"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Senangnya Belanja Berdua
Setelah sampai rumah baru, Mahira pun membawa koper lalu membuka pintu rumah nya. Lalu dia membawa koper nya ke dalam kamar utama yang berada di lantai bawah.
Cekrek..
" Alhamdulillah sampai juga, istirahat dulu aja deh, nanti kalau udah santai baru beresin baju nya." Ucap Mahira lalu melangkah kan kaki nya menuju Kasur.
" Pesen makanan online aja deh, udah laper. Anak anak Mama udah laper ya. Maafin Mama ya Nak." Ucap Mahira sambil mengelus perut nya.
Setelah memesan makanan, Mahira pun tidur di kasur sambil memainkan ponsel nya. Tiba tiba ponsel nya berbunyi pertanda ada yang menghubungi nya.
" Melly, nelfon." Lalu Mahira segera mengangkat nya.
" Hallo Mell apa kabar.." Tanya Mahira dengan antusias.
" Hallo Mahira, gimana kabar kamu. ko kamu tiba tiba resign sih kerja nya."
" Iya nanti aku cerita ya Mell."
" Harus lah. kamu ko gak ngabarin aku sih Ra, aku tuh khawatir sama kamu."
" Alhamdulillah aku gapapa ko Mell, intinya sekarang aku sudah di beliin Rumah sama Mas Radit." Cerita Mahira.
" Serius Ra, bagus deh kalau gitu. iya kamu harus minta semua nya sama Radit ya. eh terus si Arini itu tinggal di mana ?" Tanya Melly.
" Iya bener, sama nanti aku tinggal minta mobil. iya jadi Mas Radit mau beliin aku Rumah asalkan aku resign dari kerjaan Mell. akhir nya aku ikutin dia. dan bener dia nepatin janji nya beliin aku Rumah, si Arini masih tinggal di rumah sana. tapi gapapa sih yang penting ini sertifikat nya sudah aku bawa."
"Bagus lah, biar dia tidak merubah nama pemilik rumah nya, boleh dong aku main ke rumah baru kamu itu.." Ucap Melly dengan terkekeh.
" Tentu boleh dong, kalau mau nginep juga boleh. sekalian temenin aku Mell biar gak sendirian."
" Ok deh nanti kapan kapan aku nginep di rumah kamu ya. terus itu Radit jadi nya tinggal di mana ?"
" Ya inti nya sih dia boleh aja ke sini asalkan jangan tau si Arini kalau aku udah di beliin Rumah, ya aku bilang sama Mas Radit kalau si Arini Tanya. bilang aja aku pulang ke rumah orang tua aku gitu."
" Iya bagus deh, biar kamu juga ga stres kepikiran terus masalah ini, apalagi kamu kan lagi hamil. yaudah ya aku mau lanjut nyuci nih mumpung libur kerja."
" Yaudah, jangan lupa nanti main ya."
" Ok siap." Lalu Mahira pun mengakhiri panggilannya. Tak lama kemudian suara bel rumah berbunyi.
" Kayak nya itu makanan nya udah dateng deh." Mahira pun bergegas bangun lalu keluar membuka pintu, dan benar makanan nya sudah sampai.
" Mba ini pesanan nya atas nama Mahira ya." Ucap Kurir itu.
" Iya Pak. Makasih ya Pak." Setelah itu Mahira kembali masuk ke dalam rumah tak lupa menutup nya. lalu masuk ke dapur dan menuangkan nya ke dalam mangkuk.
" Hemm kayak nya enak banget deh sup nya, Ayo nak kita makan sama sama." Ucap Mahira sambil meniru suara anak kecil.
*****
Di Sebuah Mall besar Radit dan Arini sedang menyusuri beberapa toko.
" Rin, ini udah hampir 1 jam kamu belum nemu yang cocok emang ?" Tanya Radit yang mulai bosan.
" Sabar Mas namanya juga perempuan pasti banyak milih dulu."
" Makan dulu aja deh, aku sudah laper. nanti lanjut belanja lagi."
" Yaudah yu." Ucap Arini sambil bergelayut manja di lengan Radit.
" Mas aku mau makan steak."
" Yaudah aku ngikut aja."
Mereka berdua pun masuk ke dalam restoran tersebut, setelah mendapat kan meja. Radit dan Arini pun memesan makanan nya.
" Mas tau gak, aku tuh seneng banget bisa ngerasain belanja berdua sama kamu.Jadi aku tuh ngerasa bener bener punya suami." Ucap Arini dengan bahagia.
" Ya emang aku suami kamu kan." Jawab Radit dengan Singkat.
" Iya maksud nya jadi gimana ya, ya aku tuh ngerasa jadi istri kamu beneran. biasanya kan kamu suka sama Mba Mahira terus."
" Iya maaf, aku juga belum bisa adil untuk kamu sama Mahira, jujur aja aku masih tertuju sama Mahira apalagi sekarang dia lagi hamil. jadi kamu harus memaklumi nya." Ucap Radit dengan santai.
" Ya sebener nya aku bisa memaklumi. asalkan kamu adil sama aku juga Mas. Makanya aku minta kamu beliin perhiasan. karena aku belum punya dan kamu belum pernah beliin."
" Pokok nya yang Mahira punya aku juga harus punya Mas."
Radit pun hanya diam sambil menghela Nafas nya.
" Lebih baik kita makan dulu, makanan nya udah dateng aku udah laper banget nih." Ucap Radit ingin mengalihkan pembicaraan Arini.
Radit dan Arini pun kini sedang menikmati makan bersama.
Setelah Makan, Radit dan Arini pun lanjut berbelanja.
" Rin karena dari tadi kamu belum beli belanja apapun, lebih baik sekarang beli dulu perhiasan deh." Ucap Radit.
" Heumm Yaudah deh."
Setelah sampai toko perhiasan yang terkenal. Mata Arini sangat berbinar melihat berbagai perhiasan yang sangat bagus dan pasti nya Mahal.
" Kamu mau perhiasan apa ?" Tanya Radit.
" Aku mau satu set Mas, boleh kan ?" Pinta Mahira dengan wajah memelas seperti anak kecil.
" Iya."
" Yes, makasih ya Mas. pokok nya aku seneng banget deh hari ini."
" Yaudah ayo cepetan pilih."
" Mba aku mau satu set perhiasan yang itu dong." Tunjuk Arini pada perhiasan yang bentuk nya serba bintang. mulai dari kalung yang bandul nya bintang, cincin, gelang dan anting.
" Boleh Mba, saya ambilkan dulu ya."
Arini benar benar sangat senang akan membeli satu set perhiasan itu.
" Ini Mba." Ucap Pelayan tersebut.
" Mas bisa tolong pakein kalung nya gak di aku." Ucap Arini pada Radit.
Lalu Radit pun memakai kan kalung tersebut kepada Arini.
" Bagus gak Mas."
" Iya bagus kok."
" Yaudah beliin ini ya."
" Semua total nya berapa Mba ?" Tanya Radit
" Total perhiasan nya 40 gram, karena gelang nya 2 ya pak, terus cincin ya ada 2 jadi, dan kalung nya ada 2, serta 1 set anting ya semuanya total 85 juta." Ucap pelayan toko tersebut.
Lalu Radit pun memberikan kartu nya, dan memasukkan nomer pin nya.
Di belakang Arini tersenyum senang, karena ini baru langkah awal untuk meminta nya.
" Mas setelah ini, aku akan terus meminta keinginanku, karena aku juga tidak ingin kalah sama Mahira, yang ada aku harus lebih diatas Mahira." Ucap Arini dalam hati sambil menampilkan senyum sinisnya.