NovelToon NovelToon
Petualangan Mistis

Petualangan Mistis

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Awan Biru

El-Syakir namanya. kehidupannya biasa saja sama seperti manusia pada umumnya. hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan dan akhirnya ia dapat melihat mereka yang tidak terlihat

mata batinnya terbuka dan bahkan banyak dari mereka yang meminta bantuan padanya. berbagai rangkaian kejadian ia alami.

ia bertemu dengan hantu anak remaja laki-laki yang akan mengikutinya kemanapun ia pergi.

"bantu aku mencari siapa pembunuhku dan aku akan membantumu untuk menolong mereka yang meminta bantuan"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

ibu Arini segera mendekati El, ia sangat bahagia putranya itu akhirnya bangun juga dari komanya.

ayah Adnan memencet tombol di samping ranjang El meminta agar dokter datang ke ruangan mereka.

"haus" ucap El lemah

segera ibu Arini mengambil air minum dan meminumkannya kepada El.

"permisi semuanya, mohon keluar sebentar saya ingin memeriksa pasien" ucap dokter

mereka semua menurut, keluar dari ruangan itu. setelah beberapa menit menunggu dokter yang tadi keluar.

"bagaimana anak saya dokter...?" tanya ibu Arini

"alhamdulilah pasien sudah melewati masa kritisnya. sekarang tinggal pemulihannya saja"

"alhamdulilah" semuanya mengucap syukur kepada sang pencipta

"kalau begitu saya permisi dulu pak, Bu dan adik-adik"

"iya dokter, silahkan"

mereka kembali masuk ke dalam. El-Syakir masih terbaring dengan lemah namun alat oksigen telah di lepaskan.

"Alhamdulillah sayang, akhirnya kamu sadar juga" ucap ibu Arini meneteskan air mata

perlahan El mengulurkan tangannya menghapus air mata wanita yang telah merawatnya sejak kecil. ia belai lembut wajah yang masih terlihat cantik itu meski sudah tidak muda lagi.

"ibu jangan nangis" ucap El

"ibu bahagia sayang" ibu Arini menghapus air matanya

"kakak" panggil Alana

El tersenyum, Alana langsung menghambur memeluknya dan terisak.

"terimakasih kakak masih mau bangun. Lana janji akan jadi adik baik buat kakak" ucap Alana

El membelai lembut kepala adiknya itu. ia sangat menyayangi Alana dan tidak ingin kejadian yang lalu terulang kembali saat dirinya harus berpisah dengan kakaknya.

semuanya terlihat bahagia atas kesadaran El. setelah itu El dibiarkan untuk istirahat kembali, ia tertidur dengan lelapnya.

mereka semua kembali tidur, tidur dengan perasaan senang dan bahagia.

pagi menjelang. setelah sholat subuh, Vino dan Leo serta Alana bersiap untuk ke sekolah. mereka membawa pakaian sekolah di rumah sakit agar tidak pulang lagi ke rumah untuk berganti pakaian.

"kakak antar ya" ucap Leo

mereka bertiga sudah berada diparkiran rumah sakit.

"sekolah kita kan nggak searah kak" jawab Alana

"di searahin aja. ayo buruan, nanti telat" ajak Vino

Alana terpaksa menyetujui usul kedua sahabat kakaknya itu. lagipula dirinya juga masih punya rasa takut kalau harus jalan sendirian.

"makasih kak" ucap Alana

"sama-sama. masuk gih, kakak pergi dulu"

Leo dan Vino meninggalkan Alana yang masih berdiri di pagar sekolah. setelah keduanya tidak kelihatan, ia segera masuk ke dalam.

"ayah kalau mau pergi, pergi saja. biar ibu yang jagain El" ucap ibu Arini

"apa tidak apa-apa Bu, ayah tinggal pergi...?" tanya ayah Adnan

"nggak apa-apa" jawab ayah Adnan

"kalau gitu ayah pergi dulu. El mau titip apa kalau ayah pulang...?"

"nggak titip apa-apa yah" jawab El

"kalau gitu ayah pergi ya. assalamualaikum"

"wa alaikumsalam" jawab ibu Arini dan El

"maafin El ya Bu, El jadi ngerepotin ayah sama ibu" ucap El

"bicara apa sih kamu nak. ayah sama ibu tidak merasa direpotkan. jangan berpikiran yang tidak-tidak, fokus saja sama kesehatan mu" ucap ibu Arini

"mau makan buah, biar ibu kupasin...?"

"mau" El mengangguk

di sekolah para gadis yang ngefans kepada El-Syakir mulai mempertanyakan kenapa laki-laki itu tidak masuk sekolah akhir-akhir ini. termasuk starla, ia mencari Leo dan Vino untuk menanyakan keberadaan El.

"Leo, Vino" panggil starla

"hadeeeeh....mau ngapain lagi sih nih cewek" ucap Vino

"hai" sapa starla

"humm" jawab keduanya

"kalian akhir-akhir ini berdua aja, El mana...?" tanya starla

"sudah ku duga apa yang akan ia tanyakan" bisik Vino di telinga Leo

"El sakit" jawab Leo singkat

"El sakit. sakit apa, kok gue nggak tau...?" tanya starla

"emang lu siape sampai kita harus ngasih tau" ucap Vino

"gue calon pacarnya El lah, siapa lagi" jawab starla dengan pdnya

(kelewat halu nih cewek) batin Leo

"baru calon kan belum pacar. udah ya, kita lagi sibuk. bye" Vino menarik Leo untuk pergi

"eh tunggu tunggu...itu kan jam yang gue kasi buat El, kok ada sama elu...?" tunjuk starla di lengan Vino

"oh ini...hummm El yang ngasih gue. gimana cocok nggak...?"

"kenapa elu ambil sih, itu kan buat El" kesal starla

"dan El ngasih ke gue. berarti sekarang jam ini milik gue" ucap Vino

"nggak boleh, itu punya El. mari sini balikin" starla ingin melepas jam tangan Vino

"apa-apaan sih lu. Vino mengangkat tangannya hingga starla tidak bisa meraih jam tangan itu"

"rese banget sih lu. dasar pencuri" ucap starla

"dasar cewek stress...ayo pergi Le, males banget gue liat mukanya"

Vino menarik Leo pergi menjauh dari starla. setelah pelajaran semuanya telah selesai, bel panjang berbunyi tanda semua siswa-siswi dipulangkan.

"ke rumah sakit lagi kan...?" tanya Leo

"iyalah, El baru aja sadar. emang elu nggak kangen sama dia" jawab Vino.

"kangen lah, kuy jalan" ucap Leo

sebelum ke rumah sakit, mereka mencari masjid untuk sholat dzuhur.

"beli sesuatu yuk untuk El, beli apa gitu" ucap Vino

"martabak saja. dia kan paling suka martabak telur" ucap Leo

"ya udah, ayo kita cari penjual martabak"

mereka kembali membelah jalan raya.

ngeng....ngeng...ngeeeeng....

pengendara bermotor itu menyelip dan menyenggol motor Vino. hampir saja Vino terjatuh, untungnya ia dapat dengan cepat menyeimbangkan tubuhnya. ia berhenti dan Leo ikut berhenti.

"rese banget sih tuh orang, buta apa kalau ada orang di depannya. moga-moga aja dia tabrakan supaya tau rasa" ucap Vino dengan geram

"lu nggak apa-apa kan...?" tanya Leo

"hampir ada apa-apa, untung gue bisa kendalikan motor gue, kalau nggak dari tadi udah jatuh gue" jawab Vino.

"ya udah lanjut yuk" ucap Leo dan Vino mengangguk

mereka singgah sebentar dipenjual martabak untuk membelikan El, kemudian melanjutkan lagi menuju rumah sakit.

di perjalanan mereka berhenti karena jalanan macet. sepertinya terjadi kecelakaan di depan sana. karena mereka mengendarai motor, mereka bisa menyelinap dan akhirnya sampai di depan yang dimana sudah banyak orang berkerumunan.

"kasian sekali ya"

"iya, padahal masih muda"

"begini jadinya kalau bawa motor ugal-ugalan"

orang-orang disekitar itu berbisik-bisik. jasad itu di tutupkan oleh kain seadanya.

Vino menyelinap masuk dan melihat siapa yang menjadi korban kecelakaan.

deg....

jantung Vino berdetak kencang. ia melihat motor, baju serta celana jasad itu, persis dengan yang dipakai pengendara motor yang hampir membuatnya terjatuh.

(astagfirullahaladzim, apa Allah menjabah doaku. gue sudah mendoakan orang yang tidak baik dan doa itu menjadi nyata) batin Vino

darah segar membuat jalan itu menjadi merah. darah itu mengalir dan sepatu Vino terkena olehnya.

dengan cepat Vino mundur dan menghampiri Leo yang berada di belakang.

"siapa yang kecelakaan Vin...?" tanya Leo

"orang tadi Le" jawab Vino.

"orang tadi siapa...?"

"yang nyenggol gue dan hampir gue jatuh. dia orangnya. gue merasa bersalah banget sama dia"

"lah, dia yang nyenggol elu kenapa elu yang merasa bersalah. lagian itu karena akibat dia bawa motor ugal-ugalan jadinya kecelakaan dia sekarang"

"bukan gitu Le. gue tadi mendoakan dia supaya tabrakan dan doa gue terkabul. orang itu jadi mayat sekarang"

"haaaa... ati-ati lu dihantui entar" Leo menakut-nakuti

"ish... jangan gitu dong Le, gue benaran takut nih"

"gini aja, elu pergi minta maaf sana. ya meskipun dia sekarang jadi mayat tapi tetap saja elu harus minta maaf, bicaramu udah keterlaluan emang"

"ya masa gue mau minta maaf sama mayat sih Le" Vino terlihat ragu

"ya udah kalau gitu nggak usah dipikirin. dia kecelakaan karena memang udah takdirnya. sekarang kita ke rumah sakit"

mereka bergegas ke rumah sakit. namun ekor mata Vino menangkap sesuatu. ia melihat seperti kotak kecil berada di pinggir jalan.

(apaan tuh...?)

Vino menghampiri kotak itu dan mengambilnya. ia membukanya dan ternyata isi didalamnya adalah sebuah kalung.

(apa ini punya yang kecelakaan tadi ya...?)

"Vin, ayo" panggil Leo

"tunggu bentar Le" ucap Vino

"pak, jasad laki-laki tadi di bawah kemana...?" tanya Vino kepada orang yang masih berada di tempat itu.

"di bawah ke rumah sakit dek, karena identitasnya nggak dikenal" jawab bapak itu

"rumah sakit mana ya pak...?"

"aduh, bapak juga nggak tau rumah sakit mana"

"kalau gitu makasih pak"

Vino kembali menghampiri Leo.

"ada apa sih...?" tanya Leo

"gue nemuin ini, kayaknya ini punya orang yang kecelakaan tadi deh" jawab Vino menunjukkan kotak yang ia dapat

"wah...harus dikembalikan tuh, itu punya orang mati. biasanya pasti dicari olehnya" ucap Leo

"terus gimana dong...?"

"emangnya mayatnya tadi dibawa kemana...?"

"ke rumah sakit tapi nggak tau rumah sakit mana" jawab Vino

"gini aja. kita ke rumah sakit dulu. kita tanyakan di sana nanti. ayo" ajak Leo

kotak itu Vino taruh di dalam tasnya. kemudian meninggalkan tempat itu dimana tanpa mereka sadari ada seorang lelaki yang memperhatikan mereka sejak tadi.

********************************

"bagaimana, kamu sudah menemukan yang aku suruhkan kemarin...?" tanya seseorang yang sedang bertelponan dengan seseorang

"sudah tuan. aku akan mengirimkan alamatnya di nomor anda" jawab disebrang sana

"bagus. kirimkan sekarang juga. aku akan mentransfer uangnya secepatnya"

"baik tuan. tapi sebaiknya tuan temui dia di tokonya karena biasanya dia jarang berada di rumah. dia selalu berada di tokonya kalau siang hari"

"kalau begitu kirimkan juga dengan alamat tokonya"

"baik tuan"

panggilan dimatikan dan tanda pesan masuk berbunyi.

"akhirnya, aku menemukanmu juga"

ayah Adnan sedang sibuk memeriksa barang yang masuk. para pegawainya lalu lalang mengangkat gardus-gardus dan membawakan digudang tempat penyimpanan barang. sebagian ada yang memeriksa jangka waktu barang yang mereka jual dan menggantinya dengan yang baru.

"apakah ini tokonya...?" ucap seseorang

"tapi sepertinya memang ini, nama tokonya juga sama. akan aku tanyakan di dalam"

orang tersebut masuk ke dalam. banyak orang yang berbelanja di tempat itu. ia mendekat ke arah kasir.

"permisi mba"

"iya pak. ada yang bisa saya bantu...?"

"apa benar pemilik toko ini bernama Adnan...?"

"benar pak. bapak ini siapa ya...?"

"aku saudara bapak Adnan. boleh panggilkan bilang saja ada yang ingin bertemu"

"baik pak. tunggu sebentar ya. silahkan bapak duduk dulu di situ" ia menyediakan kursi

"terimakasih"

sambil menunggu, ia memainkan handphonenya dan melihat-lihat.

"sepertinya kamu sudah sukses ya mas" ucapnya

pegawai kasir tadi menemui ayah Adnan di ruangannya.

tok...tok...tok

"masuk"

ceklek...pintu terbuka

"permisi pak, ada seseorang yang mencari bapak di depan"

ayah Adnan melepas kacamatanya dan melihat pegawainya itu.

"siapa...?"

"aku tidak tau juga pak, tapi dia bilang dia saudara bapak"

(saudara, siapa ya...?)

"suruh saja dia menungguku di tempat biasanya"

maksud ayah Adnan tempat biasa adalah tempat yang sering ia gunakan saat menerima tamu.

"baik pak"

pegawai itu pergi dan menghampiri orang tadi.

"mari pak ikut saya"

orang itu mengikuti pegawai tadi dan mereka pergi di tempat yang jauh lebih nyaman daripada di depan tadi.

"pak Adnan berpesan agar bapak menunggunya di sini"

"terimakasih"

"sama-sama. mari pak"

pegawai kasir itu meninggalkan orang tadi yang sedang duduk menunggu.

"maaf menunggu lama" ayah Adnan datang menghampirinya

"mas Adnan" panggilnya

"apa kita pernah bertemu, aku merasa tidak mengenalmu" tanya ayah Adnan

"mas mungkin tidak mengenalku, tapi aku mengenal mas Adnan"

"kenalkan mas, aku Zidan adik mas Burhan" ucap orang itu

"b-burhan...?" ayah Adnan bertanya dengan tergagap

1
Mey Ana
Luar biasa
Nggenk Topan
next
Anonymous
alur berantakan...
Nggenk Topan
melati kan adik kelas sm dgn alana, skrg kok sekelas dgn Leo dkk...?
Rifandi Ahmad
Luar biasa
Nggenk Topan
cerita yg bagus... lanjut thorrrr
Nggenk Topan
Luar biasa
Suliani Ani
Kecewa
Rudi Fahrudin
Luar biasa
Bunda Silvia
astaga jangan2 anak vania buat tumbal ratu sri dewi secara baharudin kan pasanganya
Bunda Silvia
aduh jangan sampai buat wadah baru jin ratu sri dewi
Bunda Silvia
bocah2 smbrono
Doni Gunawan
cerita yg bagus ada tawa cenda sedih dan horor juga sebuah persahabatan yg erat dan perjuangan yg hebat
Doni Gunawan
selamat ya adam yg konyol akhirnya kau dapatkn cinta mu
Doni Gunawan
lanjut
Doni Gunawan
lanjutkan
Doni Gunawan
selamat ya adam
Doni Gunawan
selanjutnya
Doni Gunawan
lanjut
Doni Gunawan
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!