THREE ANGEL

THREE ANGEL

Awal mula

Hai...hai..hai... Bertemu lagi dengan aku author abal abal. kali ini aku mencoba membuat karya bergenre action romantis sama hebat. Dan disini juga nanti akan diselipkan cerita anak anak sikembar dan aksi nakal mereka. Lanjutan dari Seven R Anak genius dan Tujuh CEO muda. Bagi yang belum membaca dua karya tersebut gak ada salahnya untuk dibaca dan bagi yang sudah membacanya aku ucapkan terimakasih.

Langsung aja ya...

.

.

.

Seorang gadis sedang memberontak meminta untuk dilepaskan. Ia berusaha untuk melepaskan diri, tapi nihil.

"Tolong... tolong aku," teriak seorang gadis yang diseret oleh beberapa orang pria dengan berpakaian kerajaan zaman dulu. Lina lah gadis itu.

"Hahaha, gadis ini sangat cantik," ucap salah satu pria dari delapan orang pria yang ada disitu.

"Tolong.... jangan apa apa kan aku," pinta Lina memohon.

"Ya Tuhan, tolong hambamu kirim malaikat penolong untukku," batin Lina.

Kemudian datang pria berkuda dengan pakaian seperti pangeran zaman dulu.

"Lepaskan gadis itu," perintah pria itu dengan nada dingin. Pria itu selalu memakai topeng wajah, sehingga tidak dikenali.

"Siapa kamu berani mencampuri urusan kami?" tanya ketua mereka.

"Aku bilang lepaskan sebelum aku menghabisi kalian semua," ucap pria itu penuh penekanan.

"Hahaha, tidak semudah itu, gadis ini adalah bagian kami," ucapnya lagi.

"Baik kalau begitu," pria itu pun turun dari kudanya dan tanpa ampun menghajar semuanya, mereka yang berjumlah 8 orang hanya dalam sekejap sudah terkapar di tanah.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya pria itu, Lina menggeleng.

"Terimakasih karena menolongku," ucap Lina.

"Tidak perlu berterimakasih, sudah kewajibanku untuk menjagamu." ucap pria.

Kemudian pria itu membuka topeng wajahnya, dan terpampang lah wajah tampan pria itu. Seketika Lina melotot melihat wajah pria itu.

"Randy...? Itu benar kamu?" tanya Lina yang tanpa sadar memeluk tubuh gagah Randy.

"Jadi pria bertopeng itu kamu?" tanya Lina lagi. Randy pun mengangguk dan membalas pelukan Lina.

Sesaat Lina tersadar kalau dirinya memeluk Randy. Dengan cepat ia melepaskan diri dan tersenyum kikuk.

"Maaf...!" ucap Lina menetralkan kegugupannya.

"Tidak apa-apa, aku malah senang," jawab Randy. Seperti biasa Randy mengantarkan Lina kejalan menuju pulang.

"Kembalilah, telusuri jalan ini. Dan suatu saat nanti aku akan datang menjemputmu untuk kujadikan ratu dalam hidupku," ucap Randy lalu melepaskan pegangan tangannya kepada Lina.

Lina perlahan berjalan menyelusuri jalanan yang ditunjuk oleh Randy. Seketika Cahaya putih menyilaukan mata membuat Lina tersadar.

"Woy bangun, udah siang nih," teriak Lica sambil menarik gorden kamar Lina.

Lina bangun dan duduk diatas ranjang.

"Kenapa aku bermimpi seperti itu berulang ulang? Apa maksudnya?" batin Lina. Lina mencoba mengurai mimpi yang ia alami berulang kali itu. Tapi otak jeniusnya tidak menemukan titik terang.

"Woy...kok bengong?" tanya Lita juga masuk kedalam kamar Lina.

Hari ini mereka akan kembali ketanah air setelah menyelesaikan studinya dan mendapatkan gelar S3. Gadis berusia 19 tahun itu sudah berhasil menyelesaikan kuliahnya karena kejeniusan yang mereka miliki dan mendapatkan nilai terbaik dalam setiap akademik.

"Sana mandi, hari ini kita akan jalan jalan beli oleh oleh untuk keponakan lucu kita," perintah Lica.

"iya nih, aku sudah tidak sabar ingin segera kembali ke tanah air, aku rindu keluarga kita," ucap Lita.

"iya, iya bawel," jawab Lina segera bangkit dari tempat tidur dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Didalam kamar mandi Lina berdiri dibawah shower dan menyiram tubuhnya dengan air dingin, karena cuaca di negara ini saat ini lagi musim panas.

"Kenapa aku selalu bermimpi yang sama? Apa maksudnya?" batin Lina. Lina memang jenius tapi untuk memecahkan teka-teki dalam mimpi tersebut masih buntu di otaknya.

"Nanti aku cari tau bila sudah tiba di Indonesia," gumam Lina. Mimpi yang sama dan berulang kali selalu menjadi pikirannya.

"Ah sudahlah, aku akan mencoba cari tau nanti," monolog Lina.

20 menit berlalu Lina sudah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe. Kemudian ia mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer, setelah itu baru berganti pakaian, sedangkan kedua adiknya sudah menunggu dibawah. Karena kamar Lina berada diatas, mereka sengaja membeli apartment sederhana hanya ada tiga kamar saja.

Dengan pakaian sederhana dan tanpa polesan wajah atau make-up hanya menggunakan liptint sudah membuatnya terlihat cantik. Lina memang tidak suka berdandan ia lebih suka memakai apa adanya tanpa barang barang mewah ditubuhnya.

Lina berjalan menuruni anak tangga dan kedua saudaranya sudah duduk anteng di sofa ruang tamu.

"Lama amat dandannya, cantik juga enggak," ejek Lica.

"Jangan lupa ya kita itu kembar identik, kalau aku jelek berarti kamu juga jelek," balas Lina.

"Aduh kalian ini, bisa tidak sehari saja tidak berdebat dan saling mengejek," bentak Lita.

"Jangan marah marah, lihat tuh sudah terlihat garis garis penuaan dini," ucap Lina dan Lica serentak. Sontak Lita mengusap keningnya dan bercermin melihat ada kerutan atau tidak, ternyata kedua saudaranya hanya ngerjain.

Sebenarnya mereka bukan debat sih, hanya saja lebih banyak bercandanya. Karena saling mengejek jadi seperti orang sedang berdebat.

"Yuk berangkat," ajak Lica.

Selama disini mereka hanya membeli satu buah mobil. Itupun mobil hasil rancangan Roy Abangnya.

Akhirnya mereka pun keluar dari apartment mereka yang berada dilantai atas. ketiganya masuk kedalam lift. Saat pintu lift hendak tertutup seorang pria berlari menerobos hingga pintu lift kembali terbuka.

triple A bersikap biasa saja tapi tidak dengan pria itu.

Mata pria itu menelisik penampilan triple A dari atas sampai bawah sehingga membuat mereka menjadi risih.

Pria itu mencoba mengelus p****t Lina, tapi belum sempat tangan itu menggapainya, Lina dengan cepat memelintir jari jari tangan pria itu.

"Aaaaaakkh," pria itu menjerit kesakitan. Hingga jari pria itu berbunyi kreek barulah Lina melepaskannya.

Kedua saudaranya tertawa cekikikan melihat wajah merah pria itu.

"Makanya jangan mes*m bang," ucap Lica dalam bahasa negara ini.

Pria itu hanya mampu meringis menahan rasa sakit, sudah dipastikan jari pria itu patah dan tidak bisa memegang benda apapun.

Sampailah mereka dilantai paling bawah dan pintu lift terbuka, sebelum mereka keluar Lina dengan tanpa hati menendang perut pria itu hingga pria itu tidak sadarkan diri karena terbentur keras pada dinding lift. Kemudian ketika keluar sambil bertos ria.

Triple A tidak memakai high heels hanya memakai sepatu biasa. Itupun sudah membuat mereka dilirik banyak pria meskipun dengan penampilan sederhana.

Tiba diparkiran apartemen, ketiganya pun masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya dengan perlahan, setelah keluar dari gerbang apartemen barulah mereka menyetir mobil dengan kecepatan tinggi. mereka sudah terbiasa menyetir mobil dengan kecepatan tinggi sehingga terlihat seperti seorang pembalap profesional.

.

Masih tahap awal belum seru. Tunggu bab selanjutnya, semoga kalian suka.

.

.

.

Terpopuler

Comments

muhammad ibnuarfan

muhammad ibnuarfan

lanjuuuttt...emak latenin dah bacanya atu2...ok....

2024-10-11

1

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-27

1

Erna M Jen

Erna M Jen

awal yang bagus ceritanya

2024-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Berbelanja
3 Kembali ke tanah air
4 Kejadian dalam pesawat
5 Akhirnya selamat
6 Kumpul keluarga
7 Bertemu lagi.
8 Mengungkap cerita lama
9 Boleh kita bicara
10 Menghadiri kencan buta.
11 Aksi gadis kembar
12 Carel Vasco Zachariah
13 Hari pertama kerja.
14 Dipecat.
15 Abigail Daka Davidson.
16 Hmmm enak
17 Terus tersenyum
18 Mengajak ke villa
19 17 bocah jenius.
20 Kalian penyelamat kami.
21 To the point.
22 Kepasar malam
23 Aku mencarimu
24 Diintrogasi.
25 Hanya orang bayaran
26 Hanya cecunguk kecil
27 Keluarga Henderson
28 Indahnya kebersamaan
29 Calon besan.
30 Romansa modern
31 Barbeque.
32 Apa mau mu?
33 Merasa terharu
34 Undangan makan malam.
35 Masih dendam.
36 Hanya untuk peringatan kecil.
37 Digoda teman.
38 Cemburu.
39 Mengobati kakek Abbas.
40 Kesembuhan kakek Abbas.
41 Ketinggalan berita.
42 Pernikahan Adam dan Aruna
43 Berdiskusi bersama. part 1
44 Berdiskusi bersama. part 2.
45 Dihadang perampok.
46 Aktivitas setelah libur.
47 Dinner.
48 Dinner yang terganggu.
49 Tanganku sudah gatal.
50 Karena kamu.
51 Mendapatkan bonus.
52 Ungkapan cinta.
53 Tidak jomblo lagi
54 Hanya kamu
55 Kemarahan Abigail.
56 Penguntit.
57 Kesalahan fatal.
58 Dibawa ke mansion.
59 Menantu kesayangan.
60 tidak tahu malu.
61 Frustasi.
62 Sisi lemah Carel.
63 Pertama dan terakhir.
64 Memberi pelajaran.
65 Cassandra Prasetyo.
66 Berterus terang.
67 Niat jahat yang gagal.
68 Peringatan terakhir.
69 Mari bertunangan.
70 Terlalu beresiko
71 Babak belur.
72 Undangan.
73 So sweet banget.
74 Masuk perangkap.
75 Menginap di villa.
76 Malam ini
77 Jalan jalan ke pasar.
78 Masih di desa.
79 Meminta bantuan Ren.
80 Pernikahan Devan dan Azura (part 1)
81 Pernikahan Devan dan Azura (part 2).
82 Ulah 17 bocah kembar.
83 Maafkan kami ayah
84 Berniat menjodohkan.
85 Menolak mentah-mentah.
86 Mendadak rindu.
87 penjahat kelas teri.
88 Berurusan dengan orang yang salah.
89 Kehancuran Arrabela.
90 Pertemuan para investor.
91 Bunga ungkapan.
92 Ngaku-ngaku
93 Tidak main-main
94 Ternyata kamu
95 Kemana saja?
96 Pesta perusahaan.
97 Menjebak malah terjebak.
98 Keberangkatan.
99 Menemui teman masa kecil.
100 Hari pelantikan.
101 Kehancuran Raja lalim.
102 Kembali.
103 Pergi ke villa.
104 Jangan cari masalah.
105 Menolong gadis kecil.
106 Basah-basahan.
107 Melawan Perampok.
108 CEO baru.
109 Hukuman yang pantas
110 Cari mati
111 Rencana
112 Maaf.
113 Hama
114 Bab 114
115 Kita diikuti.
116 Hancur
117 Resmi.
118 Tiada kata terlambat.
119 Bermesraan.
120 Direndahkan.
121 Mengalah bukan berarti kalah
122 Bertemu klien.
123 Duren sawit
124 Tidak lama lagi
125 Terima kasih
126 Dua hari lagi
127 Rizky
128 Akhirnya sah.
129 Resepsi spesial
130 Kekacauan ditengah pesta.
131 Pembuat onar
132 Rencana bulan madu
133 Bulan madu
134 Hanya bocah.
135 Bocah hebat.
136 Membantu.
137 Menghajar si biang kerok.
138 Menolong secara diam-diam.
139 Bu Devi diculik.
140 Keluarga Henderson beraksi.
141 Menyelamatkan Bu Devi.
142 Akhirnya selamat.
143 Nasehat Ram.
144 Hanya mantan.
145 Saingan.
146 Kabar gembira.
147 Cucu kembar.
148 Kembali beraksi.
149 Hanya anak yatim.
150 Sebatang kara
151 Pengen naik kuda.
152 Aneh
153 Mengundang anak-anak panti.
154 Hari kelahiran.
155 Beda hari dan waktu.
156 Semua bahagia.
157 Promosi novel baru.
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Awal mula
2
Berbelanja
3
Kembali ke tanah air
4
Kejadian dalam pesawat
5
Akhirnya selamat
6
Kumpul keluarga
7
Bertemu lagi.
8
Mengungkap cerita lama
9
Boleh kita bicara
10
Menghadiri kencan buta.
11
Aksi gadis kembar
12
Carel Vasco Zachariah
13
Hari pertama kerja.
14
Dipecat.
15
Abigail Daka Davidson.
16
Hmmm enak
17
Terus tersenyum
18
Mengajak ke villa
19
17 bocah jenius.
20
Kalian penyelamat kami.
21
To the point.
22
Kepasar malam
23
Aku mencarimu
24
Diintrogasi.
25
Hanya orang bayaran
26
Hanya cecunguk kecil
27
Keluarga Henderson
28
Indahnya kebersamaan
29
Calon besan.
30
Romansa modern
31
Barbeque.
32
Apa mau mu?
33
Merasa terharu
34
Undangan makan malam.
35
Masih dendam.
36
Hanya untuk peringatan kecil.
37
Digoda teman.
38
Cemburu.
39
Mengobati kakek Abbas.
40
Kesembuhan kakek Abbas.
41
Ketinggalan berita.
42
Pernikahan Adam dan Aruna
43
Berdiskusi bersama. part 1
44
Berdiskusi bersama. part 2.
45
Dihadang perampok.
46
Aktivitas setelah libur.
47
Dinner.
48
Dinner yang terganggu.
49
Tanganku sudah gatal.
50
Karena kamu.
51
Mendapatkan bonus.
52
Ungkapan cinta.
53
Tidak jomblo lagi
54
Hanya kamu
55
Kemarahan Abigail.
56
Penguntit.
57
Kesalahan fatal.
58
Dibawa ke mansion.
59
Menantu kesayangan.
60
tidak tahu malu.
61
Frustasi.
62
Sisi lemah Carel.
63
Pertama dan terakhir.
64
Memberi pelajaran.
65
Cassandra Prasetyo.
66
Berterus terang.
67
Niat jahat yang gagal.
68
Peringatan terakhir.
69
Mari bertunangan.
70
Terlalu beresiko
71
Babak belur.
72
Undangan.
73
So sweet banget.
74
Masuk perangkap.
75
Menginap di villa.
76
Malam ini
77
Jalan jalan ke pasar.
78
Masih di desa.
79
Meminta bantuan Ren.
80
Pernikahan Devan dan Azura (part 1)
81
Pernikahan Devan dan Azura (part 2).
82
Ulah 17 bocah kembar.
83
Maafkan kami ayah
84
Berniat menjodohkan.
85
Menolak mentah-mentah.
86
Mendadak rindu.
87
penjahat kelas teri.
88
Berurusan dengan orang yang salah.
89
Kehancuran Arrabela.
90
Pertemuan para investor.
91
Bunga ungkapan.
92
Ngaku-ngaku
93
Tidak main-main
94
Ternyata kamu
95
Kemana saja?
96
Pesta perusahaan.
97
Menjebak malah terjebak.
98
Keberangkatan.
99
Menemui teman masa kecil.
100
Hari pelantikan.
101
Kehancuran Raja lalim.
102
Kembali.
103
Pergi ke villa.
104
Jangan cari masalah.
105
Menolong gadis kecil.
106
Basah-basahan.
107
Melawan Perampok.
108
CEO baru.
109
Hukuman yang pantas
110
Cari mati
111
Rencana
112
Maaf.
113
Hama
114
Bab 114
115
Kita diikuti.
116
Hancur
117
Resmi.
118
Tiada kata terlambat.
119
Bermesraan.
120
Direndahkan.
121
Mengalah bukan berarti kalah
122
Bertemu klien.
123
Duren sawit
124
Tidak lama lagi
125
Terima kasih
126
Dua hari lagi
127
Rizky
128
Akhirnya sah.
129
Resepsi spesial
130
Kekacauan ditengah pesta.
131
Pembuat onar
132
Rencana bulan madu
133
Bulan madu
134
Hanya bocah.
135
Bocah hebat.
136
Membantu.
137
Menghajar si biang kerok.
138
Menolong secara diam-diam.
139
Bu Devi diculik.
140
Keluarga Henderson beraksi.
141
Menyelamatkan Bu Devi.
142
Akhirnya selamat.
143
Nasehat Ram.
144
Hanya mantan.
145
Saingan.
146
Kabar gembira.
147
Cucu kembar.
148
Kembali beraksi.
149
Hanya anak yatim.
150
Sebatang kara
151
Pengen naik kuda.
152
Aneh
153
Mengundang anak-anak panti.
154
Hari kelahiran.
155
Beda hari dan waktu.
156
Semua bahagia.
157
Promosi novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!