"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Mahira Sadar?
Mahira masih terasa lemas, dia belum punya tenaga untuk duduk. Sekarang hanya pasrah untuk tertidur. karena kepala masih sakit, dan perut pun masih sakit, karena telah melakukan Operasi.
Akhir nya Mahira pun kembali untuk istirahat, dia ingin cepat pulih dan bertemu anak anak nya.
*******
Di Rumah semua nya sedang sibuk mengurus Twins, yang sedang di mandikan oleh Oma nya yaitu Heni. Arini pun hanya membantu memakaikan baju. sedangkan Radit menyiapkan keperluan Twins.
Di tengah kesibukan mereka, suara Ponsel Radit pun berbunyi.
" Mas itu ponsel kamu berbunyi kayanya ada yang telfon." Ujar Arini.
" Iya bentar aku angkat telfon dulu ya." Lalu Radit pun beranjak pergi untuk mengambil ponsel nya.
" Nomer siapa ini.." Batin Radit.
" Hallo dengan siapa ini?" Tanya Radit.
" Hallo Pak, apa benar ini Pak Radit keluarga nya pasien atas nama Ibu Mahira ?"
Seketika perasaan Radit menjadi tidak enak, dia takut hal buruk terjadi pada Mahira.
" Iya saya suaminya, kenapa ya dengan Mahira ?"
" Alhamdulillah Pasien sudah sadar.."
" Benarkah ?" Tanya Radit tak percaya.
" Iya benar Pak, Malahan tadi pasien menanyakan anak nya."
" Alhamdulillah, baik sus terima kasih. saya akan kesana sekarang." Ucap Radit dengan antusias.
Lalu Radit pun mematikan panggilan nya. Setelah itu Radit menghampiri Arini dan Heni yang sudah berada di kamar Twins.
" Mah, Mahira sudah sadar. sekarang Radit mau ke Rumah sakit dulu ya."
" Mahira sudah sadar ?" Ucap Arini dengan Tak percaya.
" Iya Arini, malahan tadi Mahira menanyakan anak nya."
" Alhamdulillah kalau sudah sadar, yasudah kamu cepetan kesana sekarang, biar Twins Mamah sama Arini yang jagain." Titah Heni.
" Yaudah Radit berangkat sekarang, Assalamualaikum.. " Pamit Radit.
" Walaikumsalam.."
Radit pun langsung berjalan keluar rumah dan masuk ke dalam mobil. dia melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, untung nya suasana jalan pun sedang lenggang.
Setelah menempuh perjalanan dengan cepat, Radit pun telah sampai di Rumah Skit dan memarkirkan Mobil nya.
Setelah turun dari Mobil, dia langsung berjalan menuju Ruangan ICU dimana Mahira di rawat.
Cekrek...
Pintu pun terbuka, melihat ada yang masuk Dokter pun langsung berdiri. sedangkan Radit langsung mendekati Dokter tersebut.
" Permisi Dok, saya suami pasien dari Mahira, kata nya sudah sadar ?" Tanya Radit.
" Iya betul pak sudah sadar, namun karena masih masa pemulihan, jadi pasien harus lebih banyak istirahat." Jelas Doktertersebut.
" Baik Dok, boleh saya menjenguk nya ?"
" Silahkan Pak."
Setelah Dokter mengizinkan, Radit pun langsung menuju Mahira dan membuka tirai.
Melihat Mahira yang sedang istirahat, dia tidak tega ingin membangunkan nya.
Lalu Radit pun duduk di kursi di samping Mahira, memegang tangan Mahira yang masih pucat, mengelus ngelus punggung tangan nya.
Mahira merasa ada yang menyentuhnya, seketika mata nya mengerjap, ingin melihat siapa yang menyentuh nya. seketika membuka mata, Mahira langsung melihat, dan ternyata Radit lah.
" Sayang, kamu sudah.bangun, Maaf ya aku ganggu kamu lagi istirahat." Ucap Radit penuh sesal.
Mendengar itu Mahira hanya terdiam mematung, seketika ingatan dia berputar kembali kejadian demi kejadian yang membuat dia bisa seperti ini. Mengingat itu Kepala Mahira tiba tiba langsung sakit.
" Awwwww sakit..." Ringis Mahira.
" Kenapa sayang ?" Tanya Radit dengan cemas.
" Kepalaku sakit.."
" Bentar aku panggil Dokter dulu."
" Dokter tolong istri saya." Teriak Radit.
Dokter pun langsung datang menghampiri.
" Iya kenapa Pak."
" Ini Dok, kepala istri saya sakit."
" Baik pak, kenapa kepala pasien sakit. karena dia mencoba mengingat ngingat semua nya. sehingga kepala nya sakit. jadi pasien tidak boleh berpikir terlalu keras ya. karena kan yang terjadi benturan itu di kepala."
" Oh seperti itu ya Dok, Makasih ya Dok."
" Iya sama sama, nanti suster akan memberi obat pereda nyeri nya Pak."
Setelah itu Dokter pun langsung pergi lagi.
" Sayang kata Dokter kamu gak boleh kepikiran terus ya."
Mahira hanya terdiam sambil memandang Radit dengan tatapan dingin nya. sungguh dia tidak ingin berbicara dengan Radit. setelah apa yang dia alami.
" Anak anaku ke mana ?" Tanya Mahira dengan suara dingin nya.
" Anak anak ada di Rumah di jagain Mamah sama Arini, kamu tenang aja ya. yang penting sekarang kamu cepat sehat lagi. biar kira ngerawat Twins bersama." Ucap Radit menyemangati Mahira.
Mahira pun hanya membalas dengan senyuman sinis nya.
" Biar Saya yang akan mengurus anak saya!"
" Ya kan aku juga sebagai Ayah nya. pasti aku bantuin kamu ko."
" Tidak perlu! orang yang telah menyakiti saya dan anak saya tidak boleh mengurus nya. saya mampu mengurus mereka, tidak usah melibatkan Anda apalagi wanita itu." Ucap Mahira dengan Tegas.
Radit pun menghela Nafas nya. Ya Radit mengerti apa yang Mahira Rasakan. dia mengalami kecelakaan, anak anak harus di lahirkan sebelum waktu nya. dan Mahira juga harus melakukan Operasi.
" Ya sudah kalau begitu, lebih baik sekarang kamu harus sehat dulu ya, Oh iya aku sudah kasih nama untuk anak kita.
Untuk laki laki aku beri Nama Khalifano dan untuk perempuan nama nya Khaileena. gimana menurut kamu suka gak ?"
" Pemberian nama itu dari siapa, pasti Arini ya ?"
" Engga bukan sayang, itu nama dari aku sendiri yang mencari nya, bukan dari Arini." Jelas Radit.
" Ya aku setuju kalau kamu yang memberi nama nya, tapi kalau si Wanita itu yang memberi nya. aku gak mau. karena mereka anak anaku, aku yang melahirkan nya dengan bertarung nyawa. dan kamu harus ingat itu! semua itu gara gara kalian!" Ucap Mahira dengan suara sedikit tinggi.