Sebagai lelaki bertanggung jawab, Abas mau menikahi pacarnya yang hamil duluan. Mereka menikah di usia muda dan harus rela berhenti sekolah. Sayangnya kehadiran Abas sebagai suami Tari tidak begitu diterima oleh keluarga sang istri. Bisa dibilang Abas tak pernah diperlakukan baik sebagai menantu. Dia terus dihina dan diremehkan.
Hingga suatu hari, karena hasutan keluarga sendiri, Tari tega mengkhianati Abas dan membuang anaknya sendiri.
Abas diceraikan dan harus merawat anaknya seorang diri. Namun dia tak putus asa. Abas mengandalkan keahlian tangannya yang terampil mencukur rambut dan memijat orang. Abas selalu bermimpi memiliki usaha di bidang jasa cukur & pijat yang sukses. Dalam perjalanan menuju kesuksesan, Abas menemukan banyak wanita yang datang silih berganti. Bahkan mengejutkannya, sang mantan istri kembali tertarik padanya. Bagaimana perjuangan Abas setelah dibuang oleh istri dan mertuanya? Berhasilkah dia membangun usaha jasa yang sukses?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1 - Hamil Duluan
Sebuah test pack dengan tanda garis dua dipegang oleh seorang cewek. Bukannya senang karena sudah diberi anak, dia justru sedih saat mengetahui fakta tersebut. Bagaimana tidak? Cewek itu masih SMA dan dia belum memiliki ikatan menikah. Artinya, kehamilan yang dia alami sekarang terjadi karena ketidaksengajaan.
Hamil saat masih menjadi pelajar, tentu bukanlah hal yang di inginkan cewek itu. Air mata terus membasahi pipinya.
Dari luar seorang cowok terus memanggilnya. Dia melakukannya sambil sesekali mengetuk pintu dengan pelan.
"Tari? Kamu nggak apa-apa kan?" tanya cowok tersebut. Dia merasa cemas karena sudah satu jam lebih sang pacar mengurung diri di toilet.
"Tari..." panggil cowok itu lagi. Namanya Abastian Samudera. Dia merupakan cowok sederhana, namun memiliki paras tampan sekali. Kulitnya putih, hidungnya mancung, dan memiliki perawakan yang tinggi tegap.
Karena ketampanan itu pula Abas bisa menjadi pacar Tari sang primadona sekolah. Bisa dibilang Abas dan Tari adalah pasangan populer di sekolah karena sama-sama mempunyai paras rupawan. Tetapi hanya satu perbedaan mereka. Yaitu status sosial. Tari berasal dari keluarga kaya dan terpandang, sementara Abas adalah pemuda miskin yang ditelantarkan oleh orang tuanya sendiri. Sekarang cowok itu tinggal bersama neneknya di sebuah rumah kecil di pinggiran kota.
Perlahan pintu toilet terbuka. Tampaklah Tari yang wajahnya berlinang air mata.
"Tari! Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Abas cemas.
Tari tak mengatakan apapun. Dia hanya menyerahkan sesuatu yang di ambil dari saku roknya.
Abas terima benda yang diserahkan Tari. Maka dia segera bisa melihat test pack yang menunjukkan tanda garis dua.
Wajah Abas terlihat datar. Dia hanyalah remaja lelaki yang tak tahu apa-apa. Apalagi mengenai test pack.
"Apa ini?" tanya Abas.
Tari tercengang melihat reaksi Abas. Sebagai pacar, dia tentu tahu tentang kekurangan Abas. Cowok itu bukanlah murid yang pintar di sekolah. Terutama di bidang akademik. Jadi banyak hal yang tidak bisa dia mengerti.
"Astaga, Abas! Ini test pack! Garis dua ini membuktikan kalau aku hamil!" ungkap Tari.
Barulah Abas menunjukkan reaksi kaget. Dia kembali mengamati test pack yang diberikan Tari.
"Alat ini bisa dipercaya kan?" tanya Abas. "Sebaiknya kita periksa ke dokter. Barulah itu bisa dipercaya," lanjutnya.
"Bas! Ini sudah test pack kelima yang aku coba. Dan semua hasilnya positif! Sekarang kita harus bagaimana? Keluargaku pasti sangat marah mengetahui hal ini," isak Rita.
Abas merasa ikut sedih melihat tangisan Rita. Dia lantas memeluk cewek itu.
"Ini semua terjadi karena kita berdua. Jadi kita akan hadapi semuanya berdua pula. Aku janji akan bertanggung jawab," ujar Abas.
Tari tak mengatakan apapun dan hanya tenggelam dengan tangisannya. Cewek tersebut memeluk Abas begitu erat. Tari merasa sedikit lega karena Abas adalah cowok yang berani bertanggung jawab.
"Eh, Abas! Kenapa bengong di sana?! Bukannya kau harus jemput Denis sekarang?!" suara seruan Tania membuyarkan lamunan Abas tentang masa lalunya. Masa lalu yang diharapkan Abas agar bisa terjadi lagi.
"Iya, Ma. Aku akan segera pergi," kata Abas sembari beranjak pergi.
Kini Abas dalam perjalanan menjemput anaknya ke sekolah. Kebetulan Denis sudah berada di kelas satu SD.
Abas pergi menggunakan motor yupiternya. Mengingat dia tak pernah di izinkan menaiki mobil. Padahal mertuanya memiliki banyak mobil mewah di garasi.
Sungguh, selama beberapa tahun ini Abas merasa sedih akan hubungannya dengan Tari. Karena istrinya itu terus sibuk dengan kerjaan. Tari bahkan sudah sangat jarang berinteraksi dengan Denis.
Itulah sebabnya akhir-akhir ini Abas sering melamunkan tentang kebersamaannya dengan Tari di masa lalu. Dia ingin momen itu kembali lagi.
Abas menghentikan motornya di depan sebuah sekolah. Kekalutannya seketika sirna saat melihat Denis yang tersenyum dan berlari menghampirinya. Bagi Abas, satu-satunya yang selalu memberi dia kekuatan adalah Denis.
kan mungkin aja entar hartanya dikasih anak Alina. secara itu kan cucu tuan Irwan... punya hak atas warisan kakeknya.
ingat entar tambah parah Lo bas....,