Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 27
"seandainya kami lebih cepat menemukan kalian,pasti kalian tidak akan jadi seperti ini"ujar Bara memandang ke arah Rasya dengan tatapan sendu
"Tidak usah berandai-andai tidak baik,kita syukuri saja apa yang terjadi sekarang,toh pada akhirnya kita akan tetap bertemu kan?"Rasya membalas tatapan sang sepupu dengan senyuman
"Apa yang sedang kalian lakukan dan bicarakan?"tanya Sisil tiba-tiba yang mana membuat mereka kaget
PLAK
"Ish,kau ini selalu membuat orang lain senam jantung sil"kesal Rasya sambil memukul lengan Sisil
"Lah,aku kan cuma bertanya?salahku dimana?"tanya Sisil heran
"Kau,,,bukannya kau si preman sekolah Sabara Alexander Nugroho?"tunjuk Sisil kepada Bara
"Tidak usah tunjuk-tunjuk juga kalik,"Bara menepis jari telunjuk Sisil
"Kau ada hubungan apa dengannya sya?bukannya kamu sudah punya gebetan?"tanya Sisil
"Kau,,,,kau selingkuh sya?"lanjutnya dengan pura-pura syoK
PLAK
"Gak usah lebay Lo,kenalin ini sepupu gue yang baru bertemu"ujar Rasya sambil memukul lengan sisil
"Are you serious sya?"kali ini Sisil benar-benar syok di buatnya
"Buat apa gue bercanda,gak ada faedahnya"ujar Rasya yang mulai membuka kotak bekalnya
Bara yang melihat hal tersebut sangat tergiur dengan menu yang ada si kotak makan Rasya.
"Kamu mau Bar?"tanya Rasya yang langsung si angguki oleh Bara
"Ya sudah kita makan berdua bekalnya"ujar Rasya yang mengeluarkan satu sendok lagi
"Kalian makan berdua?"tanya Sisil
"Ya mau gimana lagi?kasian aku lihat mukanya si Bara"jawab Rasya dengan bercanda
Untung tadi Sisil membelikan pesanannya,jadi dia tidak akan terlalu lapar nantinya. Lagian satu kotak nasi berdua mana kenyang?
Mereka bertiga makan sambil si selingi canda tawa,meskipun Rasya baru mengenal sepupunya tersebut,tapi Rasya merasa aman berada di dekat sepupunya itu.
Kriiiiiiiiiiiiiing
Saking asyiknya mereka bercanda sampai tidak sadar kalau jam istirahat sudah berakhir. Mereka berjalan bersama untuk menuju kelas mereka masing-masing,si persimpangan mereka berpisah. Rasya dan Sisil luru sedangkan Bara belok kanan.
Untung saat sampai di kelas guru masih belum masuk,jadi Rasya dan Sisil bisa bernafas dengan lega. Pasalnya ini adalah pelajaran sejarah,yang mana gurunya terkenal garang.
Baru juga duduk pak Wawan sudah datang,beliau membawa buku paket yang ada di tangannya.
"Assalamualaikum dan selamat siang anak-anak"salam pak Wawan
"Waalaikumsalam/selamat siang pak"jawab mereka secara bersamaan
Di kelas Rasya tidak semuanya muslim,jadi guru yang masuk pasti akan mengucapkan salam yang berbeda untuk yang muslim,tapi bagi guru yang nonis mereka akan hanya akan mengucapkan selamat siang atau pagi saja.
"Baiklah,mari kita mulai pelajaran hari ini buka buku kalian si halaman seratus lima puluh tiga,kita akan membahas tentang para pahlawan yang sudah membela negara kita dari para penjajah,,,,,,"
Pak Wawan mulai bercerita tentang zaman penjajahan dulu,yang mana itu membuat sebagian siswa merasa mengantuk.
Brak
Pak Wawan memukulkan penggaris kayu ke meja yang ada di depannya sehingga membuat siswa yang mengantuk kaget.
"Bagi yang mengantuk silahkan keluar dan mencuci muka di toilet,saya beri waktu selama lima menit,jika selama lima menit kalian tidak segera hadir,maka saya akan menuliskan alpa pada absensi kalian"perintah pak wawan
Sebagian murid langsung keluar untuk ke kamar mandi mencuci muka. Mereka berjalan dengan terburu-buru karena waktu yang si berikan pak Wawan hanya lima menit.
Selesai mencuci muka mereka semuanya kembali ke dalam kelas dengan wajah yang sudah segar. Pak Wawan memulai kembali pelajarannya.
Waktu berlalu,dan kini sudah saatnya jam pulang sekolah. Rasya berniat untuk pergi ke cafe dan membantu sampai jam lima saja, setelah itu dia berniat untuk pulang dan bersiap untuk acara nanti malam.
"Kau mau langsung pulang sya?"tanya Sisil seperti rutinitasnya saat pulang sekolah
"Aku mau ke cafe sebentar,nanti saat jam lima akubakan pulang"jawab Rasya
"Kamu kerja di cafe sya?"tanya Bara dari arah belakang
"Iya,sudah dua hari aku gak masuk,gak enak kalau hari ini gak masuk lagi,ya,,,meskipun cuma sebentar yang penting setor muka"jawab Rasya
"Maaf ya sya?"ujar Bara tiba-tiba
"Kenapa minta maaf?"tanya Rasya dengan bingung
"Karena kami terlambat menemukan kalian,kalian jadi harus banting tulang sendiri"ujar Bara
"Ish,aku kira apaan,santai aja kalik Bar,ini emang sudah jadi jalan hidup aku"Rasya memberikan pengertian kepada sepupunya tersebut
"Ya sudah,aku duluan ya,,,bye"pamit Rasya sambil mengendarai sepedanya
"Jangan melihat Rasya seperti itu,dia paling tidak suka jika di lihat seperti itu,jangan pula mengasihaninya,kamu belum tahu siapa Rasya yang sebenarnya"peringat Sisil
"Memangnya siapa Rasya yang sebenarnya?"tanya Bara
"Aku tidak berhak untuk menceritakannya,biarlah dia yang akan menceritakan semuanya sendiri nantinya"Sisil berlalu dari sana karena jemputannya sudah datang
"Ada rahasia apa yang di sembunyikan sepupu cantikku itu?"monolog Bara
"Ya sudahlah,lambat Laun aku juga bakal tau"lanjutnya sambil berjalan menuju tempat parkir untuk mengambil motor sport miliknya
Rasya sudah sampai di cafe dan memarkirkan sepedanya si tempat biasa dia parkir. Rasya kemudian masuk ke dalam cafe melalui pintu belakang.
"Wah wah wah,,,,nona kita baru masuk kerja nih?kemana aja Lo selama dua hari ini?"sambut Rasti saat melihat Rasya baru sampai
"Bukan urusan Lo"jawab Rasya dengan nada dinginnya dan muka datarnya
Hal tersebut membuat Rasti sedikit takut,namun dia tidak mau menunjukkannya kepada Rasya.
"Ya urusan gue lah,secara gue kan orang kepercayaan mbak Dina,jadi gue harus tahu segala tindak tanduk semua karyawan"ujar Rasti dengan sombongnya
"Lo yakin kalau Lo orang kepercayaan Bu Dina?"tanya Rasya dengan senyum miringnya
"Ya iyalah,secara dia yang bawa gue ke sini"jawab Rasti dengan angkuhnya
"Cuma di bawa bukan?belum tentu Lo orang kepercayaannya"ucap Rasya
"Lo mau ngebantah gue?mau gue keluarin lovdari sini hah?!"bentak Rasti
"Siapa yang ngebantah Lo?"dasar orang aneh
Rasya berniat berjalan dan melalui Rasti,namun siapa sangka kalau Rasti malah mendorongnya sampai Rasya jatuh dan membentur pojokan meja sehingga membuat kepalanya berdarah.
"Ups sorry,gue sengaja"ujar Rasti berlalu begitu saja
"Rasya yang sudah sangat geram dengan kelakuan Rasti langsung menuju ruang kerja Bu Dina.
BRAK
Rasya membuka pintu ruangan itu dengan menendangnya.
"SOPAN SEKALI KAM,,,,,mu Rasya,,kenapa sama jidat kamu?"tanya Bu Dina,yang awalnya hendak membentakbya tidak jadi
Para pegawai yang melihat keributan tetsebut menghentikan pekerjaannya dan melihat ke arah ruangan Bu Dina
"Sekarang perintahkan buat semua pegawai untuk menutup cafe dan kumpulkan semuanya di bawah"ujar Rasya dwngan menahan emosi
Bu Dina yang melihat hal tetsebut langsung menuruti permintaan Rasya karena takut menjadi samsak gratis untuk Rasya.
Setelah semua pelanggan pulang,dan cafe di tutup,para karyawan si kumpulkan si bawah sesuai permintaan Rasya.
"Ada apa ini sebenarnya Bu?"tanya Bimo
"Entahlah,aku sendiri juga gak tau,tapi kayaknya ada yang membuat Rasya marah dan mengeluarkan tanduknya"ujar Bu Dina
Bimo dan yang lainnya yang mengetahui siapa Rasya langsung cemas dan gusar saat mendengar kalau Rasya tengah marah.
"Ememangnya kenapa kalau dia marah?apa pengaruhnya buat kita?"tanya Rasti dengan gaya angkuhnya
"Bukannya manager si cafe ini mbak Dina?kenapa harus takut sama cewek kayak Rasya?"lanjutnya
"Kalau kamu nggak tahu apa-apa lebih baik diam saja"sentak mbak Dina
Akhirnya Rasti pun memilih diam daripada kena omel mbak Dina.
_____________
Selamat membaca 🥰🥰🥰
Jangan lupa tinggalkan like dan komennya 🙏🙏🙏
