🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 - Pacarku Pura-Pura Miskin? [1]
Mendengar ucapan Rilly itu, Elang pun tertarik. Perempuan tersebut memang ada benarnya. Lagi pula sejak dahulu Elang sangat penasaran dengan keluarganya.
"Baiklah kalau begitu. Kapan aku akan menemuinya?" tanya Elang.
"Lusa malam nanti," jawab Rilly. "Berarti kau sudah dipastikan mau ya. Karena aku akan langsung mengkonfirmasi ini padanya."
"Iya." Elang mengangguk.
"Kalau terjadi apa-apa, telepon saja aku. Malam itu aku akan bersiaga untukmu," kata Rilly. Dia segera menghabiskan sodanya.
"Aaarrrg..." Seketika suara sendawa Rilly menggema.
Elang tergelak mendengarnya. "Dasar tidak tahu malu!" cibirnya.
"Aku memang selalu tak tahu malu kalau di depanmu," tanggap Rilly sembari berdiri. "Ya sudah, aku pergi," pamitnya yang langsung beranjak dari unit apartemen Elang.
Usai Rilly pergi, Elang membersihkan dirinya ke kamar mandi. Selanjutnya dia beristirahat di ranjang. Elang tertidur dalam beberapa saat.
Ketika waktu menunjukkan jam setengah sepuluh malam, ponsel Elang berdering. Itu terus berdering tanpa henti. Sampai akhirnya Elang dibuat bangun karenanya.
Elang periksa ponselnya. Nama Leo terpampang di layar ponselnya. Lelaki yang meneleponnya itu adalah salah satu anggota pemula di bisnis Special Friend.
Sambil berdecak kesal, Elang angkat panggilan Leo.
"Ngapain nelepon berkali-kali begitu?" timpal Elang.
"Tolongin aku, El! Plis! Kayaknya aku sudah melakukan kesalahan. Aku nggak tahu harus bagaimana. Aku sekarang sedang di Klub Starking," kata Leo dari seberang telepon.
"Kenapa? Apa yang terjadi?" tanya Elang.
Namun Leo tak menjawab lagi. Lelaki itu mematikan panggilan telepon begitu saja.
Saat Elang mencoba menelepon balik, Leo tak mengangkat panggilannya.
"Nih anak bikin khawatir aja," gumam Elang seraya melompat dari ranjang. Ia segera bersiap untuk pergi menyusul Leo ke klub malam.
Sambil berjalan ke parkiran, Elang mencoba menghubungi Rilly. Ia memberitahukan apa yang terjadi dengan Leo pada perempuan tersebut.
"Kau duluan saja. Aku akan segera menyusul," kata Rilly dari seberang telepon.
Dengan motor sportnya, Elang melaju di jalanan. Ia menghindari mobil-mobil di jalanan dengan gesit, bak seorang pembalap handal.
Tak lama, tibalah Elang di klub Starking. Dia segera memasuki tempat itu. Untungnya Elang memiliki koneksi dengan penjaga di sana. Jadi dirinya tidak kesulitan masuk ke sana.
Suasana klub malam yang gemerlap serta heboh dengan musiknya seketika menyambut. Elang mengedarkan pandangan ke segala arah.
Namun bukannya menemukan Leo, Elang justru menemukan sesuatu hal yang lebih mengejutkannya. Dia menyaksikan Dara menari di lantai dansa.
Elang mengerjapkan matanya sambil menggeleng. Dia takut kalau dirinya salah lihat. Tetapi setelah diperhatikan baik-baik, gadis yang sekarang dilihatnya memang adalah Dara. Kekasih Elang sendiri.
Tanpa pikir panjang, Elang langsung menghampiri Dara. Meski menari di lantai dansa, gadis tersebut hanya bersama teman-teman ceweknya.
Yang membuat Elang heran bukanlah keberadaan Dara di klub. Akan tetapi bagaimana gaya gadis itu. Dara tampak mengenakan barang mahal. Dari mulai dress, jam tangan, dan sepatunya. Gayanya bukan seperti gadis yang biasanya Elang lihat.
Elang pegang tangan Dara. Ulahnya sukses membuat Dara berhenti menari. Gadis tersebut langsung menoleh ke arah Elang.
"Beraninya kau--" Dara hendak mengomeli lelaki yang berani menyentuhnya. Namun dia langsung terdiam saat mengetahui lelaki itu adalah Elang.
"E-elang?" gagap Dara.
"Kita sepertinya perlu bicara!" seru Elang yang segera membawa Dara menjauh dari keramaian. Ia membawa gadis itu ke balkon. Saat tiba di sana, dia hempaskan tangan Dara begitu saja.
"El, aku bisa jelaskan!" ucap Dara.
"Jelaskan!" geram Elang yang naik pitam. Dia merasa dibohongi, padahal pada kenyataannya dirinya juga membohongi Dara.
aneeeh...