NovelToon NovelToon
My Secret Husband

My Secret Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Aliansi Pernikahan
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: lestari sipayung

Kelanjutan dari Kurebut Suami Kakak Tiriku, kisah ini mengikuti Rei Alexander, anak angkat Adara dan Zayn, yang ternyata adalah keturunan bangsawan. Saat berusia 17 tahun, ia harus menikah dengan Hana Evangeline, gadis cantik dan ceria yang sudah ditentukan sejak kecil.

Di sekolah, mereka bertingkah seperti orang asing, tetapi di rumah, mereka harus hidup sebagai suami istri muda. Rei yang dingin dan Hana yang cerewet terus berselisih, hingga rahasia keluarga dan masa lalu mulai mengancam pernikahan mereka.

Bisakah mereka bertahan dalam pernikahan yang dimulai tanpa cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lestari sipayung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETERKAITAN NATHAN

Adara menatap serius ke arah Rei, ekspresinya dingin dan penuh ketegasan. Setelah memintanya duduk, ia bersiap mendengar penjelasan sebenarnya tentang apa yang terjadi. Tanpa ingin ada gangguan, Adara sudah lebih dulu menyuruh si kembar masuk ke kamar mereka. Ia ingin pembicaraan ini berlangsung tanpa gangguan, sebab kali ini, ia benar-benar ingin berbicara serius dengan kakak mereka.

Rei menunduk, menghindari tatapan tajam Adara yang seolah menembus ke dalam dirinya. Dalam situasi seperti ini, Adara selalu menampilkan sisi dirinya yang paling tegas—sisi yang penuh ketajaman, dengan aura gelap yang mengintimidasi.

“Sebenarnya apa yang terjadi, Rei?” Adara akhirnya membuka suara, nada bicaranya terdengar datar, tapi cukup tajam untuk membuat Rei semakin gelisah.

Rei menghela napas panjang. Tak peduli seberapa berat situasinya, ia harus menghadapi ini sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab. Setelah menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, perlahan ia mengangkat kepalanya. Untuk pertama kalinya sejak tadi, ia menatap mamanya, mencoba menguatkan diri, sepenuhnya sadar akan arti dari situasi yang sedang dihadapinya.

"Hubungan kami sedang tidak baik-baik saja, Mah. Kami bertengkar," jelas Rei dengan jujur. Tidak ada gunanya berbohong atau menyembunyikan sesuatu dari mamanya. Sejak kecil, ia tahu bahwa mamanya selalu bisa melihat ketidaksesuaian dalam dirinya. Ia tidak pernah bisa menyembunyikan sesuatu terlalu lama, terutama jika itu menyangkut hal yang serius seperti ini.

Adara menghela napas singkat, menatap putranya dengan pandangan yang sulit ditebak. Ada kelelahan, tapi juga ketegasan di dalamnya. "Apakah Livy penyebabnya?" tanyanya tiba-tiba.

Rei terkejut. Seketika ia mengangkat wajahnya, menatap Adara dengan ekspresi yang tidak bisa disembunyikan—campuran keterkejutan dan kebingungan. Bagaimana mamanya bisa tahu? Ia bahkan belum mengatakan apa pun tentang Livy, tapi Adara sudah menebaknya dengan tepat.

"Kau terkejut karena mama bisa tahu?" Adara tersenyum tipis, menatap putranya dengan tatapan penuh pemahaman. Seakan ia sudah menduga respons seperti ini. Ia mengenal putra sulungnya lebih dari yang dipikirkan Rei sendiri, dan saat ini, ia tahu bahwa dugaannya tidak meleset.

"Apa yang tidak Mama tahu, Rei? Mama hanya ingin kejujuran darimu," ujar Adara dengan suara tenang, tetapi sarat akan makna. Matanya menatap putranya dengan penuh harapan, berharap bahwa kali ini, Rei benar-benar akan terbuka padanya.

Rei tetap diam, berusaha mencari kata-kata yang tepat. Ia tahu, mamanya tidak pernah bertanya tanpa alasan. Setiap pertanyaan yang keluar dari bibir Adara pasti memiliki makna tersendiri, dan saat ini, ia merasa seolah tidak ada tempat untuk bersembunyi.

Adara menghela napas sejenak sebelum melanjutkan, suaranya lembut tetapi penuh ketegasan. "Mama tidak akan mencampuri urusan pribadimu. Mama tahu kau sudah cukup dewasa dan bisa bertanggung jawab atas hidupmu sendiri."

Tangan Adara terulur, menggenggam tangan Rei dengan hangat. Sentuhan itu begitu menenangkan, seolah-olah ingin meyakinkan bahwa bagaimanapun keadaannya, Rei tidak pernah sendiri.

Rei masih belum berbicara, tapi pikirannya penuh dengan berbagai hal. Mamanya tidak mendesak, tidak memaksanya untuk bercerita lebih jauh. Setelah berbicara dengan serius dan merasa tidak perlu memperpanjang percakapan ini, Adara memilih untuk mengakhiri pembicaraan.

Sebelum pergi, ia menatap putranya sekali lagi, lalu berkata dengan suara yang lembut namun dalam, "Mama tahu kau adalah putra Mama yang cerdas. Lakukan apa yang menurutmu harus dilakukan. Mama percaya padamu. Namun, ada satu hal yang perlu kau ingat—segala sesuatu yang telah berlalu, biarlah berlalu. Jika kau sudah memulai sesuatu yang baru, biasakanlah untuk tidak terus menoleh ke belakang. Menatap masa lalu hanya akan menghambat langkahmu ke depan."

Setelah mengatakan itu, Adara tidak menunggu jawaban dari Rei. Ia berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan putranya yang masih duduk diam di tempatnya. Rei tidak bergerak, masih sibuk dengan pikirannya sendiri, mencerna setiap kata yang baru saja didengar. Ada sesuatu dalam cara mamanya berbicara yang membuatnya berpikir lebih dalam.

Setelah lama tenggelam dalam pikirannya, Rei akhirnya menghela napas panjang dan memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya. Tidak ada gunanya terus berdiam diri di ruang tengah tanpa mengambil tindakan. Bagaimanapun, ada satu hal yang harus ia lakukan sekarang—mencari Hana.

Hana adalah istrinya, dan itu berarti dia adalah tanggung jawabnya. Tak peduli seberapa rumit masalah yang sedang mereka hadapi, tak peduli seberapa besar kesalahpahaman di antara mereka, sebagai seorang suami, Rei tahu ia tidak bisa membiarkan keadaan ini berlarut-larut. Dengan tekad yang semakin bulat, ia mulai memikirkan langkah berikutnya.

---

Di sisi lain, Nathan tampak sibuk. Langkah kakinya cepat, seakan ada sesuatu yang mendesaknya untuk segera bertindak. Ia mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja, lalu bergegas keluar menuju mobilnya yang terparkir di depan butik keluarga mereka.

Baru saja ia membuka pintu mobil, sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Nathan!"

Nathan menoleh dan mendapati Yuki, mamanya, berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan penuh tanya.

"Ada apa, Ma?" tanyanya dengan nada datar, berusaha terdengar santai meskipun sebenarnya ia sedikit waspada.

"Kau ingin ke mana?" tanya Yuki dengan nada penuh selidik.

Nathan terdiam sejenak, otaknya dengan cepat berputar mencari jawaban yang tepat. Tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.

Tidak mungkin ia mengatakan bahwa tujuannya saat ini adalah mencari Hana.

Tidak mungkin pula ia mengungkapkan bahwa Adara, aunty-nya, telah memintanya untuk membantu Rei mencari Hana yang tidak pulang. Selama ini, hanya Nathan yang tahu bahwa Adara selalu meminta bantuannya untuk mengawasi hubungan Hana dan Rei. Adara ingin memastikan semuanya berjalan baik, dan ketika ada masalah, ia ingin tahu lebih dulu sebelum segalanya semakin kacau.

Dan sekarang, ketika Hana pergi entah ke mana, Adara pun kembali meminta bantuannya. Tentu saja, sebagai seseorang yang sudah sejak awal terlibat dalam urusan ini, Nathan harus melaksanakannya.

Yang lebih rumit lagi, soal bagaimana Adara mengetahui tentang Livy—itu juga karena Nathan. Dialah yang membuat Adara mengetahui fakta yang seharusnya dia harus tau juga.

Nathan menarik napas pelan, berusaha menyusun kalimat yang tepat agar mamanya tidak curiga. Ia tidak ingin berbohong, tapi ia juga tidak bisa mengatakan kebenaran sepenuhnya.

1
na Nina
please double up kak
na Nina
lanju kak udah 19.42
Na Noona
lanjuttt gak
na Nina
lanjut ga kak, double up dong
na Nina
lanjutttt
na Nina
kak bisa ga sih double up, aku suka ceritanya..
klo nunggu sehari satu,, kaya kurang puas. maaf
na Nina
lanjut kak
Na Noona
lanjut dong, dri kemarin ga up up
Ayu Sipayung: Sedang proses kk, sabar ya.....

jangan lupa baca karya terbaru author sembari menunggu up selanjutnya ya...
total 1 replies
Na Noona
belum up tor
na Nina
lanjut
na Nina
lanjut tor
Na Noona
up tor
Na Noona
up tor, aku sukaaa ceritanya
Chachap
kurang panjang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!