NovelToon NovelToon
Badboy Yang Menyebalkan

Badboy Yang Menyebalkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa / Teen School/College / Romansa
Popularitas:130.7k
Nilai: 5
Nama Author: Orang Suusah

Kamila penyuka ketenangan, sedangkan Arkan penyuka kebebasan
keduanya memang memiliki kesamaan tapi tidak dengan perasaan.
Tapi percaya pada takdir itu penting bukan? Kira-kira seperti apa
rencana semesta untuk keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orang Suusah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Di Perpustakaan

"Gue capek."

Kamila melongo tidak percaya saat Arkan mengatakan itu.

"Cape lo bilang? Perasaan dari tadi lo belum ngapa-ngapain deh. Terus ini kapan

kelarnya kalau lo gak bantuin gue?"

Kamila makin meradang dia sudah

sangat kesal.

"Santai aja lah Mil."

Arkan sam sekali tak menggubris ucapan Kamila. Matanya masih tetap menatap layar ponselnya.

"Ayo itu push turetnya cepet edeh lelet!" kata Arkan sebal saat bermain game.

Tanpa Arkan sadari kalau Kamila sudah melangkah mendekat ke arahnya.

"Bener-bener lo ya, Arkan. Makin sini makin nyebelin. Cepetan bangun!" pekik Kamila sambil menjewer telinga Arkan.

"Aduh... duh ... duh ... Sakit Kamila." Arkan mengaduh sebab telinganya yang dijewer begitu kencang oleh Kamila.

"Rasain tuh. Suruh siapa sih enak-enakan duduk sementara gue capek bersihin perpustakaan sendirian."

Kamila begitu puas bisa menjewer telinga Arkan. Arkan terlihat masih

mengusap-ngusap telinga kirinya yang tadi dijewer begitu kencangnya oleh Kamila.

Saat ini dia tampak menatap lekat ke arah Kamila hingga membuat Gadis itu merasa resah. Perlahan Arkan berjalar mendekat ke arah Kamila dengan tatapannya yang masih lekat. Tentu saja Kamila merasa was-was. Dengan cepat dia acungkan gagang sapu yang tengah dia pegang ke arah Arkan.

"Berhenti di situ, Lo mau ngapain?" tanya Kamila dengan suaranya yang terdengar bergetar.

"Gue? Gue gak mau ngapa-ngapain kok," jawab Arkan tanpa sedikit pun mengalihkan tatapannya dari wajah Kamila.

Ditatap sedemikian rupa oleh sosok Arkan yang dikenal memiliki wajah tampan dan disukai banyak siswi di sekolah ini, membuat jantung Kamila berdetak tak karuan.

Kamila mundur perlahan sebab Arkan yang terus melang mendekat ke arahnya.

"Gue bilang berhenti, Arkan!"

Akan tetapi Arkan tidak menggubris ucapan Kamila. Dia terus melangkah hingga akhirnya langkah kaki Kamila berhenti saat tubuhnya menabrak tembok ruang perpustalkaan tersebut.

Sementara Arkan terus melangkah mendekat hingga akhirnya kamilah merasa

terpojok di tempat. Dada Kamila seketika

bergemuruh diikuti oleh detak jantung yang berdetak tak jelas iramanya.

Bahkan saat ini kedua tangan Arkan sudah berada di kanan kiri tubuh Kamila. Arkan terus tidak saja tidak melepaskan tatapannya dari Kamila. Wajahnya semakin mendekat ke arah wajah Kamila, hingga Kamila memilih untuk memejamkan kedua matanya.

Debar jantung Kamila makin tak menentu dengan posisi sedekat Itu. Entah apa yang akan dilakukan oleh Arkan padanya saat ini. Rasanya kamilah ingin berontak tapi tubuhnya seketika membeku di tempat dengan posisi sedekat ini dengan Arkan.

Dalam suasana tersebut tiba-tiba terdengar suara kekehan pelan dan tepat di depan wajah Kamila yang saat ini bahkan sudah merona merah layaknya kepiting rebus.

Perlahan Kamila membuka kedua matanya dan melihat Arkan dengan senyum mengejeknya tampak tengah

menertawakan dirinya.

"Geer banget sih, Lo. Lo pikir gue mau nyium lo ya? Idih ... Ngemalesin banget."

Seketika mood Kamila jatuh bebas. Padahal tadi dia sudah deg-degan sekali dan membayangkan Arkan mendekat dan hendak merampas ciuman pertamanya.

"Dasar cowok brengsek. Kalau gitu cepet beresin perpustakaan ini. Lebih cepet selesai, kita bisa pulang lebih cepet."

Kamila terlihat berjalan melewati Arkan dengan sebal.

"Pokoknya gue males beresin ini. Kalau lo mau beresin perpustakaan ini, ya udah lo aja yang beresin, Gue mah ogah." Arkan tampak berjalan menjauh dari Kamila yang saat ini makin menekuk wajahnya.

Dia kembali duduk di kursi yang ada di ruang perpustakaan tersebut dan melanjutkan kegiatannya bermainbgame yang tadi sempat berhenti sebab Kamila menjewer telinganya.

Tak...

Kamila memukul lengan Arkan menggunakan sapu.

"Makan tuh game, gue laporin ke Pak Burhan kalo lo gak mau bantuin beresin

perpustakaan!"

Kamila berjalan hendak meninggalkan perpustakaan. Entah dosa apa yang sudah Kamila perbuat kenapa dirinya harus

berhadapan dengan laki-laki seperti Arkan.

Arkan membelakan matanya dia berlari mengejar Kamila.

"Eh... Mil jangan gitu dong gue tadi bercanda iya nih gue nyapu gue nyapu!"

Arkan menarik lengan Kamila lalu Arkan mengambil alih sapu yang ada di tangan Kamila.

"Dari tadi kek lo kayak gitu kan gue gak perlu marah-marah sama lo buang-buang tenaga!" ujar Kamila sebal.

Arkan melirik Kamila, "Hobi lo kan emang marah-marah mulu Mil. liat tuh keriput di muka lo udah kayak Nenek-Nenek!" kata Arkan.

"Bercanda lo!" Kamila memegang wajahnya mencari kerutan.

"Emang!" jawab Arkan.

"Anj---."

"Lo cantik Mil!" potong Arkan karena dia tau gadis itu pasti akan mengumpati dirinya.

"Kalo di liat dari atas monas!" Arkan berlari meninggalkan Kamila sebelum dirinya terkena amukan gadis itu.

"Arkan..... Awas yah lo nanti gue geprek kepala lo sampe penyek!"

***

Seorang gadis melihat ke kanan dan ke kiri, tidak ada tanda-tanda kendaraan umum akan lewat. Sungguh sial nasib Kamila hari

ini, dihukum membersihkan perpustakaan, dan sekarang masih harus pulang terlambat.

Semua yang terjadi hari karena Arkan yang sama sekali tidak membantunya, membuat Kamila harus mengerjakan hukuman dari

kepala sekolah sendirian.

"Liat aja tuh anak gak bakal mau gue maafin dia," geram Kamila yang sudah sangat kesal.

Hari semakin sore, Kamila sendirian gadis itu duduk di halte menunggu bis datang.

Namun, sudah hampir setengah jam dia di sana, tapi belum ada tanda-tanda kedatangan bis yang biasa lewat di halte itu.

"Masa ivah bisnya udah balik ke pangkalan," gumam Kamila karena sudah terlalu lama menunggu.

Kamila menengok ke jam di ponselnya, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore,

seharusnya dia sudah berada di rumah di jam segini.

Arkan yang juga baru saja akan pulang, melihat Kamila yang masih menunggu di halte bis.

"Ngapain tuh cewe, kayaknya belum dapet bis deh," gumam Arkan sambil terus memperhatikan Kamila.

"Ajakin ah, dia kalo sama gue bawaannya ngegas mulu lumayan hiburan," kata Arkan sambil terkekeh.

Pemuda itu pun akhirnya memacu motornya menuju halte untuk menghampiri Kamila.

"Nunggu bis, lo?" tanya Arkan tanpa mematikan mesin motornya.

Kamila memicing ke arah Arkan begitu mendengar suara pemuda itu, hingga bersedekap dada sambil membuang muka.

"Nunggu sugar daddy?!" ketus Kamila.

"Dih laku loh mejeng di sini!"

Kamila memutar bola matanya malas.

"Ya nunggu bis lah, gitu aja nanya, buta mata lo," jawab Kamila yang kesal.

Arkan ingin tertawa melihat tingkah Kamila yang lucu, dia sadar jika gadis itu marah karena tadi dia tidak ikut mengerjakan hukuman mereka.

"Udah mau malem Mil lo mau ikut gue gak? Gue anter sampe rumah dengan selamat, aman kok! Kaki sama tangan lo utuh paling darah lo aja naik," ujar Arkan sambil terkekeh meledek Kamila.

Kamila langsung mengurai kedua tangan yang dilipat di depan dada, lantas memandang Arkan dengan rasa sebal.

"Ogah ya ikut lo, bisa mati muda gue kalo pulang bareng lo!" tolak Kamila mentah-mentah.

1
Ct-Valentine Budi
Kecewa
Ct-Valentine Budi
Buruk
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus
Hai semua..
yu gabung di GC BCM
di sini kita akan belajar bersama dan juga akan mengadakan event seperti lomba puisi/pantun dll

Di sini kita akan di bimbing secara langsung ya oleh kak Lily blasom salah satu author senior. Jadi yu segera bergabung dengan cara follow akun saya. Maka saya akan undang kalian semua. Terima kasih.
Masliah Masliah
novel bego penulis tolol
Eneng Ersha
jd bosen baca nya knp konplik kamila gk abis2 kesel deh
Alex
ah Thor jngn kayak gini dong
Alex
sweet bgt
Asyraf Hakim
sipppp
Asyraf Hakim
lanjut thor
Alex
terimaksih thor, sdah buat cerita yg bgus bgt, terutama cinta keluarga yg sangat menyentuh hati
Alex
Abang Arkan pesonamu benar" mengalihkan duniaku
Alex
nahan nafas bacanya Thor, semngat thor
Alex
pokoknya gak mau ada pelakor, kasihan milanya Arkan Thor
Alex
Mama i love u
Alex
semngat Abang ken
Alex
gak mau ada bibit pelakor Thor, apalagi acara jebak menjebak,
Alex
gemes dech sama abang
Chauli Maulidiah
gak ush peluk dl, selesaikan urusan sama risa. gedek jg gue 😡
Alex
jantung tak aman ini thor
Alex
konfliknya jangan berat" ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!