"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..
ceraikan aku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu
"Yoga kamu mau menikah denganku?"
"Apa?"
Kinara tersenyum manis, dia tersenyum setelah satu bulan lalu senyum itu hilang dimana orang tuanya meninggal dunia.
"Kamu melamarku?" Yoga terkekeh.
"Iya, tentu saja.."
"Bukankah biasanya laki-laki yang melamar perempuan?"
"Ck.. sekarang jamannya emansipasi wanita dimana banyak wanita yang bisa melakukan apa saja, termasuk melamar laki- laki" Kinara menekuk bibirnya, tapi dia tidak bisa menyembunyikan raut wajahnya yang memerah, Kinara perawakan tinggi langsing dengan kulit putih wajahnya juga sangat cantik, dari yang Yoga ingat bahkan Kinara tak pernah berdandan saat mereka remaja, tapi tetap saja wajahnya cantik.
Anita juga cantik, dia punya kulit khas kuning langsat hanya jika dibandingkan dengan Kinara, Anita lebih pintar bersolek sejak dulu, maka itu yang membuat nya jatuh cinta pada Anita.
Dan Yoga kini dihadapkan dengan dua pilihan, antara Kinara dan Anita.
"Jadi gimana?" Kinara bertanya seolah dia sangat berharap, matanya berbinar setelah satu bulan ini redup, kini mata itu menunjukan banyak cinta.
Yoga menelan ludahnya kasar, melihat itu hati Yoga amat tersentuh.. sahabatnya kini mendapat semangat baru lagi.. ah.. persetan untuk saat ini dia hanya ingin Kinara tersenyum lagi "Aku mau" Kinara bertepuk tangan lalu memeluk Yoga.
"Jadi kita akan menikah kan?"
Yoga mengangguk "Ya.."
...
Begitulah Kinara melamarnya dulu, dan kini Yoga hanya menatap kosong pada dua perempuan di depannya Anita dan Mamanya, mereka sedang sibuk menyiapkan pernikahan mereka.
Saat Mama nya tahu mereka telah bercerai Sang Mama amat bahagia, bahkan tanpa melihat raut anaknya yang penuh penyesalan Mamanya berkata "Bagus kamu menceraikan dia, akhirnya kamu tahu wanita seperti dia itu tak bisa apa-apa selain belanja saja.."
Yoga mengepalkan tangannya dengan nafas naik turun "Yang Mama harus tahu aku memang menyesal, tapi bukan karena menikahi Kinara, aku menyesal karena sudah menyakitinya, dan asal Mama tahu Kinara yang mengugat ku untuk bercerai"
"Apa? bagaimana bisa, wanita tidak tahu diri, sudah dikasih suami kaya malah minta cerai.."
Yoga menggelengkan kepalanya, seperti apapun Yoga bicara Mamanya tetap tidak akan membuka mata untuk Kinara.
Dan hari itu Anita datang padanya menagih janji untuk segera menikah Yoga tak bisa lagi mengelak, karena itu yang dia janjikan sejak tiga tahun lalu.
Saat dirinya bercerai dengan Kinara dia akan menikahi Anita, dan benar saat Anita datang kerumah orang tuanya, dia disambut baik oleh Mamanya, hanya karena Anita memang dari keluarga berada.
"Benarkan, sejak dulu kalian ini cocok.. Mama bakalan langsung setuju loh padahal, kalau kamu sama Anita dulu, kenapa harus membuat drama menikahi Kinara dulu.."
Yoga hanya bisa mendesah lelah, dan akhirnya semua persiapan dia pasrahkan pada Mama dan Anita, Yoga tak peduli hatinya kini sudah terpaut untuk Kinara, dia tak punya gai rah lagi untuk wanita lain termasuk Anita, dia hanya menepati janjinya agar menikahi Anita setelah bercerai, dan juga ini langkah yang Yoga lakukan untuk menebus kesalahannya dulu.
"Nikahi Anita dan jangan terus melakukan dosa,berikan hubungan kalian status" itu kata-kata yang diucapkan Kinara saat terakhir mereka bertemu.
Mengingat Kinara tak henti membuatnya terus merasa bersalah, apa Kinara benar-benar hidup dengan baik?
Yoga tak berani menemui Kinara dia malu, malu karena sudah menjadi suami yang hina selama ini.
"Mas..?"
"Mas..!"
"Mas!" Anita menepuk pundak Yoga karena sejak tadi dia hanya diam tak menanggapi "Kamu melamun?"
"Maaf.."
Anita menghela nafasnya, Anita tahu sejak Kinara pergi, Yoga banyak melamun dan menghiraukannya, Yoga mulai berubah tak lagi perhatian padanya, namun Anita mencoba menepis semuanya dia yakin ini hanya sementara dan Yoga akan kembali padanya "Kamu pilih mana?" Anita menunjukan beberapa contoh benda untuk tanda terimakasih dan akan diberikan pada tamu undangan.
"Apa saja yang kamu suka!" jika itu diucapkan dengan lembut dan penuh perhatian mungkin Anita akan dengan senang hati memilihnya sendiri, namun saat ini ucapan Yoga terdengar dingin bagi Anita, tak ada lagi kehangatan dalam nada suaranya.
Mama Yoga sudah pulang kini yang tersisa hanya Anita dan Yoga disana "Kamu kenapa sih Mas?"
"Aku kenapa?"
"Sejak kamu bercerai, kamu jadi tidak menghiraukan aku, atau jangan- jangan kamu sudah mulai mencintai Kinara" Yoga tersentak saat mendengar Anita berbicara seperti itu.
"Jangan bilang aku bener Mas?" Anita menggeleng tak percaya.
"Maaf Anita.."
"Kamu jahat Mas, kamu sudah menghancurkan aku, lalu sekarang kamu bilang kamu mencintai Kinara, Aku sudah menyerahkan semuanya untuk kamu Mas.."
Yoga mengerti apa yang Anita maksud, dia yang sudah mengambil pertama bagi Anita, lalu mereka juga sering melakukannya di belakang Kinara "Aku tahu, untuk itu Aku menikahi kamu"
"Kamu mengatakan itu, seolah kamu menikahiku hanya karena rasa bersalah, kamu jahat Mas, aku sudah kehilangan Sahabat ku dan sekarang aku juga harus kehilangan cinta kamu.. kamu fikir ini akan berhasil?" Anita akan pergi namun Yoga mencegahnya.
"Maaf aku hanya menyesal.."
"Menyesal bercerai,?" Anita menggelengkan kepalanya dia tak percaya pria yang dia cintai ini mengatakan itu semua, dia sudah berkorban begitu banyak, merelakan Yoga menikahi Kinara, lalu dirinya sendiri menjadi selingkuhan selama tiga tahun ini "Jika tau seperti ini aku gak akan biarin kamu menikahi Kinara dulu, kamu tau aku sudah melakukan apapun untuk kamu, termasuk melayani nafsu kamu!!" Anita berteriak frustasi.
"Maaf, aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk kamu.. hanya beri aku waktu untuk melupakan semuanya.." lirih Yoga.
.
.
.
Kinara menghentikan tangisnya, dia harus bangun dan benar-benar melupakan semuanya, tidak ada gunanya menangis terus menerus karena semuanya telah berakhir.
Kinara mengambil dompetnya dan sedikit merapikan wajahnya yang bengkak akibat menangis.
Kinara keluar rumah dan mendapati undangan yang di taruh Anita diatas meja, Kinara mengambilnya lalu meremasnya dan memasukannya ke tempat sampah.
Kinara berjalan menyusuri trotoar, untuk mendapatkan angkutan umum dia harus pergi ke jalan raya.
Menaiki angkutan umum Kinara menuju super market agar mendapat bahan lengkap dan berkualitas untuk membuat kue nya, hingga dalam waktu setengah jam Kinara sudah tiba.
Semua barang yang dia beli untuk bahan kue sudah dihapal diluar kepala maka Kinara langsung saja mengambil dan memasukan semua bahan kedalam troli.
"Kinara?" Kinara menoleh dan mendapati seorang wanita paruh baya disana.
Kinara menghela nafasnya lalu tersenyum, kenapa saat Kinara ingin menghapus dan melupakan masalalu dia malah bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya, Kinara rasa kota ini tidak kurang luas, lalu mengapa mereka bisa bertemu dengannya, lagi pula bukankah mereka tinggal di kota berbeda.
"Kamu apa kabar?"
"Saya baik Tante.."
"Boleh Tante bicara sama kamu.."
Ini yang Kinara tidak inginkan karena apa yang mereka bicarakan adalah semua yang ada di masa lalu, dan Kinara hanya tak ingin hatinya terus menerus sakit.
"Hanya sebentar saja, tante mohon!"
Dan jika sudah kata mohon terlontar mana mungkin Kinara bisa mengabaikan, Kinara hanya bisa mengangguk, lalu mengikuti kemana wanita paruh baya itu pergi.
.
.
Like..
Komen..
Vote..
kudungung banga wanita seperti itu ..
ketika tau dihiyanati ...
langsung putuskan ,mencari jln yg lebih baik kedepan x....