Tampan, kaya, pintar, karismatik mendarah daging pada diri Lumi. Kehidupan Lumi begitu sempurna yang membuat orang-orang iri pada kehidupannya.
Hingga suatu hari Lumi mengalami kecelakaan yang membuat hidupnya berada ditengah garis sial atau beruntung?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mesta Suntana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 - Gosip
Suara riuh begitu terdengar ribut di ruangan kelas. Tidak seperti biasanya kelas begitu berisik. Lana, Nuca dan Gabriel mencari tempat duduk sambil mendengar sepenggal cerita yang hampir sama di bicarakan di ruang kelas. Tempat duduk yang sempurna untuk mereka kini mereka temukan. Segera mereka duduk, karena rasa penasaran. Mereka masih mengawasi ke sekeliling mereka. Topik apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang tersebut.
" Sepertinya ada gosip baru. "Celetuk Nuca.
" Maybe. " Gabriel masih celingak - celinguk mencari mangsa untuk meredakan rasa penasarannya.
" Oh, Gita! " Teriak Gabriel saat menemukan mansa yang tepat.
" Ternyata pria yang kita punya suka bergosip. " Nuca tersenyum sinis diikuti Lana yang terkekeh.
Gita mulai menghampiri Gabriel. "Ada apa? "
" Kau pasti tahu mereka sedang bicara apa? Kau kan lambe turah di Universitas ini. " Ejek Gabriel sambil terkekeh.
" Jelek banget, gue bukan lambe turah. Gue cuman memberikan informasi. " Sangkal Gita.
" Sama aja. " Mereka bertiga serentak membentak Gita.
Wajah masam Gita mulai terlihat begitu kesal.
"Lalu ini ada apa? " Tanya Gabriel kembali.
" Oh itu, Kau tahu lukisan yang selalu terpampang di ruang seni?. "
" Tentu saja aku tahu. " Ungkap Lana.
" Yeah, orang yang melukis itu akan datang ke kampus kita. " Ungkap Gita begitu bersemangat.
Tapi sepertinya respon mereka bertiga biasa saja. Wajah mereka menunjukkan tidak tertarik dengan hal tersebut.
" Apa ini respon kalian seperti itu. " Kesal Gita.
" Apa istimewanya, kita hanya melihat Pria tua. " Ungkap Gabriel kecewa akan gosip yang beredar tidaklah sesuai ekspetasinya.
Gita langsung membulatkan matanya, wajahnya terlihat mencak - mencak pada Gabriel.
" Enak saja, Dia bukan Pria tua. Kau tahu kenapa ini bisa viral. " bentak Gita.
" Masa Pria tampan. " Terka Nuca.
" That's right baby. " Gita mengacungkan jempolnya.
" Dia bernama Shimizu Arguro Themis. " Gita mulai menunjukan layar ponselnya pada mereka.
Dari pinggir Lana, Gabriel langsung menyerobot ke tengah dan mengambil ponsel Gita. Mereka hanya menggeleng pelan oleh tingkah Gabriel. Di layar ponsel itu sudah tertera profil sosial media Shimizu Arguro Themis.
" Tampan bukan. Tidak hanya tampan di umurnya yang baru 23 tahun, Dia sudah menjadi direktur utama dari Shimizu Gallery. Dia adalah pelukis muda kebanggaan negara kita. Bahkan lukisan yang Dia jual harganya hampir puluhan miliyar. " Imbuh Gita begitu semangat.
" Kaya, tampan, pintar, ramah, kurang apa lagi coba? kurang gue? " Celetuk Gita sambil tertawa.
" Aelah itu sih maunya elo. " Gabriel menyodorkan ponsel Gita secara kasar.
" Yaaah, namanya berharap. Ucapan adalah do'a. " Timpal Gita meninggalkan mereka, karena dosen sudah mulai memasuki ruangan.
Seperti gosip yang beredar, Shimizu Arguro Themis kini berada di depan mereka. Gita benar Pria di depan kelas sekarang begitu muda dan tampan. Perwakan tinggi dan badannya terlihat ramping, tapi sepertinya tetap berotot dari tangannya yang begitu kekar. Wajahnya itu tidak hanya tampan tapi juga tegas namun lembut.
" Cantik. " Ungkap Lana dalam hatinya.
Arguro terlihat begitu indah, terutama tangan itu terlihat cantik. Tangan yang begitu berbakat. Puluhan karya yang mewah dan juga elegan tercipta dari toresan tangannya.
" Sepertinya minat mu mudah sekali tercapai. Privilege dari marga Shimizu memang hebat."
Lana tersenyum nanar saat Arguro memiliki nama depan Shimizu. Lana bukan meremehkan Arguro karena anak dari keluarga terpandang. Hanya saja seseorang yang sudah memiliki privilege dan merupakan keturunan sendok emas, akan lebih mudah mencapai cita-citanya. Ditambah memiliki sebuah bakat, itu membuat semuanya terlihat mudah tercapai. Berbeda hanya dengan memiliki bakat saja. Itu tidaklah cukup.
" Hari ini kita kedatangan tamu, Dia juga lulusan dari sini. Mungkin dari kalian sudah banyak yang tahu. Tolong perkenalkan diri anda. " Dosen itu mempersilahkan Arguro untuk maju ke depan dan memperkenalkan dirinya.
" Selamat pagi semuanya. Perkenalkan nama saya Shimizu Arguro Themis. Kalian bisa panggil saya Arguro. Hari ini saya akan memberikan bimbingan yang mungkin bisa membantu kalian. " Senyum ramah di akhir perkenalan itu begitu manis dan membuat kaum hawa di ruangan ini berteriak histeris dalam hatinya.
Asap merah mudah memenuhi ruang kelas. Lana hanya bisa tersenyum tipis melihat mereka begitu menahan teriak dari hatinya. Lana akui Dia memang luar biasa terlepas dari marganya. Sepertinya Dia Pria yang berbeda dari kebanyakan orang lain.
" Aku akan menjadi penggemarmu hari ini. "