Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapatkan poin pertama.
Joan merasa malu karena bangun kesiangan. Biasanya dia selalu bangun subuh sebelum matahari terbit karena begitu bangun dia harus berolahraga dan berlatih beladiri bersama rekan-rekannya.
Joan mencuci mukanya dengan air hangat yang sudah disediakan oleh ibunya.
Ibu sudah menyiapkan sarapan bubur encer dalam mangkok di atas meja makan.
Ayah dan ke dua adik laki-lakinya sedang berkerja menyirami tanaman di ladangnya yang kecil sedang ibunya seperti biasa berkerja untuk menjadi buruh tani di ladang milik kepala desa
Upah sedikit yang diterimanya hanya cukup untuk membeli beras yang hanya cukup dibuat bubur untuk mereka makan sehari-hari, tentu saja itu tidak mengenyangkan.
Untungnya tuan Wang memberikan mereka 5/lima karung beras berukuran sepuluh kilo sebagai kompensasi untuk Joan, meskipun orang tua Joan dengan enggan menerima tetapi tetap saja memang mereka membutuhkan beras itu.
Joan mengambil segenggam beras dan melemparnya ke ladang ruang dimensi pertaniannya. Dalam sekejap butiran beras itu masuk ke tanah dan segera menumbuhkan hamparan padi yang menghijaukan ladang itu.
"Selamat nona mendapatkan tanaman pertama di ruang dimensi pertanian, dan sebagai bonus, nona akan mendapatkan mata air mineral surgawi".
Joan mengambil air mineral itu dan meminumnya, badannya terasa segar dan dia merasa tubuhnya memperoleh kekuatan. Dia mengambil teko dari dapur rumahnya dan mengisinya dengan air mineral surgawi.
Joan membawakanya kepada ayah dan adik-adiknya, membagikan kepada mereka masing-masing segelas air mineral surgawi.
Ayah dan adik-adiknya meminumnya dan air itu sungguh menyegarkan tubuh mereka. Bahkan ayah merasa tubuhnya diisi oleh energi yang membuat tubuhnya terasa lebih kuat.
"Air apa ini Joan, aku merasa ada satu kekuatan energi yang masuk ke dalam tubuh ku"; kata ayah Joan.
"mmm"; Joan tidak siap dengan pertanyaan tersebut dan dia agak kesulitan menjawabnya.
Untungnya ayah tidak mendesaknya dan malah segera bangun dan melanjutkan pekerjaannya karena dia merasa tubuhnya penuh dengan energi.
Joan segera berlari pulang dengan gembira sambil tidak lupa membawa teko itu ke dapur rumahnya.
Joan berpikir mungkin bagus kalau air itu digunakan untuk menyiram tanaman sayuran di ladang ayahnya. Joan bermaksud melakukannya diam-diam di malam harinya.
Joan masuk kembali ke ruang dimensi pertaniannya dan membawa dua buah ember untuk mengisi bak penampungan air di dapur.
Dia berjalan bolak balik, memang sedikit melelahkan tetapi dia tidak berani meminta tolong keluarganya karena takut mereka akan merasa aneh dan mungkin akan menganggapnya sebagai penyihir.
Jaman itu penyihir sangat dibenci orang karena penyihir pada umumnya selalu berhubungan dengan kuasa gelap.
Joan memperhatikan ladang padinya yang mulai menguning siap buat dituai. Dia berbicara kepada Blue dan memintanya untuk memanen padinya.
"Blue panen padinya dan masukkan ke karung".
"Siap nona"; kata Blue......
tenaga-tenaga virtual yang tidak kasat mata segera berkerja dengan cepat. Bulir-bulir padi melayang, memisahkan beras dari sekam dan padi yang berubah jadi beras, masuk dengan sendirinya ke dalam karung - karung yang tersedia.
Ada sepuluh karung berukuran 10 kg, lima karung dijual di toko dan lima karung diletakkan di gudang. Joan mendapatkan 1000 poin dari hasil penjualan beras
Joan menggunakan dua ratus poin untuk membeli pupuk organik surgawi untuk mempercepat pertumbuhan tanamannya dan menyimpan delapan ratus poin di dalam dompet virtualnya.
Dia memikirkan bagaimana caranya untuk membawa beras dan memberikan kepada keluarga nya tanpa mengundang kecurigaan dari mereka.
"Ah biarkan saja air mengalir, nanti pasti ada jalannya"; pikir Joan.....
Tiba-tiba Joan mendapatkan ide cemerlang. Dia ingat ada lima karung beras di dapur yang diberikan oleh tuan Wang sebagai kompensasi akibat pemukulan yang dilakukan nyonya Wang kepadanya.
"Mengapa tidak mengganti beras itu dengan beras dari ruang dimensi"; pikir Joan.
"Blue, tolong pindahkan beras di dapur kemari dan beras di sini ke dapur".
"Siap"; kata Blue...
"Ding".
Lima karung beras tiba-tiba muncul di ruangan itu sedang lima karung beras di san sudah lenyap dan berpindah ke dapur.
Joan senang sekali karena padi yang dihasilkan dalam ruang pertanian nya merupakan beras premium; putih dan wangi sekali.
Mengingat air mineral surgawi yang bisa memberikan kekuatan dan menyembuhkan luka-luka yang dideritanya.
Pasti beras yang dihasilkan ladang dimensi pertaniannya akan juga mengandung energi mistis yang akan menyehatkan tubuh orang yang memakannya.
Joan kembali menaburkan benih padi yang didapatkan dari tuan Wang di ladang dimensi pertaniannya. Benih padi itu dengan cepat bertumbuh dan Joan menaburkan pupuk ke atas ladang tanaman padinya.
Sebenarnya Joan tidak melakukan apa-apa di ruangan dimensi pertaniannya. Dia cukup menggerakkan tenaga kerja virtualnya dengan pikirannya saja dan semuanya akan otomatis berkerja dengan sendirinya.
Tentu saja Joan senang dengan hal ini. Dia mengingat ayah dan ke dua adiknya yang harus berpanas-panasan saat mengerjakan ladangnya.
Belum lagi saat menyirami ladang nya yang harus susah payah mengambil air dari sumur dan membawanya pakai dua ember yang di pikul dengan tongkat bambu yang dikerjakan oleh ke dua adiknya karena ayahnya tidak mampu melakukannya.
Apalagi kalau musim kemarau dan sumur mengering, mereka harus mengambil air dari sungai yang ada dipinggiran desa. Jaraknya pun cukup jauh sehingga itu sangat melelahkan bagi kedua adiknya.
Joan berpikir, alangkah baiknya kalau dia bisa memindahkan mata air dimensi nya ke ladangnya.
Dia segera bertanya kepada Blue.
"Blue, apakah mungkin kita bisa memindahkan sumber mata air di ruang ini ke ladang pertanian ayahku".
"Bisa nona, tapi itu harus menunggu saat ruang dimensi ini naik level, kita bisa menghubungkan sumber mata air surgawi ini ke sumur yang ada di antara dapur dan kamar mandi"; jawab Blue...
Joan merasa senang saat mendengarkan penjelasan Blue. Keluarga mereka pasti akan lebih sehat dan kuat saat mereka bisa mengkonsumsi air dan juga tanaman dari ladang yang disirami air mineral surgawi.
Joan adalah orang yang tahu membedakan baik dan buruk. Dia akan membalas kebaikan orang yang sudah membantunya.
Joan ingat pesan ayah angkatnya yang mengajarkannya untuk tidak pernah melupakan kebaikan orang kepadanya dan membalas dendam kepada orang yang mencelakainya tetapi Joan tidak setuju dengan pesan di kalimat terakhir.
Joan berpikir setiap orang harus mendapatkan kesempatan untuk bertobat kecuali kalau sudah tidak bisa diajar lagi baru dibinasakan .
Selama itu Joan tidak pernah membunuh orang, tindakan paling keras dia mematahkan kaki, tetapi mungkin karena kelembutan hatinya. Joan tidak menyadari bahwa teman baiknya akan mengkhianatinya setelah pernah dia berikan pengampunan.
Meskipun sahabatnya dulu pernah berbuat sesuatu hal yang mengecewakan hati Joan tetapi hati Joan yang begitu baik menyebabkan dia memaafkan dan segera melupakan kesalahan teman saat temannya itu meminta maaf kepadanya.
Teman Joan menyimpan kebencian dan kecemburuan pada Joan karena mereka sama-sama diambil dari Panti Asuhan tetapi hanya Joan yang diambil menjadi anak angkat oleh pimpinan Mafia itu.
Jadi teman Joan ini berpura-pura baik dan selalu menurut apa kata Joan tetapi dia terus mencari kesempatan untuk mempermalukan Joan, akhirnya tibalah kesempatan baik baginya untuk membunuh Joan yang menyebabkan Joan berpindah ke jaman itu
genteng wetan opo genteng kulon