NovelToon NovelToon
Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil

Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:11.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: senja_90

Kehamilan merupakan sebuah impian besar bagi semua wanita yang sudah berumah tangga. Begitu pun dengan Arumi. Wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit terkenal di Jakarta. Ia memiliki impian agar bisa hamil. Namun, apa daya selama 5 tahun pernikahan, Tuhan belum juga memberikan amanah padanya.

Hanya karena belum hamil, Mahesa dan kedua mertua Arumi mendukung sang anak untuk berselingkuh.

Di saat kisruh rumah tangga semakin memanas, Arumi harus menerima perlakuan kasar dari rekan sejawatnya, bernama Rayyan. Akibat sering bertemu, tumbuh cinta di antara mereka.

Akankah Arumi mempertahankan rumah tangganya bersama Mahesa atau malah memilih Rayyan untuk dijadikan pelabuhan terakhir?

Kisah ini menguras emosi tetapi juga mengandung kebucinan yang hakiki. Ikuti terus kisahnya di dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir Saja

"Mas Mahes," gumam Arumi.

Bola mata wanita itu membulat sempurna, kala melihat sosok pria yang perawakannya begitu mirip dengan suami tercinta. Meski hanya bagian punggung saja yang nampak tetapi dia yakin itu adalah Mahesa.

"Rumi, lampu lalu lintas sudah berubah warna," seru Rini sambil menyenggol siku Arumi.

Arumi tersadar kala mendengar suara klakson dari kendaraan lain yang ada di belakang mobil wanita itu. Dia langsung menginjak pedal gas. Namun, saat menemukan arah putar balik, wanita itu membelokan kendaraannya mengikuti ke mana arah Mahesa pergi.

"Loh, kenapa kita putar arah. Ada barang kamu yang tertinggal?"

Wanita yang duduk di balik kemudi bergeming. Dia hanya fokus ke arah jalanan di depan sana tanpa menghiraukan pertanyaan Rini.

Setelah berada di depan gedung pertokoan, Arumi segera memarkirkan kendaraannya. Lalu dia melepas sabuk pengaman yang melingkar di tubuh kemudian berlari mencari Mahesa.

"Astaga, Arumi kenapa sih? Tiba-tiba saja sikapnya berubah," keluh Rini. Tidak ingin terjadi hal buruk menimpa Arumi, wanita itu ikut turun lalu berjalan menyusul sahabatnya.

Arumi terus berjalan, mencari keberadaan Mahesa. Mengedarkan pandangan ke kanan dan kiri. Dia masuk ke dalam toko satu lalu pergi ke toko yang lain. Wajah wanita itu memucat saat netranya menangkap sosok pria yang sedang duduk di sebuah café.

Jantung wanita itu bergemuruh saat kaki jenjangnya melangkah masuk ke dalam café. Semakin dekat ritme jantung Arumi semakin tak beraturan.

"Mas Mahes," ucap Arumi lirih.

Merasa ada seseorang memanggil namanya, Mahesa menoleh ke sumber suara. Pria itu sedikit terkejut melihat Arumi berada di café tersebut.

Mahesa berdiri seraya berkata, "Sedang apa kamu di sini?" tanya pria itu dingin. Pria itu melirik ke arah Rini yang berdiri di belakang sang istri. "Kalian berdua membuntutiku?"

Bukannya menjawab pertanyaan Mahesa, Arumi malah memicingkan mata meneliti penampilan suaminya itu. Memperhatikan pakaian yang dikenakan, peralatan makan yang ada di atas meja lalu pandangannya menyapu area café berharap menemukan sebuah petunjuk dari kecurigaannya selama ini.

"Kamu datang ke sini dengan siapa, Mas? Wanita mana yang kamu ajak menemanimu menikmati secangkir kopi?"

Mahesa menarik sudut bibir, dia tersenyum sinis. "Lagi-lagi kamu mencurigaiku!" Pria itu membentak Arumi karena sudah tidak tahan dengan sikap istrinya.

"Kenapa kamu membentakku bukanya menjawab! Atau dugaanku benar selama ini. Kamu sedang bermain api di belakangku!" Teriak Arumi histeris kala Mahesa membentaknya.

Sontak, semua para pengunjung yang ada di dalam café menatap ke arah mereka dengan tatapan aneh. Namun, sepasang suami istri itu tak memedulikan. Mereka tetap saling menghunuskan tatapan permusuhan.

Mahesa menatap tajam pada Arumi. Raut wajah pria itu mendadak berubah. Sorot mata memancarkan kemarahan, rahang mengeras dan dia mengepalkan tangan sehingga urat-uratnya menonjol dengan jelas.

Di saat bersamaan, Aldo masuk ke dalam café dengan membawa dua map dengan warna berbeda lalu menghampiri sang bos. "Pak Mahes, maaf sudah membuat Anda menunggu." Pria yang menjabat sebagai asisten pribadi Mahesa membungkuk hormat lalu tersenyum ke arah Arumi.

Rini menarik lengan sahabatnya ke belakang kemudian dia membisikan sesuatu. "Lebih baik kita pergi dari sini. Lihat, semua orang menatap ke arah kita."

Tak ingin menjadi bahan perbincangan banyak orang, Rini segera berlalu begitu saja. Menyeret Arumi pergi meninggalkan café. Namun, sebelum itu terjadi Rini izin pamit terlebih dulu pada Mahesa.

Setibanya di depan mobil, wanita itu melepaskan cekalannya. Dia tampak frustasi dengan kejadian tadi. Tak menyangka Arumi berani berteriak kepada suaminya di depan umum.

"Coba katakan padaku, apa yang terjadi dengan rumah tangga kalian? Kenapa kamu bersikap tidak hormat pada suamimu." Rini menjeda perkataannya. "Setahuku, dulu kamu begitu menghormati Mahesa. Jangankan berteriak, untuk menolak permintaan Mahesa saja kamu tidak berani."

Wanita itu menghela napas panjang. Menghirup oksigen sebanyak mungkin guna memenuhi paru-parunya yang terasa sesak. Beberapa kali dia melirik Arumi yang masih membeku di tempat.

Sebuah sentuhan lembut mendarat di punggung Arumi. Tangan Rini terulur kemudian menyenderkan kepala Arumi di bahunya. "Ceritakan semua masalahmu padaku. Aku ini sahabatmu. Kita tumbuh dewasa bersama-sama. Jadi, jangan ada yang ditutupi."

"Siapa tahu, aku punya solusi untuk masalah rumah tanggamu," timpalnya.

Setelah mendengar perkataan Rini, air mata Arumi jatuh membasahi wajah. Cairan bening itu terus mengalir di antara kedua pipi. Dalam diam, wanita itu mencurahkan isi hatinya yang terdalam.

Meskipun Arumi tidak menceritakan tetapi Rini sudah bisa menebak masalah yang sedang dialami dalam rumah tangga wanita itu.

Sementara Arumi dan Rini melakukan sesi curhat di dalam mobil, seorang gadis baru saja keluar dari toilet. Ada raut cemas terlukis di wajah cantik itu.

Memakai kacamata hitam serta masker, gadis itu berjalan seraya mengawasi keadaan sekitar.

"Untung saja aku segera berlari ke dalam toilet. Jika tidak, tamat sudah riwayatku," keluh Kayla.

Ya, gadis yang selama ini menjadi kekasih gelap Mahesa Putra Adiguna adalah Kayla Pertiwi. Seorang model cantik dengan tinggi badan sekitar 180 cm, berparas cantik, kulit putih bersih bagai susu dan bertubuh aduhai bagaikan gitar Spanyol. Hidung mancung, mata bulat dan bulu mata lentik menambah nilai plus gadis itu.

Selama tiga bulan ini, Mahesa dan Kayla terlibat cinta terlarang. Di belakang Arumi, mereka berdua tega bermain api dan hubungan terlarang itu pun didukung penuh oleh Naila Adiguna. Seorang wanita paruh baya yang merupakan mama dan ibu mertua Arumi.

"Maafkan aku, Sayang. Sungguh, aku tidak tahu kalau akan bertemu dengan Arumi di sini. Kupikir, dia ada di rumah. Berdiam diri di kamar sambil menonton drama cina kesukaannya."

Kayla memasang wajah cemberut. "Kamu sih! Kenapa sampai saat tidak jujir saja sama Arumi kalau kita berdua ada affair."

Mahesa tampak terkejut dengan perkataan Kayla. Pasalnya sebelum mereka memutuskan menjalin kasih, Mahesa sudah membuat perjanjian untuk merahasiakan hubungan gelap ini. Namun, siapa sangka Kayla malah ingin mempublikasikan cinta terlarang di antara dia dan suami sahabatnya.

"Gila kamu! Bisa kacau urusannya kalau Arumi tahu aku berselingkuh." tolak Mahesa. Pria itu menjauhkan diri agar tidak terlalu dekat dengan Kayla sebab dia khawatir Arumi akan kembali lagi dan melabrak mereka berdua.

"Lalu, mau sampai kapan kita sembunyi-sembunyi? Aku butuh kepastian, Mas." Kayla begitu kesal dengan sikap Mahesa yang tidak bisa tegas menyikapi persoalaan ini.

"Kalau kamu tetap bungkam. Maka aku akan pergi dan membawa bayi ini menjauh dari kehidupanmu."

Deg!

Mahesa terdiam. Pria itu meletakkan cangkir kopi yang baru saja dia teguk. Bahkan cairan hitam pekat itu belum juga meluncur menghangatkan tenggorokannya.

Bagai diguyur satu ember air dingin, Mahesa kembali tersadar kala jemari lembut Kayla menyentuh paha pria itu.

"Aku hamil, Mas. Anak kamu," tutur Kayla lembut. Diiringi seulas senyuman manis di bibir gadis itu.

Bersambung

.

.

.

Apakah dari kakak semua ada yang udah bisa menebak siapa selingkuhan Mahesa? Kakak bisa tulis di kolom komentar ya. 🤭

Jangan lupa likenya ya kak. Agar otor remahan ini semakin semangat update. 🙏

1
Jingga
semoga berjodoh ya dokter ini dan bisa hamil ...smoga yg mandul adalah Mahesa 🤭
Jingga
pembalasan Allah itu jauh lebih menyakitkan daripada pemblsan manusia buat orng yg trzdolimi ....
Haerul Anwar
bangke lu Aldo awokwok
Jingga
bgus jg kalau dokter Rumi di itrahatkan bisa fokus nguntit suaminya ...lagi itu dokter Rayyan kenapa sih Thor bikin karakter emosional banget ngk mencerminkan seorang dokter 😮‍💨
Jingga
Kayla sudah salah jadi pelakor tpi TDK mau di salahkan malah dendam ..hatinya trbuat dari kotoran kalie ya??
Jingga
jangan " yg mandul itu mahes Kayla hamil sama pria lain ...trus mahes cerai dari Arumi ..Arumi nikah sama pria lain dan bisa hamil ...kan??bisa sprti itu y Thor ??🤭
Yuni Ngsih
persahabatan Arumi hebat sekali meskipun Arumi sebalk itu masih ada yg zholim ....ya...Thooor itu adalah fakta yg pernah di alamiku jg....ok Thor .....lanjut 👍👍👍💪💪💪
Yuni Ngsih
Thoooor kok aneh ada Dokyer cengo ky gtu...cape deh🙈🙈🙈
Yuni Ngsih
wooooooo Thor keren ,ceritra novelmu bgs sekali ....lanjut trs Thoooooor💪💪💪
Yuni Ngsih
wow....keren Rayyen cepet Arumi Lamar keburu Mahesa sembuh .....💪💪💪👍👍👍
Irlindawati
Luar biasa
Yosephine Simarmata
Loh...tadi rini dan arumi bukannya udh menyeruput kopi ya. Koq skrg kopinya br dianterin. Positif thinking nya nambah kopi lagi ya othor.../Grin/
wlysnpr
Luar biasa
wlysnpr
Lumayan
Yuni Ngsih
wow Arumi keren maju trs jangan takut sm manusia ok.....Thor....mksh Novelnya...👍👍👍
Ruzita Ismail
Luar biasa
aca
manusia biadap pantas mati manusia bejat apalagi lena pelakor g tau diri
aca
kalian emang pantes di gituin manusia tak punya adab
Gina Savitri
Hati2 nangis nanti valerie, hati pak dosen dingin nggak bisa di miliki, karna diam2 ada naura di hatinya 😁
Gina Savitri
Lagian ada2 aja lena, kenapa nggak minta foto rayyan sekeluarga biar jadi kenangan daripada minta bertemu triplet 😣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!