Karena mabuk, Viona, wanita yang sudah memiliki suami itu melakukan cinta satu malam dengan pria tampan dengan sejuta pesona.
Viona, wanita berusia 25 tahun itu merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya, awalnya hubungan dia dan suaminya begitu mesra dan harmonis namun tiba-tiba suaminya berubah menjadi sedikit tempramen dan jarang pulang, apalagi sudah dua tahun mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri lagi, tentu saja Viona sangat tersiksa dalam hubungan yang jenuh seperti ini.
Namun, malam itu malah mengubah segalanya, dia seperti tersesat dan tak tau arah jalan untuk kembali, dengan pesona pria yang bernama Daniel Gilbert.
"Lupakan tentang semalam, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Aku sudah memiliki suami."_ Viona Maharani.
"Itu pertama bagiku, karena itu kamu tidak bisa menyuruhku seenaknya untuk melupakan apa yang terjadi pada kita."_ Daniel Gilbert.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Yang Bodoh
Satria memakai kemeja putihnya melihat pantulan dirinya di depan bercermin, Miska yang masih memakai lingerie dia memeluk Satria, meraba-raba dadanya yang bidang.
"Padahal ini masih sore, tapi kamu harus pulang. Ini situasi yang sangat menyebalkan. Mengapa anak itu harus pulang ke Indonesia?" keluh Miska.
"Sampai kapan kita seperti ini? Sepertinya kita sedang diawasi."
"Mungkin dia curiga karena aku telah menaikan jabatanmu, makanya tadi aku melihat ada mobil Asisten Zi seperti sedang mengikutiku. Beruntung aku bisa mengelabuinya. Apalagi hotel ini milik temanku. Disini aman."
"Apa lebih baik kita tidak bertemu saja untuk sementara waktu?"
"Ah tidak, aku tidak mau. Itu semua biar aku yang atur. Bukan Miska namanya jika dia tidak pintar. Makanya sekarang aku menjadi istri dari seorang Tuan Anderson."
Satria hanya tersenyum tipis, dia melepaskan tangan Miska, dia melemparkan kemejanya dan mengganti lagi dengan kemeja putih yang lain, "Aku mau pulang. Jangan sampai ada parfummu yang menempel di bajuku."
Miska tertawa geli, dia duduk di pinggir kasur. "Kamu sangat pintar bisa membodohi istrimu itu. Atau mungkin dia yang terlalu bodoh."
"Viona orangnya tak banyak menuntutku. Dia dari kecil hidup dengan om dan tantenya, aku tau sekali Viona diperlakukan tidak begitu baik oleh tantenya. Apalagi omnya sangat keras. Dia dari kecil hidup dibawah tekanan, dia selalu tidak memiliki kepercayaan diri. Karena itu setelah menikah denganku, dia menggantungkan seluruh hidupnya padaku. Hanya aku yang dia miliki. Pastinya dia akan sangat ketakutan jika kehilangan aku. Mungkin karena itu dia selalu memilih untuk terus mempercayai aku."
Satria sangat mengenali Viona karena dia adalah keponakan dari sabahat ayahnya. Walaupun Viona bukan yang pertama baginya karena dia pernah satu kali berpacaran dengan wanita lain jauh sebelum dia dijodohkan dengan Viona. Bahkan dia dan mantan kekasihnya itu sering melakukan hubungan int*m.
Namun hubungan dia dan mantannya kandas karena sang mantan memilih menikah dengan pria tajir. Saat itulah dia dijodohkan dengan Viona.
Miska tertawa sambil menepukan tangan, "Wah wah kamu tau sekali tentang istrimu itu. Sepertinya kamu sangat mencintainya."
Satria tidak langsung menjawab pertanyaan dari Miska, dia tau Miska sedang cemburu. "Aku tidak tau, yang pasti saat ini kadang aku jenuh dengan rumah tangga aku." Tapi sejenuh apapun itu yang pasti Satria tidak akan pernah meninggalkan Viona.
"Hmm... sebentar lagi aku harus ke rumah sakit menemui Pak tua itu, aku pikir dia akan cepat mati tapi malah hidup lagi. Aku dengar dia akan mengadakan pesta untuk menyambut kedatangan Daniel yang sudah lama tidak pulang ke Indonesia, aku tidak ingin kamu membawa istrimu itu."
"Baik lah." Mau tidak mau Satria harus mengikuti permintaan Miska.
Setelah dirasa semua terlihat rapi. Satria memakai masker menutupi wajahnya, "aku harus pulang."
"Iya hati-hati dijalan sayang."
Sebelum pulang, Satria mampir dulu ke cafe sahabatnya yang kebetulan letaknya tidak jauh dari sana.
Bayu mengantarkan segelas kopi untuk sahabatnya itu, dia sudah tau kopi apa yang disukai oleh Satria.
"Tadi bini lu mengirim pesan sama gue." lapor Bayu.
Satria sangat kesal mendengarnya, dia tidak suka jika Viona mengirim pesan pada pria lain. Walaupun dia dulu memberinya nomor Bayu karena situasi sedang mepet, Viona pernah mencurigainya karena sering telat pulang ke rumah.
"Apa yang dia katakan?"
"Bini lu hanya menanyakan apa lu sedang bersama gue. Dia sudah mengirim pesan sama lu tapi gak lu baca juga."
Untuk apa Viona menanyakan itu? Satria merasa kesal mendengarnya.
"Sampai kapan gue terus berbohong pada bini lu itu Sat, lama-lama gue gak tega juga membohongi bini lulu terus."
"Hayo lah bantu gue. Cuma balas pesan aja ko."
Bayu hanya menghela nafas, bagaimana pun juga Satria adalah sahabatnya, mereka selalu saling membantu, dia tidak mungkin tega membiarkan sahabatnya berada dalam masalah.
...****************...
Visual Satria