Update setiap hari ya,,,,
Seorang gadis yang bernama Ratu Alisha Naransya dilahirkan dalam keluarga besar Naransya dimana seluruh keturunannya memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Bagaimana kehidupan Ratu yang hanya memiliki kecerdasan yang standar ?? apakah Ratu bisa mensejajarkan dirinya dengan keluarga besarnya ataukah ia hanya menerima nasibnya??
Sebuah keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang memilih Ratu sebagai jodoh untuk putranya sesuai dengan kesepakatan orang tua mereka semasa hidupnya. Apakah sang pria menerima Ratu yang jauh dari tipenya ??
Penasaran ?? Yuk cap cuss kepoin ceritanya
Jangan lupa dukungannya setiap chapter yak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 5. KEMARAHAN MAMA LILIAN
...happy literasi...
Hari menjelang sore ketika Rafka dan papanya menginjakkan kakinya di rumah mereka, suasana sunyi bagaikan rumah tak berpenghuni. Biasanya sang mama tercinta duduk di ruang keluarga menunggu anak semata wayang dan suaminya pulang kantor, tapi sore ini tak ada sosok mama yang menyambutnya.
“Istri tercinta papa kemana, tumben tidak duduk di singgasananya ,,,”
“Mungkin permaisuriku kelelahan ,,,”
“Tapi gak biasanya, pa ,,,”
Kedua pria beda generasi itu kemudian duduk sejenak sambil melepaskan sepatu dan dasi mereka yang sejak pagi menjadi penghias lehernya sedangkan jas yang mereka pakai telah teronggok di sofa yang berada di samping keduanya.
“Mama bener-bener malu, Rafka ,,, hiks hiks hiks. “ mama Lilian tiba-tiba telah berdiri di depan Rafka sambil terisak-isak membuat Rafka dan papanya saling melempar pandangan bingung.
“Maksud mama apa, siapa yang telah mempermalukan mama ,,” tanya papa Bram penasaran
“Dia pa, anak kesayangan papa. “ masih dengan tangisnya sambil menunjuk Rafka
“Mama ngomong yang jelas, dong. Rafka baru juga datang sudah di tuduh yang enggak enggak. “ Rafka berusaha menahan kekesalannya.
“Baru saja Ratu mengunjungi mama dan membatalkan pertunangan kalian dia telah tau tentang hubunganmu dengan wanita siluman itu. Kapan sih kamu mau mendengarkan mama.” Ucap mama Lilian panjang lebar.
‘Baguslah kalau wanita itu membatalkan sendiri pertunangan kami.’ Batin Rafka gembira
“Dari segi mananya sih, Rafka mempermalukan mama ,,, yang ada gadis itu yang mempermalukan kita. “ bantah Rafka tak terima tuduhan mamanya
“Lagian mama juga sih, masa menjodohkan aku dengan wanita yang orang tuanya sendiri tak menganggapnya. Wanita itu pasti hanya mencari-cari alasan, ma. Dia pasti menyadari jika dia tak pantas bersanding denganku. “ lanjut Rafka tersenyum
“Cukup Rafka !!! Mama tau wanita mana yang pantas untuk menjadi menantu keluarga Rafardhan. Mama hanya ingin Ratu yang akan menjadi istrimu, bukan wanita lain. “
“Pa, beri pengertian dong sama mama ,,,” ucap Rafka meminta pertolongan pada papa Bram
“Maafkan papa, boy, tapi untuk hal yang satu ini papa setuju dengan mama. “ balas papa Bram mengelus pundak mama Lilian.
“Mama gak mau tau, bagaimanapun caranya, mama ingin kamu menemui Ratu dan memintanya agar melanjutkan pertunangan kalian dan putuskan hubunganmu dengan wanita siluman itu. “
Rafka mengusap wajahnya dengan kasar, rasa lelahnya bekerja seharian di kantor semakin terasa bahkan kini batinnya pun ikut lelah. Sungguh hari yang sangat berat baginya. Pulang kantor bukannya istirahat malah mendapatkan amarah dari sang mama. Semua ini karena wanita itu. Rafka sungguh tak ingin melanjutkan pertunangannya tapi ia pun tak tega menolak keinginan mamanya, wanita yang sangat ia hormati dan sayangi, wanita yang rela memperjuangkan hidupnya demi dirinya agar bisa menjadi salah satu penghuni alam semesta ini.
Rafka berdiri dan meninggalkan kedua orang tuanya dan menaiki tangga menuju kamarnya, bukan bermaksud tidak sopan ataupun karena tak menghormati mereka melainkan ia tak ingin lebih lama berada dalam situasi yang memojokkan dirinya. Rafka tak ingin jadi anak durhaka walaupun semua yang terjadi tidak sesuai dengan keinginannya.
Dengan kasar Rafka membanting tubuh atletisnya di atas tempat tidur berukuran King size miliknya. Pikirannya menerawang mengingat ucapan mamanya barusan. Kekesalan Rafka kembali ke permukaan, ia tak terima Ratu memutuskan pertunangan mereka seenaknya. Walaupun dalam hati kecilnya gembira dengan keputusan Ratu tapi di sisi lain ego dan harga dirinya yang terlalu tinggi menolaknya. Hanya ia yang bisa menolak seorang gadis bukan sebaliknya apalagi gadis seperti Ratu yang orang tuanya saja tidak menganggapnya ada.
‘Gadis dengan IQ standar menolak seorang Rafka Rafardhan. Aku harus menemuinya malam ini.’ Gumam Rafka sambil menulis pesan pada ponselnya
Ponsel Ratu bergetar menandakan sebuah pesan Whatsapp masuk dan seketika menarik perhatiannya yang sedang tidur-tiduran menunggu kedua sahabatnya yang entah pergi kemana.
+6181xxxxxxx
Kita ketemuan nanti malam (read)
Ratu hanya membaca pesan tersebut kemudian kembali meletakkan ponselnya, nomor tak dikenal dan foto profil si pengirim pesan pun tak ada. Mungkin hanya orang iseng pikirnya.
Ponselnya kembali bergetar pesan yang sama dari nomor yang sama. Cukup lama Ratu terdiam mencerna maksud pesan tersebut hingga ia memutuskan membalas pesan tersebut
Me
Siapa
Pertanyaan singkat dan jelas. Sekejap si pengirim pesan membalas pesan Ratu dan sukses membuat mata teduh milik Ratu membulat sempurna.
+6181xxxxxxx
Rafka
Me
Ada perlu apa
+6181xxxxxxx
Nanti malam jam 7 di restoran hotel KAL_NA
Ratu mendengus membaca pesan Rafka dan tak membalas pesan tersebut, dirinya terlalu malas untuk berhubungan dengan manusia seperti Rafka. Sombong dan sok berkuasa. Perlahan Ratu memejamkan matanya dengan tenang dan terlelap tanpa beban. Perasaannya lega setelah memutuskan pertunangannya dengan Rafka, penjelasan untuk oma Kailani pun telah ia susun. Sedangkan untuk pasangan yang berstatus sebagai orang tuanya hanya sebatas akte kelahiran saja tak ia perdulikan. Ratu sudah siap mendengarkan kata-kata yang menyakitkan dari mereka. Telinganya sudah kebal mendengar kata-kata kasar ataupun umpatan setiap kali mereka bertemu.
Hingga jam menunjukkan pukul 18.30 Ratu masih terlelap dengan mimpi indahnya, Alika dan Andhini hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sahabatnya yang sangat hobby tidur.
“Weeiii,,,bangun,,,” Alika menggoyang-goyangkan lengan Ratu yang seolah tak terganggu.
“Astaga gadis ini bener-bener TUTI ,,,” lanjut Alika berdecak kesal.
“Namanya Ratu bukannya TUTI ,,,,” kesal Andhini mendengar sahabatnya yang seenaknya saja memberikan nama pada Ratu.
“TUTI itu julukan O'on ,,,artinya Tukang Tidur makanya bergaul ,,,” balas Alika tak mau kalah
“Hei warga semesta yang suka rusuh ,,, bisa gak sih kalian pelankan suaranya. Ganggu orang tidur aja.” Ratu bersungut-bersungut beringsut bangun dari tempat tidur.
“Kamu sih tidurnya ngebo banget ,,,” ucap Alika tak mau kalah
“Emang jam berapa sih ,,,” tanya Ratu dengan malas.
“Daripada kamu nanya-nanya jam berapa, mending kamu mandi gih, ilermu kemana-mana jorok “ ucap Dhini seraya mendorong tubuh sahabatnya ke kamar mandi.
Sambil bersungut-bersungut, Ratu masuk ke kamar mandi kemudian mulai melakukan ritual mandinya melupakan pesan Rafka tadi siang.
“My Queeeeennnn ,,, cepetan mandi, ponselmu berteriak ,,,” teriak Alika sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.
“Ck, kebiasaan rusuh deh. Ada apa sih, heboh banget ,,,”
“Noh ponselmu mengganggu pendengaran, sejak lima menit yang lalu bunyi ,,,,” sambil menunjuk ponsel Ratu yang berbunyi.
Ratu segera mendekati meja dan meraih ponselnya dan melihat ID pemanggil yang tak ia kenal, kemudian kembali meletakkan benda pipih tersebut dan mengambil baju gantinya. Ratu kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk memakai baju dan memoleskan sedikit bedak pada wajah cantiknya. Setelah dirasa beres dan rapi ia keluar dari kamar mandi sambil tersenyum manis.
“Giliran kalian yang bersih-bersih, setelah itu kita dinner dan menikmati malam terakhir kita di ibukota. “ ucap Ratu meraih kembali ponselnya.
Mata Ratu membelalak sempurna ketika melihat pesan yang masuk dengan nomor yang sama, pesan dari Rafka. Segera Ratu menyeret sendal hotel dan segera keluar kamar.
“Aku menunggu di restoran hotel “ ucap Ratu pada Dhini sebelum menghilang dari balik pintu.
Walaupun ia tak ingin berurusan lagi dengan Rafka namun Ratu tak ingin di anggap sebagai gadis yang tak tahu diri dan tak menghargai orang lain. Mungkin Rafka hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah membatalkan pertunangan mereka.
💞💞💞💞
...Jangan bosan ya disapa terus-terusan sama othor...
...Jangan lupa jejak berjejaknya. Othor suk pake banget...
...Salam manis dari negara halu...