Dewasa ❤️
Dari awal pertemuan mereka hanyalah kesengajaan,tapi kejadian naas itu makin membuka obsesi laki-laki itu juga makin menjadi .Bahkan identitas pria itu adalah Dosennya sendiri hingga semua berlanjut dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka hingga keputusan mereka menikah disepakati oleh kedua orang tua mereka hingga awal perjalanan mereka selalu ada masalah yang selalu menghiasi kehidupan mereka.
seberapa kuat hati wanita itu untuk pria itu yang nantinya menjadi suaminya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kegaduhan sore itu
Natasya pun merasa dirinya selalu dilirik oleh Pak Mario dan lebih memilih untuk cuek tanpa memperdulikan Pak Mario.Apalagi dia harus fokus dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh Pak Mario.
Setelah mereka diberikan tugas dari Pak Mario, masing-masing dari mereka mengerjakan hingga tugas selesai.
Dari kejauhan Mario melihat Natasya begitu fokus dengan pekerjaannya yang nampak begitu dia cepat kerjakan dan Mario diam-diam tersenyum melihat calon istrinya begitu tenang menyelesaikan tugasnya itu.
Sore hari
Waktu sudah menunjukkan waktunya Natasya dan teman-teman untuk segera pulang.Dan disaat diarea parkiran adalah tempat perpisahan mereka berdua yang nampak Dini temannya buru-buru ingin segera pulang dari kampusnya itu
Natasya pun menyempatkan waktu untuk pergi ke Cafe yang tidak jauh dari kampusnya membeli minuman dingin setelah itu dia akan pulang dirumahnya.
Setelah dia masuk kedalam Cafe,tidak sengaja Natasya melihat didepan kasir terdengar suara gaduh seperti suara pertengkaran antara pengunjung dengan karyawan Cafe itu.
"Cepat pulang sekarang,jangan bantah perintah mama." ucap wanita itu yang tampak begitu marah.
"Tidak mama,jangan selalu melarang apa yang menjadi dasar keinginan Dini ma." Ternyata keributan itu terjadi antara ibu dan anak.
Spontan Natasya mendekati mereka berdua yang ribut didepan meja kasir dengan kondisi Cafe itu masih sepi .
"Dini."
"Natasya." ucap Dini yang kaget dengan kehadiran teman kampusnya ditempat itu.
"Mama bilang pulang sekarang,apa mama paksa." ucap wanita itu yang tampak marah besar.
"Mama jangan paksa Dini pulang,Dini hanya ingin hidup mandiri."
"Apa kurang semuanya yang mama dan papa berikan sampai kamu harus berkerja seperti ini?" ucap wanita itu yang tampak marah.
"Dini sudah dewasa ma,Dini hanya ingin hidup mandiri tanpa beban mama dan papa." ucap Dini yang masih dengan pendiriannya.
"Mama tak mau tahu hari ini kamu harus pulang ,kalau tidak mama akan menghubungi papamu dan mengatakan yang sebenarnya." ancaman mamanya bukan main-main.
Natasya pun mendekati Dini."Lebih baik kamu menuruti perkataan mamamu,kamu selesaikan baik-baik dengan mamamu.Aku yakin jika kamu bicara baik-baik mama dan papamu tak akan marah denganmu." ucap Natasya yang sekedar memberikan pesan pada sahabatnya.
Dini pun membalas dengan anggukkan,dan akhirnya dia mendengarkan apa perkataan dari temannya itu.
Dini pun pergi dari tempat itu dengan mamanya yang nampak begitu marah pada putrinya.
Sedangkan Natasya baru mengetahui jika Dini teman kampusnya bekerja di Cafe ini.
"Ternyata dia bekerja disini ya,tapi mamanya tampak marah besar begitu." gumam Natasya yang baru mengetahui sisi dari teman kampusnya
Setelah Natasya sudah memesan beberapa menu minuman dingin,Natasya segera pulang ke rumahnya.
Di depan rumah nampak ada sebuah mobil yang terparkir didepan rumah.
"Ada tamu siapa?" batin Natasya yang tak sengaja melihat mama Alina berjalan bersama Mama Anita.
"Sayang ." sapa Mama Anita pada Natasya, yang langsung spontan mencium tangan Mama Anita.
"Akhirnya kamu pulang juga." ucap Mama Alina pada putrinya.
"Rapi sekali mama hari ini,Mama mau pergi kemana?" tanya Natasya yang melihat mamanya begitu rapi.
"Kebetulan mama mau pergi keluar mencari sesuatu untuk acara persiapan pernikahan kalian .Mama mau cari beberapa barang penting." jawab Mama Alina dengan senyuman.
"Oh begitu."
"Iya sayang,lebih baik kamu istirahat pasti kamu lelah setelah sehari di kampus." ucap Mama Alina pada putrinya yang nampak begitu lelah.
"Apa yang mamamu katakan benar juga sayang,lebih baik kamu istirahat biar mama kamu yang mengurus semuanya.Ingat,acara pernikahan kalian tinggal menghitung Minggu jika bisa kamu harus menjaga kesehatanmu." pesan Mama Anita yang begitu perhatian pada Natasya.
"Iya Tante." jawab Natasya dengan senyuman.
"Ya sudah,mama mau pergi dulu." pamit mama Alina pada putrinya.
"Iya ma." Akhirnya mamanya pergi bersama Mama Anita yang nampak begitu bahagia karena mereka sedang sibuk mencari sesuatu yang penting untuk acara pernikahan putra dan putri mereka.
Natasya hanya terdiam melihat keduanya pergi yang saat itu Natasya naik kelantai atas menuju kamarnya.
Dia duduk santai di balkon kamarnya sembari membaca buku kesukaannya,tiba-tiba saja handphone miliknya berdering.
"Nomor baru." gumam Natasya yang penasaran dengan nomor baru yang masuk kedalam handphonenya.
"Ya halo."
"Halo sayang." ucap sang penelepon itu.
"Sayang?"
"Ini aku calon suamimu." spontan Natasya kaget.
"Pak Mario?"
"Jangan menyebut Pak,ini aku calon suamimu." jawab Mario yang tiba-tiba saja menghubungi nomor pribadinya.
"Darimana pria itu tahu nomorku." batin Natasya yang tak merasa memberikan nomor miliknya.
"Sayang,kenapa kamu diam saja?" tanya Mario yang berani menyebutkan nama sayang pada dirinya.
" Bisa tidak jangan panggil nama sayang,aku punya nama sendiri Natasya." jawab Natasya dengan nada kesal mendengar namanya dipanggil kata sayang.
"Kamu tidak suka?"
"Tidak,ada apa bapak menghubungiku?" tanya balik Natasya yang penasaran tujuan dia menghubungi dirinya.
"Aku hanya ingin memberikan kabar besok kita keluar bersama ke butik mencari gaun untuk acara pernikahan kita.Mungkin setelah kita pulang dari kampus aku akan mengantarmu ke butik.Masalah mobil asistenku yang akan mengurusnya." Jawab Mario yang sedari awal diperintahkan oleh mamanya mengenai gaun pernikahan mereka.
"Baiklah." jawab singkat Natasya yang tak merasa begitu bahagia malahan mengganggap hari sial untuk dirinya.
"Ingat besok setelah pulang dari kampus." Mario mencoba mengingat sekali lagi.
"Iya aku tahu." jawab Natasya dengan ekspresi kesal yang terus mendengarkan apa yang diperintahkan oleh Mario.
"Apa mama kamu sudah pulang?"
"Pulang darimana?"tanya balik Natasya pada Mario.
"Kata mamaku kalau hari ini mereka berdua akan keluar bersama untuk mencari sesuatu untuk acara pernikahan kita." jawab Mario yang sebenarnya sudah sedari awal dihubungi mamanya untuk mengantar beliau ke rumah Natasya,tapi Mario tak bisa mengantarkan karena masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan.
"Mamaku belum pulang,baru saja mereka berangkat." jawab Natasya yang duduk santai sembari menikmati minuman dinginnya.
"Ya sudah,ingat jangan lupa pesanku." ucap Mario yang terus mengingatkan Natasya.
"Iya-iya aku ingat,mau sampai berapa kali kamu bilang." jawab Natasya dengan nada kesal.
" Iya sayang." mendengar namanya dipanggil sayang eskpresi Natasya bertambah kesal bahkan dia sudah lelah mengingatkan hingga berulang kali.
"Ya sudah,besok kita lanjutkan lagi.Ingat jangan sampai lupa makan." pesan Mario pada Natasya yang diam-diam dia tahu jika Natasya hobi mengemil makanan dengan minuman dingin manis yang dia sukai.
"Iya-iya." jawab Natasya yang mulai kesal dirinya selalu diatur-atur oleh pria itu.