NovelToon NovelToon
MENGUBUR CAHAYA

MENGUBUR CAHAYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zyura

Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.

Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

elena dalam bahaya

Shaka tidak sadarkan diri selama 3 hari, dan saat ia sadar, ia mendapati tubuhnya dipenuhi oleh perban dan berada di ruangannya. Ia membuka pintu dan keluar, melihat teman-temannya tersenyum sambil berkata, "Selamat pagi, Kapten." Shaka melihat kedua tangannya dan bertanya, "Apa yang terjadi?" Onyx menjawab, "Yah, pertarungan besar terjadi 3 hari lalu, kau tidak ingat?"

Shaka teringat bahwa dia mengalahkan Arashi 3 hari yang lalu, dan ia panik, bertanya, "Dimana Arashi sekarang!?" Elena menjawab, "Dia sekarang sudah diamankan di Ancient Cells." Shaka merasa bersyukur karena itu.

Tidak lama kemudian, Shaka panik lagi dan bertanya, "Dimana Ney!?" Ney keluar sambil membawa buku jurnalnya dan bertanya, "Ada apa, Shaka?" Setelah melihat Ney baik-baik saja, Shaka merasa sangat lega dan duduk di ruang tengah.

Onyx berkata kepada Shaka, "Kau terlalu memikirkan banyak hal setelah pertarungan itu, coba lah untuk beristirahat." Shaka tersenyum dan menjawab, "Baiklah." Setelah Shaka berhasil menumbangkan Arashi, peringkatnya naik menjadi 15, dan sekarang seluruh anggota memiliki poster resmi sebagai ksatria. Poster Onyx, Rouge, Panda, Apel, Yaso, Ney, Brock, dan Elena juga telah muncul.

Di markas Kong, Kong masih tidak percaya bahwa cucunya telah mengalahkan Arashi, mengingat bahwa dulu dia harus bekerja sama dengan Craig untuk menumbangkan Arashi, tapi Shaka berhasil melakukannya sendiri.

Di Ancient Cells, Arashi ditahan dengan ketat. Dia berkata kepada dirinya sendiri, "Aku sekarang sudah tua. Jika aku berada dalam mode prima-ku, si bocah itu sudah kalah sejak awal!"

Seorang penjaga bernama Sword berkata, "Ya, sebenarnya kau dikalahkan oleh cucu dari sang pahlawan" Arashi bertanya, "Apa?" Sword melanjutkan, "Shaka adalah cucu dari Kong, sekaligus anak dari Leonard dan Serena dari Guild Heart Wing." Arashi diam sebentar, kemudian tertawa gila. Sword menyuruh bawahannya untuk segera membiuskannya.

Shaka merasa bosan, tubuhnya terasa sangat kaku, setiap gerakan membuatnya merasakan nyeri yang begitu menyakitkan. Ney mendekatinya dan memberikannya sebuah bubur. Shaka berterima kasih, tapi saat dia ingin memegang mangkuknya, tiba-tiba mangkuk itu diambil kembali oleh Ney. "Kenapa?" tanya Shaka. Ney menjawab, "Kau sedang terluka, biarkan aku yang menyuapimu."

Shaka menolak karena merasa sudah dewasa dan tidak perlu disuapi, tapi Ney tetap bersikeras. Ketika Shaka berdiri, rasa sakit kembali menyergapnya. Elena menyarankan, "Lebih baik kau tidur saja di ruanganmu." Shaka setuju, "Ya, itu ide bagus." Onyx bertanya, "Apakah di sini ada wilayah yang memiliki seorang dokter?"

Ney membuka peta dan menunjukkan kota bernama Heartwood. Onyx turun dari pesawat untuk mencari dokter di sekitar sana bersama Ney, Yaso, dan Panda.

Anggota yang tersisa menjaga pesawat dan Shaka yang sedang beristirahat di dalam ruangannya. Shaka berbaring dengan tubuh yang kaku, bertanya-tanya, "Sampai kapan aku harus seperti ini?"

Kedatangan Onyx dan yang lainnya disambut meriah oleh para warga kota karena mereka berhasil menumbangkan si badai Arashi. Onyx bertanya kepada salah satu warga, "Apakah di sini ada seorang dokter?" Warga itu menjawab, "Kalau di sini hanya ada satu dokter saja, seorang wanita tua bernama Dokter Coco."

Mereka diantarkan ke rumah Dokter Coco, yang ternyata berada jauh dari kota, di hutan dekat gunung. Setelah sampai, Onyx mengetuk pintu dan berkata, "Permisi." Karena tidak ada jawaban, Onyx membuka pintu, tapi tiba-tiba Dokter Coco menendang wajah Onyx, membuatnya terhempas.

Ney dan yang lainnya terkejut melihat tenaga yang dimiliki Dokter Coco. Dokter Coco berkata, "Jangan sembarang memasuki rumah orang, dasar anak kurang ajar!" Onyx hampir mengeluarkan pedangnya, tapi mencoba untuk sabar, "Kami kesini untuk meminta bantuanmu, Kapten kami terluka begitu parah."

Dokter Coco menyeringai, "Kalau begitu, biayanya akan mahal. Akan dikenakan 20 emas dan satu berlian!" Semua terkejut, tapi Dokter Coco melanjutkan, "Wajar saja, bukan? Karena rumahku yang jauh ini harus turun dan menemui Kapten kalian, itu sangat melelahkan."

Semuanya memohon untuk menurunkan harganya, tapi Dokter Coco tidak mau menerima. Lalu ia kembali masuk ke rumahnya. Mereka sempat ingin menyerah dan mencari dokter lain, tapi tiba-tiba seorang remaja laki-laki datang

bernama Ray, murid dari Dokter Coco. Ray mau menyembuhkan Shaka, dan sekarang mereka menuju pesawat Mighty Eagle. Ray menjelaskan, "Mohon maaf, Dokter Coco memang seperti itu. Maklumlah, umurnya sudah 87 tahun." Onyx terkejut, "87?! Tenaganya bukan main saat ia menendangku." Ray hanya tertawa kecil dan meminta maaf.

Akhirnya mereka sampai di pesawat, dan Ray langsung masuk ke ruangan Shaka. Ray sangat terkejut melihat tubuh Shaka yang dipenuhi perban, dimulai dari kedua tangannya, lehernya, hingga kakinya. Dengan tegas, Ray berkata, "Cara kalian mengobati lukanya sangat salah! Ini hanya akan menyakiti tubuhnya!"

Onyx melihat ke arah Rouge, yang menjawab, "Apa? Aku melakukannya sama seperti mengikat daging sapi." Ray membuka semua perban dan terkejut melihat luka-luka parah milik Shaka. Tanpa menunggu lama, ia langsung menyembuhkannya menggunakan sihir penyembuhnya. Cahaya hijau muncul di tangan Ray, dan luka Shaka perlahan tertutup.

Setelah selesai, Ray meminta Shaka untuk menggerakkan beberapa bagian tubuhnya. Shaka menggerakkan tangan kanannya dan merasa senang karena tidak merasakan nyeri lagi. Ray menegaskan, "Meskipun kau tidak merasa sakit lagi, kau harus beristirahat dan jangan sampai kau ikut bertarung sebelum kau pulih."

Shaka merasakan sedikit sakit di tubuhnya, tapi tidak seburuk sebelumnya. Dia berkata, "Ini sangat menakjubkan! Mungkin masih terasa sakit, tapi hanya sedikit. Ini luar biasa!" Semua anggota tersenyum, dan Ney mencoba memberikan uang kepada Ray sebagai imbalan.

Namun, Ray menolak dengan tulus. Dia mengaku bahwa baru saja belajar menjadi seorang dokter, sehingga tidak perlu dibayar. Ney masih ingin membayarnya, tapi Ray tetap menolak karena merasa belum sepenuhnya menjadi seorang dokter.

Saat Ray ingin berpamitan, Shaka tiba-tiba berdiri dan tersenyum. "Hei, kau! Siapa namamu?" tanya Shaka. Ray berbalik dan menjawab, "Ray, ada apa?" Shaka langsung berkata, "Jadilah anggota guildku!" Semua terkejut, termasuk Ray sendiri, yang masih sangat muda dibandingkan anggota lain, hanya berusia 15 tahun.

"Itu tidak mungkin terjadi! Lagipula, umurku masih 15 tahun!" tolak Ray. Shaka memaksa, "Siapa peduli dengan itu! Ayolah, bergabung saja!" Namun Ray tidak bisa bergabung, jadi dia keluar dan kembali ke rumah Dokter Coco.

Onyx berkomentar, "Kau terlalu mendadak mengajaknya." Shaka tak ambil pusing, "Memangnya masalah?" Dia mengenakan bajunya lalu pergi mengikuti Ray sendirian.

Ditengah perjalanan, Ray tahu dia diikuti oleh Shaka dan mencoba menghentikannya, tapi Shaka bersikeras. Ray bertanya, "Kenapa kau mengajakku ke guildmu?" Shaka menjawab, "Apakah kau tidak tahu kehebatanmu? Kau baru saja menyembuhkanku! Itu sangat membantu!"

lalu ray menjawab "tapi itu hanya bantuan kecil saja, tidak lebih !" lalu shaka menjawab dengan

tersenyum "aku tidak peduli ! kau harus ikut !" mereka akhirnya sampai di rumah dokter coco lalu ray masuk bersama shaka, shaka melihat dokter coco sedang menghisap rokok dan berkata kepada ray "kau membawa seorang pasien ?"

lalu ray menjawab dengan kebingungan"ah tidak, dia adalah hmm..." lalu shaka berkata "aku shaka, aku seorang kapten dari guild red wings !" ray baru saja menyadari bahwa dia baru saja menyembuhkan kapten dari guild red wings, ray berkata "APA KAU BILANG?!"

shaka tersenyum dan berkata "kau baru sadar ?" lalu dokter coco berdiri dan berkata "untuk apa seorang ksatria masuk ke dalam rumah ku ?" lalu shaka menjawab "aku akan mengajak ray, bergabung dengan ku" mendengar hal ini dokter coco hampir menendang shaka namun shaka dilindungi oleh ray dan ray berkata "dia baru saja bertarung ! apakah nenek tidak ingat ?!"

Dokter Coco kembali duduk, mengambil secangkir kopi, dan berkata, "Sifatmu membuatku teringat seseorang." Shaka bingung, lalu Ray menyuruhnya untuk duduk. Mereka pun duduk.

"kau mirip temanku bernama Kong," lanjut Dokter Coco. Tanpa ekspresi terkejut, Shaka langsung menjawab, "Ya, dia adalah kakekku." Dokter Coco kaget dan hampir meludah kopi yang diminumnya.

"Kakekmu?!" seru Dokter Coco. Shaka menganggukkan kepalanya, dan Dokter Coco mencoba menenangkan diri, "Bocah, Ray masih kecil. Dia sedang dibimbing olehku karena ingin menjadi seorang dokter. Itu bagus. Ketika aku meninggal nanti, Ray bisa menggantikanku," ucap Dokter Coco sambil tersenyum.

Ray menyatakan, "Maaf, Shaka, aku tidak bisa ikut denganmu." Shaka terdiam, lalu berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Ya, mau bagaimana lagi." Shaka berpamitan dengan Ray dan Dokter Coco, lalu kembali ke pesawat Mighty Eagle.

Shaka kembali ke pesawat, lalu Elena bertanya, "Bagaimana? Apakah dia mau?" Shaka berbalik, melihat ke arah kota, dan menjawab, "Kita tunggu saja sebentar lagi."

Ray melanjutkan latihannya bersama Dokter Coco selama 15 menit. Setelah itu, Dokter Coco berkata, "Latihan hari ini cukup sampai di sini saja. Kau berkembang begitu cepat, Ray." Ray bertanya, "Kenapa sebentar?" Dokter Coco hanya tersenyum.

Dokter Coco memasukkan beberapa buku tentang kedokteran ke dalam tas, lalu menyimpan tas itu di atas meja. Dokter Coco lalu bercerita kepada Ray bahwa saat dia masih muda, dia pernah menjadi dokter di guild bernama Pegasus, di mana Kong adalah salah satu anggota bersama Sword.

Kong dulu memiliki sifat yang sangat menyebalkan menurut Dokter Coco. Dia bahkan pernah mengambil uang milik Dokter Coco untuk membeli makanan. Saat Sword menegurnya, Kong hanya mengatakan bahwa dia akan menggantikan uangnya, tetapi hingga sekarang belum melakukannya. Dokter Coco menyukai sifat Kong yang seperti itu.

Setelah Kong menikah, Dokter Coco memutuskan untuk menjadi dokter di Sandgem. Ray bertanya mengapa Dokter Coco tidak menjadi dokter di Ohara saja, lalu Dokter Coco menjawab dengan nada kesal "dasar bodoh, nanti aku bisa bertemu dengannya lagi"

Dokter Coco menjelaskan kepada Ray bahwa saat berada di guild Pegasus, dia menjelajahi berbagai dunia dan memperoleh pengetahuan baru dalam kedokteran.

Dokter Coco berdiri dan menunjuk ke arah Ray, "Nah, sekarang giliranmu."

Ray berkata dengan terkejut, "Apa?!" Lalu Dokter Coco melanjutkan, "Ilmu ku sudah cukup ku berikan padamu, sisanya kau harus mencarinya sendiri di luar sana, itu juga yang diajarkan oleh guruku sebelumnya." Ray menolak sampai-sampai membentak Dokter Coco karena dia tidak siap.

Dokter Coco menjelaskan dengan tegas, "Siap atau tidak, kau harus siap! Ini adalah hari yang sulit kau cari! Kau pasti akan baik-baik saja bersama mereka, aku yakin itu!" Namun Ray tetap tidak mau dan pergi ke ruangannya. Dokter Coco menyeringai dan menendang pintu ruangan Ray, membuat Ray ketakutan, lalu membawa tasnya dan lari ke hutan. Selama di hutan, Ray terus kejar-kejaran bersama Dokter Coco, dan Dokter Coco telah merusak beberapa pohon.

Setelah mereka sampai di kota, Ray berkata kepada Dokter Coco yang masih mengejarnya, "Baiklah, aku akan pergi bersama Shaka!" Ray menangis, lalu Dokter Coco juga menangis, "Itu bagus!" ucapnya. Saat Mighty Eagle ingin lepas landas, Ray berteriak untuk berhenti dengan begitu kencang, hingga Shaka mendengar suara itu dan segera keluar, shaka tersenyum melihat Ray telah datang.

Ray segera masuk ke Mighty Eagle dan berkata dengan mata berkaca-kaca, "Izinkan aku masuk ke guildmu!" Shaka menjawab, "Kau sudah diterima dari awal!" Ray pergi keluar dan melihat Dokter Coco yang masih melihatnya, lalu Dokter Coco melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Ray tak kuat menahan air matanya, lalu berkata, "Terima kasih, Dokter!" Pesawat pun mulai pergi, dan Dokter Coco berkata, "Ku percayakan dia padamu, Shaka!" Sekarang, anggota Shaka telah bertambah dengan kehadiran seorang dokter, yaitu Ray.

Ray menyimpan barang-barangnya di ruangannya, terkesan karena tidak menyangka bahwa dia akan memiliki ruangan sendiri. Setelah selesai menyusun barang-barangnya, dia menghampiri Shaka yang sedang berada di luar untuk melihat langit.

Shaka sedang berdua dengan Ney di luar, dan dia bertanya, "Oh, sudah selesai menyimpan barang-barangmu?" Ray menjawab dengan senyum, "Ya, sudah selesai!" Shaka bertanya lagi, "Apakah kau sudah lama tinggal bersama nenek itu?"

Ray menceritakan bahwa dia telah tinggal bersama Dokter Coco sejak umurnya 10 tahun. Shaka tersenyum dan berkata, "Begitu ya." Saat umur Ray 10 tahun, ibunya meninggal dunia karena penyakit langka. Ayah Ray meminta Dokter Coco untuk menjadikannya muridnya untuk meneliti penyakit yang diderita oleh istrinya, namun Dokter Coco menolak karena merasa terlalu tua untuk menjadi guru.

Dokter Coco memberi saran kepada ayah Ray, "Jika kau ingin menjadi seorang dokter, kuncinya adalah menjelajahi seluruh dunia." ayah ray mengikuti saran dokter coco namun, di tengah perjalanan, ayah Ray dibunuh oleh iblis, meninggalkan Ray trauma. Dokter Coco kemudian mengadopsi Ray sebagai anak angkatnya.

Ray juga memohon kepada Dokter Coco untuk menjadi muridnya. Awalnya, Dokter Coco menolak, namun saat Ray sangat memohon, akhirnya Dokter Coco mau menerima Ray sebagai muridnya.

Shaka, Ney, dan Ray masuk ke dalam pesawat. Ney membuka peta dan berkata, "Baiklah, sepertinya negeri ini aman. Jadi, kita harus pergi ke mana selanjutnya?" Brock tersenyum dan menjawab, "Apakah kalian tertarik pergi ke sebuah negeri para nelayan?"

Shaka langsung tertarik dan semangat. Brock melanjutkan, "Nama negerinya Aqua Nexus, negeri yang aksesnya dipenuhi oleh air serta bangunan-bangunan yang begitu indah." Mereka sepakat untuk segera pergi ke negeri Aqua Nexus.

Beberapa menit kemudian, Brock memanggil Ray dan Ney, memberitahu mereka bahwa Mighty Eagle sekarang dilengkapi oleh senjata. Pesawat mereka dapat mengeluarkan senjata dari kedua sayapnya yang disebut "submachine gun," dan juga bisa mengeluarkan sebuah meriam. "Gunakan ini jika keadaan sangat genting!" ujar Brock. Ney dan Ray hormat kepada Brock sambil tersenyum, lalu mereka tertawa.

Tidak lama kemudian, mereka sampai di negeri Aqua Nexus. Shaka sangat kagum dengan negeri ini karena akses jalannya bersambungan dengan air di laut, tetapi juga memiliki akses untuk berjalan kaki karena banyak jembatan di sini. Pesawat mendarat di air, dan Shaka turun.

Shaka berkata, "Baiklah, pertama-tama kita harus ke mana ya?" Ney menyarankan untuk melihat-lihat negeri ini terlebih dahulu, dan Shaka setuju dengan ide tersebut. Mereka berdua mengajak Ray.

Sementara itu, Onyx pergi bersama Elena, Apel bersama Panda dan Yaso, dan Brock menjaga pesawat, lalu rouge membeli bahan makanan di sekitar negeri ini, Mereka siap menjelajahi negeri Aqua Nexus. Shaka, Ney, dan Ray berjalan-jalan di tengah kota Aqua Nexus

mereka melihat sebuah lapangan di mana para pekerja pembuat kapal sedang bekerja. Kemudian, seseorang bernama Drake datang menyapa mereka. "Hei, kalian dari Guild Red Wings, bukan?" tanya Drake. Ney menjawab, "Ya, itu benar." Drake tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka dalam mengalahkan Arashi.

Shaka menjawab dengan merendah, "Ya, itu tidak seberapa." Kemudian, Ray bertanya, "Apakah kalian adalah para pembuat kapal?" Drake menganggukkan kepalanya dan mengajak mereka untuk melihat pekerjaan mereka.

Dia menjelaskan tentang pembuatan kapal selama beberapa menit, dan kemudian memperlihatkan kepada Shaka sebuah kapal yang besar namun sudah rusak.

Drake menjelaskan bahwa mereka akan memperbaiki kapal tersebut agar dapat berlayar ke berbagai daerah dan wilayah. Ketika Shaka bertanya tentang pemimpin negeri tersebut, Drake dengan tersenyum menjawab bahwa dia sendiri yang menjadi pemimpinnya.

Semuanya terkejut, dan Shaka tidak bisa menahan keheranannya, "Kau pemimpin negeri ini?! Tapi kau juga seorang pembuat kapal?!" Drake hanya tersenyum sambil mengangguk sebagai jawabannya.

Drake menjelaskan impiannya sebagai seorang pemimpin Aqua Nexus, bahwa ia ingin membuat negerinya menjadi seperti sebuah kapal yang bisa berlayar di lautan. Alasan di balik impian tersebut adalah karena tingginya permukaan air laut yang semakin naik setiap tahun. Jika tidak diatasi, Aqua Nexus bisa terancam tenggelam.

Sementara itu, Panda, Apel, dan Yaso sedang membeli makanan karena mereka merasa lapar. Di sisi lain, Rouge, yang tidak sempat memasak makanan karena kehabisan bumbu, sekarang berada di pasar bernama Logu. Dia membeli banyak bumbu agar tidak mudah habis. Saat di pasar, Rouge melihat delapan orang yang mengenakan jas dan topeng hewan yang berbeda-beda. Rouge merasa familiar dengan mereka. "Sepertinya aku pernah melihat mereka," gumam Rouge.

Disisi lain, Onyx dan Elena menaiki perahu kecil untuk menjelajahi negeri Aqua Nexus. Elena bertanya pada Onyx, "Bagaimana menurutmu tentang negeri ini?" Onyx menjawab dengan singkat, "Ini memang indah." Elena tersenyum pada Onyx dan berkata, "Caramu menjawabnya agak aneh, ya."

Onyx merasa sedikit malu dan bertanya, "Lalu harus bagaimana?" Setelah mereka menaiki perahu mereka masuk kedalam kota, mereka membeli beberapa barang yang diperlukan dan Elena membeli sebuah gelang mutiara kerang, Onyx membayarnya.

Kemudian, saat mereka berjalan kembali, Onyx memimpin di depan dan Elena mengikuti di belakangnya. Tiba-tiba, Elena melihat delapan orang berjas hitam yang dulu pernah dikenalinya. Salah satu dari mereka mengancam, "Lebih baik kau ikuti kami atau teman-temanmu akan mendapat masalah."

Elena akhirnya mengikuti perintah mereka dan meninggalkan Onyx. Saat Onyx berbalik, Elena sudah lenyap. Tapi tiba-tiba, suara Rouge terdengar di dalam pikiran Onyx melalui sihir telepati.

Rouge berbicara kepada Onyx melalui sihir telepati, "Hei, Udang, dengarkan aku." Onyx menjawab dengan nada kesal, "Ada apa?!" Rouge melanjutkan, "Apakah kau melihat ada 8 orang yang mencurigakan?" Meski Onyx tidak melihat mereka, Rouge menjelaskan bahwa ke-8 orang itu sangat mirip dengan mereka yang membantu dalam pertempuran melawan iblis di Eggfort.

Onyx menyuruh Rouge untuk melanjutkan. Rouge mengetahui bahwa alasan Elena meminta Shaka untuk segera pergi adalah karena Elena tidak menyukai mereka. Rouge yakin bahwa Elena sebenarnya menjadi target mereka. Onyx terkejut dan bertanya, "Kau serius!?" Rouge memastikan, "Aku yakin itu."

Rouge meminta Onyx untuk tidak terlalu gegabah karena mereka tidak tahu identitas mereka sepenuhnya. Rouge juga menemukan poster buronan seorang pemburu hadiah bernama Ratchet. "8 orang yang membantu kita di Eggfort adalah para petinggi pemburu hadiah, dan ada Ratchet disana," jelas Rouge kepada Onyx.

Onyx memberitahu Rouge bahwa Elena tadi bersamanya, tetapi sekarang dia tidak ada. Rouge langsung panik dan menyalahkan Onyx, "Dasar bodoh!" Onyx menegaskan, "Dengarkan aku, Rouge. Aku adalah wakil kapten di guild ini. Untuk sementara, kita harus mengurusi mereka." Rouge bertanya ragu, "Kita berdua saja?"

Onyx menjawab tegas, "Ya, hanya kita berdua. Kau tahu, Kapten kita masih dalam proses penyembuhan. Jika kita bertemu dengan mereka, jangan ragu untuk menyerang." Keduanya tersenyum sinis dan memulai pencarian mereka di seluruh kota.

Rouge berharap Elena masih berada di sekitar wilayah itu. Mereka berdua berkeliling kota, mencari keberadaan ke-8 orang tersebut tanpa memberitahu anggota guild lainnya.

Ditengah perjalanan, Onyx menemukan salah satu dari mereka sedang berjalan. Onyx langsung berhenti lari dan berkata, "Hei." Orang itu berbalik menghadap Onyx dan menjawab, "Ada yang bisa kubantu?" Onyx bertanya, "Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Tiba-tiba, orang itu tersenyum, "Oh, kau yang di Eggfort itu ya? Guild Red Wings, bukan?" Onyx mengeluarkan Entei lalu berkata, "Langsung saja ke intinya, dimana Elena?" Orang itu terdiam dan tidak kembali tersenyum, lalu menjawab, "Maaf, aku tidak mengerti apa yang kau maksud, aku harus pergi." Orang itu mulai berjalan lagi.

Onyx menyela, "Kau bergerak, maka akan kutebas!" Orang itu berhenti, lalu Onyx melanjutkan, "Setidaknya jawab dulu pertanyaanku." Orang itu tersenyum, lalu langsung melompat dan menarik kakinya ke belakang, lalu menebas Onyx menggunakan kakinya. "Apa ini? Dia tidak memakai pedang, tapi aku bisa melihat tendangan kakinya itu seperti mengeluarkan sebuah tebasan!" ucap onyx, onyx terhempas hingga menabrak bangunan, untungnya lukanya tidak terlalu parah.

Orang itu membuka jasnya dan berkata, "Namaku Kazuo, orang-orang menjulukiku si banteng besi, seorang pemburu hadiah!" Onyx menjawab sambil tersenyum sinis, "Onyx, wakil kapten dari Guild Red Wings!"

-BERSAMBUNG-

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
salam kenal jika berkenan mampir juga👍💪💪💪🙏👋
Tanata✨
Gk ada motivasi bngt ya😅 dibiarkan mengalir aja kah thor? ini tipe mc yang bodo amatan, dan mungkin minim strategi.
zyura: seiring perjalanan waktu mc nya bakal berubah😁
total 1 replies
Tanata✨
Ini duel sampai mati kah?🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!