Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4
Dara berusaha berjalan dengan seluruh kekuatan nya yang tersisa, sungguh hidup nya begitu menyedihkan.
"Ma?? Bawa aku Ma.!" lirih Dara dengan jalan gontai dan lemah nya.
Dara terus melangkah tanpa tujuan mengikuti kemana kaki nya berjalan tak ada berhenti nya walau hanya sejenak. Dara duduk di bawah pohon besar seperti tak punya gairah untuk hidup sama sekali padahal tadi amarahnya meledak-ledak ingin balas dendam tapi mengingat kondisi nya sekarang bagaimana Dara mau balas dendam?
"Bagaimana nasib ku setelah ini?" gumam Dara dengan tatapan kosong nya.
Dara pun kembali termenung cukup lama beberapa Orang lalu lalang mengabaikan Dara seperti Orang tak waras di jalanan, padahal Dara sangat waras walau ekspresi nya terlihat seperti Orang tak waras.
Dara kembali menangis pilu meratapi nasib nya, Ia juga tak bisa pulang karna Ibu tiri nya telah berkata tak akan menerima nya kalau dibuang oleh Keluarga Adipati.
"Ba--bagaimana cara nya aku bisa balas dendam? Bagaimana?" lirih Dara terisak-isak. Dara tersentak lalu mengeluarkan ponsel nya yang la matikan, Dara menghidupkan ponsel nya dan melihat jumlah uang akun Novel Online nya.
Dara merogoh dompet usang nya, berisi kartu identitas nya yang di campakkan oleh Salma tadi, Salma terlalu enggan menyusun barang-barang Dara sehingga Salma membuang dan membakar semua pakaian Dara.
"Apa yang harus aku lakukan? membuat kartu Bank?" gumam Dara dengan lirih.
Sebenarnya Dara tak punya keinginan lagi untuk hidup,akan tetapi mengingat bagaimana kejam nya keluarga Adipati mengusir dan hinaan Abian terhadap nya.
Dara pernah bertanya pada Dokter kalau Ia tak akan bisa hamil jika bekerja keras siang-malam tanpa istirahat, tidak menjaga pola makan sehat, stres akut. Selagi Dara masih rutin haid setiap bulan nya maka Ia kemungkinan tidak mandul sama sekali.
Dara tidak tahu kalau Abian lah yang mandul tapi menyalahkan Dara yang mandul.
"Aku harus bangkit...! Bangkit Dara..! Bangkit.!" gumam Dara berdiri dengan kaki sempoyongan.
Dara mencari gubuk kosong yang telah hampir ambruk dekat pembuangan sampah untuk di jadikan tempat tinggal sementara waktu sampai Dara mencairkan uang nya, Ia harus mencari cara untuk bertahan hidup demi membalas penderitaan nya pada Keluarga Adipati.
***
Beberapa hari kemudian,
Dara telah berhasil mendapatkan uang dari hasil Novel Online nya, Ia menerima banyak uang tapi tetap saja hati nya begitu sakit mengenang kehidupan nya.
Dara membeli ponsel baru biar lebih semangat lagi untuk mencari sumber mata uang nya yaitu seorang Penulis Novel Online.
Setiap waktu Dara mengamati berita keluarga Adipati yang kini sedang ramai di perbincangkan karna baru saja undangan pertunangan Abian Adipati dengan Anya seorang Tuan Putri dari Keluarga Pramana yang cukup terpandang.
"Me--mereka akan bertunangan dan beberapa hari lagi menikah?" ucap Dara sambil memperbesar foto undangan yang beredar.
Dara menggelengkan kepala nya, "Aku harus temui mereka terlebih dahulu." gumam Dara yang hendak pergi namun teringat hidup nya sangatlah rumit apalagi di keluarga itu tak ada yang berpihak pada nya.
Sungguh Dara ingin membalas dendam, tapi Ia sama sekali tak punya kekuasaan untuk membalas keluarga Adipati sebagai keluarga terpandang nomor 7 di antara 10 Keluarga ternama di negara itu.
Sekarang Dara tinggal di sebuah kos, Dara termenung di tepi jalan tak jauh dari kosan nya dan tak lama kemudian tiba-tiba hujan deras turun tanpa aba-aba, membuat semua orang yang tengah jalan kalang kabut mencari tempat untuk berteduh.
"Hujan?" Dara tersadar langsung buru-buru mencari tempat perlindungan dibawah pohon beringin.
Dara tak lagi memperhatikan orang di sekitar nya, pikiran Dara benar-benar kacau. Ditengah pikiran gila menguasai nya tiba-tiba Ia tertawa terbahak-bahak seperti orang gila di tengah deras nya hujan.
"Anak kecil.! Mandul...? Jelek..! Upik abu..! Gembel...! Tak menarik."Kata-kata yang seperti belati tajam bermunculan di benak nya dengan bertubi-tubi.
"Aku nggak mandul..! Aku nggak mandul." gumam Dara tak terima.
Dara menatap langit malam yang masih menurunkan rintik-rintik hujan, Ia segera pergi dari tempat berteduh nya menuju Bar dengan pikiran yang penuh berbagai hinaan dari Keluarga Adipati.
Hidup Dara sudah hancur untuk apa di pertahankan lagi?. Ia juga disebut jalang padahal Ia bukanlah seorang Jalang, Dara bosan menjadi orang baik karna selalu diinjak-injak dan sekarang tujuan nya hanya 1 yaitu dia ingin merasakan mabuk-mabukan untuk menghilangkan pikiran serta ingatan menyakitkan yang sedang dia hadapi saat ini.
\*\*\*
Di depan Bar,
"Maaf Nona?, Anda tidak boleh masuk." salah satu penjaga menahan Dara yang hendak masuk ke dalam Bar.
Dara menatap kedua penjaga itu dengan serius, "Kenapa?." tanya nya lirih.
"Anak kecil tidak boleh masuk kesini." kata Penjaga lain nya.
Dara yang mendengar kata-kata yang ingin ia lupakan membuat nya marah, "Siapa yang kalian bilang anak kecil ha?, Umurku udah 19 tahun dan boleh memasuki tempat ini." teriak Dara.
Kedua Penjaga Bar kebingungan lalu Dara mengeluarkan kartu identitas nya sehingga kedua penjaga itu terpaksa mengizinkan Dara, awal nya mereka tak percaya Dara sudah berumur 19 tahun dilihat penampilan nya yang lebih mirip anak-anak sungguh tubuh Dara kecil, datar dan tak menarik sama sekali.
"Minggir kalian...! Aku sedang menderita, jangan membuatku tambah menderita kalau aku mati bunuh diri maka akan aku buat kalian yang menjadi penyebab kematian ku di surat terakhir ku atau rekaman Vidio dari ponsel ku nanti." kata Dara dengan nada penuh ancaman.
Dengan terpaksa kedua pengawal itu minggir karna Dara memang terlihat begitu kacau, tempat itu memang khusus untuk orang-orang yang sedang menderita supaya bisa bersenang-senang melupakan beban hidup.
Dara memasuki Bar dengan mata mengedar seolah mencari tempat sunyi yang tak terlalu berisik, Ia membeli berbagai minuman murah namun bisa memabukkan jika di teguk 1-2 botol penuh apalagi bagi orang yang tak pernah meminum nya.
"Aku berharap, aku bisa melupakan semua nya." lirih Dara penuh harap, lalu Dara meneguk Wine memabukkan dari botol nya langsung bukan memakai gelas lagi.
Baru setengah Botol saja Dara sudah teler, meracau kemana-mana, bernyanyi, bahkan Dara juga tampak menyedihkan sampai air mata nya tumpah, dengan botol Wine dijadikan Mic nya.
"Kaliann??? Aku akan balas kalian semua..! kalian biadab?!! Kalian bukan manusia, kalian itu binatang...!!! Tidakkk! Binatang lebih mulia dari Kalian, aku membenci kalian... .! Apa salahku?? Apa salahkuu?? Katakan salahku dimana?" pekik Dara terbatuk-batuk.
Ceklek...!!
Seorang Pria dengan memakai pakaian mewah dari kamar sebelah memasuki ruangan yang sama dengan Dara, tempat ini paling terpojok tapi tak membayar sama sekali sedangkan di sebelah nya adalah kamar VVIP yang senyap memang dibuat khusus untuk Pria itu. Pria Misterius itu melipat kedua tangan nya dengan angkuh.
"Bisakah kau diam?" Dara seketika menoleh namun tak bisa melihat wajah pria itu dan Dara berjalan sempoyongan ke arah pria Misterius tersebut dengan mata menyipit, Dara mendekatkan wajah nya ke wajah Pria Misterius itu.
"Siapa kau?" tanya Dara dengan wajah semerah tomat matang akibat efek mabuk nya. Pria itu berotasi jengah menganggap Dara hanya memainkan trik untuk mencuri perhatian nya.
Nicoles Maverick, pria itu adalah pengusaha terkaya nomor 1 di Indonesia dan pemilik berbagai pertambangan Legal maupun Ilegal di Negara nya.
\*
Bersambung..................................