Warning bijak membaca!!!
Rangga adalah seorang pemuda yang gemar membuat syair, hingga pada suatu malam dia bermimpi dikejar oleh seseorang kakek misterius yang mengaku sebagai titisan pendekar syair berdarah, sejak itu semua syair yang tercantum menjadi sebuah mantra sakti. dilarang keras untuk mempelajari atau menghafalkan syair yang ada di novel ini, karena semua hanya imaginasi author saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit oye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkap
Setelah melihat video yang sudah dikirim dari Indonesia, Cakra dan interpol yang sudah memegang bukti langsung mengontak team SWAT dan mereka pun bergerak menuju kekediaman Federico.
Vroom! Vroom!
2 mobil SWAT lapis baja, SUV & Kendaraan dengan tujuan khusus tidak makan waktu lama sudah mengepung rumah Federico. Semua team SWAT berjumlah 20 orang itu langsung mengepung rumah Federico.
Sementara itu didalam rumah, Federico yang terlihat masih belum tidur, setelah kejadian berhasilnya Cindy dibebaskan seseorang dia menjadi insomnia berat, pikirannya sangat terganggu dengan kabar itu. Kecintaannya pada Cindy, dimana dia rela mengkhianati sahabatnya sendiri, betapa pun besar perasaannya pada Cindy dari awal perkenalannya di kampus bersama Ferdinand saat itu, Saat itu Ferdinand belum berstatus pacaran dengan Cindy, akhirnya sampai dia mengetahui kalau Ferdinand mencintai Cindy sampai akhirnya mereka berpacaran dan mereka menikah dan dikaruniai anak. Tapi semua tidak ada yang mengetahui jika Federico menaruh hati pada Cindy, dia selalu menyembunyikan dari Ferdinand, sampai akhirnya dia tidak kuat lagi menahan rasa sakit hati dan cemburu buta.
Dari temaram lampu kamar dia terkejut melihat beberapa bayangan bergerak mendekati rumahnya.
Dar! Dar!
Listrik mati, satu tembak dari team SWAT menghancurkan panel utama.
Suara rentetan peluru terdengar setelah bayangan mereka berhasil masuk dihalaman rumah dengan menembaki para pengawal Federico
Arrrgghhhh! Arrrgghhhh!
Beberapa pengawal yang berusaha melawan di tembaki oleh team SWAT, mereka terlihat maju kearah pintu rumah. Federico semakin terlihat panik.
Brak!
Senjata berjenis laras panjang berhasil menghancurkan pintu utama
Klontang! Brak!
Suara engsel pintu terjatuh bersaman dengan itu pintu terjatuh, lalu semua team SWAT bergerak masuk.
" K-kenapa kalian mengepung rumahku! " Federico berucap sedikit keras, walau dengan perasaan panik, hingga istrinya yang sedang tertidur lalu terbangun kaget.
" Ada apa pah? " Belum sempat Federico menjawab pertanyaan istrinya, istri dari Federico yang baru keluar dari kamar langsung terkejut.
"Hah! "
" Jangan bergerak!! " Beberapa anggota SWAT langsung mengacungkan senjata mereka, semua pengawal dan body guard sebagian ada yang tewas.
" M-mau apa kalian! " Wajah Federico berubah pucat, kondisi ruangan cukup gelap, hanya sorot lampu dari senjata setiap anggota yang bergerak cepat kearahnya.
" Angkat tangan! " Federico dengan cepat mengangkat tangannya, tidak berharap sesuatu yang bisa saja mencelakainya. Walau ada asumsi jika penyergapan kerumahnya itu ada kaitannya dengan perbuatannya, Federico berusaha untuk menyembunyikan rasa bersalahnya.
" Atas segala bukti kejahatan yang telah dilakukan, dengan itu kami akan menangkap anda! " Satu anggota SWAT bergerak maju dengan tetap mengacungkan senjatanya. Setelah didekat Federico dia langsung meringkusnya, dengan tanpa perlawanan sedikit pun Federico hanya bisa pasrah saat dirinya dibawa oleh team SWAT.
" Apa salah saya!? " Federico masih berusaha untuk mempertanyakan jelasnya kesalahan dirinya.
" Anda sudah terbukti melakukan kejahatan berupa penculikan di negara anda, baiknya anda ikut kami dan tidak ada rencana untuk melawan. Hal lainnya akan diurus dikantor. " Ucap salah satu anggota SWAT yang juga mendorong paksa tubuh Federico hingga hampir saja tubuhnya tersungkur.
" Mau dibawa kemana suami saya!? " Ucap istri Federico sedikit histeris langsung memburu Federico yang sudah terikat tangannya.
" Suami anda telah melakukan kejahatan nyonya, kami terpaksa membawanya. " Ucap anggota SWAT berhenti sejenak dan menjelaskan.
" Pah! " Istri Federico mencoba mencari jawaban dari suaminya, namun Federico hanya diam menunduk lalu melangkah keluar rumah yang didepan belakangnya sudah dijaga ketat oleh beberapa anggota team SWAT.
" Baiknya nyonya juga ikut kami, ada beberapa keterangan yang akan diajukan dikantor. " Walau dengan perasaan tidak menentu istri dari Federico pun mengikuti perintah team SWAT.
" Kalian tetap dirumah ya. " Istri Federico sempat menengok kebelakang dimana dua anaknya melihat dengan wajah mereka yang bingung, ditambah wajah mereka yang masih terlihat mengantuk.
Setelah satu jam diperiksa dan berdasarkan bukti bukti akhirnya Federico dinyatakan bersalah dan terbukti melakukan kejahatan melakukan tindak pidana di luar negeri yang dapat diadili menurut hukum di negaranya, maka semua akan dilimpahkan Pengadilan Negeri Pusat yang berwenang mengadilinya.
Istri Federico sangat sok dan kecewa setelah mengetahui tindakan kejahatan suaminya atas dasar rasa cinta yang dipendam. Bahkan tidak lagi perduli suaminya akan dihukum berapa lama dipenjara. Dirinya merasa dikhianati selama ini.
Sementara itu di Ibu kota.
Berliana yang melihat rombongan yang berada di gudang bergerak keluar termasuk ada Rangga yang selalu digandeng tangannya oleh Wilona, rasa semakin terbakar saja hatinya, bukan lagi dendam yang tersirat dihatinya, cemburu buta nya semakin membuat dirinya ingin menghancurkan kehidupan Rangga.
" Tunggu pembalasanku Rangga... " Setelah berkata seperti itu, Berliana langsung menghilang dari tempat persembunyiannya, bergerak cepat tanpa siapa pun mengetahuinya.
Drrrttt... Drrrttt...
Ponsel Ferdinand bergetar, dia lalu mengambil ponsel yang berada disaku celananya.
" Halloo... "
( Pembicaraan Cakra di telepon )
Senyum tipis langsung menggurat seketika diwajah Ferdinand.
" Syukurlah... "
Klik! sambungan telepon langsung dimatikan oleh Ferdinand.
" Federico sudah berhasil ditangkap.. " Ucapnya setelah menaruh ponselnya kembali disaku celananya.
" Syukurlah. " Rangga pun menimpali.
" Rangga.. " Ferdinand memanggil. Rangga pun maju selangkah untuk lebih dekat dengan Ferdinand.
" Iya pah? "
" Sesuai janjiku, aku akan menikahkan kamu dengan Wilona, segera hubungi ayahmu, kalau bisa dia pulang dan tidak perlu kerja lagi disana, pekerjaan yang bagus telah aku persiapkan untuk ayahmu. " Ucapnya setelah selesai gurat senyum terukir diwajah Ferdinand, lalu melirik putri kesayangan ya terlihat sangat bahagia mendengar perkataan darinya.
" Terima kasih pah, sudah percaya sama saya. " Ucap Rangga dengan bersikap sopan.
" Sudahlah, apa kamu bisa bersikap biasa padaku, kamu bukan pengawal Wilona lagi, biar tidak terkesan ada jarak antara kita, apalagi kamu sebentar lagi akan menjadi menantuku. " Ucapnya seraya jalan kembali.
" Oke pah. " Ucap Rangga.
" Sepertinya dengan adanya kamu, perusahaan ku akan bertambah maju. " setelah berucap seperti itu Ferdinand menepuk bahu Rangga pelan. Lalu berjalan kembali menuju kendaraannya diikuti oleh beberapa pengawal termasuk istri tercinta, Rangga dan Wilona.
Dalam pikiran Ferdinand sejak kapan Federico menyukaiku Cindy yang sekarang menjadi istrinya. Terlihat sesekali dia menggelengkan kepalanya.