Dalam kehidupan sebelumnya, Xin Yi tidak pernah mengerti. Mengapa Gu Rui, yang disebut sebagai Putri satu-satunya keluarga Gu, selalu membidiknya.
Selalu merebut apa yang jadi miliknya, dan berusaha mengalahkan nya disetiap hal yang ia lakukan.
Tidak sampai suatu hari, Xin Yi menemukan catatan lama ibunya.
Dia akhirnya mengerti, bahwa yang sebenarnya anak kandung Tuan Gu adalah dirinya...
" Xin Yi, matilah dengan tenang dan bawa rahasia itu terkubur bersama tubuhmu. "
Gu Rui membunuhnya dengan kejam, merusak reputasinya, mencuri karya miliknya, dan memfitnah nya sebagai putri palsu yang hanya ingin menipu harta ayahnya.
....
" Tunggu, jadi maksudnya aku adalah Xin Yi itu sekarang.. "
Xi Yi, seorang pemenang penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.
Harus kehilangan nyawanya akibat ditikam sampai mati oleh fans fanatiknya.
Dia kemudian terlahir kembali sebagai Xin Yi didunia yang lain.
Dia adalah seorang aktris, mampukah dia berubah menjadi Xin Yi Idol.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 : Bayangan dibalik Kecelakaan
Malam itu, setelah pertunjukan yang menguras emosi dan tenaga, Xin Yi akhirnya kembali ke ruang ganti. Dia duduk di kursi dengan napas terengah-engah, tubuhnya terasa berat akibat rasa sakit yang masih tersisa. Namun, dia tetap memasang wajah tegar, seolah tidak ada yang salah.
Huo Qian menunggu di belakang panggung, wajahnya gelap dan penuh amarah. Begitu melihat Xin Yi keluar, dia langsung mendekatinya. “Kau pikir apa yang kau lakukan tadi itu benar?!” suaranya rendah, tapi tajam.
Xin Yi mengangkat wajahnya dengan tenang, meskipun hatinya masih berdebar melihat ekspresi pria itu. “Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan,” jawabnya dingin.
“Melukai dirimu sendiri demi tampil? Apa kau tidak peduli dengan kesehatanmu?” Huo Qian membalas dengan nada penuh frustrasi.
“Tentu aku peduli,” kata Xin Yi sambil berdiri, meskipun langkahnya goyah. “Tapi aku juga peduli pada teman-temanku. Jika aku menyerah, maka semua usaha mereka akan sia-sia.”
Huo Qian tidak bisa membalas. Dia tahu Xin Yi benar, tapi dia tetap tidak bisa menerima bagaimana gadis itu selalu mengorbankan dirinya sendiri. Akhirnya, dia hanya menghela napas panjang. “Setidaknya biarkan aku mengantarmu pulang.”
Xin Yi mengangguk kecil, akhirnya menyerah pada perhatian pria itu.
***
Kondisi Teman-Teman Xin Yi
Di rumah sakit, Song Mei mulai menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Dokter mengatakan bahwa dia kemungkinan besar akan pulih lebih cepat dibandingkan Zhao Min dan Lin Yue, yang masih dalam kondisi kritis. Zhao Min mengalami patah tulang di kedua kakinya, sementara Lin Yue mengalami trauma kepala yang cukup serius.
Xin Yi mengunjungi mereka keesokan paginya, ditemani oleh Huo Qian. Dia merasa bersalah setiap kali melihat wajah pucat teman-temannya, terutama Song Mei, yang sempat bertukar tempat dengannya sebelum kecelakaan.
“Kalau saja aku tidak meminta tempat itu…” kata Song Mei dengan suara lemah.
“Jangan berpikir seperti itu,” kata Xin Yi sambil menggenggam tangan Song Mei. “Ini bukan salahmu. Kita semua hanya korban.”
***
Investigasi Kecelakaan
Sementara itu, pihak stasiun TV mulai menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Salah satu teknisi menemukan bahwa rem mobil studio telah dirusak secara sengaja. Ini bukan kecelakaan biasa, melainkan upaya untuk mencelakai para peserta.
Produser acara merasa semakin tertekan. Setelah perubahan format yang memusingkan, kini dia harus menghadapi skandal besar yang bisa menghancurkan reputasi acara. Dia segera memerintahkan tim keamanan untuk memeriksa rekaman CCTV di area parkir.
***
Kehadiran Ayah dan Kakak-Kakak Xin Yi
Ayah Xin Yi, yang awalnya berencana kembali ke luar negeri, memutuskan untuk membatalkan penerbangannya. Dia langsung menuju rumah sakit setelah mendengar kabar kecelakaan putrinya.
“Putriku, kau tidak perlu memaksakan diri seperti ini,” katanya dengan nada penuh kekhawatiran.
“Ayah, aku baik-baik saja,” jawab Xin Yi sambil tersenyum tipis. “Aku hanya ingin menyelesaikan apa yang sudah aku mulai.”
Ayahnya tidak bisa membalas, tapi dia memutuskan untuk tetap tinggal di kota. Dia juga menghubungi ketiga kakak Xin Yi untuk datang.
***
Xin Yi terbangun di pagi hari setelah malam yang penuh dengan kekhawatiran. Kabar tentang kecelakaan yang menimpa dirinya dan teman-temannya sudah tersebar, dan kini, di rumah sakit, ia dikelilingi oleh orang-orang yang sangat peduli padanya. Namun, ada satu hal yang lebih menarik perhatian Xin Yi: kedatangan ketiga kakaknya.
Kakak pertamanya, Xin Zhi, adalah seorang mantan idol yang kini menjalankan studio rekaman miliknya. Meski terlihat sangat sukses, sifat Xin Zhi yang dingin dan tertutup membuatnya tampak lebih seperti sosok yang tidak mudah didekati. Dia bukan tipe yang banyak bicara, lebih suka mengamati dan memberi arahan dengan tegas. Ketika dia memasuki ruangan rumah sakit, ada aura yang membuat semua orang diam. Namun, di balik sikapnya yang keras, Xin Yi tahu bahwa dia adalah kakak yang sangat protektif.
Kakak keduanya, Xin Hao, adalah seorang idol populer yang selalu menjadi sorotan publik. Berbeda dengan Xin Zhi, Xin Hao memiliki sifat yang sangat humble dan mudah bergaul. Meski kariernya gemilang, dia tetap rendah hati dan tidak pernah meninggalkan adik-adiknya. Terkadang, rumor tentang hubungan mereka yang terlalu dekat sempat beredar, tapi Xin Hao selalu bisa menjelaskan dengan bijaksana. Setiap kali dia berada di sekitar Xin Yi, dia seperti sosok pelindung yang selalu memastikan adiknya merasa nyaman.
Kakak ketiganya, Xin Lin, adalah seorang trainee idol yang tengah berjuang untuk debut. Dengan penampilan tampan bak flower boy dan sifatnya yang lembut, Xin Lin selalu membuat Xin Yi merasa diutamakan. Dia adalah yang paling perhatian di antara ketiganya, sering kali meluangkan waktu untuk menemani Xin Yi dan memastikan bahwa dia merasa baik-baik saja. Meski masih muda, perhatian Xin Lin kepada Xin Yi tak pernah diragukan, bahkan terkadang sikap manja Xin Yi membuat Xin Lin sangat protektif.
Ketiga kakak Xin Yi memiliki sifat yang sangat berbeda, namun satu hal yang pasti: mereka semua sangat protektif terhadap adik mereka. Mereka adalah sis-con sejati, yang tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Xin Yi. Namun, di balik sikap protektif itu, ada juga perasaan cemas yang selalu menghantui mereka, terutama saat melihat Xin Yi harus menghadapi dunia hiburan yang penuh dengan tekanan.
Meskipun mereka memiliki cara yang berbeda dalam mendekati Xin Yi, mereka semua memiliki satu tujuan: melindungi dan mendukung adik mereka, apapun yang terjadi.
***
Huo Qian: Mencari Dalang di Balik Kecelakaan
Di sisi lain, Huo Qian yang baru saja meninggalkan rumah sakit dengan Xin Yi, masih merasa marah dan cemas. Setelah mengantarnya pulang, dia langsung menuju ruang kerjanya. Wajahnya yang tampak tegas kini berubah menjadi penuh amarah.
“Hanya ada satu hal yang aku tahu,” katanya dengan suara berat, “Ini bukan kecelakaan biasa. Ada seseorang yang dengan sengaja ingin mencelakai mereka.”
Huo Qian menatap layar komputernya, mengingat setiap detil kecelakaan itu. Dia kemudian menekan tombol untuk memanggil asistennya. “Cari tahu siapa yang ada di balik semua ini. Aku ingin tahu siapa yang mencoba menghancurkan hidup Xin Yi dan teman-temannya.”
Asistennya, yang sudah terbiasa dengan perintah tegas dari Huo Qian, segera mengangguk dan meninggalkan ruangan.
Namun, sebelum dia pergi, Huo Qian menatapnya dengan tatapan penuh kebencian. “Jangan biarkan aku menunggu terlalu lama. Aku tidak akan memaafkan siapa pun yang berani menyentuh orang yang aku sayangi.”
***
Saat malam tiba, Xin Yi kembali ke kamarnya dengan tubuh yang lelah dan perasaan cemas yang belum hilang. Ponselnya berdering, dan saat dia membuka pesan yang masuk, matanya membesar. Pesan itu hanya berisi satu kalimat: “Ini baru permulaan. Bersiaplah untuk kehilangan segalanya.”
Di bawah pesan itu, terdapat foto dirinya yang sedang terbaring di rumah sakit, diambil dari sudut pandang yang sangat dekat. Xin Yi merasakan bulu kuduknya merinding. Ada seseorang yang mengawasinya, dan dia tahu bahwa bahaya belum berakhir.
Duh siapa itu kak, apa bakal ada penguntit dirumah xin yi?