NovelToon NovelToon
Davina (Bukan Gadis Biasa)

Davina (Bukan Gadis Biasa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:78.4k
Nilai: 5
Nama Author: El Viena2106

Lahir dari keluarga kaya, Davina menyamar menjadi seorang gadis biasa, Dia merasa lelah karena sering di manfaatkan. Dalam kesederhanaan nya, Davina menjalin hubungan dengan Gio. Seorang pria yang Davina tahu adalah pria yang lahir dari keluarga sederhana.

Davina kira, Menjalin hubungan dengan orang sederhana itu akan selalu setia. Ternyata, Tidak semua orang sama.

Bukan karena di selingkuhi namun sejak hadirnya sahabat Gio yang bernama Caca, Pria yang menjadi kekasihnya itu berubah. Di setiap waktu atau kondisi apapun selalu sahabatnya lah yang di utamakan.

Davina muak! Hingga akhirnya Davina menunjukkan bahwa sebenarnya dia bukanlah gadis biasa. Membuang pria sederhana itu lalu menjalin hubungan baru dengan pria yang setara dengannya. Bagaimana reaksi Gio setelah tahu bahwa Davina ternyata adalah gadis kaya?
••••••
"Jika Daddy bisa mendapatkan wanita sederhana yang setia. Maka aku, Aku akan mencari pria yang setara dan setia." Davina Anggraini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Badaaas!

Niat hati ingin tak mau kalah dan ingin sejajar dengan Davina. Belum apa-apa, Gadis itu sudah kembali di hempaskan.

Ayahnya yang dia sebut pria berada, Ternyata kini ikut hormat pada seorang Davina. Dan hal itu membuat para murid yang ada di sana mulai berbisik.

"Dih, Katanya dia juga anak orang berada loh guys.. Eh taunya bapaknya juga bekerja sama dengan Tuan Nalendra.. Masih di bawahnya jauh.." Ucap salah satu teman kelasnya Davina.

"Untung aku gak ikut-ikutan ngehujat Davina.. Tahu sendiri lah kan ya.. Yang banyak ngehujat bilang Davina wanita murahan kebanyakan teman kelasnya sendiri. Giliran udah tahu siapa Davina pada kicep semua.." Ucapnya, Memang benar bahwa yang menghujat Davina di grup adalah teman kelasnya sendiri dan itu tidak semua. Tentu saja yang memantik api adalah Caca. Sekarang Gadis itu tak punya teman karena ulahnya sendiri.

"Sekarang itu kalo ada apa-apa mending diem aja.. Kadang yang diem aja masih aja kena.." Obrolan mereka masih berlanjut.

Caca yang mendengar sebagian banyak yang menggunjingnya itu mengepalkan kedua tangannya. Teman masa kecil Gio itu pergi ke kamar mandi.

Dia ini Nona Davina.. Putri bungsu bos dimana ayah bekerja.. Kamu yang sopan sama dia.. Dia ini anak orang penting.. "

"Aaaaarrrggg! Anak orang penting katanya.. " Caca menatap wajahnya di depan cermin. Selain ucapan ayahnya, Ucapan Gio juga Caca ingat. Pria itu bilang kalau dia dan Davina masih lebih cantik Davina.

"Davina Davina Davina! Semuanya Davina... " Caca membasuh wajahnya lalu kemudian keluar dari kamar mandi. Baru saja membuka pintu, Tepat di perjalanan Caca tanpa sengaja menabrak seseorang yang tak lain adalah Davina.

Bruk!

Minuman Coffe yang berada si genggaman Davina jatuh ke lantai. Air Coffee itupun mengenai pakaian Davina yang gadis itu pakai..

" Maaf, Gak sengaja.. " Ucap Caca ketus. Gadis itu hendak berlalu pergi namun dengan cepat Davina meraih pergelangan tangan Caca menarik tangan teman masa kecil Gio itu dengan kasar.

"Setelah menumpahkan minuman dan mengotori pakaian serta lantai ini kau ingin pergi begitu saja? Tanggung jawab." Ucap Davina dingin tak lupa dengan tatapan tajam.

"Tapi aku gak sengaja.. Buat apa aku tanggung jawab sementara aku gak sengaja.." Davina tersenyum sinis, Masih berani menjawab rupanya.

"Bersihkan sekarang juga.. " Caca yang sejak awal memang tak suka dengan Davina pun tak mau kalah.

"Gak akan.. Aku tidak akan pernah tanggung jawab.."

"Ternyata selain tukang fitnah kau juga tak pernah tanggung jawab atas perbuatan mu ya. Atau memang itu adalah kebiasaanmu.. Tapi kalau si pikir-pikir pelakor kan memang seperti itu..

"Kau!" Caca mengangkat tangannya ingin menampar Davina, Sayangnya Davina lebih cepat menghalau tangan Caca dan..

PLAAAK!

"Aaaawwwss..." Kepala Caca tertoleh ke samping. Sebuah tamparan keras mendarat di pipi gadis itu.

Mata Caca mengembun, Seperti biasa gadis itu akan berakting seolah dia yang paling tersakiti.

"Aku gak nyangka kamu bakalan ngelakuin ini ke Davina.. Aku tahu kamu kaya, Tapi bukan berarti kamu bisa perlakukan aku dengan semena-mena dong.. Hiks hiks .." Caca mengeluarkan air matanya. Inilah yang Davina mau. Dia biarkan saja Caca berakting kali ini.

"Kamu memang jahat!!" Caca berlari, Davina melipat kedua tangannya di dada.

"Kita lihat apalagi yang akan di lakukan oleh gadis tak tahu malu itu..." Davina melangkahkan kakinya mengikuti Caca.

Dan benar saja, Caca sedang berada di pelukan Gio dengan keadaan menangis.

"Gio..

"Udah kamu tenang aja.. Biar aku yang bicara.." Kata Gio mencoba menenangkan Caca yang tengah menangis itu.

Melihat itu, Davina terkekeh geli. Dasar pria munafik pikirnya.

"Davina...

"Waouu ada pertunjukan apa ini? " Davina mendekat, Caca semakin mempererat pelukannya terhadap Gio. Tentunya mencari perhatian Gio dan teman-temannya.

"Davina cukup.. Kamu mau apakan Caca lagi? Setelah kamu buat dia nangis.. kamu.." Ucapan Gio terhenti ketika Davina menunjukkan video di ponselnya. Video dimana Caca yang hendak menampar Davina akan tetapi gagal karena Davina melawan.

"Kalian lihat kan? Siapa disini yang mulai duluan. Dan kalian lihat,? Dia menumpahkan minuman Coffe di pakaianku. Dia juga mengotori lantai tapi si Caca ini tidak mau tanggung jawab.. Bukankah hukumannya masih berlanjut ya. Aku hanya membela diri saja, Tapi dia datang kesini seolah-olah dialah yang paling tersakiti..." Caca melihat raut wajah Gio yang mendadak berubah tak nyaman. Pria itu tadi seperti khawatir padanya, Dan sekarang tidak lagi.

"Ya ampun.. Kita kira Davina ngelakuin itu tanpa ada alasan ternyata Caca aja yang manipulatif.." Bisik salah satu. Mereka tadi sudah terlanjur kesal dengan sikap Davina. Namun meski begitu, Mereka tetap akan diam saja.

Davina maju satu langkah, Putri bungsu Daddy Nalendra itu berbisik di telinga Caca.

"Rupanya membuka jati diriku yang sebenarnya tak membuat mu gentar ya.. Bagaimana kalau aku minta Daddy ku mem blacklist namaku. Aku ingin lihat bagaimana wajah depresimu saat kau tidak di terima kuliah di kampus manapun.." Davina tersenyum mengerikan sebelum akhirnya pergi. Caca mendadak tegang, Dia takut kalau Davina benar-benar melakukan itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Davina tunggu! Aku mau ngomong sama kamu.." Gio menghadang langkah gadis itu agar berhenti.

"Apa yang perlu kita omongin? Antara kita udah gak ada hubungan apapun lagi.. " Gio meraih tangan Davina, Dia genggam tangan putih itu.

"Vin.. Tolong kasih aku kesempatan sekali lagi buat jalanin hubungan ini.. Karena jujur, Sampai sekarang aku masih belum bisa lupain kamu.." Jika biasanya wanita akan luluh dengan kata-kata seperti itu. Tapi ini Davina, Yang sekali di sakiti enggan mau kembali.

"Kamu? Mau kita kembali?" Gio mengangguk..

"Aduh gimana ya Gio.. Emang kamu mau jalin hubungan sama gadis miskin yang gak punya asal usul seperti aku ini?" Gio tak mampu menjawab. Kata itu adalah kata yang Gio Ucapkan saat hendak Davina putus dengannya.

"Dan sekarang, Setelah kamu tahu siapa aku, Kamu minta balik... Iya kali keluarga aku mau. Emang mereka setuju anak gadis kesayangan ini balik sama pria yang udah nyakitin hatinya?" Davina tatap mata Gio, Bukan tatapan lembut penuh cinta tapi tatapan tegas.

"Kamu itu bukan pria sejati Gio.." Ucap Davina datar, Jari telunjuknya menunjuk dada Gio membuatnya mundur satu langkah.

"Kamu itu pria plinplan yang gak punya pendirian sama sekali.. Kemarin kamu marah sama Caca tapi tadi saat kamu lihat dia nangis kamu langsung peluk dia, Percaya sama omongan dia yang kamu sendiri gak tahu yang fakta sebenarnya.. Dan sorry, Seluruh pria dalam keluargaku mereka pria gentleman semua..

"Vina.. Aku..

Ddrrrtt..Ddrrrtt...

Ponsel Davina bergetar, Seseorang menghubunginya.

"Lihat.. Pria gentle itu menelfon ku sekarang.." Davina memperlihatkan sebuah panggilan dari seseorang.

"Halo sayang....

Deg!!

TBC

1
Teh Euis Tea
pasti sam itu yg tlp
si caca ga ada kapoknya dan si gio plin plan percaya aj sm si caca
Dew666
👍👍👍👍👍
Miu Miu 🍄🐰
semngt KK thor
Miranti Ririn
kena mental lo ca, mau nyombong sih awalnya tpi gk bisa akhirnya 😄😄😄
Putri Laely
lanjut Thor
Ariany Sudjana
mampus kamu jalang, kamu bilang ayah kamu orang kaya, banyak uang, jadi bisa mengalahkan Davina, oh ternyata ayah kamu juga hanya karyawan biasa, meski bergaji besar, tapi gaji dari perusahaan keluarga Davina , jadi tetap saja kamu kalah kelas dari Davina 🤣🤣🤭🤭
Noey Aprilia
Malu wooooyyyy.....
niatnya mau pmer,taunya....
mlah dia sndri yg malu....😝😝😝
👻
😂😂😂 si ulat bulu lansung diam tak berkutik😆😆😆
irma hidayat
makasih thor yg baik nyempetin up meski cape, sehat selalu+semangat
Sinta Febrianti
gpp ko ka kita semua setia nungguin cerita dri kaka.alhmdllh acaranya berjalan lancar.
Ayudya
istirahat kak biar badan vit
Nanin Rahayu
sehat selalu thorr 🥰 gimana jantung km ca, apakah aman atau Tambah panas🤣🤣🤣
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
wah gimana perasaan nya cicak setelah tau ayah nya adalah bawahan Daddy davina apa msh mau bersaing😄😄🤣🤣🤣
Leny Wijaya
syukurlah thor klo acaranya lancar, terimakasih telah sempati waktu untuk menulis💪💪💪semngat nulis lagi thor ditungggu bab lanjutanya
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat . terima kasih up nya
Teh Euis Tea
gimana caca marica malu dong pasti malu masa ga ayah km aj hormat sm davina lah km ngelunjak😄
Yasmin Natasya
terimakasih thor 🙏😍
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Yuni Songolass
kpn update thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!