Lanjutan kisah dari Cinta Beda Usia, Kisah baru dari Keisha Alvina Putri Pramuja, anak ketiga dari Evano dan Violetta.
Keisha mendapatkan pengkhianatan dari suaminya, Miko setelah mereka menikah selama dua tahun. Alasannya, karena Keisha belum juga memberinya seorang keturunan. Tidak ingin dimadu, Keisha memutuskan untuk menggugat cerai suaminya.
Setelah beberapa bulan berpisah dari Miko, Keisha bertemu kembali dengan sosok laki-laki bernama Arya Wiguna Atmaja. Dia adalah laki-laki yang menyukai Keisha sejak ia masih kecil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Sebenarnya Keisha merasa malas sekali untuk pulang ke rumahnya sendiri. Akan tetapi jika dirinya tidak pulang, maka akan menimbulkan banyak pertanyaan di benak keluarganya. Apalagi keluarganya sudah mengatakan tidak baik jika meninggalkan suami sendiri di rumah. Kasihan sekali keluarganya sudah dibohongi mentah-mentah oleh Miko.
Ini salahnya sendiri. Kenapa dulu memilih Miko untuk menjadi pendamping hidupnya?
Sebenarnya sifat Miko dulu tidak seperti itu. Laki-laki itu sangat dewasa dan pengertian meksipun umur mereka hanya berbeda satu tahun. Itulah yang membuat Keisha jatuh hati pada Miko. Entah setan apa yang merasuki suaminya sehingga suaminya tega berbuat seperti itu padanya. Rasanya Keisha tidak percaya jika Miko yang sekarang adalah Miko yang dulu sangat dicintainya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Keisha masih dalam perjalanan pulang. Sengaja Keisha berputar-putar di jalanan untuk memperlambat sampai ke rumahnya. Perjalanan pulang Keisha juga diiringi dengan hujan rintik-rintik. Langit seolah ikut menangis melihat kesedihan dan kegelisahan yang sedang Keisha rasakan.
Keisha sengaja menepikan mobilnya. Tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan Keisha memutuskan untuk menghentikan laju mobilnya. Keisha memeluk gagang setir dan menyembunyikan wajahnya di sana. Keisha mulai terisak hingga sampai menangis sesenggukan.
Meskipun nampak kuat di luar, tetapi di dalam Keisha sangat rapuh. Istri mana yang tidak hancur saat suaminya memutuskan untuk menikah lagi.
Setelah puas menangis Keisha mengusap air matanya dan kembali melajukan mobilnya. Jalanan yang kosong membuat Keisha leluasa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Keisha sengaja membuka atap mobilnya agar bisa merasakan udara secara langsung. Dengan melakukan hal yang memacu adrenalin, Keisha berharap bisa melupakan masalahnya sejenak.
Kecepatan mobil yang Keisha kendarai mulai melambat, ketika memasuki kompleks perumahan di mana rumahnya berdiri dengan kokoh. Mobil yang Keisha kendarai masuk ke sebuah rumah yang cukup besar yaitu rumahnya sendiri.
Keisha mematikan mesin mobilnya.
Saat akan keluar Keisha melihat mobil Miko terparkir di garasi.
"Apakah Mayang masih di sini?" batin Keisha.
Keisha berdecak kesal. Kenapa suaminya berubah? Suaminya sekarang begitu memuja wanita lain dari pada dirinya yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun.
Keisha memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumahnya. Baru sampai ruang tamu suara yang sangat familiar menyambut kedatangannya.
"Lihatlah! Sang ratu baru pulang ke istananya."
Keisha menoleh ke asal suara. Jelas itu suara perempuan yang sudah merusak rumah tangganya. Keisha juga tahu perkataan Mayang merupakan sindiran untuk dirinya.
Keisha berbalik, ia melihat ke asal suara. Keisha menatap Mayang dengan melipat kedua tangannya di depan dada dan menunjukan keangkuhannya.
"Kenapa? Ini rumahku. Aku bebas melakukan apapun di sini," balas Keisha.
"Jika kamu tidak suka, silahkan tinggalkan rumahku!" usir Keisha.
Keisha melihat Mayang beranjak dari sofa dan menghampiri dirinya dengan senyuman sinis tergambar di bibir Mayang. Bola mata Keisha melihat pakaian yang Mayang kenakan sangat seksi dan juga tipis. Penampilan Mayang saat itu seperti wanita yang suka menggoda laki-laki hidung belang.
"Jujur aku lebih suka kamu tidak pulang. Kamu tahu kenapa? Agar aku bisa bebas bercinta dengan suamimu," ucap Mayang.
Dengan sengaja Mayang memperlihatkan tanda merah keunguan yang ada di lehernya kepada Keisha.
Melihat itu Keisha mengepalkan telapak tangan di samping tubuhnya untuk menahan amarahnya. Sebisa mungkin Keisha menahan dirinya untuk tidak terpancing.
Mayang melukiskan senyuman miring seolah sedang mengejek Keisha. Dirinya merasa senang melihat kemarahan pada diri Keisha. "Suamimu sangat jantan. Maka dari itu aku sangat menyukainya."
Mata Keisha terbuka lebar. Kini Keisha sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya.
"Dasar tidak tahu malu! Menjijikkan!" maki Keisha.
Plak!
Keisha langsung mendaratkan tamparan keras di pipi Mayang hingga Mayang terjatuh ke sofa yang ada di dekatnya. Ruang tamu seperti terbakar oleh api amarah yang keluar dari dalam diri Keisha.
"Aku baru sadar jika aku sudah salah memilih seorang sahabat. Aku kira kamu adalah wanita yang baik dan lugu. Tapi sekarang aku tahu jika kamu tidak lebih dari seorang wanita sampah!" maki Keisha.
Amarah Keisha sudah menembus ubun-ubunnya. Siapa yang tidak marah saat suaminya bercinta dengan perempuan di rumahnya sendiri.
Sakit? Sangat.
Hancur? Itu jelas.
Keisha menatap Mayang dengan penuh kebencian, begitu juga dengan Mayang. Tidak ada lagi kasih sayang di antara dua perempuan yang sebelumnya bersahabat dengan sangat dekat.
"Keisha, ada apa?"
Keisha dan Mayang menoleh ke asal suara. Mereka melihat Miko berjalan dengan berlari ke arah mereka.
"Keisha, ada apa ini?" tanya Miko.
Tanpa Keisha ataupun Mayang memberikan jawaban, Miko sudah bisa menebak jika sudah terjadi pertengkaran di tempat itu. Apalagi saat melihat amarah di mata Keisha.
"Kei, tolong tenanglah!" pinta Miko.
Keisha menatap Miko dengan matanya yang basah. Melihat Miko seperti habis mandi membuat Keisha makin tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Kamu keterlaluan, Mas!" Keisha mendorong dada Miko. "Kamu melakukan hubungan terlarang dengan wanita lain bahkan di rumah kita. Apa kamu benar-benar sudah tidak memiliki perasaan!"
"Kei, Mayang sudah menjadi istriku. Kami sudah menikah hari ini," jawab Miko.
"Apa? Menikah?" Keisha jelas sangat terkejut mendengar pengakuan Miko.
Hancur sudah, Keisha sekarang tahu sudah tidak ada lagi harapan di dalam rumah tangganya.
"Kamu jahat, Mas! Kalian jahat!" Keisha memukuli dada Miko dengan tangis histerisnya.
"Aku harus melakukan ini, Kei. Sebentar lagi dia akan memberiku seorang anak." Miko menahan tangan Keisha yang memukuli dadanya.
"Kenapa, Mas. Kenapa kamu melakukan ini padaku?" tanya Keisha.
"Karena aku ingin seorang anak, Kei. Dan Mayang lah yang bisa memberikan aku seorang anak. Lihatkan? Hanya beberapa kali aku melakukan hubungan itu dengan Mayang, dia langsung hamil." Miko menjawab dengan menatap lekat mata Keisha.
"Aku bukan tidak bisa memberimu seorang anak, tapi aku belum bisa memberimu seorang anak. Kenapa kamu tidak bisa sabar." Keisha mencengkram kaos yang melekat ditubuh Miko.
"Kenapa, Mas?" Keisha berteriak histeris. Bahkan Keisha sudah tidak peduli jika tetangga akan mendengar teriakannya.
"Sampai kapan aku harus menunggu, Kei? Sampai semua orang mengejekku?" tanya Miko.
Keisha merasa tidak terima dengan ucapan Miko. Ia mendorong Miko dan berlari menghampiri Mayang. Keisha menarik rambut Mayang dan kembali memakinya.
"Dasar perempuan ja***ng! Sudah puaskah kamu sudah menghancurkan rumah tanggaku!" teriak Keisha.
Rasa kesal yang Keisha rasakan membuat Keisha mendorong tubuh Mayang, membuat wanita itu jatuh ke sofa.
"Awwww! Mas perutku sakit!" pekik Mayang.
"Mayang kamu tidak apa-apa?" Miko langsung berlari menghampiri Mayang.
"Mas perutku sakit," rengek Mayang.
"Kamu sakit? Rasa sakit yang kamu rasakan tidak sebanding dengan sakit yang aku rasakan ini, Mayang!" balas Keisha.
"Keisha, diam!" bentak Miko.
Keisha melihat Mayang tersenyum saat Miko membentaknya. Dari senyuman itu Keisha tahu jika Mayang hanya berpura-pura sakit.
"Mas, kamu lihatkan kelakuan istri kamu. Dia ingin mencelakai aku. Dia pasti iri padaku karena aku hamil anak kamu," rengek Mayang pada Miko.
"Omong kosong," ucap Keisha.
"Keisha, aku minta kamu minta maaf pada Mayang," perintah Miko.
"Aku tidak sudi untuk meminta maaf pada wanita sampah ini," tolak Keisha.
"Kalau kamu tidak mau minta maaf pada Mayang, kamu pergi dari rumah ini!" usir Miko.
"Apa kamu lupa, Mas. Rumah ini atas namaku. Yang harus meninggalkan rumah ini adalah perempuan itu bukan aku," balas Keisha.
"Awww, Mas. Perutku sakit. Kita harus ke rumah sakit. Aku takut terjadi sesuatu dengan anak kita," ucap Mayang.
"Dengar Keisha! Kalau sampai terjadi sesuatu dengan kandungan Mayang aku tidak akan memaafkan dirimu," ucap Miko.
"Aku tidak peduli. Bahkan jika anak yang dikandung perempuan itu mati, aku juga tidak peduli!" tegas Keisha.
"Keisha!" Perkataan Keisha memancing amarah Miko. Miko mengangkat tangannya dan bersiap menampar wajah Keisha. Namun, suara seseorang menghentikan gerakan tangan Miko.
"Miko!"
Mata Keisha yang awalnya tertutup kembali terbuka saat mendengar suara seseorang yang sangat familiar. Keisha langsung menoleh ke asal suara dan melihat ayahnya berdiri di ambang pintu.