Petualangan Mistis
📞nomor tidak dikenal
halo Burhan, bagaimana kabarmu...?
📞 Burhan
siapa ini...?
📞 nomor tidak dikenal
humm... apakah perlu kita perkenalan dulu. oh ya istrimu ternyata cantik Juga ya.
"ayah tolong" teriak seorang wanita
📞 Burhan
bunda... bunda... kurang ajar, kamu apakan keluargaku bangsat
📞 nomor tidak dikenal
coba tebak aku akan apakan mereka. membakar, ataukah mencincang mereka dan memberikannya kepada buaya peliharaan ku...?
📞 Burhan
jangan berani-berani kamu sentuh istri dan putraku biadab. akan aku buat perhitungan denganmu
📞 nomor tidak dikenal
ya ya ya, kalau begitu maka datanglah ke rumahmu sendiri. ini akan sangat menyenangkan. aku menunggumu, hummm putramu ternyata tampan juga ya. cepat kemari, sebelum mereka ku habisi.
tuuuuut.... panggilan dimatikan
📞 Burhan
halo...halo... brengsek. bunda, Dirga, tunggu Ayah.
Burhan yang tadinya berkemudi ke arah kantor langsung tancap gas kembali ke rumahnya. ia sangat khawatir akan terjadi sesuatu dengan istri dan anaknya. beberapa menit mengendarai, dia sampai di rumahnya.
beberapa mobil yang tidak dikenalinya terparkir rapi dihalaman rumahnya.
"Bunda... Dirga" teriak Burhan mencari keberadaan istri dan anaknya
prok...prok...prok...
tepuk tangan terdengar. di lantai dua seseorang dengan wajah yang ia sembunyikan menggunakan masker dan topi sedang berdiri di tangga dengan beberapa orang yang menjadi suruhannya.
"Burhan... Burhan...kamu semakin kaya saja rupanya" orang tersebut menuruni anak tangga ada seorang wanita dan anak remaja laki-laki yang tangan mereka diikat dan mulut mereka dilakban
"Bunda, Dirga" panggil Burhan
istri Burhan dan Dirga anaknya tidak dapat berbuat apa-apa. perlahan mereka turun dan duduk di sofa ruang keluarga.
"lepaskan mereka" ucap Burhan
"tenang saja, aku akan melepaskan mereka namun dengan satu syarat"
"apa syaratnya"
"tanda tangani dokumen ini, setelah itu aku akan membebaskan kalian"
"dokumen apa itu...?"
"surat penyerahan seluruh hartamu dan juga semua asetmu"
"kau gila" teriak Burhan
"aku memang gila, aku gila dengan semua hartamu. cepat tanda tangan atau aku ledakkan kepala mereka" menodongkan pistol ke kepala istri Burhan
Burhan melihat istri dan anaknya. istrinya sudah berlinang air mata, anaknya babak belur karena tadi ia melakukan perlawanan.
dengan terpaksa, Burhan mengambilnya dokumen itu dan menandatanganinya.
"sudah ku lakukan apa yang kamu inginkan, sekarang lepaskan mereka berdua"
"bagus, hahahaha akhirnya" ia mengambil dokumen itu dan menciumnya
"tentu saja aku akan melepaskan mereka. namun bukan dalam keadaan hidup namun dalam keadaan menjadi mayat" tersenyum menyeringai
"bunuh mereka semua" ia memerintah orang suruhannya
"brengsek, biadab kau" teriak Burhan
dor...dor...
satu tembakan terdengar, istri Burhan di tembak tepat di jantungnya.
"bundaaaa" Burhan berlari dan memeluk istrinya
Dirga histeris melihat keadaan ibunya, ia dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan tali ikatannya.
"bunda... bertahan bun" Burhan mulai menangis
"a-ayah...se....sss...s-selamatkan d-dirga" ucap istri Burhan
istri Burhan menutup mata untuk selamanya. Burhan teriak histeris. ia memeluk tubuh istrinya dengan sangat erat.
"bedebah"
amarah Burhan memuncak, ia mengambil pistol yang ia sembunyikan di bajunya dan menembak anak buah orang tersebut.
dor
dor
dor
aksi saling tembak-menembak akhirnya terjadi. Dirga bersembunyi di balik sofa dan ikatan tangannya sudah terlepas.
dor
Burhan menembak lengan kiri orang tersebut, hingga ia bereriak kesakitan
"aaaaggghhhh... brengsek"
tanpa Burhan sadari, seseorang berlari ke arahnya dan menusuknya dengan belati
jleb
belati terhunus di perutnya. masih menjaga keseimbangannya, Burhan segera meledakkan kepala orang yang menusuknya hingga tewas.
"ayaaaaaah" Dirga berlari ke arah Burhan
Burhan muntah darah, Pistolnya terlepas dari tangannya.
"ayah...ayah" Dirga menahan perut ayahnya dengan tangannya
darah terus saja keluar membasahi lantai warna putih di rumah itu.
"hah...mudah sekali melenyapkan mu Burhan. harusnya dari dulu aku membunuhmu" orang tersebut berjalan mendekati Burhan dan Dirga. anak buahnya sudah tewas terkena tembakan dari Burhan
"sekarang giliran mu anak muda" orang tersebut menodongkan pistolnya ke kepala Dirga
dor
Dirga jatuh terkulai di samping ayahnya. hari itu keluarga Burhan dibantai habis oleh seseorang yang bahkan tidak dikenalnya. asisten rumah tangga, satpam serta sopir mobil dibunuh oleh mereka. mungkin orang tersebut mengenal Burhan namun tidak dengan Burhan sendiri karena orang itu menyembunyikan wajahnya dengan memakai masker dan topi. sebelum menutup matanya, Dirga sempat melihat tato orang tersebut di tangan kanannya
"hahahaha, aku kaya...aku kaya" teriaknya senang
ia berjalan mengambil dokumen yang ditandatangani oleh Burhan tadi. saat membukanya seketika senyuman diwajahnya hilang.
"Burhan sialaaaaaaaan" teriaknya
ternyata Burhan bukan menandatangani dokumen itu, tapi dirinya malah menulis sesuatu dengan dua kata 'jangan mimpi' yang artinya bahkan jika dirinya mati sekalipun, ia tidak akan pernah menyerahkan hartanya kepada orang lain lebih-lebih kepada seseorang yang tidak di kenalnya.
"aaaaa brengsek" ia merobek kertas itu dan pergi karena jangan sampai ada orang yang memergokinya
ia pergi tanpa mendapatkan apa-apa, harta Burhan masih tetap menjadi miliknya namun ternyata tanpa ada yang tau Burhan telah menulis surat wasiat kepada siapa ia akan mewariskan hartanya.
4 tahun kemudian
"sudah 4 tahun kamu belum sadar juga nak. kamu sudah koma terlalu lama. apakah kamu tidak ingin bangun...?"
ceklek
"permisi pak, aku mau memeriksakan keadaan pasien" ucap perawat
"silahkan suster"
setelah memastikan keadaan pasien normal, suster itu keluar melanjutkan tugasnya yang lain.
"om pergi dulu, nanti om akan datang lagi" ia membelai kepala seseorang yang terbaring di ranjang
pemirsa telah ditemukannya jasad seorang remaja laki-laki yang sudah tidak bernyawa di sungai. dikabarkan remaja itu meninggal karena motif pembunuhan dengan leher digorok hampir putus.
"astagfirullahaladzim, sadis sekali yang melakukannya" ucap ibu Arini
"pembunuhan berantai" ucap ayah Adnan
"Ayah kalau ngomong suka bikin takut" ucap ibu Arini
"bukan menakuti bu, mama lihat sendiri kan diberita akhir-akhir ini banyak sekali kasus pembunuhan. El-Syakir, Alana. kalian berdua kalau pulang sekolah langsung pulang, jangan singgah-singgah lagi di tempat lain" ucap ayah Adnan
"iya pah" jawab kedua anak itu
El-Syakir seorang siswa yang duduk di bangku SMA kelas XI dan Putri Alana yang biasa disapa Alana, gadis itu duduk di bangku SMP kelas IX.
"kami berangkat dulu pah, mah" El-Syakir mencium tangan kedua orang tuanya dan begitu juga Alana
"assalamualaikum"
"wa alaikumsalam... hati-hati sayang" ucap ibu Arini
"iya mah" jawab keduanya
"ayah juga berangkat dulu Bu, mau antar Alana juga" ucap ayah Adnan
"hati-hati yah" ibu Arini mencium tangan suaminya
setelah berpamitan, ayah Adnan mengantar Alana ke sekolah dan El-Syakir berangkat sekolah seorang diri dengan menggunakan angkot.
keluarga mereka adalah keluarga yang sederhana, tidak berada namun juga tidak kekurangan.
ayah Adnan sudah seringkali ingin membelikan motor untuk El-Syakir namun El-Syakir menolak. ia bisa naik angkot katanya.
"kiri bang" teriak El-Syakir
"ok siiip"
angkot berhenti, El-Syakir serta beberapa siswa lainnya turun dari angkot dan mereka langsung membayar.
El-Syakir masuk ke halaman sekolah bersama para siswa yang lainnya yang baru juga datang.
"El" teriak seseorang
dua orang siswa berlari ke arahnya. mereka berdua merangkul bahu El-Syakir.
"nih buat lu" Leo memberikan secarik kertas yang dibungkus rapi kepada El-Syakir
"apaan nih...?" tanya El-Syakir
"surat cinta dari starla" ucap Leo
"elu tiap hari dapat surat Mulu, heran gue. lu pakai pelet ya. bagi tau dong resepnya apa...?" ucap Vino
"makanan kali punya resep. nggak penting banget" El-Syakir membuang surat itu ke tong sampah
"daaaan bukan cuman itu. nih, lagi-lagi ada yang kirimin hadiah buat elu. beruntung banget sih lu, birthday bukan tapi dapat kado tiap hari" Vino memberikan tiga kotak kecil kepada El-Syakir
"buat lu berdua aja" ucap El-Syakir
"dengan senang hati tuan" Leo dan Vino tersenyum lebar
bukan kali ini saja El-Syakir mendapat surat serta bingkisan namun dirinya tidak pernah menerima dan selalu memberikan kepada kedua sahabatnya.
pemikirannya, entah apa yang mereka lihat dari dirinya. ia tidak mempunyai apa-apa, bahkan untuk datang di sekolah saja dirinya harus menaiki angkot.
mungkin mereka lihat dari ketampanannya, karena dilihat dari fisik, dirinya bahkan lebih tampan dari mereka anak-anak orang kaya yang sekolah di tempat itu. mungkin itulah kenapa dirinya diteror setiap hari oleh surat dan hadiah dari para gadis-gadis cantik.
pelajaran pertama berlangsung. kali ini yang masuk adalah guru yang menurut mereka tegas dan cuek namun ia memiliki wajah yang cantik. itulah yang disukai para siswa. untuk para siswi, jelas mereka lebih ngefans kepada para guru yang tampan, apalagi kalau masih bujangan.
dasar siswa-siswi zaman sekarang......
"El, kumpulkan semua catatan teman-teman mu, hari ini kita ulangan" ucap ibu Rina
"hah ulangan, kok mendadak sih Bu" ucap Aldo
"mendadak atau tidak kalau kalian belajar, tidak ada masalah buat kalian" timpal ibu Rina
"tapi aku belum siap Bu" ucap Siska
"aku tidak menunggu kesiapanmu Siska. kamu itu sampai tahun depan juga tidak akan pernah siap" jawab ibu Rina
"El-Syakir, cepat kumpulkan semua catatan teman-teman mu"
"baik Bu"
El-Syakir mulai mengambil buku catatan teman-temannya dan mengumpulkan di meja guru.
kenapa ibu Rina menyuruh El-Syakir, karena El-Syakir adalah ketua kelas di kelas itu.
ulangan mendadak pun dimulai, semua para siswa-siswi terlihat tegang. bagaimana tidak, mereka tidak tau bahwa hari ini akan ada ulangan, kesiapan mereka sungguh benar-benar tidak ada.
"psssstt" leo mengkode El-Syakir
"apa...?" tanya El dengan tanpa suara
leo menunjuk handphonenya, maksudnya adalah agar El melihat handphone karena sepertinya leo telah mengirimkan pesan untuknya.
apakah ada peraturan saat jam pelajaran tidak boleh bermain handphone...?
jawabannya tentu saja ada, namun kalau sudah genting seperti ini apapun akan dilakukan agar tidak kena omel dirumah nantinya.
grup Trio kece
leo : El, bagi jawaban dong
Vino : gue juga, otak gue buntu banget nih
El : nggak
leo : ayo dong.... pliiiiiissss 🙏🙏🙏
Vino : plis plus plis 🙏🙏🙏
El : nggak, titik gak pake koma.
leo : ya elah...tega banget sih lu sama kita. gue jadi merasa tersakiti 😭😭😭 huwaaaaa
Vino : ku menangis membayangkan betapa kejamnya dirimu pada denai 😢😢
El memutar bola matanya. ia kemudian mengirimkan jawabnya kepada kedua sahabatnya itu.
mereka bersahabat sejak SMP dan sampai sekarang persahabatan itu masih awet sampai saat ini
El : itu aja, yang lain nanti kalian isi sendiri. nanti ibu Rina curiga
Leo : thanks my Hero 🤗🤗🥰 aku padamu. saranghae
Vino : makacih bebeb El cayang... ummmaach
El : jijik gue 🙄😏 udah, sekarang kerjakan soalnya
leo, Vino : siap sayang 😘😘
El : sayang pala kau 😈😈😈
Leo dan Vino terkekeh, kemudian mereka mengisi dengan jawaban yang telah dikirimkan El kepada mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Ibrahim Attamimi
aku sangat puas sekali dengan cerita ini apa lagi ada anak sekola yg kaya mereka, Ei sakir dan teman teman nya
2023-03-15
3
pangeran selatan
Author nya cewek kah😂
2023-02-20
1
V3
aku mampir kesini kak. aku baru selesai baca novel mu yg lain nya MISTERI PEMBUNUHAN BERANTAI.
dan spt nya novel ini jg berisi ttg Pembunuhan lagi
2023-02-06
1