Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 6 Ijab kabul
Kebaya putih elegan Kini membalut tubuh indahnya. Caca duduk di depan cermin kamarnya, ia tengah di rias oleh MUA ternama pilihan keluarga Xanders.
Acara pernikahan ini hanya dilakukan dengan sederhana di mansion Anggara dan hanya dihadiri oleh kerabat inti saja.
Make up simpel natural seperti yang Caca inginkan, tapi itu sama sekali tak mengurangi kadar kecantikannya.
"Sudah selesai nona, anda sangat cantik sekali. Tuan muda tak salah memilih anda menjadi pasangannya, kalian sangat-sangat serasi" puji MUA tersebut.
"Terimakasih kak". Ucap Caca ramah.
Tok..Tok...Tok..
Pintu kamar Caca di ketuk dari luar. Sang asisten MUA berjalan guna membukakan pintu.
"Nona ada yang ingin bertemu dengan anda, katanya mereka sahabat anda" kata sang asisten.
"Suruh masuk aja kak" ucap Caca.
"OMG, CACAKU SAYANG LO CANTIK BANGET GILAAA" Pekik Disti heboh.
"Bener tuh kata Disti, Lo bener-bener perfect Ca" sambung Naya.
"Setuju" Cecil mengacungkan dua jempol tangannya.
"Gue gugup banget sumpah" ujar Caca.
"Kalian gak ada niatan bawa gue kabur dari sini gitu"
"Setdahhh nih bocah ngada-ngada bet dah" ucap Cecil.
Tok..Tok..Tok...
Pintu kamar Caca kembali di ketuk. Kanaya membukakan pintu, masuklah Maya ia tersenyum melihat Caca.
"Wahhh anak mama cantikk sekali" puji Maya, matanya tampak berkaca-kaca menatap putri nya yang kini sudah beranjak dewasa.
Tangan Maya membelai lembut wajah putrinya, ia tersenyum menatap sang putri.
"Anak mama sekarang sudah besar, mama berharap setelah ini Caca akan hidup bahagia selamanya. Maafin mama karena belum bisa jadi mama yang baik buat Caca, Caca harus percaya kalau yang mama lakukan ini yang terbaik buat caca".
Setetes air mata jatuh di pelupuk mata Caca.
"Mama gak boleh ngomong gitu, mama adalah mama yang paling the best buat Caca. Caca yang seharusnya minta maaf karena Caca belum bisa bahagiain mama" .
Bagi Caca sang mama adalah segalanya. Setelah kepergian sang ayah, yang ia punya di dunia ini hanyalah mama.
"Aaaaa Disti jadi mellow deh tan" Disti menatap haru adegan di depannya.
"permisi, maaf nyonya calon mempelai pria sudah datang" salah seorang maid yang datang menghampiri mereka.
"Udah-udah ayo sekarang kita turun".
Caca di gandeng oleh Kanaya dan Disti, sedangkan di belakangnya ada sang mama dan Cecil.
Kalau kalian tanya dimana Nara?
Tentu saja sudah di amankan oleh Delon atas perintah Xanders, Xanders tak ingin acaranya kacau, Nara tak akan bisa berbuat macam-macam di acaranya ini.
Kini Caca dan Xanders saling duduk bersebelahan dengan kain putih diatas kepala mereka, serta baju putih yang serasi.
"Apakah Tuan muda Xanders sudah siap?" Tanya seorang penghulu.
"Siap" jawab Xanders tegas.
Tak ada raut tegang di wajah Xanders, ia duduk dengan gagah di hadapan penghulu dengan pembawaannya yang tenang. Berbeda dengan Caca, ia susah payah menetralkan degup jantungnya, tangannya terasa dingin sekali, ia benar-benar gugup sekarang.
"Baik kita mulai saja acaranya sekarang" ujar sang penghulu.
"Saudara Xanders Jualiano Smith bin Alex Antonio smith, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Caca Achantika Queenzy dengan mas kawin berupa Satu unit mobil Lamborghini Aventador J dan uang tunai sebesar 1miliar rupiah dibayar tunai" ucap sang penghulu.
"Saya terima nikah dan kawinnya Caca Achantika Queenzy dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Xanders pun mengulangi ucapan pak penghulu dengan satu tarikan nafas dan hanya satu kali pengucapan saja.
"Bagaimana para saksi sah" ucap penghulu.
Mereka pun berucap "SAHHH"
"Alhamdulillah" .
Acara akad nikah pun berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan.
Caca pun mencium punggung tangan suaminya, Xanders pun mencium kening caca kemudian Xanders melafalkan doa untuk sang istri.
"Selamat ya sayang, sekarang kamu udah jadi seorang istri" ucap sang mama.
"Terimakasih atas bantuannya" ucap Delon tak berperasaan, Caca hanya tersenyum miris.
Dilanjutkan dengan sungkeman terhadap orangtua Xanders.
*
*
Satu persatu tamu undangan bergantian memberikan ucapan selamat kepada pengantin.
"HUAA CACAKU UDAH SOLD OUT" Disti memeluk Caca rusuh.
"Distiiiii lepas dulu, engap ege" Ucap Caca jengkel.
"Oke, oke.. Cacantik selamat ya atas pernikahannya. Semoga cepet ada debay disini" Disti mengelus perut rata Caca sambil terkikik. Caca memberi pelototan mata pada Disti.
"Selamat ya besti, gue bener-bener gak nyangka sekarang Lo udah jadi istri orang. Lo jangan sungkan buat ngomong ke gue kalo Xanders nyakitin Lo" Cecil memeluk Caca, ia sangat menyayangi sahabatnya ini. Cecil tau selama ini seperti apa penderitaan hidup Caca.
"Dan buat Lo Xanders awas ya kalo Lo berani nyakitin caca, Lo berurusan sama gue" ujar Cecil pada Xanders.
"Gak akan" jawab Xanders singkat.
"Gue pegang omongan Lo"
"Ca, selamat atas pernikahan Lo. Gue bener-bener berharap ini adalah akhir dari semua penderitaan Lo dan akan menjadi awal kebahagiaan buat Lo seterusnya, hidup lebih baik ya setelah ini, gue akan selalu ada buat Lo kapanpun Lo butuh" Kanaya berujar tulus.
"Thanks ya nay, makasih selama ini Lo selalu dukung gue" Caca memeluk Naya erat.
Tak lama dari itu, terlihat empat orang pria berjalan menghampiri keduanya, mereka sepertinya seumuran dengannya.
Kening caca berkerut, ia bertanya-tanya siapakah ke empat pria ini.
"Weeehe Selamat tuan muda, sungkem dulu kita sama ketua" ucap Rizki, ia bertos ala lelaki dengan Xanders.
Ah sekarang Caca tau, mereka adalah teman-teman Xanders.
"Masyaallah Cantik sekali ciptaanmu yang satu ini ya Allah" Leo menatap Caca kagum, ia sampai geleng-geleng kepala, sedangkan Caca hanya bisa tersenyum kikuk.
Sebuah tangan besar meraup kasar wajah Leo, jelas Xanders lah pelakunya.
"Hehehe peace boss" Leo mengangkat kedua jarinya, ia bergidik ngeri melihat tatapan tajam Xanders.
"Selamat Xan" ucap Brayen, Lelaki dingin yang sebelas dua belas seperti Xanders.
"Hmmm" dehem Xanders.
"Selamat Xanders, semoga samawa" ucap Bima.
Kemudian mereka berempat hendak menyalami Caca, tapi dengan cepat Xanders menepis tangan mereka.
"Gak usah pegang-pegang" ucap Xanders dingin.
"Uuu posesif abisss" ledek Rizky.
Acara di lanjutkan dengan makan-makan dan foto bersama. Mereka semua menikmati hidangan yang sudah tersedia.
Tanpa mereka semua sadari ada seseorang yang menatap mereka dengan penuh kebencian.
"Lo liat aja Ca, Kebahagiaan Lo ini gak akan bertahan lama. Silahkan Lo bersenang-senang sekarang setelah ini Lo akan hancur" tangan Nara terkepal erat, ia tak akan membiarkan Caca hidup bahagia.
Bersambung...
Hallo semuanya, semoga kalian suka sama cerita author yaa.
Mohon doa dan dukungannya yaa!!❤️
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu