, hanya menggunakan kursi roda," jawab Diva.
"Makanya Daddy mau pensiun biar bisa menemani Oma dan Opa kalian," ucap Darmendra.
"Daddy tenang saja, kami akan menggantikan Daddy untuk mengurus perusahaan," jawab Lina. Darmendra tersenyum karena putrinya bisa diandalkan.
Satu jam perjalanan mereka pun tiba di mansion. Saat mobil masuk kembar 17 berlarian keluar untuk menyambut aunty mereka.
"Aunty....!" teriak Davina, Viora, Qirani, Quenni, Nayara, Kayvira, Rayna dan Aleta serentak. Sedangkan bocah laki-laki hanya diam memperhatikan.
Mereka langsung memeluk aunty mereka satu persatu, padahal triple A baru saja keluar dari mobil tapi sudah disambut heboh oleh mereka.
"Kekanak-kanakan," gumam Davion. Davion yang Danendra adalah duplikat Ray yang bersikap dingin, tidak seperti saudara saudaranya yang lain. Yang paling cerewet disini adalah Abqari, sedangkan Aldebaran yang asli anak kandung Ram malah pendiam.
"Kalian tidak ingin memeluk aunty? kalian tidak kangen?" tanya Lica.
"Tidak...!" jawab Davion, Danendra, Kenzo, Kenzie, Aksa Delvin, Kayden, Rayyan dan Aldebaran serentak.
"Duh kalian kompak banget sih, sini aunty cium kalian," ucap Lina.
"Kabur..." teriak mereka lalu berlari berhamburan kedalam mansion. Sedangkan Abqari yang dari tadi diam hanya memperhatikan saudara saudaranya dan langsung memeluk Lina.
"Mereka tidak kangen aunty, aku saja yang kangen," ucap Abqari.
"Ganteng banget sih, anak siapa ini?" tanya Lica. Saat Lica hendak mencium pipi Abqari dengan spontan ia menghindar.
"Cuma mama yang boleh cium aku," ucap Abqari. Lica pun tersenyum masam.
.
.
.