NovelToon NovelToon
KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kiki Purwanti

Ketika kesetiaan seorang istri tak berarti dimata suami. Bagaimana kah usaha Tari menghadapi pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya? ikuti terus kisah Tari yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Dimas.


"kau salah besar jika menganggapku lemah Mas, lihatlah nanti apa yang akan aku lakukan terhadapmu dan gundikmu itu! Tak ada kata maaf untuk sebuah pengkhianatan. Akan ku kembalikan kau ke tempat asalmu, dasar laki-laki tak tahu diri. Bersiaplah, kau harus merasakan rasa sakit hatiku ini berkali lipat. Ku pastiak kau akan memelas berharap kata maaf dariku. Kau telah memilih musuh yang Salah Mas!" - Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiki Purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Setelah membersihkan bekas luka yang diciptakan oleh Mas Dimas. Ku bereskan kembali obat-obat ke dalam kotak p3k dan menyimpannya di laci.

Ku rebahkan diri di dekat Adam, ku elus sebentar pipinya itu. Ada rasa bersalah pada Adam, anak sekecil ini sudah kurang perhatian dari kedua orang tuanya. Masalah Yang menimpaku sunggu sangat menyita waktuku. Maafkan Ibumu ini nak, kelak setelah besar nanti semoga kau tahu bahwa ibu melakukan semua ini untukmu.

Aku berusaha memejamkan mataku, namun mata ini masih saja enggan terpejam. Rasa kantuk tak menghinggapiku sama sekali, saat sedang berusaha untuk tidur, tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di kepalaku.

Jika untuk menjual rumah Mas Dimas sepertinya akan membutuhkan sedikit waktu yang agak Lama. Dan pastinya itu tak akan mudah, kenapa tak terfikir olehku, kenapa tak ku gadaikan saja sertifikaf rumah Mas Dimas pada rentenir yang kejam, aku akan meminjam uang dengan nilai Yang fantastis, lumayankan jika pun Mas Dimas dan Maya tak bisa mengembalikan uang perusahaan aku sudah dapat gantinya dari meminjam uang di rentenir.

Sedangkan Mas Dimas dan Maya nanti pasti akan kelabakan harus membayar hutang serta bunganya. Rasakan kau Mas, ini akibatnya kau bermain-main denganku.

🍀🍀🍀🍀🍀

Ku kirim pesan kepada Darto agar mencarikan rentenir yang terkenal kejam dan bisa memberikan pinjaman dengan jumlah besar, selain itu tak lupa yang memberikan bunganya juga tak kalah besar.

[Darto, maaf mengganggu waktu istirahat mu. Aku ingin meminta tolong padamu. To long carikan rentenir Yang bisa meminjamkan uang dalam jumlah besar, tak lupa bunganya juga harus besar. Jangan bertanya untuk apa. Cari saja, jika sudah dapat segera hubungi aku] send!.

Ku simpan gawaiku di atas nakas, tak ku tunggu balasan dari Darto. Perlahan mata ini mulai terasa berat, dan akhirnya aku pun terlelap di samping Adam.

🍀🍀🍀🍀🍀

Pagi menyapa, aku pun melakukan rutinitas seperti biasa. Ku cek gawai Yang berada di atas nakas, ternyata ada balasan dari Darto, segera ku buka pesan balasan dari Darto.

[Saya ada kenalan seorang rentenir Bu, dia bisa memberikan ibu pinjaman dalam jumlah Yang banyak. Kebetulan dia Salah seorang pemilik club malam terbesar di daerah sini. Jika ibu berminat, saya akan buatkan janji dengan dia] isi pesan balasan dari Darto

[Baiklah aku ingin bertemu dengan dia hari ini. Aturkan jadwal dengan dia] send.

Drttt.

Tak butuh waktu Lama Darto kembali membalas pesanku.

[Baik bu] balasan dari Darto.

Tak ku balas lagi pesan tersebut.

Tak lupa ku kirimkan pesan kepada Pak manager pemasaran agar membatalkan saja tanda tangan Mas Dimas.

Kemudian aku menghubungi notaris Yang tadinya aku sewa untuk mengurus masalahku. Ku ceritakan sedetail mungkin alasan aku tak jadi melakukannya, untung saja ia mengerti dan memaklumi. Tak lupa ku ucapkan beribu terima kasih dan maaf kepada dia.

🍀🍀🍀🍀🍀

Sampai di kantor, aku langsung meminta Radit datang ke ruanganku. Saat Radit sudah tiba di ruanganku, tanpa membuang waktu aku ceritakan semuanya kepada Radit tentang kejadian semalam dan rencana apa Yang akan dilakukan oleh Mas Dimas dan Maya.

"Gila, gila, gila. Ini benar-benar gila sih, benar-benar psikopat mereka. Ini sih udah gak bisa dibiarin lagi Tar, ini udah nyangkut nyawa loh" ucap Radit sambil meminum air mineral Yang berada di atas meja

"Iya Dit, tapi aku tak ingin melibatkan polisi dulu untuk hal ini"jawabku

"Jadi, apa Yang bakalan kamu lakuin sekarang?"

Ku ceritakan rencanaku pada Radit, dari aku akan menggadai rumah Yang ditempati Maya. Sampai nanti besok saat ayah akan datang ke sini, akan ku kecoh Bayu.

Tapi untuk rencana mengecoh Bayu biar nanti saja aku jelaskan saat berada di rumah ayah. Karena rencananya hari ini aku dan Radit akan pergi ke rumah ayah setelah pulang bekerja.

🍀🍀🍀🍀🍀

Jam makan siang, Darto menelfonku untuk memberitahu bahwa rentenir itu sudah menunggu di rumahnya. Aku akan ditemani Darto untuk bertemu dengan rentenir itu, aku pun meminta Darto untuk menunggu di pertigaan jalan Sudirman saja.

Ku bereskan beberapa berkas Yang nanti akan aku pelajari lagi setelah selesai jam istirahat. Ku pacu mobilku ke tempat di mana aku dan dan Darto janjian.

Ku lihat, di depan Darto sudah menungguku. Dia melambaikan tangan ke arahku, ku bunyikan klakson mobil memberi tanda agar Darto memimpin di depan saja, dan aku akan mengekornya dari belakang.

🍀🍀🍀🍀🍀

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, akhirnya kami sampai di depan rumah sang rentenir. Hal pertama Yang aku rasakan saat melihat rumah ini adalah takjub.

Bagaimana tidak, rumah itu begitu luas dan besar. Pilar-pilar tinggi menjulang di sana-sini. Sudah bisa di pastikan rentenir ini pasti memiliki harta yang banyak.

Saat turun dari mobil, dua orang berbadan tegap dan kekar menghampiri kami.

"Kalian siapa? Dan ada keperluan apa kemari?" Tanya Salah satu dari mereka

"Kami ke sini ada perlu dengan bos kalian. Aku sudah membuat janji dengannya" jawab Darto

"Tunggu sebentar" ucap orang tersebut.

Salah satu dari mereka kembali melangkah ke dalam rumah, tak berselang Lama ia pun kembali lagi ke sini.

"Silahkan masuk, bos sudah menunggu. Maaf jika membuat kalian menunggu"

"Tak apa" jawab Darto.

Aku dan Darto pun melangkah masuk ke dalam rumah, di ruang tamu sudah duduk manis seorang bapak-bapak yang kutaksir umurnya sekitar 50 tahunan.

"Silahkan duduk Pak Darto dan.... "

"Mentari, panggil saja Tari" ucapku menyambung

"Baiklah, silahkan duduk Bu Tari" ucap bapak tersebut

"Jadi bagaimana" tanya si bapak

"Jadi begini pak, saya ingin meminjam sejumlah uang pada Bapak" ucapku

"Dengan jaminan?" tanya si bapak lagi

"Sertifikat rumah pak. Dan ini sertifikatnya" jawabku sambil memberikan sertifikat rumah Mas Dimas.

Dia pun mengambil surat tersebut dan mulai meneliti keaslian sertifikat rumah itu.

"Jadi, berapa yang akan Bu Tari pinjam?"

"Jika saya meminjam sebanyak 1 milyar apakah bisa?" ucapku sedikit ragu

"Lebih dari segitu pun saya masih sanggup Bu Tari, apalagi melihat sertifikat ini, sepertinya rumah ini lumayan luas dan besar"

Memang, rumah yang Maya tempati terbilang cukup mewah. Tanah yang luas dan bangunan yang modern pasti memakan biaya yang tidak sedikit.

"Sudah, segitu saja pak" ucapku yakin

"Baiklah, tapi harus ada perjanjian hitam di atas putih ya. Ngomong-ngomong di sertifikat ini atas nama Bapak Dimas, kalau boleh tau Pak Dimas ini siapanya Bu Tari ya?"

"Oh, dia adalah saudara saya pak. Kebetulan memang meminta saya untuk meminjam uang dengan jaminan sertifikat rumahnya. Dia butuh sekali untuk berobat pak" ucapku dengan wajah yang sedikit di buat sedih.

"Emmm, tapi saya hanya ingin yang menandatangi perjanjian itu adalah orangnya secara langsung. Karena biar di kemudian hari tak menimbulkan masalah"

Duh, harus bagaimana ini. Kalau ujung-ujungnya harus meminta tanda tangan Mas Dimas juga. Ku kira meminjam kepada rentenir akan lebih mudah. Melihat gelagat ku yang gelisah, Darto memberi kode untuk tenang.

"Boleh pak, kebetulan orangnya ikut bersama kami. Hanya saja beliau tidak bisa ikut turun dikarenakan dia baru saja selesai operasi pada kakinya. Qodarullah, minggu lalu dia baru saja mendapat musibah kecelakaan. Dan kondisinya lumayan parah" ucap Darto.

Aku yang mendengarkan hanya bisa diam tak berkutik, apalah Darto ini. Bagaimana mungkin bisa seperti itu, aku tidak tahu apa yang dia rencanakan.

"Jika boleh saya dan Pak Broto mengijinkan saya ambil surat perjanjiannya, biar nanti saya yang menyerahkan langsung kepada beliau agar di tanda tangani"

"Oke baiklah, tunggu sebentar saya ambilkan dulu surat perjanjiannya".

Setelah Pak Broto pergi ke dalam untuk mengambil surat perjanjian, aku menatap Darto dengan tajam. Tapi, dia terlihat santai saja, aku pun jadi tak mengerti apa yang sebenarnya akan di lakukan oleh Darto.

"Ini surat perjanjiannya Pak Darto, kalau bisa suruh juga Pak Dimas membaca poin-poinnya ya. Jangan lupa, minta juga foto copy ktp miliknya" ucap pak broto sambil memberikan kertas itu kepada Darto.

"Baik pak, saya permisi keluar sebentar. Bu Tari tunggu di sini saja ya"

Aku pun hanya bisa mengangguk.

Setelah Darto pergi, aku pun dipersilahkan untuk mencicipi beberapa cemilan yang sudah terhidang.

🍀🍀🍀🍀🍀

Menunggu sekita 10 menit, akhirnya Darto kembali ke dalam.

"Ini pak, sudah di tanda tangani. Dan ini foto copy ktp pak dimas" ucap Darto sambil memberikan kembali kertas itu kepada Pak Broto.

Ku lihat Pak Broto melihat kertas itu dan foto copy ktp mas dimas secara bersamaan. Melihatnya seperti itu membuat hatiku tak karuan saja.

"Baiklah jika Pak Dimas sudah setuju. Saya akan siapkan dulu uangnya"

Aku hanya bisa melongo ketika Pak Broto berucap seperti itu. Bagaimana bisa Darto mendapat tanda tangan Mas Dimas, sebenarnya apa yang terlah ia

lakukan? Ah, sial. Berbagai fikiran berkecamuk sekarang dalam otakku.

Lihat saja nanti Darto, akan ku intogerasi dirimu habis-habisan. Batinku.

Bersambung.....

Assalamualaikum teman-teman, alhamdulillah bisa up lagi cerita ini. Oh ya, aku sebenarnya ada cerbung baru lagi loh. Judulnya "KISAH NARA SANG KUPU-KUPU MALAM" .

Ceritanya insha allah seru, bercerita tentang seorang gadis yang bernama Nara Prameswari, yang masa depannya harus hancur akibat keegoisan sang Ibu. Pekerjaan yang awalnya tak ingin dan tak pernah terlintas sama sekali dalam hidupnya, namun kini ia malah menikmati pekerjaan haramnya tersebut. Kebencian terhadap Ibunya pun sangat mengakar di dalam hatinya.

Tapi author belum bisa up di sini ya, karena ada suatu hal. Ditambah mood author yang kadang naik turun, maklum authornya sedang ada beberapa yang di fikirkan (ceilah malah curhat)!

insha allah nanti jika mood author sudah benar-benar Bagus. Author akan up juga di sini.

Terima kasih.

1
Jue
Sebenarnya kalau dari awal Dimaz dan pelakor di masukkan ke penjara takdan lah bertemu dukun untuk menyantet , Si Tari aja lambat dalam pembalasan terhadap ketiga manusia tersebut .
christina paya wan
tari trlalu lama mngulur maktu
Arsuni Gustaf
sebenarnya nama teman Tari itu bukan Bayu..tpi Haris..mungkin author lupa.
Yuni Lestari
amin ya Allah semoga di ijabah doanya
Asih Prawawati
Ko lama bener sih thour...maya di tangkap ?.
Yuni Lestari
Luar biasa
senja
ya elah nglayani setan pake lingerie 🤣🤣🤣
senja
nanti pasti ada persaingan mentai si darto🤣
senja
rencananya terlalu panjang kali lebar
senja
darto rampan maco paket lengkap cuma sayang namanya kurang keren 🤣
Ariesta Ardiningsih
Luar biasa
Een Pujawati
Lumayan
lilis indri hastuti
dah nunggu nie thor
Lyn Lynn
Novel berunsur mistik begini mesti best d jadikan Filem atau drama kan
lilis indri hastuti
kok tari sitor yg bebel...maya kali/Proud/
Siti Masitah
tari botol..
Siti Masitah
mungkin..bayu yg lain mbak
Rinda
saya bacanya banyak yg di skip
Rinda
biar pjg ceritanya ya
Rinda
makanya jgn kebanyakan rencana thor, sek sek sek selesai, kan enak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!