Lu Nana adalah Gadis tomboy yang terkenal di kampusnya.
karena orangnya ceria dan suka mengikuti bermacam kegiatan olah raga dan seni.
Jadi dia memiliki banyak teman.
Tapi ketika temannya mengerjai Jam bekernya dengan mempercepat waktu, jadi dia kira sudah terlambat ke kampus.
Dengan tergesa - gesa dia menyebrang tanpa memperhatikan, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Tapi akibat dari itu jiwanya berpindah ke zaman kuno, ketubuh Selir yang di asingkan, kelaparan dan sendirian. selir yang pendiam dan mudah di tindas, karena kecantikannya yang membuat banyak wanita lain Iri. menggunakan trik untuk menjatuhkannya. Dia hanya diam.
Tpi sekarang jangan harap, dia sudah mati saya penggantinya tuk balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 30 Luka gigitan terinfeksi
"Padi ini bagaimana melepaskan kulitnya nanti Nana?" tanya kaka ketiganya.
"Tenang saja, saya ada alatnya. Kita panen saja dulu semua apa yang ada."
Dari hasil panen tersebut mereka mendapatkan padi 7 karung, kentang 3 karung, ubi 3 karung, lobak 1 karung, jagung 2 karung.
Dia memang tidak sama banyaknya saat menanam karenanya dia memilih bahan utama untuk pangan yang paling banyak dia tanam.
Pamannya juga tidak menyangka sebanyak itu hasil panen keponakannya.
"Hanya kalian berdua yang menanam ini?" tanya pamannya.
"Iya paman, di siram 2 kali sehari oleh Yan sing."
Setelah mereka selesai memanen semuanya, para pengawal memasukkan semua ke dalam gerbong kereta.
Ling Nana dan Yan sing menaiki gerbong kereta yang lain, setelah mereka di dalam perjalanan menuju ke diaman Jendral Ling, tiba - tiba.
Ting!
Suara notifikasi dari ruang portabel berbunyi.
"Selamat nona, tugas pertama anda sudah selesai dan berhasil, walaupun tugas kedua yang lebih dulu terselesaikan."
"Hmm" dia hanya berdehem.
"Jadi sisa koin anda nona, sudah di tambah hasil dari membunuh macan kumbang dan di kurang dengan pembelian obat dan peralatan medis, sisanya tinggal 140 koin lagi nona."
"Hmm" dia hanya menjawab seadanya.
Ketika sudah sampai di kediaman Jendral, pamannya langsung menyuruh tabib memeriksa luka di lengan Ling Nana.
Ketika Lu Tian Shi membuka perban yang menutup luka - lukanya dia sangat terkejut.
"Luka ini..?" dia seperti tidak percaya bahwa seorang putri jendral mendapatkan luka seperti ini di saat tidak ada perang.
"Bagaimana anda mendapatkan luka ini nona?"
"Ini di gigit Macan kumbang." ucapnya tanpa niat ingin berbohong. Nona Lu terkejut sampai dia ternganga. Bagaimana dia berjumpa dengan macan? Pikirnya, apakah istana dingin itu bisa di masuki hewan liar? Sungguh mengerikan sekali tempat itu.
Dia memperhatikan bagaimana Ling Nana menutup lukanya itu. Di jahit? Ternyata kulit bisa di jahit seperti pakaian, dengan memakai benang. Apakah ini benang pakaian? Semua pertanyaan itu terlintas di kepala Lu Tian Shi.
Dia berencana akan mendiskusikannya dengan ayahnya, jika ini metode baru akan lebih bagus di dalam dunia kesehatan, dan semakin banyak nyawa orang tertolong akibat dari kehabisan darah karena terluka.
'Walaupun jahitannya kurang rapi, tapi ini sudah cukup membantu' pikir nona Lu
"Nona Ling, apakah anda menjahit sendiri luka anda?"
"Ya" jawabnya semakin sendu, karena hawa panas dari bekas gigitan itu mulai menjalar ke tubuhnya.
Lu Tian shi melihat wajah Ling Nana semakin memerah, dia meraba urat nadinya untuk memastikan kesehatannya. Dia terkejut, dia menutupi tubuh Ling Nana yang matanya mulai terpejam, setelahnya dia keluar memanggil ayahnya.
"Ada apa?" tanya jendral karena melihat Lu Tian shi terburu - buru.
"Ayah, coba lihat Nona Ling, badannya panas sekali."
Kemudian semua orang masuk kedalam kamar Ling Nana. Mereka sedikit malu karena tubuh Nana hanya di tutupi selimut, walau bagian bawah masih memakai pakaian.
Tabib Lu mengambil tangan Ling Nana dan memeriksa Nadinya. Dia kemudian memegang kepalanya, dia sampai melonjak karena panasnya.
Ini panas yang tidak normal, pikirnya.
"Bagaiman lukanya?" tanya tabib Lu kepada anaknya.
Nona Lu membuka sedikit bagian luka di bawah bahu Nana dan lengannya.
"Luka apa ini?!" teriak sang Jendral, begitu juga dengan ke tiga sepupu Nana.
"Nona Ling berkata, dia mendapatkan luka ini akibat di gigit Macan kumbang. Luka yang di bawah bahunya ini tembus kebelakang." ucapnya dengan menunduk. Dan menunjuk dengan jarinya.
karena hutan terlarang jadi gk ada yang menjelajahinya sehingga nampak menyeramkan